TENTANG KITA

By cahyakeceh

140 39 2

⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ ~ON GOING~ seseorang gadis yang melawan traumanya dengan kejadian satu tahun yang la... More

1
2
4
5
6
7
8
9
10

3

20 4 1
By cahyakeceh

"Ca?" panggil seseorang di balik pintu kamar cahya, suara itu terdengar sangat lembut. siapa lagi kalau bukan mamanya.

cahya yang sedang tertidur sedari tadi tidak mendengar ucapan sarla.

sarla masuk ke kamar cahya dan menghampiri gadis yang tengah tertidur pulas diatas ranjang.

saat sarla membelai rambut cahya tiba tiba ponsel cahya bunyi.

i love u in every universe begitulah dering ponsel cahya.

sarla melihat jelas nama yang ada di layar ponsel cahya. iyaa,  ternyata yang menelepon cahya adalah fenrir. tanpa ragu sarla mengangkat telepon itu.

ay kamu kemana kok dari tadi ga on?

cerocos fenrir padahal yang mengangkat telepon itu adalah sarla.

hallo ini siapa ya?

ini siapa? kok suaranya beda?

saya mamanya cahya, cahya sedang tidur

astaga maaf tante saya ga tau, cahya nya lagi tidur ya

iya cahya tidur, kamu siapa?

saya fenrir tante pacar cahya, mantu tante goda fenrir sambil cengengesan

sarla menanggapi dengan senyuman saja, tidak hanya itu, sarla mengucapkan kalimat yang sama sekali fenrir tidak mengerti. walau sebenarnya sarla tak yakin untuk mengatakan hal itu, karena sarla sendiri belum bertanya kepada cahya, tapi ikatan ibu dan anak itu sangat lekat. bahkan seorang sarla mampu menebak pikiran cahya.

tante harap kamu lebih dari yang tante harapkan, tante ngga mau anak tante kecewa lagi seperti dulu

maksud tante, tante ragu sama aku?

bukan tante ragu, tante cuma ngga mau  putri kesayangan tante menjadii gadis pendiam seperti 1 th lalu

maaf ya tante ga bisa jagain cahya secara langsung tapi saya pastikan kalau cahya ga bakal sakit hati saat bersama saya, saya janji

tante percaya sama kamu, ya udah kalau begitu tante tutup teleponya ya

setelah sarla mendengar kalimat "iya tante" tanpa babibu sarla langsung mematikan teleponya. dan saat itu juga cahya bangun dari tidurnya, ia kaget telah mendapati ibunya yang sedang duduk diaamping badannya, sambil memandang gadis itu melas tapi tetap tersenyum tulus.

"loh mama?".

"kenapa ca? kamu cuci muka gih nanti mama mau bicara sama kamu".

setelah sarla menyelesaikan kalimatnya, sarla pergi meninggalkan kamar cahya. cahya bingung setengah mampus karena belum pernah ia melihat mama nya seserius ini. ah mungkin itu hal biasa yang di lakukan sarla kepada orang lain, atau ayahnya tapi tidak pernah ia lakukan kepada cahya kecuali hari itu.

cahya sudah mencuci mukanya, ia tidak sabar ingin menemui sarla. cahya memang kepo dari dulu selalu pengen tau apa hal yang membuat dia penasaran, tapi kalau privasi ga bakal dia korek korek kok tenang aja hehehe.

***

"kenapa semua orang jahat sih sama gue! salah gue apa! terutama mama!" cahya teriak histeris, ia diingatkan kembali oleh masa lalunya. masa lalu yang membuatnya merasakan trauma yang sangat hebat, hingga cahya merasa tak mampu untuk membendung air matanya.

kenapa diawal kisah manis selalu ada hal yang pahit?, kenapa harus dia yang selalu mempunyai nasib buruk? kenapa? cahya merasa keadilan tidak berpihak kepadanya kali ini.

ia menghentikan isakanya, pandanganya kini beralih kepada ponselnya yang masih pada posisi tergeletak di atas meja. cahya mengambil ponsel itu, ia membuka aplikasi berwarna hijau dan melihat isi pesan yang di berikan pacarnya.

fenrir

weh lah

centang satu

ayangg

memanggil

paniik

panik aseli

ga boong

kok centang satu punyaku di blok ya

ayangg

ternyata fenrir meneleponya dari tadi, dan menypam dia. lagi lagi dia baper, cahya memang gampang baper. kemarahanya kini telahh hilang begituu saja setelah membaca pesan dari fenrir. pipi cahya meronaa karena malu dengan tingkahnya sendiri.

"pansi habis nangis jadi baper gini yaampun cahya" ia merutuki dirinyaaa sendiri, pasti selalu saja begitu, salah sendiri gampang baper.

***

hari telah berganti, cahya bangun pagi pagi untuk mempersiapkan diri berangkat ke sekolah. hari ini sedikit membosankan ia marah dengan mamanya, ia sangat malas dengan irwan yang tak sekalipun memperhatikan cahya akhir akhir ini. itu membuat cahya tidak betah dirumah.

setelah cahya selesai bersiap cahya keluar kamar dan segera memakai sepatunya.

"ca? ga sarapan dulu? mama udah masak buat kamu" suara itu masih terdengar sangat lembut, walau hatinya merasa sedih melihat cahya bertingkah laku seperti mengabaikan dirinya.

cahya sangat marah dengan ibunya tapi, bagaimanapun ia tetap harus menghargai ibunya yang sudah pagi pagi sekali bangun, dan menyiapkan sarapan untuknya.

cahya tidak menjawab perkataan sarla tadi, ia hanya berjalan menuju meja makan untuk sarapan.

sekitar 10 menit cahya selesai sarapan, ia bersalaman kepada sarla, dan tiba tiba ayahnya keluar dari kamar. ayahnya terlihat rapi sekali pagi itu, suatu pertanyaan kini terlontar untuk ayahnya.

'' ayah mau kemana?".

iya cahya memberanikan diri untuk membuka suara, karena memang sudah lama sekali cahya tidak berbicara dengan pria itu.

"bukan urusan kamu" ucapan irwan sangat membuat hati gadis itu seperti membeku.

bagaimana mungkin ayahnya yang dulu memperlakukan ia dengan penuh kasih sayang, sekarang menjadi sosok yang tidak peduli dengan keadaanya. bahkan sudahh tidak pantas disebut sebagai ayah dan anak.

gapapa ca lo masi punya fenrir, dia pengganti ayah lo ngga usah khawatir batin cahya menghibur dirinya sendiri.

dia berusaha menghibur dirinya dengan batinya, sarla yang melihat hal itu sangat mengerti perasaan cahya, tapi sarla hanya bisa diam. sarla takut kalau berbicara sedikitpun nanti akan menggugah emosi cahya.

cahya menatap ibunya sekejap dan mengatakan bahwa dia akan berangkat sekolah. sarla mengangguk tidak sambil tersenyum kepada gadis itu.

***

hari ini cahya tidak berangkat sekolah bersama atika, karena pagi ini dia sedikit terlambat jadi dia menyuruh atika untuk berangkat terlebih dahulu. cahya kasihan, atika ikut diomeli gurunya karena sering berangkat terlambat karena menunggu cahya.

baru saja cahya datang ke kelas, dia sudah terkena semburan guru bahasa indonesia.

"kenapa datang terlambat?" ucap bu rika, yang tak lain adalah guru bahasa Indonesia.

"kesiangan" jawab cahya dingin.

teman temanya menatap cahya bingung, kenapa dia tak seceria biasanya? kenapa jadi seperti ini? masalah apa yang menimpa dia kali ini?. pertanyaan demi pertanyaan, kini muncul di benak teman temanya akan tingkah cahya pagi ini.

"kamu berdiri di depan kelas sampai pelajaran saya selesai" nada bicara bu rika meninggi, ia sangat jengkel dengan jawaban cahya yang sangat enteng.

cahya malas berdebat pagi ini, pikiranya membuat dia gila. gila akan segala hal terutama gila akan fenrir yang selalu membuat detak jantungnya berdegup kencang.

***

cahya berjalan jalan menyusuri koridor sekolah, ia sangat bingung dengan orang orang yang menatapnya. apa ada yang salah denganya? kenapa mereka menatapnya seperti itu?.

"berhenti natap gue kaya gitu, cantik banget ya gue sampe lo natap gue terus?" ucap cahya kepada salah satu siswi perempuan yang menatapnya bingung.

tapi siswi itu tidak marah, dia sudah terbiasa dengan sikap cahya yang berubah ubah seperti ini.

tiba tiba seseorang berlari kearahnya dan menepuk pundak kiri cahya.

"ca kantin yuk, ada cogan loh ca" yaa orang itu atikaa, sahabat cahya yang paling ngeselin.

"sendiri aja, gue lagi mles ke kantin" jawaban cahya sangat jutek, benar benar ini bukan cahya yang mereka kenal.

kok gue hari ini ngerasa beda ya sama fenrir batin cahya.

cahya segara menepis kalimat yang ada di benaknya, ia hanya ingin tenang sekarang. karena sedari tadi cahya hanya berjalan jalan saja, kini cahya memutuskan untuk masuk ke kelas.

"ca kenapa?".

"ca ada masalah ya? berat banget ya?.

"iya ca lo ga kya biasanya".

"bahkan gue yang sahabat deketnya aja ga dikasih tau" ucap atika.

masih sempat sempatnya mereka menanyakan hal yang beruntun seperti ini. memangnya mereka tidak tau bahwa hari ini cahya sedang tidak ingin di ganggu.

cahya terdiam, cahya tidak menjawab pertanyaan mereka. walaupun mereka teman cahya, tapi cahya juga harus punya privasi untuk dirinya sendiri, tidak harus semua masalah harus diceritakan kan? memangnya semua masalah akan selesai jika diumbar umbar?, memangnya masalah tidak akan datang lagi setelah kita mengatakan kepada orang orang?, sebenarnya mereka hanya ingin tau, bukan peduli. lantas kenapa kita masih membutuhkan waktu mereka untuk tempat bercerita kita?, jika dipikir pikir lebih nyaman di pendam sendiri dan mengungkapkan kepada seseorang yang benar benar kita percayai bukan kita saja tapi hati kita juga. karena yang mengerti diri kita adalah kita sendiri.

"bisa ngga usah nanya? gue lagi pengen tenang'' jawaban ketus dari cahya membuat semua terdiam, teman temanya tau maksud cahya, mereka hanya mengangguk dan kembali kepada aktivitasnya.

ternyata mempunyai banyak teman yang hanya berpura pura peduli itu sangat tidak mengenakan, mereka seperti pengecut yang hanya ingin tau permasalahan orang lain batin cahya menggerutu lagi.

tapi ntah kenapa cahya hanya percaya kepada pacarnya sekarangg, dia bahkan seyakin itu fenrir akan mengerti semuanyaa, ini seperti mimpi. bagaimana mungkin ragunya dan traumanya bisa hilang begitu saja hanya dengan omongan manis laki laki itu.

memang benar cahya sudah mencintai fenrir, ragu itu menjadi lenyap seketikaa, ntah karena ia benar benar merasa mencintai fenrir, atau karena ia saat ini hanya merasaa bahwa itu hanya perasaanya sekarang yang sedang tidak karuan.

ntahlah sepertinya itu semua bisa dipikirkan lain waktu, cahya sangat pusing hari ini.

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 280K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
1.5M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
1.8M 129K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...