The Story' of dukun santet

By kucccc

1.7K 2 2

berisikan kisah nyata yang ada di masyarakat yang didapat penulis dari beberapa orang yang terlibat dalam kis... More

1
1
3
6

5

218 0 0
By kucccc

"santet,ya.bener,kamu kesini karena istrimu kena itu"ucap Subhi lalu meraih sebatang rokok.

"Jenisnya banyak,Gus?"

"Banyak,aku gak hafal semua.yang paling gampang,dan paling umum,ya pukulan jarak jauh,dipakai mukul target,orang yang kita gak suka"

"Kalo lowo Ireng,Gus?"

Subhi terkekeh" tau dari mana kamu? Itu ilmu jahat. Si korban bisa meninggal gak lama setelah kena itu,tapi,biasanya korban tewas atas sebab lain,semisal jatuh dari motor atau ketabrak.aneh lakh"

"Ada juga jenis bajra,aku lupa namanya,itu bisa masukan besi ke tubuh target,makanya,ada orang keluar kawat dari tubuhnya"imbuh Subhi.

"Jenis bajra,ya.bahaya juga,ada lainya,Gus?"tanya Subhi penasaran.

"Banyak,banget.ilmu sihr seperti itu,sudah ada dan digunakan dari dulu.jaman nabi Musa,firaun yang terkutuk kirim ratusan penyihir buat pamer kemampuan,mereka kirim tali yang mereka bacakan mantra,dan berubah jadi ular.sementara,malaikat Jibril diperintah tuhan, hey Jibril,suruh Musa lempar tongkat kayu yang dia bawa ke ular sihir musuhmu,nabi Musa lakukan itu.abis semua ular sihir itu dimakan tongkat nabi Musa,kamu tahu,berapa jumlah penyihir yang dilawan?"

"Ya,gak tau gus.emang banyak?"

"Ya,gak banyak.cuman seribu orang.banyak Kisah orang dulu kena santet, Kanjeng nabi,pernah juga di santet sama orang Yahudi,yang ngobatin malaikat Jibril,dibacakan Anas sama falaq.perlahan sembuh,wali songo yang pertama dulu,kan bukan pribumi,mereka gagal nyebarkan Islam di jawa"

"Disantet juga,Gus?"

"Segala macem,pokokke. mereka,para ulama itu,datang ke bumi Jawa,niat mereka nyebarkan agama Islam,disini sudah banyak orang,punya banyak kepercayaan juga,yang gak suka diusik,main HALUS mereka diganggu tetek bengeknya.gagal,itu wali awal.laporan sama sultan, ya,sultan.kami gagal menjalankan titahmu,di negri sebrang itu,banyak hewan buas dan bencana alam dahsyat,kami tidak bisa menjalankan tugas suci"

"Terus,gimana Gus?"

"Ya,namanya juga Sabda raja,sekali terucap harus terjadi.dicari lagi,dan itu berulang beberapa kali,sampai sultan kirim seorang pria,namanya syeh subakir.dijawa,beberapa orang menyebutnya eyang syeh subakir.singkatnya, beliau ini jago ilmu batin juga,jago membersihkan tempat,numbal.berangkat rombongan ini,sebelum team wali ini bertugas,syeh Subakir ini turun kapal, penasaran dia,kenapa pada gagal.ternyata,banyak gangguan mahluk halus juga,dulu mahluk itu,bisa berubah wujud jadi makhluk nyata,seperti binatang buas.atau juga,Angin lisus,bisa juga ombak setinggi klapa.syeh Subakir,numbal tanah Jawa, supaya bisa di islamkan, para makhluk halus itu,gak kuat,sebagian lari ke laut sebagian ke pucuk gunung setelah itu,bisa para wali nyebarkan agama Islam di bumi Jawa"

"Perjanjian lima ratus tahun itu,ya Gus?"

"Bisa jadi, aku gak bisa jawab.intinya,di tanah Nusantara,banyak orang bisa melakukan itu,dulu saat aku berguru pada salah satu guruku,yang usianya sudah lebih dari seratus tahun,dia bercerita,jika ia banyak melihat hal itu di Medan perang"

"Gus,ajari aku gus.aku perlu bisa beladiri"pinta Sugiono.

"Hus,jangan.buat apa kamu punya itu,ada karma berat, yang harus ditanggung oleh pelakunya"

"Karma gimana,Gus?"

"Misalkan,kamu punya itu. Bisa saja kamu nembak orang,tapi,Siapa yang tahu,jika suatu saat ia sembuh dan giliran kamu yang merasakan sakit, mungkin juga usaha bangkrut,punya anak brengsek,istri selingkuh sampai hamil.apa kamu mau?"

"Wegah,gus.terus aku kan gak mungkin,diam saja,yang ada mati konyol"

"Sembarangan,gak akan.aku sudah tuliskan,ini baca. Syukur,kamu mau sering puasa,semakin kamu sering puasa dan diwirid,ini makin matang.makanya,aku minuman airnya ke kalian tadi"

Subhi memberikan sebuah buku yang terbuka,menunjukan sebuah halaman berisi bacaan.lengkap dengan apa yang perlu dilakukan jika terjadi serangan dan bagaimana perlu bertindak. Semua tertulis di buku itu seolah itu perintah perlawanan.

"Gak perlu ngamuk,semua akan ada bagiannya"ucap Gus Subhi.

"Kesuwun,gus.aku sudah bingung harus bagaimana"

"Baca itu tiga kali tiap pagi,sore.dan kalau kamu merasakan gangguan,nanti kamu tahu hasilnya. Biar mereka tidak meremehkan, kurang ajar"Ucap kyai Subhi.

Febri diam,ia menyimak perkataan dua orang, dihadapannya.sugiono memberikan buku,yang ia terima kepada Febri.dibacanya buku itu, dimana ada beberapa isi yang lainnya,Febri membuka ransel yang ia kenakan untuk membawa pakaiannya.ransel yang biasanya ia gunakan sekolah.masih ada sebuah buku kosong dan alat tulis.instingnya bekerja, ia menyalin semua tulisan itu,tanpa diketahui oleh Sugiono kemudian menyimpan bukunya. 

"Cadangan,boleh,kan"gumamnya lalu menyimpan bukunya kembali dalam tas.

Kini kondisi Marlina,sudah jauh lebih baik.mereka pamit,dan menunggu mobil travel menjemput mereka.

"Kalo pusing saat baca, kamu berhenti,terus minum air putih"bisik kyai Subhi kepada Febri.

"Iya,pak kyai"jawab Febri.

Tak lama,mobil yang dimaksud datang,mereka berangkat sore hari,saat matahari hampir terbenam. Kondisi jalanan yang berbatu terkadang menyulitkan.kondisi itu ditambah gelapnya malam,Febri terlelap hingga pagi menjelang. Mereka sampai di sebuah jalanan,tak jauh dari rumah mereka.

"Kamu tidur pulas"uc@p Marlina.

"Dah Deket"ucap Sugiono.

Sesampai di rumah mereka, semua langsung masuk,termasuk Febri. Ia melihat sesuatu yang tak ia lihat sebelumnya,bulu kuduknya merinding.ia berjalan masuk dengan cepat.

"Ada apa,feb?"tanya Sugiono.

"Gak ada apa-apa,pak"jawab Febri,ia memasuki kamarnya menata barang bawaannya ke dalam lemari.ia teringat pada buku salinan yang ia tulis kemarin.ia meraih buku itu dan membuka kembali isinya,ia mencari-cari amalan yang diberikan oleh kyai Subhi kemarin.

"Dibaca tiga kali?lakh lebihin aja,ya" Batin Febri.

Beberapa hari berselang, Febri telah hafal diluar kepala.ia mengamalkan bacaan itu lebih dari apa yang diperintahkan.

"Feb,mau kemana? Baru pulang belum makan,dah ngelayap lagi?"tanya Marlina.

"Ke depan,Bu"ucap Febri. Ia kembali terhenti,saat sosok yang tempo hari ia lihat,kembali berada di depan warung orang tuanya. Ia lalu membaca amalan yang diberikan oleh kyai Subhi sebanyak tiga kali.

Sosok itu menatapnya, tatapan yang sulit digambarkan,Tak lama sosok mengerikan itu menghilang bersamaan dengan munculnya aroma sate gosong.

"Aneh,gak ada tukang sate. Kok ada bau sate?" Batin Febri.

Tak lama,dua buah motor berhenti.mereka adalah para pelanggan warung makan orang tuanya,Febri lalu melanjutkan niatnya pergi.

Tak berapa lama,ia sampai ditempat Bisma,ia tampak baru saja selesai memindahkan beberapa gerobak pasir ke samping rumahnya.

"Sibuk mas?"tanya Febri.

"Gak,wis,bawa apaan kamu?" Tanya bisma.namun Febri tak mengerti.

"Apa? Lakh kan hp mas"ucap Febri yang kemudian duduk.

"Kamu baca doa baru,ya?"tanya Bisma saat ia duduk disamping Febri.

"Kok tahu,mas?"tanya Febri heran.

"Soalnya,sekarang ada yang ngikutin kamu.makanya,aku tahu itu.abis liat apa kamu?"

"Gini mas,aku tadi lihat perempuan,bajunya putih coklat,rambutnya panjang,matanya pink.pas aku bacain doa,dia melotot terus ada bau sate.gimana mas?"

"Wah,bagus itu.yang depan warung,ya?"

"Kok tahu mas,mas Bisma lihat juga?"

"Lihat,dah setahun lebih kan,dia disitu.beberapa kali aku usir,balik lagi.dia,emang di taruh situ.gangguin orang dagang,ada temennya juga,cuman jarang nongol"

"Huh,ngeri mas.terus aku harus gimana?"

"Doa,yang kamu baca tadi, bikin dia kebakar.sering baca aja,biar dia tersiksa,makanya tadi bau sate"

Febri mengangguk,ia menelan sepotong jambu air yang ia ambil dari pohon dihadapan mereka.
"Aneh,tapi,mas.aku disuruh baca tiga kali,tak baca sepuluh kali,gak mantep soalnya"ucapnya.

Bisma tak langsung menjawab,ia meraih sebuah jambu air berwarna merah tua,yang mereka petik tadi,kemudian memakannya.
"Mungkin,niat orang yang kasih itu,biar mereka keganggu terus pulang"

"Bisa di jelasin yang sederhana,mas?"Pinta febri.ia tak mengerti maksud perkataan Bisma.

Bisma terdiam,cukup lama ia berfikir,bagaimana menganalogikannya,menjadi sesuatu yang lebih mudah dimengerti,oleh Febri.

"Begini,kamu tahu api lilin?"

"Mesti lakh,kenapa?" Balas Febri.

"Jadi kayak lilin,gitu. Lilin kan apinya kecil,kalo kamu deketin tangan kamu ke lilin itu,hangat.tapi,klo kamu sentoeh apinya,tangan kamu panas.sedangkan obor,itu apinya lebih gede dari lilin.dan apinya lebih besar,juga lebih panas.paham?"

Febri menggeleng."makin bingung,deh"ucap Febri.

Bisma menggaruk kepalanya,yang sebenarnya tak gatal.

"Kutuan,mas? Keramas gih,pake serit sekalian!" Ucap Febri.

"Sembarangan,gak kutuan. Geblekmu itu yang gak ketulungan,feb"ucap Bisma nyaris frustasi.

Febri tertawa terbahak bahak karenanya.sementara Bisma tersenyum kecut karena Febri.

"Kalo ibarat game,itu mereka yang Dateng ke tempat kamu,itu zombi. Kemudian,sama pak kyai yang kamu temuin kemarin, kamu dikasih senjata,level satu"

"Ok,aku paham.nah,kalo yang Dateng cuman level satu,masih bisa di adepin, klo yang Dateng level diatasnya gimana upgradenya?"

"Gitu,kondisinya disini. Kamu dah upgrade senjata kamu,dengan baca amalan yang kamu terima kemarin lebih dari semestinya. sebenarnya,bisa aja kamu gak kuat,jadi semua perlu waktu,berhubung kamu kuat sepuluh kali,zombi yang kamu serang pun repot sendiri.mungkin aja mereka bakalan bawa kroninya buat nyerang"

"Wah repot dong,terus gimana kalo gitu?"

"Selama kamu tetep gak mau nyerah,dengan terus nyerang mereka,mereka juga bakalan rusak,mereka juga gak bego,kalo mereka rusak ya siapapun yang ngirim mereka,ikutan rusak"ujar Bisma.

"Wis,hebat dong.sekali tembak dua enemy,guling" ucap Febri semangat.

Hari beranjak malam,suara binatang malam terdengar beberapa kali,Sugiono masih memegang sebuah buku tulis ditangannya.ia duduk di depan tv yang menayangkan acara sinetron yang tak kunjung tamat, selalu diperpanjang dan berjilid jilid.padahal, cerita yang disampaikan, itu itu saja.

"Feb,kamu dah hafal belom?"tanya Sugiono kepada anaknya yang melintas keluar dari dalam kamar.

"baru juga selesai ngerjain pr fisika,pak.Masih pusing, disuruh ngapalin"protes Febri.

"Lagi penting loh feb, ini juga belajar"ucap Sugiono.

"Nanti dulu,pak.bapak dah hafal?"

"Dah,bapak baca beberapa kali.biar pada minggat" jawab Sugiono.

"Bapak ngerasa ada yang aneh gak?semenjak baca itu"

"Kemarin malem,bapak lihat pocong,dia kebakar depan rumah,bawah pohon rambutan"

"Hii... Ngeri pak,hebat kalo gitu"ucap Febri.

"Malah itu bahayanya,tadi pagi,kaki kiri bapak, mendadak mati rasa,diurut juga gak sembuh,sembuhnya setelah dibacakan asma yang diberikan Gus Subhi,baru sembuh.berarti bener,ini gak normal"ucap Sugiono.

"Terus pak?"tanya Febri antusias mendengar cerita orang tuanya.

"Kamu mending hati-hati,kita kan belum tahu apa yang sebenarnya terjadi"ucap Sugiono.

Febri duduk di teras rumahnya,Bisma dan beberapa temannya datang dan menghabiskan waktu bersama.

"Vic,bau wangi"ucap Bayu. Mereka berempat yang sedang bermain karambol seketika berhenti.

"Bau kembang,beneran,cuk" ucap Vicky rekannya yang dimaksud.

"Bis,ada yang Dateng ya?"tanya Bayu tanpa basa basi.

"ya,Nyari Febri,kangen kali" jawab Bisma seketika membuat Febri merinding. Ia langsung membaca ajian miliknya dalam hati,belum sampai sepuluh kali,ia membaca,aroma gosong kembali tercium,kali ini ketiga temannya juga mencium aroma yang sama.

"Bau gosong,siapa yang bakar sampah,ya?"tanya Bayu.

"Halah,palingan pak Juki,kan dia paling rajin bersihin halaman"ucap Bisma.

Febri merasa pegal,pada pundak kiri.namun,ia menganggapnya biasa saja. Semua berlangsung sudah tiga hari,saat jam istirahat,Bisma menatapnya aneh."kenapa?"

"Gak ngerasa pegel apa? Kamu biarin pundak kamu gitu"ucap Bisma pelan agar tak ada yeng mendengar pembicaraan mereka.

"Aneh,loh,dah tiga hari aku pegel gini.diurut juga gak sembuh"ucap Febri sembari meraih sebuah keripik.

"Emang kamu lihat apa?" Imbuhnya.

"Ada paku nancap di pundakmu,cabut aja, kenapa?"

Febri kemudian mengarahkan tangan kanannya menuju pundak kiri,ia bergerak seolah menarik sebuah benda yang menancap disana,namun setelah beberapa kali tetap tak berhasil.

"Gak bisa,terus gimana?"tanya Febri.

"Nanti kamu baca lagi,buku yang di kasih,kayaknya ada yang gak kamu lewatin"ujar Bisma.

"Tau darimana aku dibawain buku?"tanya Febri terkejut jika Bisma tahu hingga sejauh itu.

"Aku tanya,sama yang ngikutin kamu.makanya aku tahu"

Febri terdiam,ia tak mengerti jawaban yang diucapkan bisma.namun, ia makin penasaran dengan bagian yang terlewat dari bukunya.

Semakin lama,rasa pegal di pundak kirinya semakin pegal dan berat.febri sampai merasa sulit konsentrasi menghadapi pelajaran.

Angin bertiup sepoi-sepoi. Sepulang berlatih karate sore tadi,Febri pulang ke rumahnya.angin membawa daun berterbangan,langit sore bersinar senja. terdengar lagu yuuhii wo miteiruka yang diputar tetangganya.

"Lah,kok malah dengerin lagu.badan dah remuk gini, lagi"gumamnya.

Setelah merampungkan segala aktifitas seharian ini,tenaga dan fikiran Febri terkuras habis.ingin rasanya ia langsung terlelap,jam menunjukan pukul satu malam.namun,ia teringat ucapan Bisma siang tadi,membuat tanda tanya yang begitu sulit ia lupakan.

Kedua kakinya turun dari ranjang,melangkah mendekati meja belajar,ia meraih sebuah buku tulis dengan sampul berwarna biru.menariknya,warna biru diidentikan dengan warna pengetahuan,kesuksesan dan kepercayaan diri.

Tangannya menyalakan lampu belajar,lalu membuka lembar demi lembar buku itu,hingga ia sampai di catatan berjudul kulhu dergo Geni.disana ditulis,jika ajian itu bertujuan untuk melawan serangan bersifat ghaib. Itu juga bersifat merusak siapapun pengirim ilmu santet yang menyerah pengamal ilmu kulhu dergo Geni.

"Jadi caranya,cuman dibaca begini?"gumam febri.ia lalu mempraktekan,apa yang tertulis di buku catatannya.

Satu,dua,tiga kali ia lakukan mendapatkan kegagalan,Febri kembali mengulangi,hingga sepuluh kali,hingga akhirnya ia berhasil menarik keluar.ia merasa seperti menarik seluar duri yang menancap di pundak kirinya,ia kemudian melakukan langkah selanjutnya,dimana ia langsung mengembalikan kepada si pengirimnya.

"Hfff..selamet"gumamnya.

Seorang pria tertunduk lesu,bibirnya memerah.ia merasakan seluruh tubuhnya terbakar,keringat bercucuran di sekujur tubuhnya yang terasa memar.

"Kurang ajar,dah berani dia ngelawan!"gumamnya.

Continue Reading

You'll Also Like

38.2K 882 33
Izuku Yagi along with his twin sister, Izumi, Parents Inko and Toshionori Yagi. At age 4, he was diagnosed as quirkless, he decided to have a normal...
7.9K 1.8K 135
Volume 4 အစကို ရှေ့ book မှာ ဖတ်ပေးပါ Volume 4 အစကို ေရွ႕ book မွာ ဖတ္ေပးပါ
99.6K 2.9K 44
Anna was a complete mess when her mom died. She became a clam and suicidal. After an attempt on her life, sixteen year old Anna is sent to an instit...
2.1K 323 6
This is the story of a unwanted guest who sudden appearance in kareena life .how they gonna deal with It.