Antagonis Pecinta Duda!!

By usrayy

166K 9.9K 2.6K

Warning ada beberapa adegan🔞 cover by pinterest❗ Ganti judul?NO cuman ganti bahasa aja!hehe ______________ ... More

🥀Prolog
Perkenalan tokoh
🥀[01]
🥀[02]
🥀[03]
🥀[04]
🥀[05]
🥀[06]
🥀[07]
🥀[08]
🥀[09]
🥀[10]
🥀[12]
🥀[13]
🥀[14]

🥀[11]

8.3K 586 125
By usrayy

HAI HAI HAI GUYS👋
WELCOME TO MY FIRST STORY READERS

Udah pada follow belum?Kalo belum mending follow dulu deh!!Mwhehe

Jangan lupa tinggalin jejak ya pren!Makasih banget sama readers yang sudah berkenan share cerita ini di tik tok lewat fyp aku seneng banget uhuyyy!!

HAPPY READING💅.
.
.
.
.


...

Jam 6 pagi

Pagi sekali di ruang rawat Zara sudah ramai dengan suara Azka yang tidak ingin lepas dari gendongan wanita itu.

"Boy. Kamu ikut sama om dulu, Mau gak?kamu gak kasian sama bunda yang belum sarapan?"ajak Zidan agar mau lepas dari gendongan Zara.

"Bang, aku gak papa kok"sahut Zara yang di jawab gelengan tegas oleh kembar.

Fyi kembar Zeo Geo

"No! Abang gak setuju Kamu belum sarapan dari tadi"sahut Zeo tidak terima dengan jawaban Zara.

Bukan nya apa adik nya masih dalam masa pemulihan, kalau menunda-nunda sarapan pagi bisa menimbulkan maag.

Mereka tidak mau itu terjadi!Mereka harus menjaga Zara sebaik mungkin.

Cukup dulu mereka menyia-nyiakan Zara sekarang tidak boleh!

"Coba tanya emang Azka nya mau lepas dari Zara"tanya Zara mengangkat satu alis nya.

"Boy. Kamu di gendong om dulu, mau kan?"tanya lagi Zidan menatap Azka yang menatap wajah nya juga.

Azka mengejapkan mata nya pelan membuat mereka menggeram gemas.

Cup

Cup

"Gemes banget sihh anak, bunda"Zara mengecup pipi bulat Azka yang kemerahan.

"Agi(lagi)"gumam Azka pelan.

Karena ruangan Zara yang sepi membuat gumaman Azka terdengar jelas di telinga mereka.

Cup

Zara mengecup pipi kanan Azka dengan sayang.

"Agii(lagii)"lirih Azka.

"Lagi?"bingung Zara namun tak urung mengecup pipi Azka lagi.

Cup.

Lagi Zara mengecup pipi kiri Azka.

"Agiii(lagiii)"pinta Azka dengan suara terdengar lebih berani.

"Lagi?oke"

Cup

"La-"baru saja Azka ingin berucap. namun,terpontong oleh bentakan Geo yang tiba-tiba.

"STOP!"Azka yang mendengar bentakan Geo segera memeluk erat Zara.

Zara mengelus lembut punggung sempit anak itu mencoba menenangkan nya.

Zidan, Zeo dan Zara menatap tajam Geo. Namun, di hiraukan oleh pria itu.

"Apa-apaan kau bocah! mencari kesempatan dengan adik ku"desis Geo cemburu.

"Bego"Zeo menjitak jidat Geo kasar.

"Abang apaan sih, hah?bentak-bentak Azka gitu!dia itu anak kecil"ucap Zara menatap tajam Geo yang menundukan kepala nya.

"Maaf, abang gak sengaja bentak Azka"lirih Geo membuat Zara tidak tega.

"Hm.. Lain kali jangan ulangi lagi, bagaimanapun juga aku lebih menyayangi Azka dari pada abang"ucap Zara kasar tanpa memikirkan perasaan Geo.

Geo terdiam mendengar perkataan Zara, adik nya seperti membentang dinding di antara mereka.

"Saya suka kata-kata anda, nona"ucap sistem Qey dengan nada bangga.

"Hm"dehem Zara membatin.

"Aku keluar dulu"lirih Geo keluar dari ruangan Zara.

Geo langsung keluar dari ruangan Zara tanpa mendengar jawaban mereka yang ada di situ.

Ruangan Zara tiba-tiba hening setelah kepergian Geo, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tidak lama suara pintu di buka menyentak lamunan mereka.

Cklek

"Loh.. Kok sepi"mommy Sania mengerutkan kening nya heran.

"Ini Geo mana?"tanya mommy Sania.

"Lagi keluar, mom"jawab Zeo.

"Oh gitu"

"Oh iya.. Ini mom bawain kalian makanan sama baju ganti, Zeo sama Zidan mandi dulu gih terus makan"

"Ya mom"

"Daddy mana?"tanya Zara setelah melihat kedua abang nya masuk ke kamar mandi yang ada di ruangan Zara.

Kamar mandi di ruang rawat Zara itu ada dua, karena dia di rawat di ruang VVIP plus juga keluarga Alexander pemilik rumah sakit nya.

"Balik ke mobil kata nya ada yang ketinggalan, sayang"

"Sini Azka ikut oma, bunda Zara nya mau makan dulu"ajak mommy Sania.

Azka mau saja ikut dengan mommy Sania karena ia mengerti bunda nya perlu sarapan selain itu juga karena mommy Sania penyayang.

"Ini nak sarapan kamu"mommy Sania menyiapkan sarapan Zara di meja kecil yang memang di sediakan untuk pasien.

"Makasih mom"ucap tulus Zara.

"Kasih kembali, sayang"jawab mommy Sania tersenyum tulus pada putri nya.

...

Sementara di taman rumah sakit Geo menangis di pelukan daddy Radika.

Saat akan ke ruangan Zara, Daddy Radika tidak sengaja melihat putra ketiga nya melamun di taman rumah sakit.

"...........jadi gitu cerita nya dad"isak tangis Geo setelah menceritakan kejadian di ruangan Zara tadi.

"Udah gak papa, adek kamu cuman perlu waktu buat maafin kita"ucap lembut daddy Radika menenangkan Geo.

"Iya dad"segukan Geo seraya melepaskan pelukan mereka.

"Ya sudah ayo kita ke ruangan Zara lagi"ajak daddy Radika menarik pelan tubuh putranya.

...

Di ruangan yang lumayan gelap di domoniasi warna hitam terdapat dua pria berbeda usia.

"Kapan kita melamar wanita itu, pah?"tanya Hafiz pada Zeon papa nya.

"Sepertinya kamu tidak sabar"kekeh Zeon menatap putra nya jail.

"Pah!"tekan Hafiz pipi nya memerah malu.

"Secepatnya, boy"ucap Zeon sedikit emm gituu.

Hafiz menatap papa nya aneh, papa nya seperti menyembunyikan sesuatu dari nya.

"Kapan?"

"Sabar sedikit, Hafiz! tunggu dia keluar dari rumah sakit dulu"

"Hm..baiklah"

...

Cklek

Ruangan Zara di buka oleh daddy Radika di ikuti Geo yang menunduk di belakang punggung sang ayah.

"Kok lama, mas?"tanya mommy Sania.

"Aku tadi ngobrol sebentar sama Geo"jawab daddy Radika berjalan ke arah Zara yang sedang memangku Azka.

"Sayang"panggil daddy Radika menatap Zara dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Iya"

"Kamu, sudah sarapan?"

"Udah"

Daddy Radika diam menatap Zara yang menepuk-nepuk punggung Azka.

"Seperti nya kamu sudah cocok menjadi seorang ibu"celetuk daddy Radika.

"Memang menurut daddy, bagitu?"balas Zara.

"Hm.. Menurut daddy, coba kamu tanya mommy"

"Mom?"

Mommy Sania yang dari tadi memang menyimak percakapan suami dan putri nya pun tersenyum simpul sebelum ikut menyahut.

"Menurut mom sih, iya. Sudah waktu nya kamu dekat dengan laki-laki, nak"sahut mommy Sania yang di angguki oleh daddy Radika.

"NO! Abang gak setuju kalo adek deket sama cowok"sahut Zidan tiba-tiba.

"Loh kenapa?"binggung mommy Sania.

"Abang takut mom, kejadian waktu itu terulang lagi. Abang takut Zara di sakiti sama cowok yang sifat nya sama seperti Kenzo"jelas Zidan memohon.

"Bener mom Zeo sama Geo juga gak setuju! Iyakan, Ge?"sahut Zeo meminta persetujuan dari Geo. Namun, Geo hanya diam.

Zeo menyenggol bahu Geo"iyakan, Geo?"tuntut Zeo menatap kembaran nya tajam.

"Terserah dia"singkat Geo dingin berlalu pergi dari ruangan Zara.

Zara menatap nanar punggung Geo.

"Geo, mau kemana kamu?"panggil mommy Sania.

Zeo yang melihat mommy nya bingung pun menyahuti"mungkin dia ada urusan, mom"

"Urusan apa, Kamu gak ikut?"

"Mom, usir aku?"tanya Zeo menatap mommy nya melas.

"Mom gak usir, cuman nanya aja"jawab mommy Sania santai membuat daddy Radika, Zara dan Zidan menahan tawa nya.

"Ish.. Mending aku susul Geo"putus Zeo merajuk menyalimi punggung tangan orang tua dan abang nya Zidan.

"Abang keluar dulu, Princess"pamit Zeo mengecup pucuk kepala Zara tidak lupa mengelus lembut rambut Azka.

"Iya bang, tolong nanti kalo ketemu bang Zeo suruh kesini"

Kening mereka semua mengkerut bingung, kenapa Zara menyuruh Zeo kesini.

"Mau ngapain, Ra?"tanya Zidan.

"Mau ngobrol aja"jawab Zara yang di angguki mereka.

"Zeo pamit"

"Iya hati-hati bawa motor nya jangan ngebut-ngebut"pesan mommy Sania yang di angguki Zeo.

"Mom, abang mau pamit ke kantor ada berkas yang harus abang kerjain"Zidan juga ikut pamit.

"Loh? Ah ya sudah kamu hati-hati"Zidan segera menyalimi punggung tangan orang tua nya tak lupa mengecup kening Zara sayang.

Setelah berapa menit hening daddy Radika membuka pertanyaan yang membuat Zara dan mommy Sania bingung.

"Ra, kamu mau gak di jodohin sama anak rekan bisnis daddy?"

"Loh sama siapa dad"sahut mommy Sania.

"Sama anak kolega bisnis aku, honey"

"Ra, mau? Ini juga sudah saat nya kamu buka hati lagi. jangan terlalu terpuruk dalam masa lalu"nasehat mommy Sania.

"Memang ada yang mau sama Zara, yang udah gak sempurna lagi?"lirih Zara menunduk.

"Hey.. Lihat daddy, daddy yakin dia mau menerima kamu apa ada nya"ucap daddy Radika meyakinkan.

"Tidak ada salah nya jika nona menerima"

"Tapi siapa pria itu"balas Zara membatin, jika di lihat oleh mereka Zara sedang malamun.

"Saya juga tidak tau"

"Baby"

"Sayang"

"ZARA"teriak mommy Sania mengejutkan Zara.

Daddy Radika menatap mommy Sania yang menyengir kuda.

"Hehe maaf mom gak sengaja"ucap mommy Sania, daddy Radika hanya bisa menghelan napas kasar.

"Kalau Zara boleh tau pria itu siapa"

"Itu rahasia"

"Oh rahasia"Zara mengangguk-anggukan kepala nya.

"Ya udah Zara gak mau"lanjut Zara membuat daddy Radika terkejut.

Heh putri nya mengancam?!

"Kamu ngancem, daddy?"

"Gak, cuman menegakan keadilan aja kok"sahut Zara santai.

Daddy Radika memasang wajah menyedikan membuat mommy Sania terkikik geli.

"Baiklah, daddy kasih tau"

"Dia tu-"

Maaf guys lama up nya soal nya lagi sibuk ngurus tai pou^^


Continue Reading

You'll Also Like

582K 49.1K 55
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
118K 7.5K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...
168K 444 18
21+++ Tentang Rere yang menjadi budak seks keluarga tirinya
600K 44.4K 45
Amber Cessia harus mendekam dipenjara selama tiga hari karena orang tuanya sudah lelah menjemputnya darisana. Namun keesokan harinya, bukan lagi petu...