LEYYARA

By sankaara

1.5K 522 1.2K

FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! Tentang seorang gadis bernama Leyyara Kamaniya yang mencintai sahabat laki-lakinya... More

PROLOGUE
???
CAST LEYYARA
1. Peri cantik
2. Di hukum bareng
3. Pantai
4. Rasa sakit
5. Sakit tapi tidak berdarah
6. Salting brutal
7. Balapan motor
Chat 1. Main ke rumah
9. Gala vs Reykal

8. Gala marah

38 4 1
By sankaara

vote juseyooo
timakaciii

happy reading

°•••🦋•••°

"Kemana lo semalem?" tanya Gala menarik lengan Leyya membuat langkah gadis itu berhenti.

Leyya mendongak menatap Gala, lalu menunjukkan cengiran polosnya itu. Gala mendengus sebal melihatnya. "Eh, Gala hari ini ganteng banget deh, abis makan apa sih?" puji Leyya mencoba mengalihkan topik.

Gadis itu mengedip-ngedipkan matanya sambil tersenyum imut di hadapan Gala membuat telinga cowok itu memerah menahan salting karena ini pertama kalinya Leyya bertingkah seperti itu dihadapannya.

"Nggak usah sok imut lo! Geli gue," ceplosnya sangat menusuk dan pastinya ucapan itu hanya omong kosong, Gala tengah menutupi saltingnya.

Leyya langsung merubah raut wajahnya menjadi murung. "Jahat banget sih lo! Asu!" umpat Leyya membuat Gala memicingkan matanya.

"Diajarin siapa lo ngomong begitu?" tanya Gala dengan nada tak suka.

"Apa sih, cuman gitu doang, masa nggak boleh," balas Leyya mengerucutkan bibirnya.

"Nggak cocok kata kata kayak gitu keluar dari mulut lo! Gue nggak suka dengernya," kata Gala menatap kedua manik mata gadis itu.

Leyya segera memalingkan wajahnya, tak mau berlama-lama menatap mata Gala, takut kalau dirinya semakin jatuh dalam pesona cowok itu. "Iyaa maaf deh..." cicit Leyya menunduk.

Gala mengangguk, sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman kecil. Tangan cowok itu terangkat untuk mengusap puncak rambut Leyya. "Jadi tadi malem lo kemana?" tanyanya lagi dengan suara yang terdengar lembut.

"Emmm gue..." Leyya menggantungkan ucapannya membuat Gala mengangkat alisnya menunggu jawaban gadis berwajah imut itu.

"Gue sebenernya anu--- ituan, Gal," ucap Leyya tidak jelas.

"Apa? Ngomong yang jelas, Leyya." Gala masih mencoba sabar.

Leyya menggigit bibir bawahnya, ragu. "Emm, kalo gue jujur lo jangan marah ya," ucap Leyya menatap Gala yang tentah menatapnya juga.

Ga mengangguk cepat, tak sabar menunggu jawaban gadis itu. Leyya menghela nafasnya, matanya melirik ke arah Gala yang sedari tadi terus menatapnya membuat gadis itu gugup. "J-jadi sebenernya semalem gue itu... keluar rumah buat beli sate padang, Gal. Soalnya gue laper banget, lagi pengen sate. Terus yaudah deh gue pergi ke depan komplek, jalan kaki." Leyya mendongakkan kepalanya menatap Gala.

Cowok itu masih terdiam, tak lupa tatapannya menajam menatap Leyya. "Lo bohong," desis Gala.

"Hah? n-nggak! serius, Gal. Gue nggak bohong suweer deh." Leyya mengangkat kedua jarinya ke udara.

"Gue nggak suka dibohongin, Leyya. Sekarang jujur sama gue lo kemana semalem?" tanyanya sekali lagi, raut wajah cowok itu berubah datar dengan tatapan tajam miliknya membuat suasana mendadak horror.

"G-gue... gue," Leyya gugup ditatap seperti itu oleh Gala.

"Apa? Jawab yang bener! Gue udah sabar banget sama lo dari tadi, Le," ucap Gala sedikit menyentak Leyya membuat gadis itu menutup matanya kuat kuat, ia melipat bibirnya agar tidak menangis.

"Gue semalem ngikutin lo ke tempat balapan, gue penasaran jadi gue kesana, maaf..." lirihnya dengan suara bergetar.

"Astaga, lo ngapain sih Leyya? Gila! sengaja gue nggak izinin lo ikut karena tempat itu bahaya, nggak cocok buat lo! tapi lo malah pergi ke sana sendirian tanpa gue? yang bener aja lo, Le. Kalo lo di apa-apain sama cowok asing di sana gimana?" omel Gala panjang lebar.

Leyya hanya menunduk sambil menahan air matanya agar tidak terjatuh. Ia tidak mau menangis, karena ini adalah kesalahannya. Ia tidak mendengarkan apa yang Gala ucapkan.

"Gala, maaf. Gue---" perkataannya terputus.

"Gue marah banget sama lo, Leyya! Bisa-bisanya, ya lo nekat kayak gitu. Kalo sampe malam itu terjadi apa apa sama lo, gue nggak bakal bisa maafin diri gue sendiri--"

"Gala gue nggak papa! gue nggak diapa-apain disana, gue cuma penasaran ke tempat itu, lo kenapa sih?" potong Leyya dengan meninggikan suaranya ketika Gala sudah berbicara yang aneh-aneh.

"Lo yang kenapa, Le! Gue udah bilang gue nggak suka lo ikut campur sama kehidupan gue! Lo nggak perlu kepo sampe ngikutin gue kayak kemaren, kenapa keras kepala banget sih?" Cowok itu berbicara sampai urat lehernya terlihat. Gala marah, sangat marah.

Leyya terdiam. Hatinya sakit mendengar perkataan yang keluar dari mulut cowok dihadapannya. Apa selama ini Leyya seperti orang asing dalam kehidupan Gala? Sampai Gala melarangnya ikut campur dalam kehidupan cowok itu.

Leyya menghela nafasnya, ia maju beberapa langkah tepat di hadapan Gala. Leyya mendongak menatap cowok itu yang menatapnya juga dengan tatapan tajam.

"Kalo gue nggak boleh ikut campur sama kehidupan lo, berarti lo juga nggak boleh ikut campur sama kehidupan gue! Sekarang lebih baik kita urus aja urusan masing-masing, gue nggak akan ikut campur urusan lo lagi seperti apa yang lo bilang tadi." Setelah berkata begitu, Leyya berbalik badan hendak melangkah pergi dari sana, namun belum sempat ia melangkah, lengannya sudah di cekal oleh Gala.

"Maksud lo ngomong gitu apa?" desis Gala.

"Lo nggak bego, Gal. Lo pasti tau maksud gue," balas Leyya.

"Lepas." Leyya berusaha melepaskan cekalan ditangannya.

Gala masih terdiam menatap Leyya dengan wajahnya yang terlihat menyeramkan. "Lepasin tangan gue, Gala. Gue mau masuk kelas!" sentak Leyya agar cowok itu melepaskan cekalan tangannya.

Gala melepaskan tangan Leyya membuat gadis itu mendongak menatap Gala yang juga menatapnya, tanpa berucap lagi gadis itu segera pergi dari sana meninggalkan Gala yang masih berdiri mematung dengan otaknya yang masih mencerna ucapan Leyya.

°•••🐰•••°

"Eh cupu! kerjain tugas gue dong," suruh Julie pada Leyya.

"Tugas aku juga belum selesai," jawab Leyya pelan.

"Nggak peduli. Buruan kerjain tugas gue dulu!"

"Gue juga dong!" sahut salah satu cowok yang termasuk geng perundung di kelasnya. Cowok itu melempar bukunya ke meja Leyya tapi malah mengenai punggung gadis itu. Leyya mengambil buku itu dan meletakkan di mejanya.

"Eh gue juga mau, kerjain ya! Awas kalo sampe ada yang salah, habis lo sama kita!" ancam Yuri. Leyya menunduk sambil menganggukkan kepalanya.

Julie tersenyum puas. "Bagus!"

°•••🐰•••°

"Leyya!" panggil seorang gadis membuat Leyya menoleh dan mengehentikan langkahnya.

Gadis dengan surai hitam panjang itu berlari kecil ke arahnya. "Ada apa, kak?" tanya Leyya saat Methasya sudah berada di hadapannya.

"Mau ngobrol sebentar boleh?"

"Boleh, tapi disini aja ya."

Methasya mengangguk setuju. "Lo lagi marahan sama Gala ya?" tanyanya.

Leyya terdiam beberapa detik. "Emm ya gitu deh," jawab Leyya seadanya.

"Gala cerita sama kamu?" tanya Leyya.

Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Hem, dia cerita semuanya. Emang bener semalem lo dateng ke tempat balapan, Le?"

"Iyaa... aku cuman penasaran aja sama apa yang dilakuin Gala di sana, abis itu aku pulang kok. Aku juga nggak digangguin sama orang-orang yang ada disana. Eum, sebenernya ada sih cowok yang tiba-tiba ngajak ngobrol gitu, dia nawarin diri buat nganterin aku pulang terus---"

"Terus apa? lo terima tawarannya?" sahut Gala membuat Leyya dan juga Methasya menoleh ke arahnya. Entah dari mana munculnya cowok itu.

Raut wajah Leyya langsung berubah datar melihat kehadiran Gala. Ia membuang muka tak mau menatap cowok itu. Methasya yang melihat perubahan wajah Leyya langsung pekak.

"Gal, mending kamu pergi dulu deh. Aku mau ngobrol sebentar sama Leyya," ucap Methasya menyuruh pacarnya itu pergi.

"Ya tinggal ngobrol aja sih, emangnya gue ganggu?"

"Iya lo ganggu. Udah sana ihh, aku mau ngobrol berdua," usir Methasya mendorong cowok itu agar pergi menjauh darinya.

"Ck, iya iya!" Gala melangkahkan kakinya menuju parkiran, matanya melirik ke arah Leyya sebelum pergi dari sana.

Setelah memastikan Gala sudah pergi. Methasya menyuruh Leyya untuk lanjut bercerita padanya. "Terus gimana, Le?"

"Yaa... aku terima tawarannya, karena udah tengah malem juga. Jadi dia anterin aku sampe depan rumah, terus kita tukeran nomor," jelas Leyya.

"Lo yakin dia cowok baik-baik?" tanya Methasya ragu.

"Emm... nggak tau juga sih, tapi aku percaya dia bukan orang jahat. Anaknya asik, baik juga mau nganterin aku sampe depan rumah," jawab Leyya tersenyum kecil.

Methasya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oke deh kalau gitu. Intinya lo nggak diapa-apain kan disana? aman kan yaaa. Tetep hati-hati yaa, Le kalau mau temenan sama cowok disana," peringat gadis itu.

Leyya tersenyum seraya mengangguk. "Iyaa, makasih, Kak. Aku duluan yaa, byee..."

Leyya segera beranjak dari halaman depan parkiran, meninggalkan Methasya yang masih berdiri sendiri disana.

°•••🦋•••°

TBC

VOTE JUSEYOOO
SEE U IN NEXT CHAPTER

Continue Reading

You'll Also Like

6.7M 284K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
1.3M 118K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.4M 303K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
537K 26.2K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...