TAEYONGIE - JAEYONG

By ppeachrose

980K 99.4K 9.4K

BXB || JAEYONG || MPREG "Hei! apa yang kau lakukan?! kau mau telanjang dipinggir jalan?!" - Jaehyun. πŸ₯‡#1- ta... More

1. ☁️
2. ☁️
3. ☁️
4. ☁️
5. ☁️
6. ☁️
7. ☁️
8. ☁️
9. ☁️
10. ☁️
11. β˜€οΈ
12. β˜€οΈ
13. β˜€οΈ
14. β˜€οΈ
15. β˜€οΈ
16. β˜€οΈ
17. β˜€οΈ
18. β˜€οΈ
19. β˜€οΈ
20. β˜€οΈ
21. πŸͺ (repost)
22. πŸͺ
23. πŸͺ
24. πŸͺ (πŸ”ž)
25. πŸͺ (πŸ”ž)
26. πŸͺ (πŸ”ž)
27. πŸͺ
28. πŸͺ
29. πŸͺ
30. πŸͺ
31. πŸŒ™
32. πŸŒ™
34. πŸŒ™ (πŸ”ž)
35. πŸŒ™ (πŸ”ž)
36. πŸŒ™
37. πŸŒ™
38. πŸŒ™
39. πŸŒ™
40. πŸŒ™
41. 🀍 (End)
42.🀍 (Bonchap 1/2πŸ”ž)
43.🀍 (Bonchap 2/2)

33. πŸŒ™

16.1K 1.6K 134
By ppeachrose

Jaehyun berdiri ditengah banyaknya kerumunan penumpang yang baru saja landas, berjalan berlawanan arah dari orang-orang, mencoba menemukan sosok yang telah ia tunggu selama satu jam lebih. Kepalanya melongok, mencoba menemukannya.

Jaehyun berdecak ketika ia tidak berhasil melihat dimana Taeyong sekarang. Ukuran Taeyong yang mungkin lebih kecil dari yang lain, membuatnya kesulitan menemukannya.

Sedangkan dari jarak beberapa meter kedepan, Taeyong bisa melihat Jaehyun yang menatap sekelilingnya dengan bingung. Taeyong melompat-lompat kecil dan melambaikan tangannya dengan senyum lebarnya.

"Jaehyunie! Jaehyunie! Aku disini!"

Jaehyun menyipitkan matanya, walaupun disekitarnya cukup berisik, tapi ia bisa mendengar panggilan itu, ia tersenyum hingga menampilkan dua titik cacat dipipinya saat melihat lambaian tangan Taeyong.

Ketika orang-orang didepan mereka sudah sedikit senggang, seolah memberi jarak pada dua makhluk yang saling merindukan untuk bertemu. Mereka akhirnya bisa merasakan kelegaan yang diluar biasa saat saling tatap.

Jaehyun merentangkan tangannya, dan Taeyong berlari lebih cepat, menubrukan tubuhnya dengan kuat hingga meloncat pada pelukan Jaehyun, lalu mengaitkan kedua kakinya pada pinggang kekasihnya.

Taeyong dipeluk dengan erat, tubuhnya dibawa berputar antusias, tertawa lepas, hilang rasa beban yang dulu terasa mencekik karena tidak bisa bertemu. Kini tengah merekat kuat satu sama lain.

Jaehyun mengecupi seluruh sisi wajah Taeyong, hingga kebibir, mengecupnya berkali-kali. "Aku merindukanmu." Kekasihnya terlihat semakin manis.

Taeyong terkekeh, kedua lengannya mengalung pada bahu Jaehyun yang berlapisi jas berwarna hitam, sedangkan kepalanya juga ia sandarkan dengan nyaman dibahu Jaehyun.

Jaehyun berjalan dengan Taeyong yang masih digendongannya, ia perlu menahan bobot tubuh Taeyong dengan satu tangan saja, sementara tangan yang lainnya sedang menyeret koper yang Taeyong bawa tadi, tidak masalah, lengannya cukup kuat untuk menahan kekasihnya agar tidak terjatuh.

Didepan sana, mobil jemputan yang Jaehyun siapakan sudah terparkir menunggu, dan Jaehyun mempercepat langkahnya agar cepat masuk ke dalam mobil, ketika Jaehyun sudah dekat, sang sopir dengan sigap mengambil alih koper yang Jaehyun seret.

Jaehyun dengan segera masuk kebagian kursi penumpang belakang, Taeyong tidak perlu jok disebelahnya, yang Taeyong perlukan hanya paha Jaehyun untuk menyangga tubuhnya.

"Aku selalu menunggu waktu, agar aku bisa sedekat ini denganmu," ucap Jaehyun dengan nafas terengah dan juga senyumnya. Bukan karena lelah menggendong Taeyong, ini karena jantungnya yang terus berdegup tak karuan.

Taeyong hanya tersenyum, ia mendekatkan wajahnya, menghapus jarak untuk memberi Jaehyun ciuman dibibir, tidak peduli jika ada sopir didepan. Taeyong melepas ciumannya sejenak, hanya untuk memiringkan kepalanya berlawan arah dengan Jaehyun, agar mereka bisa saling melumat lebih dalam lagi.

Jaehyun meraih tengkuk Taeyong, menekannya dengan lembut, agar mereka bisa saling makan sampai puas, walaupun sepertinya tidak bisa puas. Taeyong menghisap bibir atas milik Jaehyun, sedangkan Jaehyun menghisap bibir bawahnya. Pipi keduanya mencengkung dalam ketika lidah saling bertemu, Jaehyun menghisap terlalu kuat, hingga rasanya Taeyong bisa saja tersedak.

Sang sopir pun, sepertinya mengerti, ia menurunkan laju mobil agar lebih pelan. Matanya sesekali-kali melirik kebelakang, ia bahkan menelan ludahnya saat melihat seseorang yang dipangku Tuannya mendesah pelan, ditambah suara kecapan bibir semakin terdengar. Ia tidak bisa melihat dengan jelas, bagaimana rupa yang ia kira adalah kekasih Tuannya, karena pria kecil itu sedang memunggunginya, tapi ia seperti mengenal siapa pria itu.

Kini tangan Jaehyun sudah masuk dibalik baju yang Taeyong pakai, merenyam pelan pinggang ramping kekasihnya. Taeyong melenguh pelan, saat tangan Jaehyun mulai naik, hampir menyentuh dadanya dan Taeyong menahannya dengan cepat lalu melepaskan ciumannya.

"Nanti," bisik Taeyong pelan, tepat didepan bibir Jaehyun.

Jaehyun tersenyum mengerti, ia keluarkan tangannya dari baju Taeyong, lalu memeluknya dari luar baju.

"Kemana kau akan pergi?" Tanya Jaehyun, dengan ibu jari yang mengusap pelan bibir bawah Taeyong yang mengkilap saliva.

"Kemanapun, aku akan ikut denganmu," jawab Taeyong pelan.

"Ke apartemen ku? Di mansion sedang ada Chaeyeon, aku tidak mau diganggu."

"Uhm," jawab Taeyong tersenyum, lalu kembali menyandarkan kepalanya, sedangkan punggung dan pantatnya ditepuk seperti bayi.

"Kita ke apartemen," ucap Jaehyun pada si sopir.

"Siap Tuan!"

Taeyong menyerngit saat mengenali suara itu, ia menegapkan tubuhnya, memutar kepalanya untuk lihat wajah si sopir melalui spion depan yang menggantung ditengah, matanya membulat saat kaca itu menghadap pada wajah si sopir.

"Lucas!!" Pekik Taeyong terkejut.

Supir itu juga sama terkejutnya, ia berjengit dan menoleh kebelakang, ia juga ikut menatap Taeyong yang melotot horor kearahnya. Ia bahkan hampir menabrak pembatas jalan tapi untungnya ia bisa mengendalikannya lagi dengan baik sebelum menabrak.

"Bagaimana bisa kau disini?" Tanya Lucas terkejut, dengan tatapan yang fokus pada jalan. Lucas tidak bertemu Taeyong hampir dua tahun jika diingat, dan sekarang Taeyong sedang duduk dipangkuan Bossnya!

"Ya! Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau disini?"

"Kalian saling kenal?" Tanya Jaehyun, membuat Taeyong kembali menatapnya.

Taeyong mengangguk, "Dia temanku." Ia berusaha turun dari pangkuan Jaehyun tapi Jaehyun menahannya dengan kuat. "Aku malu!" Taeyong memekik pelan, menahan suaranya agar tidak teriak dan membuat Lucas mendengarnya.

Tapi sayangnya, Lucas masih bisa mendengarnya, lalu ia terkekeh kecil, "Ya, Taeyong-ah. Aku masih terkejut sebenarnya, tapi terlambat untuk malu, aku sudah melihatmu berciuman."

Taeyong mendecih, lalu menatap sepenuhnya pada Jaehyun, memperlihatkan wajahnya yang sudah memerah, membuat Jaehyun tertawa gemas.

"Kau tidak bekerja ditoko susu lagi?" Tanya Taeyong.

Lucas mengendikan bahunya, "Mereka bangkrut, jadi tidak ada lagi karyawan yang bekerja."

"Oh," Taeyong mengulum bibirnya, "Aku turut berduka."

"Lalu, bagaimana akhirnya kau bisa bekerja dengan Jaehyun?" Tanya Taeyong lagi.

Lucas baru saja akan menjawab, tapi tidak jadi ketika Jaehyun memotongnya.

"Bisakah kau berhenti bicara dengannya?" dengus Jaehyun kesal, "Kita baru saja bertemu, dan kau malah asik berbicara dengan laki-laki lain."

"Aigo, maafkan aku ya?" Taeyong menangkup pipi Jaehyun hingga bibir Jaehyun mengerucut, "Aku akan berhenti bicara dengan laki-laki yang tidak penting di hidupku."

Sedangkan Lucas yang ikut mendengarnya, hanya menggelengkan kepalanya.

__________________

Tubuh Taeyong terdorong hingga terjatuh pada kasur, bibirnya kembali dilumat. Taeyong membuka matanya dan tatapannya bertemu dengan Jaehyun, sedangkan bibir keduanya masih merekat satu sama lain. Taeyong kembali memejamkan matanya, membuat Jaehyun juga melakukan hal yang sama. Memiringkan kepalanya, untuk mencari tempat yang nyaman, dan mencium lebih dalam lagi dengan senyum disela-sela nya.

Ciuman keduanya, hanya memiliki jeda sedetik, untuk ambil nafas lalu kembali melumat lebih intens lagi. Taeyong mau kehabisan nafas hanya karena sebuah ciuman yang begitu ia dambakan. Ciuman yang lama sekali ia inginkan, kini tengah mengecap seluruh rongga mulutnya. Terlalu berantakan hingga membiarkan saliva menetes dari celah bibir sampai kedagu.

Nafas Taeyong terengah saat ciuman mereka terlepas, saliva menjuntai pada belah bibir keduanya dan Jaehyun mengecupnya sekali lagi, agar saliva itu terputus.

"Apa kau tidak memiliki pendingin ruangan? Kurasa suhu tubuhku semakin meningkat lebih panas." Ucap Taeyong disela nafasnya.

Jaehyun terkekeh pelan, "Hm. Dan kurasa, aku tengah mengidap penyakit jantung."

Keduanya terkekeh pelan, Taeyong mengalungkan lengannya dengan ringan diatas bahu Jaehyun. Sedangkan tangan Jaehyun menelusup masuk pada baju yang Taeyong pakai, mengusap pelan permukaan perut halus yang begitu ramping.

"Berat badanmu turun?" Tanya Jaehyun dan mengendus sekitar leher Taeyong, membuat Taeyong menjenjangkan lehernya, agar Jaehyun menjangkau lebih mudah.

"Kurasa."

"Padahal, aku selalu mengatakan untuk makan dengan banyak. Setelah ini aku akan pastikan kau makan dengan teratur."

"Kau tidak suka punya kekasih kurus?"

"Sejujurnya iya," telapak tangan Jaehyun berhasil menangkup dada Taeyong dibalik baju,"Tapi, karena itu kau, aku jadi menyukainya. Aku menyukai apapun yang ada pada dirimu," Jaehyun menekan pelan dengan ibu jarinya, puting susu Taeyong yang sudah mencuat, "Termasuk ini."

Jaehyun terkekeh, saat merasa tubuh Taeyong yang menegang dibawahnya, ketika ia mulai mengusap-usapnya.

"Bukankah kau seperti minum obat pembesar payudara atau semacamnya?"  Jaehyun menekan bagian yang berada diatas puting Taeyong, dan ia rasakan daging yang lebih empuk untuk ia tekan-tekan.

Taeyong menukik keningnya, "Kau terdengar seperti sedang menghinaku."

"Kenapa berpikir seperti itu? Ini membuatku penasaran. Bisakah kau menunjukkannya padaku?" Jaehyun menjauhkan tangannya dari baju Taeyong, lalu menumpu kedua tangannya pada sisi kepala Taeyong.

"Bisakah kita melakukannya?" Tanya Jaehyun dengan suara rendahnya.

Taeyong hanya tersenyum, Taeyong meraih sisi wajah Jaehyun untuk ia dekatkan dengan wajahnya. "Aku merindukanmu. Jadi, kau tidak perlu bertanya."

To be continue..

Continue Reading

You'll Also Like

367K 24.1K 39
[BxB] [Mpreg] [MatureπŸ”ž] Taeyong tidak mengerti dengan takdir menyedihkannya dan kedatangan detektif Jung Jaehyun ke dalam hidupnya. -Boys Love. -Don...
312K 14K 10
Bagaimana rasanya jika kau menikah dengan orang yg akan menjadi Daddymu?" "Eughhhh Daddy stop..ahhh," "Baby boy, you are so sexy and exciting, will y...
1.3M 124K 37
Jeno dan Jaemin itu musuhan sejak SMA. Tapi gimana jika tiba-tiba mereka harus terikat dalam sebuah ikatan 'perjodohan' yang dibuat atas kesepakatan...
12.1K 605 14
Ini tentang pengalaman pribadiku selama menjadi siswa SMA kelas 12 semester akhir. Galau, dilema berkepanjangan, stres, dan nyaris gila. Hampir sem...