The World Of The Married

By MogiMolla

46.4K 4.1K 348

"Setelah papaku kau mau menggodaku hm? apa dia tak membuatmu puas sehingga kau ingin menggoda anaknya kau ben... More

{ Cast }
Part. 01
Part. 02
Part. 03
Part. 04
Part. 05
Part. 06
Part. 07
Part. 08
Part. 09
Part. 10
Part. 11
Part. 12
Part. 13
Part. 14
Part. 15
Part. 16
Part. 17
Part. 18
Part. 19
Part. 20
Part. 21
Info!
Part. 23
Part. 24
Part. 25
Part. 26
Part. 27
Part. 28
Baca ya!
Part. 29
Part. 30

Part. 22

953 95 15
By MogiMolla

Selamat membaca❤








Five years leter...

"Apa kamu yakin bisa bekerja hari ini mengingat kondisi tubuhmu belum stabil penuh?" Gulf bertanya melihat pada punggung orang yang membelakanginya

Setelah pekerjaan kecil yang Gulf lakukan ia menghampiri Gavin yang sedang bersiap untuk pergi ke kantor karena beberapa hari terakhir pria ini telah mengambil cuti sebab kondisi kesehatannya menurun setelah acara meriah yang berlangsung dirumahnya pekan lalu.

Gavin yang mendengar menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman sebelum berbalik menghadap Gulf yang tepat berada dibelakangnya terlihat wajah Gulf sangat khawatir menatap dirinya.

"Aku baik! tubuhku juga sudah terasa sehat jangan terlalu mencemaskan keadaanku" ujar Gavin tersenyum menatap Gulf untuk meyakinkannya dan mencium kening Gulf secara sekilas

"Tetap saja aku khawatir padamu bagaimanapun tolong jaga kesehatanmu sendiri selama aku tidak ada disampingmu" pinta Gulf yang dibalas anggukan oleh Gavin dan menarik Gulf untuk dipeluknya, ia sangat mencintai lelaki manis ini.

"Mom....mommy..." suara seorang anak kecil perempuan itu tersenyum ceria muncul dari balik pintu dengan kursi roda yang membawanya dan sosok Kine yang membantu mendorongnya pelan

Gulf yang menyadari kedatangan putrinya tersenyum senang kearahnya lalu menghampirinya

"Huupp..." Gulf mengambil tubuh sang putri dari kursi roda membawanya dalam gendongan.

"Hmmm.... tuan putri mommy sudah cantik dan wangi" puji Gulf mencium aroma manis yang keluar dari tubuh Vio membuat Gulf ingin mencium pipi chubby anak perempuannya ini terus

Gavin juga memberikan morning kiss pada Vio yang membuat anak perempuan itu tertawa kecil.

"Sayang aku akan melepas perban di kaki Veno sekarang, dokter mengatakan bahwa perbannya sudah boleh dilepaskan hari ini" ucap Gavin yang diangguki oleh Gulf membiarkan Gavin berlalu keluar kamarnya menuju kamar kedua anaknya yang berada disebelah kamar mereka.

Gavin sedikit membuka pintu kamar itu dan tersenyum ketika menemukan sang putra yang sedang duduk diatas ranjangnya sendiri.

Di dalam kamar itu terdapat dua ranjang kecil dan banyak terdapat mainan anak laki-laki dan perempuan disana milik si penghuni tentunya dari yang berukuran kecil hingga berukuran besar juga ada.

Gavin menghampiri anak laki-lakinya itu melihat pada sebelah kakinya yang dibungkus oleh kain, beberapa hari yang lalu anak itu mengalami cedera kaki terkilir.

"Apa tidurmu nyenyak boy?" tanya Gavin duduk dihadapan anaknya dan perlahan tangannya membuka kain putih yang membungkus kaki anaknya itu.

Veno hanya menganggukkan kepalanya saja, Gavin tidak bertanya lagi karena ia mengenal sifat putranya yang cenderung pendiam dan irit bicara berbeda dengan saudarinya yang periang.

"Da daddy" panggil Veno dengan gugup

"Hmm kenapa?" tanya Gavin senang Veno memanggilnya ia mengalihkan matanya jadi menatap pada Veno setelah ia selesai dengan yang dilakukannya.

"A-pa uncle pulang hari ini?" tanya Veno ragu perlahan melihat pada Gavin

"Tentu kamu sangat merindukan uncle hm?" Gavin mengusap lembut rambut putranya yang sedikit panjang

"Tidak!" jawab Veno membuang wajahnya kesamping

"Veno tidak sayang uncle?" tanya Gavin lagi secara perlahan membaca setiap ekspresi yang ditunjukkan oleh Veno

"Daddy... Vio selalu menyuruh Veno menelpon uncle, sekarang uncle pulang Veno tidak suka uncle mengambil Vio lagi hikss..." wajah tampan Veno tiba-tiba berubah memerah saat tangisannya keluar

"Veno sayang uncle tapi Veno ingin bermain bersama Vio saja hiks..hikss"

Gavin mengusap air mata putranya kemudian menariknya dan membawa kedalam gendongan untuk menenangkannya.

"Cukup boy tidak ada yang mengambil Vio dari Veno" bisik Gavin mengusap lembut punggung putranya menenangkan.

Gavin dapat mengambil kesimpulan sekarang bahwa anaknya yang satu ini ingin mendapatkan perhatian lebih dari saudarinya

Gulf yang menguping sejak tadi tercubit hatinya sedih mendengar aduan putranya kepada Gavin, ia tidak mengetahui permasalahan anak-anaknya sebab Gulf juga disibukkan oleh bisnis toko rotinya yang sekarang sudah memiliki 5 cabang yang tersebar saat ini Gulf memilih pergi membiarkan Gavin yang menenangkan Veno.

"Sayang..." panggil Gavin membuat Gulf langsung menoleh, melihatnya yang sudah membawa tas kerjanya.

"Kamu jadi berangkat sekarang?" tanya Gulf yang mendapat anggukan dari Gavin

Tangan Gavin mengarah pada bahu Gulf sedikit mengusapnya, "Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan, kamu adalah mommy terbaik bagi mereka kamu sudah berusaha yang terbaik"

Gulf langsung memeluk Gavin, pria ini adalah pria yang pengertian sehingga rasa bersalah dalam diri selalu saja terlintas dipikiran Gulf.

"Aku akan berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan kembali pulang sebelum makan malam" ucapnya setelah melepaskan pelukan hangat mereka.

Gulf berdiri di depan rumah melihat mobil Gavin yang melaju semakin jauh dan tak lama sebuah mobil berwarna hitam datang berhenti tepat di depannya.

Seorang pria tampan keluar dari mobil tersebut dengan kacamata hitam yang bertengger apik di hidung dan ia tersenyum kearah Gulf

"Kau terlihat senang...dasar pem--" kata batin Gulf terhenti saat matanya teralihkan pada seorang wanita yang juga keluar dari mobil tersebut membuat senyum tipis Gulf yang tadi terukir berangsur memudar.

"Hallo pah" sapa wanita itu sedikit menunduk dihadapan Gulf

"Oh haii tidak perlu seperti itu" ucap Gulf tersenyum simpul pada wanita itu dengan sedikit melirik kearah Mew yang hanya diam menatap lurus ke depan

Mengenai Mew, saat ini pria itu sudah menikah beberapa hari yang lalu. Mew dan istrinya barusaja menginjakkan kaki di belanda setelah melakukan perjalanan honeymoon beberapa hari diluar negeri.

Langkah kaki Mew terhenti diruang tengah, ia melihat Vio yang sedang bermain bersama pelayan dia atas karpet permadani belum menyadari kedatangan Mew.

"Hai princess kesayangan uncle"

Sapaan itu seketika membuat Vio menoleh dan wajahnya langsung terpancar bahagia.

"Uncle..." Pekiknya senang melihat Mew yang berjalan mendekatinya. Mew berjongkok dan membawa Vio dalam gendongannya

"Io canat melindu uncle" ujarnya tersenyum senang kini ia dapat melihat kembali uncle nya secara dekat dan di depan mata.

"Benarkah? uncle juga sangat merindukan princess cantik uncle" kata Mew mencium pipi chubby Vio secara bertubi-tubi melepaskan kerinduannya setelah 4 hari tidak bertemu

Vio tertawa lepas menampilkan deretan gigi kecilnya merasakan geli dipipinya ulah Mew adegan itu tak luput dilihat oleh Veno dari lantai atas kamarnya, saat Mew melihatnya Veno segera beranjak dari tempatnya

"Uncle ada mainan baru untuk princes cantik" Mew mengambil beberapa paper bag yang dibantu oleh istrinya dan menyerahkan pada Vio yang diterima dengan mata yang berbinar

"Acikkkk.....telimaacii uncle io cayang uncle banak"

Mew meninggalkan Vio yang masih bermain ia ijin untuk menemui kakaknya yang diperbolehkan oleh Vio lantas Mew menuju ke kamar Veno melihat kondisinya ia juga mendengar kalau Veno mendapatkan cedera

Setelah beberapa menit Mew keluar dari kamar Veno dan Vio bersamaan dengan Gulf yang keluar dari kamarnya

Mereka terdiam ditempat untuk beberapa saat. Mew melangkah mendekati Gulf dengan cepat menarik tangan pria itu membawanya entah kemana

"Mew lepas apa yang kau lakukan!" Gulf tidak bisa menahan tubuhnya sehingga ia harus mengikuti langkah Mew membawanya.

Setelah memastikan pintu kamar terkunci dan aman Mew berbalik melangkah kembali mendekati Gulf yang melangkah mundur

"Kau mau apa?" tanya Gulf sedikit was was

Mew tersenyum smirk tanpa menjawab pertanyaan Gulf dengan tiba-tiba ia mendorong Gulf jatuh ke atas kasur lalu Mew naik ke atas tubuh Gulf tanpa persiapan ia menyambar bibir Gulf mencoba untuk menciumnya namun yang di dapatinya hanyalah penolakan dari Gulf  membuat Mew menghentikan aksinya

"Kau tidak rindu padaku?" tanya Mew kecewa. Gulf bungkam, ia ingin beranjak namun tubuhnya ditahan lagi oleh Mew

"Apa yang terjadi denganmu? katakan sesuatu!" Mew memandangi wajah Gulf ia merasa ada sesuatu aneh yang terjadi dengan pria di bawahnya saat ini.

"Kau tidak ingin bicara padaku? apa kau marah?" tanya Mew lagi yang satupun belum dijawab oleh Gulf.

"Mew... ini masalah Veno" Gulf berkata pelan menatap Mew serius mengerti akan maksud Gulf, Mew akhirnya melepaskannya

"Ya aku mendengar Veno jatuh dan kulihat sekarang dia sudah baik-baik saja" ujar Mew menatap mata Gulf yang balas menatapnya

"Aku sangat mencemaskan mereka. Veno perlu waktu bersama adiknya aku mohon padamu jika bisa abaikan Vio sedikit saja kau tidak perlu selalu menuruti keinginannya"

"Maksudmu aku tidak mengerti kau tau aku daddy yang sebenarnya bagaimana aku bisa mengabaikan anakku?"

"Veno tidak mempunyai teman di kelasnya dia hanya akrab dengan Vio aku ingin Vio lebih membuatnya terbuka jika tidak adamu mereka akan bersama dan membuat Veno banyak mengobrol tapi ketika kau menjumpai mereka Vio tanpa sadar akan mengabaikan kakaknya"

Mew berdecak, "Gulf..."

"Mew aku mohon biarkan mereka untuk banyak memiliki waktu bersama"

"Jadi maksudmu aku harus menjauhi anakku sendiri begitu?"

"Bukan seperti itu hanya---" ucapan Gulf terhenti saat telunjuk Mew menahan bibir Gulf

"Suutsss...aku mengerti baiklah aku akan mencobanya demi mu hmm" Mew mengusap pipi Gulf dan matanya memandang wajah Gulf yang terpahat sempurna, Mew selalu akui Gulf memanglah ciptaan tuhan yang diberi wajah yang sempurna

"Jadi bisakah sekarang kau memikirkan aku? aku merindukanmu" Mew berbisik kecil di telinga Gulf

Gulf sedikit merasa tidak nyaman dengan nafas Mew yang menyapu tengkuknya ia sedikit menjauhkan wajahnya dengan Mew membuat pria itu memasang wajah penuh tanya lagi

"Mew aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu" Gulf menjeda ucapannya sejenak dengan menutup mata "Aku menyadari apa yang kita lakukan ini sangat salah sebaiknya kita akhiri hubungan ini, kau dan aku jalani rumah tangga dengan pasangan masing-masing aku tidak ingin menyakiti hati banyak orang lagi. Aku berharap kau melupakan semua yang pernah terjadi diantara kita dan aku juga akan berusaha melupakannya" Gulf menghela nafas kasar menunggu reaksi Mew yang terdiam setelah mendengar yang dia ucapkan.

Seketika keadaan di kamar itu terasa dijeda tidak ada suara sekecilpun.

Mew memecah keheningan yang terjadi dalam beberapa detik dengan kekehannya,  "Kau hanya bercanda kan? tidak benar bagaimana kau bisa mengatakan hal itu" Mew tersenyum menggeleng menanggapi perkataan Gulf

"Aku tidak bercanda Mew..aku serius" balas Gulf.

Dirasa tidak ada lagi yang harus dibicarakan Gulf beranjak dari kasur. Baru beberapa langkah suara Mew menghentikannya membuat Gulf menoleh














Bersambung....

Author no comment😁

Sampai jumpa di Next Chapter »»

Continue Reading

You'll Also Like

41.2K 3.9K 41
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
57.7K 6K 21
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
75K 15.1K 171
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
221K 33.3K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...