[not] HARMONIOUS โœ…

Da na_leosky

667K 53.6K 3.9K

[ Season 1 & 2 -end- ] Diusahakan untuk memberikan vote & Komen. "Lika liku tentang hubungan pernikahan yang... Altro

00. - Diary Haechan -
01. - visit jung family -
02. - Jung fams dinner -
03. - Jung fams dinner 2 -
04. - Meet yeri -
05. - Nomark Sick -
06. - Markhyuck commotion -
07. - about Jung's -
08. - open ur heart, Mark -
09. - touch me, mark ๐Ÿ”ž -
10. - summer love -
11. - little part Nomin -
12. - Haechanie, i'm sorry. -
13. - fix errors -
14. - new barrier? -
15. - Vivi makes a fuss. -
16. - Markhyuck dinner -
17. - go to Thailand -
18. - Thai warmth -
19. - Shotaro accident -
20. - Yangyang and his abilities -
21. - disaster -
22. - Incedent -
23. - lost -
25. - Now I Know -
26. - Designer ๐Ÿ”ž -
27. - i'm your daddy -
28. - I love You -
29. - we go home -
30. - Daddy Mark -
31. - get well soon -
32. - add a child again -
33. - your my addict ๐Ÿ”ž -
34. - Beautifull night -
35. - happy family -
36. - The third child -
37. - pregnancy period -
38. - mark sulking -
39. - bebรฉ -
40. - Wellcome baby [End] โ˜‘ -
1. BONUS PART
2. BONUS PART
3. BONUS PART
4. BONUS PART
S2 : 01. harmonious start
S2. 02 : harmonious family
S2. 03 : i hate you, bastard.
S2. 03 : who?
S2. 04 : Drunk Love ๐Ÿ”ž
S2. 05 : rank killer
S2. 06 : if without me, how about u?
S2. 07 : strategy.
S2. 08
S2 : 09
S2 : 10 -1- : let's finish today
S2 : 11 : The last.
Dear Chenle

24. - lost (2) -

12.1K 1K 102
Da na_leosky


Happy reading

┅┅┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅┅┅

Mark menatap nanar ke arah mobil yang diduga habis ditumpangi oleh haechan, itu sudah banyak bukti jika mobil itu habis ditumpangi haechan.

Ketika baru saja sampai, yangyang menyerahkan bukti2 kepemilikan dari pengguna mobil itu. Terdapat cincin, dompet, smartphone, dan juga kalung Itu semua milik haechan. Mark juga menemukan barang milik chenle, yaitu sebuah jam tangan dan itu hadiah ulang tahun chenle yang mark berikan.

Mark mengusap air matanya dengan punggung tangannya, setidaknya jika ternyata haechan dan chenle kecelakaan. Mark ingin melihat tubuh keduanya untuk terakhir kali, namun lihat? Bahkan tubuhnya pun tidak ada!

Siapa yang sudah membawa tubuh haechan dan chenle?

Mark tidak akan memaafkannya!

Jeno mengelus punggung mark untuk memberi ketenangan, Jeno tau mark sedang dikasih cobaan yang begitu besar.

"Jeno... Bagaimana Hyung bisa hidup tanpa mereka?" lirih mark dengan suara seraknya

Semalaman mark menangisi haechan dan chenle, bahkan dirinya berteriak² sambil terisak hingga membuat Jeno terpaksa mendobrak pintu kamar, mark bahkan terus mengucapkan kata² penyesalan dan jeno masih mengingat jelas ucapan mark

"Kenapa?... Kenapa saat aku sudah cinta pada haechan, Tuhan menjauhkan aku dengannya Jeno?..."

"Jeno... Aku menyesal"

"Apakah Tuhan masih mau memberikanku kesempatan?"

"Aku rindu chenle dan haechan..."

"Ku mohon... Ku mohon Tuhan! Kasih aku kesempatan sekali lagi..."

Jeno bahkan tidak bisa berkata² saat itu, hingga dia membiarkan mark menangis di pelukannya hingga ketiduran.

Paginya, Jeno mendapatkan kabar dari jaemin bahwa shotaro hilang. Ini membuat Jeno bingung, bagaimana bisa cobaan datang sekaligus? Jeno yakin pasti sungchan juga sama frustasinya dengan mark. Ini membuat Jeno dilema, disisi lain hyungnya sedang berduka namun disisi lain juga adiknya juga sedang berduka.

Namun, saat ini Jeno harus menenangkan mark terlebih dahulu...

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Sungchan menunduk sambil mengelus bayi di gendongannya, dokter sudah memperbolehkan sungchan untuk mengendong bayinya tadi hingga sungchan segera mengendong makhluk kecil itu.

"Maafkan appa... Tidak bisa menjaga papa mu dengan baik" sungchan mencium pipi anaknya sambil menitikan air matanya

Taeyong yang melihat hanya menatap anaknya dengan iba, dia yakin putra sulungnya juga sedang berduka disana dan taeyong belum ketemu mark namun dia yakin Jeno bisa menjaga dan menguatkan mark.

"Jae... Aku tidak tega melihat mereka begitu, aku tidak bisa membayangkan bagaimana frustasinya mark..." taeyong memeluk lengan jaehyun dan jaehyun langsung mengelus rambut taeyong

Jaehyun juga sebenarnya sedih, namun jika dia memperlihatkan raut wajah sedihnya pada siapa taeyong dan anaknya bersandar?

"Apa kita meminta anaknya Taehyung untuk membantu ini?" tanya taeyong.

Jaehyun mengerutkan keningnya dan berusaha mengingat siapa anak taehyung itu "maksudmu jay apa soobin?"

Jay park (anak pertama taehyung)

Park soobin (anak kedua)

Park Taehyung

*sengaja make marga park karena taehyung dan taeyong anak dari chanbaek.

Taehyung adalah saudara kembar Taeyong, yang memiliki dua anak yaitu Jay dan soobin. Kadang dulu waktu Jeno masih sekolah dia sering bermain dirumah sepupunya itu hanya untuk sekedar numpang makan saat taeyong pulang larut dan taehyung pun tidak keberatan jika ponakannya bahkan menginap dirumahnya

"Mereka berdua sama² pintar, aku akan menghubungi taehyung untuk ini"

"Aku rasa Jay tidak bisa, dia kerepotan mengurus dua anaknya yang pecicilan itu" jaehyun terkekeh mengingat saat keluarga taehyung berkunjung mengajak anak cucunya untuk makan malam, disana Jay berangkat dengan dua anaknya yang hiperaktif sedangkan soobin berangkat dengan taehyung.

Jaehyun masih ingat seberapa berisiknya kedua anak Jay hingga Jay harus menghukum kedua anaknya, namun jaehyun tak heran karena kedua anak Jay ternyata teman sekelas chenle.

Jay with twins :


Anak kedua : jungwoon

Anak pertama : Sunoo

Asli! Jay mirip wangyibo masa? Menurutku itu yaa😭

"Masih ada soobin, aku harap dia mau" harap taeyong pada ponakannya itu

Jaehyun hanya mengangguk, iya mungkin saja anak taehyung bisa membantu anaknya.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Tutt... Tutt...

Bunyi alat Elektrokardiogram (EKG) terdengar diruangan bercat putih gading, terlihat 3 orang terbaring di bed pasien dalam keadaan mata tertutup dengan infus ditangan mereka masing²

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya seorang wanita yang berdiri dipintu ruangan menatap ketiga orang itu

Dokter yang baru saja memeriksa 3 orang itu pun menjawab ; "pasien yang di ujung kanan yang memiliki lebam, dia keadaannya baik² saja. Sedangkan pasien diujung kiri, kurasa dia sedang dalam masa pemulihan. Namun, pasien yang berada ditengah aku rasa dia akan mengalami masa koma dan dia juga... Apakah dia seorang M-preg?" tanya dokter tersebut

Wanita yang ditanya itu mengangguk "benar, dia seorang M-preg" wanita itu mengerutkan keningnya "memang kenapa dok?"

Dokter itu menghela nafasnya "aku rasa dia sedang mengandung, namun kandungannya lemah tetapi jangan khawatir, janinnya selamat dan kurasa saat pulih nanti pun janinnya akan sehat jika kita rutin memperhatikannya"

Wanita itu melotot kan matanya dan menutup mulutnya dengan tangan "meskipun perutnya habis terbentur dengan benturan yang sangat keras, namun masih selamat?" tanyanya tak percaya dengan apa yang didengarnya

"Benar, kandungannya sangat kuat. Dan ku rasa, ini anugerah Tuhan" dokter itu tersenyum lalu kemudian berkata lagi

"Kalau ada apa² panggil saya lagi, saya pamit kalau begitu nona" dokter itu membungkuk pamit dan pergi dari hadapan wanita itu

Wanita itupun hanya terus menatap ketiga pasien dengan tatapan kosong

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

"Apa?! Haechan tidak ada dilokasi kejadian?! Siapa yang membawanya?!" geram Vivi mendengar kabar dari bodyguardnya

"Iya nona, dan shotaro juga menghilang"

"Apa keluarga Jung sudah menemukan haechan dan menyembunyikan shotaro?!" Vivi mengepalkan kedua tangannya

"Menurut yang kami ketahui... Baik keluarga Jung, Na dan Seo mereka tidak tau keberadaan Haechan & Shotaro bahkan tadi kami berpapasan dengan anak buah Jung yang sedang mencari keduanya" jelas bodyguard

"SIAPA YANG BERANI MENGAMBIL MEREKA?!" teriak marah Vivi

Jimin yang baru sampai diruangan kakaknya berjalan kearah kakaknya "bukankah itu bagus? Secara mereka hilang dan peluang kita semakin besar untuk mendekati mark & sungchan"

Vivi berdecak kesal "harusnya aku melihat haechan membusuk dulu! Kalau begini pasti ada orang yang menyelamatkannya! Bagaimana kalau dia muncul lagi?"

Jimin duduk disofa dan menatap kakaknya "sebelum dia muncul, kita harus berhasil meluluhkan Kedua Jung itu" ujarnya sambil mengangkat bahu

Vivi terdiam "kau benar!" ujarnya sambil tersenyum lalu kemudian tertawa

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Mark menatap ponselnya, tadi yangyang menghubunginya bahwa dia belum menemukan pelakunya.

Dengan kesal mark membanting hpnya kearah tembok dan membanting tubuhnya dikasur, mark tidak tau harus bagaimana lagi

Bahkan yangyang belum bisa melacak pelakunya

Jika saja yangyang sudah tau pelakunya, dengan cepat mark akan membunuh pelaku yang telah menyebabkan haechan dan chenle kecelakaan dan mark tidak akan memaafkan pelakunya

"ARGGHHH!!!" teriak mark dengan frustasi

Jeno yang sedang duduk disofa kamar kakaknya hanya menghela nafas sambil menatap iba ke arah mark

"Hyung, kau harus makan" Jeno menatap khawatir pada mark yang dari pagi sama sekali belum makan

Taeyong terus menanyakan apakah mark sudah makan belum? Bahkan Jeno dipaksa untuk membujuk mark makan

"Setidaknya kau harus makan dulu, untuk mencari haechan"

Mark membuka matanya dan menatap langit kamar "aku tidak lapar"

"Aku mau haechan dan chenle" lanjutnya

Jeno lagi dan lagi hanya menarik nafasnya "aku tau, tapi jika kau sakit... Siapa yang akan menemukan mereka?"

"Bagaimana kalau mereka tidak ketemu?" mark menatap kosong ke arah atap kamarnya

"Kau tidak percaya haechan dan chenle? Mereka akan baik² saja, polisi belum menemukan bukti bahwa keduanya tewas"

Mark menghela nafasnya "bisa saja mereka... Hanyut... " lirih mark

"Jika mereka hanyut, ada jejaknya. Namun polisi tidak menemukan bukti bahwa mereka hanyut" Jeno kemudian bangkit dan berjalan ke arah mark

"Makanlah hyung... Bubu khawatir padamu" bujuk Jeno

"Sungguh, aku tidak lapar Jeno"

"Aku tau kau tidak nafsu, namun makanlah sedikit saja agar perutmu tidak kosong" Jeno terus berusaha membujuk mark untuk makan

Jeno kemudian memegang kedua tangan mark dan memaksa tubuh mark agar terduduk "ayo makan hyung" ajak Jeno sambil menarik mark supaya bangkit

Walau mark menggeleng dan menolak, namun jeno sekuat tenaga menyeret tubuh mark supaya berjalan ke ruang makan.

Jeno tidak mau jika mark akan sakit nanti, bisa bisa dia diomelin taeyong karena dituduh tidak bisa menjaga mark.

Tolong! Jeno sudah bapak² dua anak, dia tidak mau diomelin!

Bisa hancur harga dirinya didepan anak2nya

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

"Jika kau sudah berhasil menemukan pelakunya, tolong jangan sampai kedua Jung itu membunuh pelakunya terlebih dahulu, akan ada kejutan dimasa depan nanti, percayalah... Aku yakin kau sudah menemukan pelakunya kan? Mana mungkin hacker secerdas dirimu masih belum menemukannya"

Yangyang pesan yang tadi masuk diponselnya, pesan itu dia dapat saat jam makan siang tadi. Yangyang memang sudah tau siapa dalangnya, namun dia hanya memberi clue ke Jeno, jaemin dan mark. Belum sepenuhnya dia bicarakan, dan sore dia berniat ingin membicarakan itu namun dia urungkan ketika melihat pesan itu.

Yangyang hanya menghela nafasnya, kalau begini apa boleh buat? Dia akan berpura² belum tau sepenuhnya kepada Jung saudara itu, yangyang hanya berharap dia tidak dibunuh oleh Jung saudara karena telah menyembunyikan ini semua.

Yangyang kemudian merogoh saku celananya dan mencari kontak yang akan dia hubungi

Dengan sabar, yangyang menunggu telfon itu diangkat dan selang beberapa menit, akhirnya telfon itu diangkat.

"Halo, mark hyung. Aku minta maaf, aku belum menemukan pelakunya..." ujar yangyang

"...... "

"Sekali lagi aku minta maaf, hyung..." yangyang merasa bersalah telah berbohong pada mark, namun mungkin ini terbaik.

"....."

"Terimakasih hyung dan maaf sekali lagi"

Yangyang menghela nafasnya setelah telfon itu tertutup dan dengan gusar yangyang mengusap wajahnya

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Ten berlari dengan cepat dengan air mata yang terus mengalir pipinya, dia yakin bahwa yang disampaikan Johnny adalah berita yang salah! Pasti taeyong sedang mengerjai nya

"Ten, hati2" ujar Johnny yang mengejar Ten dari belakang

Namun ten tak acuh mendengarkan ucapan Johnny dan terus berlari di lorong rumah sakit, pikirannya hanya tertuju pada taeyong.

Setelah sampai diruang VIP Ten langsung membuka pintu itu dengan kasar, dan terlihat taeyong sedang mengemasi barang²

Ten segera menarik kera baju taeyong dan berteriak didepannya "Katakan padaku, bahwa berita itu bohong!!"

Winwin yang melihat itu langsung menarik Ten "Ten, tenanglah..."

"Haechan ku! Dimana kau sembunyikan dia?! Kau sedang mengerjai ku kan?!"

"Ten..." Winwin mengusap2 lengan Ten dan berusaha menenangkan Ten

"Tidak ada yang bohong, Ten! Ini semua benar!" ujar taeyong

"KAU PASTI BOHONG!! DIMANA ANAKKU?! BERHENTILAH MAIN² TAEYONG!" teriak Ten dengan emosi

Johnny yang melihat ten emosi langsung menarik tubuh Ten, dia tau bahwa Ten sedang terpukul.

"UNTUK APA AKU BERMAIN2?! KONDISI SAAT INI SEDANG GENTING! BAHKAN BUKAN ANAKMU SAJA YANG HILANG, TAPI WINWIN JUGA!" Taeyong yang berusaha sabar kini dia juga tersulut emosi mendengar tuduhan Ten yang menuduhnya bahwa dia sedang bermain2

"Haechan, Chenle dan Shotaro Hilang! Bahkan anakku, mark... Dia sedang berusaha mencarinya! Kau menuduh keseriusan ini hanyalah main2?? Aku tau kau sangat terpukul mendengar itu, namun bukan hanya kau saja yang terpukul disini! Ada banyak pihak. Winwin, mark, sungchan, bahkan semua yang ada disini sangat terpukul! Termasuk aku! Aku sudah menganggap mereka anakku sendiri" jelas taeyong

Ten yang mendengar penjelasan itu hanya menunduk dan mengusap air matanya "aku minta maaf..."

Taeyong hanya menghela nafasnya dan menepuk² bahu Ten "anakku sedang berusaha mencari anakmu, apapun hasilnya kau harus Terima..."

Ucapan taeyong semakin membuat Ten menangis, Ten belum sanggup jika mendengar berita buruk tentang Haechan. Dia belum siap!

Dan demi apapun, jika bisa Ten akan menukarkan nyawanya agar Haechan tetap hidup

Itu kalau bisa.

Namun saat ini Ten hanya berharap, jika haechan masih bernyawa, dia harap bahwa haechan baik² saja.

"Ribut sekali, kalian" ucap doyoung yang baru saja sampai diruangan VIP bersama winter dibelakangnya

"Teriakan kalian kedengaran sampai luar, ini rumah sakit bukan hutan" lanjut doyoung

Taeyong hanya menatap kesal ke arah doyoung, dalam kondisi begini dan dia habis dituduh oleh Ten malah doyoung masuk dengan ejekan nya

"Kenapa? Aku disini mau menjenguk bayinya sungchan" tanyanya saat mendapati taeyong yang menatap dirinya

"Bisa bisanya kau menjenguk bayi saat kondisi begini" gerutu taeyong

"Diamlah, boba! Aku kesini bukan hanya itu saja" ujar doyoung

Boba adalah panggilan doyoung untuk taeyong karena mata taeyong bulat seperti boba.

"Lalu untuk apa?" tanya jaehyun

"Untuk merebutmu dari taeyong" jawab doyoung dengan enteng yang langsung dapat cubitan dari winter dan tatapan tajam dari taeyong

"Ingat umur, setidak kalau mau jadi pelakor diumur yang masih muda" gerutu winter

"Hey, kau mendukungku menjadi pelakor?" kekeh doyoung

Winter menatap papahnya dengan kesal "aku adukan ke ayah ya!"

Doyoung tertawa kecil mendengar ucapan winter "aduh anak ini... Lain kali tidak ku ajak kalau pergi mencari duda, dia bakal ngadu"

"Papah!" kesal winter

"Oi dugong! Cepat katakan apa tujuanmu" taeyong mendengus kesal, disaat begini bisa2nya doyoung menyebalkan

Doyoung lalu berjalan ke arah taeyong dan membisikan sesuatu dan membuat taeyong melotot

"Kau yakin? Kau tidak membohongiku kan?" tanya taeyong

Doyoung menjitak kepala taeyong dan membuat taeyong mengaduh kesakitan

"Anak tuan Park Chanyeol ini memang terus membuatku kesal!" kesal doyoung

"Aku mendapat info ini dari anakku, yangyang!" lanjut Doyoung

"Sudahku bilang, anakku hebat." Doyoung tersenyum bangga

"Namun kalian kurasa sudah terlalu tua untuk ikut campur, jadi diam saja. Biar anak kita yang bertindak" Doyoung menatap satu persatu penghuni ruangan itu

Setelah itu Doyoung berjalan pergi dan melambaikan tangannya "sudah, itu saja yang aku sampaikan. Tolong sampaikan pada yang lain, aku pamit" ujarnya sebelum pergi bersama winter

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

"Gimana kondisi mereka?" tanya wanita yang duduk disofa dan melihat temannya baru saja datang

"Kritis" ujar wanita yang baru saja masuk, kemudian dia berlalu duduk disofa

"Ini salah mantanmu"

Wanita yang baru saja duduk langsung menatap sinis kearah temannya "apa maksudmu? Jangan salahkan mark untuk hal ini!" protesnya

"Vivi suka dengan mark, dan Vivi hampir membunuh haechan dan chenle karena mark. ini semua berhubungan dengan mark, yeri" yeri langsung menatap kesal ke arah temannya yang dengan santai menuduh mark sambil meminum minumannya

"Vivi yang salah! Bukan mark, Ryujin!" bela yeri

Yeri kemudian mendekat ke arah ryujin "apa kau jangan² tidak Terima mantanmu celaka? Kau masih suka haechan yaa?" tuduh yeri

"Omong kosong macam apa itu?! Aku sudah tidak menyukai Haechan! Lagipula, aku dan haechan menjalin hubungan sewaktu awal SMA dan putus setelah sebulan berpacaran. Bukan seperti kau dan mark yang baru putus beberapa minggu yang lalu karena kau akan menikah, bukankah kau yang masih suka dengan mark?"

Yeri memutar kedua bola matanya "Ini caraku agar mark menyadari cintanya ke haechan tau! Harusnya kau tau itu!" kesal yeri.

Ryujin tertawa kecil melihat yeri kesal "iya iya iyaa... Terserah kau saja"

Yeri melipat kedua tangannya "kita harus menunggu mereka sadar, tapi kata dokter itu membutuhkan waktu yang lama"

Ryujin menaikan kedua bahunya "kita tunggu saja, setelah itu kita bantu mereka."

Yeri mengangguk setuju, "tapi kenapa kau bisa tau lokasi terakhirnya?" tanya yeri

Ryujin lalu menunjukan panggilan terakhir yang dia terima "anaknya yang menelfon" ujarnya.

"Pintarnya keponakanku..." yeri tersenyum melihat itu

Yeri lalu menghela nafasnya lega dan merenggangkan tubuhnya "pegal sekali tubuhku~ aku ingin mandi air hangat!" ujarnya

Yeri lalu menyenderkan tubuhnya disofa kemudian menoleh ke arah ryujin "hey, kau marah tidak jika sepupumu, mati?"

"Tidak, kalo memang sudah takdirnya."

Yeri lalu mengangguk paham "Ryu, apa kau masih suka haechan?"

Ryujin menghela nafasnya dengan malas dia menjawab "mau dikemanakan pacarku, bodoh! Mantan bukan berarti masih ada rasa! Lagi pula, aku disini hanya membantu" dengusnya

"Kalo tidak dibayar, mana mau aku! Mending liburan ke swiss" lanjut ryujin

Yeri tersenyum mendengar itu "nanti bayarannya minta ke tuan besar saja" kekehnya

"Pasti! Aku akan menagih itu!"

Yeri tertawa kecil mendengar itu kemudian raut wajahnya berubah dan senyumnya menipis "dia hamil."

Ryujin menoleh ke arah yeri "baguslah, lebih baik begitu" ryujin tersenyum ke arah yeri "kita akan kau akan menjadi aunty lagi" lanjutnya

Yeri tersenyum dan mengangguk "kau juga"

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Kita tebak tebakan ayok!

Haechan, chenle dan Shotaro masih hidup atau nga?

Hayoooloh

Bisa tebak endingnya bakal kaya gimana?

Ini kalau kepanjangan, aku nanti jadiin 2 Season yaa

Atau sekaligus aja se book? Tapi bakal banyak part weyy

Nanti kalo endingnya ga sesuai harapan, mohon maap lahir dan batin jangan santet aku pokoknya mah

Masih belum nikah

tentang mark dan haechan bakal balik ke ex atau tidak udah ada clue sebenarnya


Don't forget vote & comment

Continua a leggere

Ti piacerร  anche

461K 41.5K 71
[ON GOING] Mark si ketua usda dan Haechan yang selalu bego karena mau disuruh suruh sama dia. Sampai akhirnya, semua tragedi yang berawal dari jualan...
225K 14K 51
[Angst/hurt] [School life] [Mature] โ›“โ˜ ๐Ÿฉธ If "Happy ever after" did exist , I would still be holding you like this. __________________________________...
55.6K 4K 32
"berhenti mengendus leher ku Alpha mesum" "matamu cantik"
43.1K 1.8K 28
BXB [GAY] ft. Guanren Dua mafia Jung bersaudara, Mark dan Jeno tidak tertarik pada Hubungan asmara apapun, hati mereka seperti sudah beku. . . . namu...