AMOREVOLOUS

By ucu_irna_marhamah

2.8K 96 5

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ Farenza adalah seorang pengusaha kaya yang memiliki istri yang cantik dan baik. Dari luar, ke... More

AMOREVOLOUS
PROLOGUE
Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
EPILOGUE
🍂 NOVEL BARU 🍂
∘☽ NOVEL TERBARU ☾∘

Part 05

101 7 2
By ucu_irna_marhamah

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Hilda tampak fokus mengerjakan pekerjaannya. Ia duduk di kursinya dan mengutak-atik komputer. Tiba-tiba wajah Neissya muncul dari balik layar komputer.

"Ah!" Hilda terlonjak kaget. "Nyonya Hadrian? Ada yang bisa aku bantu?"

"Apakah aku membuatmu terkejut?" Neissya tidak bermaksud mengagetkan sekretarisnya itu. Ia hanya ingin menyapanya, tapi tidak langsung berbicara saat melihat Hilda yang begitu serius.

"Tidak juga." Hilda tersenyum kaku sambil menepuk-nepuk dadanya sendiri seolah menenangkan jantungnya yang berdegup kencang.

"Maafkan aku karena datang tiba-tiba dan membuatmu kaget. Ini sudah malam, kenapa kau belum pulang? Pekerjaanmu sudah selesai, kan?" ucap Neissya diakhiri dengan pertanyaan.

"Tidak apa-apa, Nyonya. Iya, pekerjaanku sudah selesai, tapi aku masih senang berada di sini," kata Hilda.

"Bagaimana dengan pacar barumu? Kau bilang kau ada kencan dengannya malam ini," goda Neissya.

Hilda tersipu malu. "Tapi...."

"Pulanglah lebih awal, kau harus menemuinya tepat waktu, jangan terlambat," kata Neissya.

"Terima kasih, Nyonya Hadrian. Kalau begitu, aku permisi." Hilda mengangguk hormat.

"Hati-hati di jalan, dandan yang cantik, yaaaa," sahut Neissya.

Hilda mengangguk. "Iya."

Neissya tersenyum sambil melihat punggung Hilda yang menghilang di balik pintu.

"Gadis seumurannya harus menikmati masa muda yang menyenangkan," gumam Neissya.

Tiba-tiba ponsel Neissya di meja berdering. Ia mengambilnya dan melihat ada telepon yang masuk, tapi tidak ada nomor dan juga namanya. Neissya mengernyit. Meskipun begitu, ia tetap mengangkat panggilan tak dikenal itu.

"Halo?"

Tidak ada jawaban dari seberang sana.

"Halo? Dengan siapa ini?" Neissya kembali bersuara.

Masih tidak ada jawaban.

Ketika Neissya akan mengakhiri panggilannya dengan sepihak, si penelepon pun bersuara.

☽༓☾

Hadrian Corporation

"Kenapa dia tidak menelepon? Tadi dia bilang, dia akan meneleponku lagi. Apakah dia masih sibuk di kantornya? Ini sudah malam," gumam Farenza.

Terdengar suara pintu dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu. Farenza menoleh. Seseorang memasuki ruangannya tanpa permisi. Ternyata itu adalah wanita berambut pirang yang tadi pagi memperhatikannya ketika datang.

"Tuan Hadrian belum pulang?" Wanita itu duduk di atas meja Farenza dan menggoda pria di depannya yang notabene adalah atasannya sendiri.

"Apa yang kau lakukan? Bukankah seharusnya kau sudah pulang bersama karyawan lain?" tanya Farenza dingin.

Wanita cantik itu tersenyum. Dari name tag di jasnya tertera nama Megan. Wanita itu menyembunyikan pisau yang diselipkan di bagian belakang roknya.

"Aku bersedia menemanimu malam ini, Tuan Hadrian. Tidak akan ada yang tahu, kok." Megan memainkan jemarinya di wajah Farenza.

Farenza menepis tangan Megan. "Jaga sikapmu, aku atasanmu!"

Megan menggenggam tangan Farenza yang barusan menepis tangannya. "Sebentar saja."

Farenza segera menarik tangannya sebelum Megan meletakannya di payudaranya.

Megan mengeluarkan pisau yang terselip di bagian belakang roknya lalu mengarahkannya ke wajah Farenza. Namun, Farenza bergerak lebih cepat dengan menendang tangan Megan.

Terjadilah perkelahian antara Farenza dengan Megan. Meskipun Megan seorang wanita berpakaian formal yang ketat dan cukup terbuka, nyatanya ia bisa melawan Farenza tanpa kesulitan sama sekali.

Pisau di tangan Megan memiliki bentuk yang berbeda dari pisau kebanyakan. Bentuknya seperti empat sisi mata pisau yang agak spiral dan ujungnya sangat tajam.

Farenza menyikut kotak kaca di dinding yang isinya ada kapak. Dengan kapak tersebut, Farenza melawan Megan.

Perkelahian itu membuat ruangan Farenza berantakan dan kacau. Barang-barang rusak dan berserakan di mana-mana.

Farenza melemparkan kapaknya ke arah Megan, tapi Megan berhasil menghindar. Megan melemparkan pisaunya ke arah Farenza.

Farenza segera mengambil komputer tablet dan pisau itu pun menancap di komputer tablet tersebut. Ujung tajamnya hanya berjarak beberapa sentimeter dari wajah Farenza. Ia mencabut pisau dari tablet tersebut.

Megan membuka jasnya. Terdapat banyak jenis pisau di saku yang memenuhi bagian dalam jasnya. Wanita itu menyerang Farenza dan menghujaninya dengan pisau-pisau tersebut.

Farenza menghindar dan berguling di lantai lalu bertiarap menuju ke meja kerjanya. Ia membuka laci dan mengambil pistol dari dalam sana. Dengan cekatan, Farenza memasukkan peluru dan memasang silencer.

Tiba-tiba mata pedang menancap dan menembus meja. Beruntung tidak mengenai Farenza.

Dari mana dia mendapatkan pedang? Batin Farenza.

Ia pun menendang meja hingga berguling lalu menembak ke arah Megan.

Sebagai pembunuh bayaran yang terlatih, tentu Megan bisa menghindari tembakan tersebut. Ia berguling dan bersembunyi di balik rak buku.

"Aku harus mendapatkan kepalamu," kata Megan sambil mengeluarkan pistolnya dan memasang silencer.

Farenza mendengarnya. Ia tidak peduli dan duduk santai di kursinya.

Jadi, itulah sebabnya Megan membawa pedang dan semua pisau-pisau yang mematikan itu untuk memenggal kepala Farenza.

Sementara itu di pos security, terlihat seorang security berbadan gempal yang sedang bertugas. Ia keluar dari posnya dan mendongkak menatap ke lantai gedung yang merupakan ruangan Farenza. Lampunya masih menyala dan security itu melihat ada percikan senjata api.

"Sepertinya ada baku tembak di ruangan Tuan Hadrian," gumam security. Ia pun segera menelepon polisi, tapi teleponnya tidak bisa tersambung.

Karena mengkhawatirkan keselamatan Farenza, security itu pun nekat memasuki gedung sambil membawa tongkat besi. Ia berniat menyelamatkan Farenza sebelum sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Sesampainya di depan ruangan Farenza, security pun terdiam sejenak. Ia khawatir dan juga takut. Namun, saat mendengar suara benda jatuh dari dalam ruangan, ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan sembari menodongkan tongkat besinya ke segala arah.

Kedua matanya terbelalak saat melihat seonggok mayat yang terkapar di lantai dengan darah yang menggenang di sekitarnya dan juga kapak yang berlumuran darah di samping mayat tersebut. Ya, itu adalah mayat Megan.

Security menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Tiba-tiba Farenza muncul di belakang security dan memukul titik kesadarannya. Security pun terkulai dan tak sadarkan diri.

Farenza membuang napas kasar. Ada bercak darah di jas, kemeja, dan sebagian menodai wajahnya. Ia mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang.

Tak lama kemudian, datang dua mobil hitam ke gedung Hadrian Corporation. Beberapa orang berpakaian khusus (mirip APD Covid-19) berwarna serba hitam keluar dari mobil tersebut. Mereka memasuki gedung dan membersihkan ruangan Farenza, termasuk mayat Megan.

Salah satu dari mereka menyuntikkan sesuatu ke leher security yang masih tak sadarkan diri itu.

Farenza membiarkan orang-orang misterius itu mengerjakan tugasnya, sementara dirinya menelepon Neissya.

"Sayang, maaf aku sedikit terlambat. Ada masalah di kantor," kata Farenza.

Di seberang sana, Neissya merespon, "Iya, tidak apa-apa, Sayang."

"Tunggulah di dalam kantor, aku akan segera menjemputmu."

"Baiklah."

Panggilan pun berakhir.

Sementara di kantornya, Neissya tampak khawatir. Ia meletakkan ponselnya ke meja. Seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

15.36 | 1 Desember 2021
By Ucu Irna Marhamah

Continue Reading

You'll Also Like

73.4K 5.4K 23
patah hati? yah itu yang di alami seorang Prienss,pria yang baru saja melihat sang kekasih bersama pria lain yg sedang bercumbu di kafe. akibat patah...
122K 13K 33
Kalok luu suka, vote nya jangan sampe ketinggalan. Neken bintang gak bakal mutusin urat nadi luu! ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ Haechan tak secerah ketika b...
59.6K 8K 63
>MaiTake Omegaverse< and other couple ⚠Alur santai⚠ •Chapter 1-15: Childhood •Chapter 16-44: Toman Formed •Chapter 45-56: Moebius Arc •Chapter 57-?:...
1.1M 47.7K 49
Ini adalah versi revisi!! Hidupku hancur setelah hari itu tiba, kehidupan yang awalnya selalu di landasi dengan keceriaan kini telah hilang ditelan o...