TITAMIA

By rasafiraa_

8.4M 771K 51.9K

Ini tentang Titamia si gadis periang yang selalu mengejar laki laki yang ia suka, Abbyan. Namun Abbyan justru... More

+ PROLOG +
+ TITAMIA (part 1)
+ TITAMIA (part 2)
+ TITAMIA (part 3)
+ TITAMIA (part 4)
+ TITAMIA (part 5)
+ TITAMIA (part 6)
+ TITAMIA (part 7)
+ TITAMIA (part 8)
+ TITAMIA (part 9)
+ TITAMIA (part 10)
+ TITAMIA (part 11)
+ TITAMIA (part 12)
+ TITAMIA (part 13)
+ TITAMIA (part 14)
+TITAMIA (part 15)
+ TITAMIA (part 16)
+ TITAMIA (part 17)
+ TITAMIA (part 18)
+ TITAMIA (part 19)
+ TITAMIA (part 20)
SPECIAL PART✨
+ TITAMIA (part 21)
WAJIB BACA !!
+ TITAMIA (part 22)
+ TITAMIA (part 23)
+ TITAMIA (part 24)
+ TITAMIA (part 25)
+ TITAMIA (part 26)
+ TITAMIA (part 27)
+ TITAMIA (part 28)
+ TITAMIA (part 29)
+ TITAMIA (part 30)
+ TITAMIA (part 31)
+ TITAMIA (part 32)
+ TITAMIA (part 33)
+ TITAMIA (part 34)
+ TITAMIA (part 35)
+ TITAMIA (part 36)
+ TITAMIA (part 37)
+ TITAMIA (part 38)
+ TITAMIA (part 39)
+ TITAMIA (part 40)
+ TITAMIA (part 41)
+ TITAMIA (part 42)
+ TITAMIA (part 43)
+ TITAMIA (part 44)
+ TITAMIA (part 45)
+ TITAMIA (part 46)
+ TITAMIA (part 47)
+ TITAMIA (part 48)
+ TITAMIA (part 49)
+ TITAMIA (part 50)
+ TITAMIA (part 51)
+ TITAMIA (part 52)
+ TITAMIA (part 53)
+ TITAMIA (part 54)
+ TITAMIA (part 55)
+TITAMIA (part 56)
+TITAMIA (part 57)
+TITAMIA (part 58)
+TITAMIA (part 59)
+TITAMIA (part 60)
+TITAMIA (part 61)
+ TITAMIA (part 62)
+TITAMIA (part 63)
+TITAMIA (part 64)
+ TITAMIA (part 66)
+ TITAMIA (part 67)
+TITAMIA (part 68)
+ TITAMIA (part 69)
+ TITAMIA (part 70)

+TITAMIA (part 65)

40.9K 3.6K 402
By rasafiraa_

Assalamualaikum gais..

Jam brp kalian baca part ini?


Jangan lupa tekan ⭐ nya dulu




Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan alur cerita karena unsur ketidaksengajaan.

🌚

STOP!!

WARNING!!

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA & TINGGALKAN KOMENTAR SETELAH MEMBACA SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN UNTUK AUTHOR :)

.
.
.







warning!! Typo bertebaran.


📌

Vote & komen






Waktu terus berjalan, tak terasa kini tinggal tiga hari Titamia berada di negri sakura itu. Sebentar lagi ia harus kembali le negara kelahirannya.

Tentang Arion, pria itu awalnya melarang Titamia untuk pergi, namun mau bagaimapun Titamia harus tetap pergi karena memang sudah janji Titamia sendiri untuk kembali ke negaranya.

Arion pun mengalah dan memperbolehkan gadis itu pergi. Sedangkan ia akan tetap berada di jepang mengurus segala pekerjaannya.

Lagipula Titamia sudah lebih dewasa kan.

Kini kakak beradik tiri itu tengah berada di apartemen Titamia, mereka baru saja kembali dari supermarket memberli beberapa keperluan yang akan Titamia bawa.

"lo yakin mau balik?" tanya Arion kembali memastikan jika Titamia benar-benar akan kembali ke indonesia.

"iya, lagian persiapannya juga udah selesai. Gue juga udah resign kerja, gak mungkin kan gue batal pergi"

"ya gue sih cuma memastikan aja, takutnya nih ya nanti lo balik kesana eh taunya gak betah. Hidup lo sengsara lagi disana, gimana?"

"serahkan saja pada tuhan yang maha esa" ucap Titamia dengan ekspresi lebay nya.

Arion memdengus melihat kelakuan gadis itu.

"terus.. Dia ikut?" tanya Arion.

Titamia menatap Arion, "katanya sih gitu.."

Arion mengangguk-angukan kepala nya, "yaudah gapapa, biar ada yang jagain lo juga disana. Gue lebih percaya dia sih daripada yang lain"

Titamia hanya mengangguk sembari kembali melanjutkan pekerjaannya memasukan beberapa barang ke dalam koper nya






* * * * * * *









Arkan dengan langkah tegas melangkah memasuki ruangan Abbyan, di dalam sana Abbyan tengah memijat pelipis nya.

"Kamu ini gimana sih bang? Kenapa bisa kayak gini hah?!" Arkan melempar sebuah map ke meja Abbyan.

"ada apa sih yah?" Abbyan meraih map tersebut dan melihat isinya.

"Kamu tahu gak salah satu proyek yang kamu kerjakan itu berantakan. Banyak client yang protes karena ini"

Abbyan membaca isi dari map tersebut, "maaf yah"

"maaf gak bisa nyelesaiin masalah bang!"

Abbyan hanya terdiam menunduk.

Arkan menghela nafas, lalu duduk di kursi berhadapan sang anak, "sebenernya kamu ini kenapa sih bang? Ayah perhatiin akhir-akhir ini kamu keliatan pusing, kerjaan kamu juga banyak yang gak beres. Ada apa hah?"

"gapapa yah"

Arkan menghela nafas kembali, "Mikirin Mia lagi hah?"

Abbyan lagi-lagi terdiam.

"Bang, ayah tau kamu pengen banget ketemu Mia. Ayah pun gak menghalangi kamu buat cari Mia. tapi tolong, kamu harus profesional dalam masalah kerjaan, kamu nantinya akan jadi pemimpin perusahaan ini lho, tapi masa belum jadi pemimpin saja sudah ada banyak masalah yang terjadi karena kamu"

"iya yah, maaf"

"Sekarang lebih baik kamu pulang, istirahat. Tenangin pikiran kamu. Percuma kalo hari ini lanjut kerja tapi pikiran kamu gak ada disini"

"iya yah"

Arkan bangkit dan meninggalkan ruangan itu.

"hufft.." Abbyan mendesah kuat, menyederkan tubuhnya pada sandaran kursi.

Belakangan ini ia memang tidak bisa fokus bekerja, karena entah mengapa akhir-akhir ini ia sering memikirkan Titamia.

Abbyan bangkit dari kursi nya dan memakai jas nya kembali, setelah itu ia pun keluar dari ruanganya. Sepertinya ia memang harus beristirahat sejenak.





* * * * * * *








Abbyan berjalan di sebuah taman, melihat sekitar pemandangan yang amat indah dan sejuk, hingga matanya tak sengaja menangkap sosok yang tak asing baginya.

Ia pun mendekati sosok tersebut, matanya melebar kala melihat seorang wanita yang amat ia rindukan selama bertahun-tahun.

Tak berpikir panjang ia pun melangkah menuju gadis itu, namun tiba-tiba langkah nya memelan kala melihat seorang pria bertubuh jangkung mendatangi Titamia, Titamia terlihat senang saat pria itu datang.

Mereka terlihat mesra dengan posisi Titamia yang menggandeng lengan laki-laki itu.

Dengan langkah cepat, Ia menghampiri Titamia untuk menanyakan siapa laki-laki itu. Abbyan menarik Titamia sampai gandengan mereka terlepas.

"abby.."

"dia siapa?" tanya Abbyan menunjuk laki-laki tersebut.

Titamia menunduk sembari tersenyum kecil lalu menatap laki-laki tersebut dan kembali menggandeng lengan laki-laki itu.

"kenalin, gue calon suaminya si cantik ini" ucap laki-laki itu.

Deg!

"enggak.. gak mungkin"

"kamu kenapa Abby?" ucap Titamia saat Abbyan mengatakan hal itu.

Abbyan menarik Titamia kuat sampai mendekat ke arahnya, "lo itu punya gue Tita! Kenapa dia bilang begitu hah?!"

"lepasin! Dia bener kok. Sebentar lagi kita bakal nikah"

"gak! Lo cuma bakal nikah sama gue. Gue udah nunggu lo bertahun-tahun Tita!"

"Gue gak pernah minta lo nunggu! Dan gue gak akan pernah mau menikah sama lo!"

"apa.."

"lo lupa hah sama apa yang udah lo lakuin dulu? Lupa hah?!"

"gue minta maaf soal itu Tita, gue nyesel"

"penyesalan lo gak merubah apapun Abby!"

"ayo sayang, kita pergi aja" laki-laki itu menarik tangan Titamia untuk pergi dari sana.

"gak! Lo gak boleh pergi Tita" Abbyan berusaha menggapai Titamia, namun entah mengapa tubuhnya tiba-tiba tidak bisa bergerak.

Ia terus berteriak memanggil Titamia, namun Titamia terus menjauh, berjalan bersama pria tadi dengan tawa yang tak luntur dari wajah keduanya.

"TITAA!!"

Dengan nafas berderu dan keringat yang sudah membasahi tubuhnya, Abbyan bangun dari tidurnya.

Abbyan melihat keadaan sekitarnya, ia masih di atas kasur di kamarnya dengan peluh yang sudah membasahi seluruh tubuhnya.

hufft.. Ternyata hanya mimpi.

Mimpi itu lagi.. Kenapa akhir-akhir ini ia selalu bermimpi seperti itu.

Bermimpi seolah-olah Titamia akan pergi darinya.

Ia meraih segelas air di atas nakas nya dan meminumnya hingga tandas. Melirik jam di atas dinding nya,aah..ternyata sudah sore.

Ia pun segera bangkit dan memandikan tubuhnya, menghilangkan segala perasaan takut nya itu.

Semoga saja itu hanya sekedar mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata.

Mimpi hanya sekedar bunga tidur bukan?..





* * * * * * *





Arshaka tengah serius mengerjakan segala pekerjaannya di ruangan nya, hingga atensinya teralihkan pada suara ketukan pintu.

Tok.. Tok.. Tok..

"masuk"

"permisi pak, di depan ada ibu Dita ingin bertemu bapak" ucap Sekretaris Arshaka memasuki ruangan Arshaka.

"ck, mau apa lagi sih!"

"suruh pergi aja. Saya sibuk"

"baik pak" sang sekretaris pun keluar dari ruangan itu.

Namun tak lama kemudian suara ketukan kembali terdengar.

"masuk"

Sang sekretaris kembali datang, "maaf pak, bu Dita memaksa untuk bertemu bapak"

"ck, bilang saya sibuk, gak ada wak-"

"hai!"

Tiba-tiba seorang gadis memasuki ruangan itu begitu saja dan menyapa Arsahaka, siapa lagi jika bukan Dita.

"Maaf bu, tadikan sudah saya bilang untuk tunggu di depan dulu sampai pak Shaka membolehkan ibu masuk" ucap sekretaris Arshaka yang terkejut melihat Dita yang tiba-tiba masuk.

"aduh kelamaan."

Arshaka mendengus pelan dan memberikan kode pada sang sekretaris untuk keluar.

Sekeluar nya sekretaris Arshaka, Dita berjalan menuju sofa dan mendudukinya begitu saja.

"mau apa lo kesini hah?" tanya Arshaka to the point.

Dita menumpu dagu dengan tangannya di pinggiran sofa menatap Arshaka, "mau ketemu Shaka"

Arshaka berdecak, "pergi sana, gue sibuk"

"gak ah, orang udah jauh-jauh kesini masa mau balik lagi"

"lo ganggu tau gak!"

Dita tertawa kecil, "Gue akan terus kayak gini sampe lo terima gue, Shaka"

"Never"

"Yaudah, berarti lo mau gue gangguin terus kayak gini. Gue akan terus datengin lo setiap hari"

"ck, mau lo tuh apa sih?!" kesal Arshaka.

"Gue mau kita pacaran Arshaka! Gue mau lo terima perjodohan ini! "

Arshaka mau kehadapan Dita, dan menunjuk wajah Dita dengan jari telunjuk nya, "lo gila ya! Gue gak suka sama lo!"

"Terserah lo mau suka sama gue atau gak, yang gue mau cuma lo terima gue jadi pacar lo"

"gak akan." tekan Arshaka.

"dan gue juga gak akan nyerah" tekan Dita balik.

Arshaka diam menatap Dita datar.

"Ayolah Ka, terima gue. Please"

Arshaka hanya diam tak menanggapi.

"Ka gue mohon. Kita pacaran ya please.. Gak perlu sampe nikah gapapa kok.. Kita ikutin kemauan ortu kita ya, please" ucap Dita memohon.

Arshaka mengernyit, ia merasa ada sesuatu yang menekan Dita. "lo di paksa hah?"

Dita terdiam sejenak lalu menggeleng, "enggak. Ortu gue sama sekali gak maksa, cuma mereka bener-bener suka sama lo buat jadi pasangan gue. Gue ngerasa mereka bakal bahagia kalo lo jadi pasangan gue"

"Ka, kalo boleh sedikit cerita sebenarnya gue minta lo sampe segininya tuh alesannya ya karena ortu gue, gue cuma pengen ngebahagian mereka"

"Ka, ortu gue itu pernah kecewa berat sama kakak gue. Mereka depresi bertahun-tahun karena kelakuan kakak gue yang fatal. Mereka trauma, dan karena itu mereka niat ngejodohin gue sama lo, mereka pengen gue hidup gak kayak kakak gue yang sekarang gak jelas hidupnya gimana"

"mereka pengen gue punya pasangan tepat buat gue dan bisa bahagiain gue."

"karena itu Ka gue bersikeras minta lo buat terima gue, gue cuma kasian liat ortu gue yang bertahun-tahun sedih karena mikirin kakak gue. Gue gak mau ngecewain mereka dengan gagal nya perjodohan ini Ka"

"tapi kita gak saling cinta, itu sama aja kita ngebohongin mereka, Dit" ucap Arshaka.

"gue tau Ka, tapi ini demi kebahagiaan mereka. Sejak kejadian kakak gue dulu mereka jadi sering sakit-sakitan. Gue cuma pengen mereka sehat lagi dan bahagia lagi Ka. Gue pengen mereka berhenti mikir kalo mereka udah jadi orang tua yang gagal, itu aja"

Arshaka hanya diam.

"please Ka bantu gue, paling gak lakuin ini demi orangtua gue. kita cukup jalanin aja, gue gak akan maksa untuk kelanjutan nya nanti gimana"

Arshaka mendesah pelan, "oke, gue terima"

Dita tersenyum lebar, "thanks Ka!" tanpa sadar Dita pun sontak memeluk Arshaka begitu saja.

Hingga gadis itupun tersadar dan melepas pelukannya, "s-sorry"






* * * * * * *







"gimana keadaan anak lo?" tanya Bastian pada Satria yang sedang menyesap rokoknya.

"drop lagi." jawab Satria dengan helaan nafas berat nya.

Dirga menepuk pundak Satria, "sabar yak. Gue yakin anak lo kuat"

Satria mengangguk, "amin"

Ngomong - ngomong soal Satria, saat ini Satria telah memilik seorang putri. Yap anak itu adalah hasil dari kesalahan nya beberapa tahun lalu.

Namun sayang, putri nya itu tumbuh dengan fisik yang lemah karena lahir dengan keadaan prematur.

"gue takut kehilangan dia. Dia satu-satunya alasan gue hidup saat ini"

"berdoa terus Sat, jangan nyerah.  Yakin anak lo pasti bakal tumbuh sehat" ucap Bastian

Satria menyesap kembali rokoknya, lalu tertawa kecil, "mungkin ini karma gue kali ya"

"tapi kenapa harus ke anak gue? Kenapa gak ke gue aja? Dia gak salah apa-apa. Dia cuma gak beruntung karena punya Ayah yang buruk kayak gue."

"stss.. Gak perlu mikir gitu Sat. Oke mungkin ini karma lo, tapi lo gak boleh lemah, jadiin masa lalu lo itu sebagai pelajaran untuk jadi lebih baik lagi. Ini ujian buat lo supaya lo bisa lebih kuat. Inget Sat, anak lo bakal kuat kalo ayah nya juga kuat" ucap Dirga menyemangati Satria.

"Lo udah cukup jadi Ayah yang baik Sat sampe saat ini. Lo selalu ada disisi anak lo di saat dia butuhin lo." Abbyan yang sedari tadi diam pun mulai bicara.

"gak semua anak bisa ngerasain hal itu Sat. Gak semua anak bisa dapet kasih sayang tulus dari ayah nya.. "

"salah satunya Tita.. " ucap Abbyan dengan suara amat pelan.








Tbc.

Jumat, 30 september 2022








Sad banget yak nasibnya Satria 😢



Btw jgn lupa share cerita ini ya ke temen temen kalian ya.
.

.

Jangan lupa follow untuk tahu updatenya Titamia.

Dan masukin Titamia ke perpustakaan & reading list kalian yaa.

Follow juga instagram & tiktok ku untuk tahu seputar informasi, spoiler Titamia.



*

*

*

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ⭐

Beri saran & kritik yang membangun :)




Follow Instagram : @everyonesfiraa

Follow tiktok: @rasafiraa_

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 182K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
7M 345K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
2.6M 185K 34
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
1.9M 18K 25
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...