MY UNIVERSE × KOOKV ONESHOOT

By kVs_1230

16K 1.2K 105

Berisi kumpulan oneshoot twoshoot dengan pemeran utama kookv Dengan berbagai genre Jangan salah lapak ya ini... More

Snipper and Idol
Missing You In My Wounds
Empty Without You
....It's You
Gagal Move On...?
More Than Happier..
Lost
IDOL
IDOL Pt.2
IDOL Pt.3
Menyerah
news

Extra Part More Than Happier

1.1K 102 9
By kVs_1230

.
.
.
.

Kookv

.
.
.
.

Selamat Membaca

.
.
.
..

Hal pertama yang ia lihat ketika membuka mata adalah sosok sang istri yang masih tertidur lelap dalam dekapannya.

Wajah damainya membuat hatinya terasa sejuk. Jungkook mengusap pipi chubby istrinya sayang.

" Sayangku.. bangun yuk sudah pagi lho."

Taehyung menggeliat pelan. Mengucek kedua matanya yang langsung dicegah Jungkook.

" Jangan di kucek sayang."

" Ngg jam berapa Kookie?" Tanya Taehyung dengan muka bantalnya yang terlihat lucu di mata Jungkook.

" Jam 7 sayang. Yuk mandi, katanya mau kerumah eomma." Taehyung mengangguk. Merentangkan kedua tangannya kedepan.

Kode minta digendong. Jungkook di buat gemas pagi pagi dengan tingkah laku Taehyung.

Mereka memutuskan mandi bersama. Dengan Jungkook yang menahan nafsunya melihat tubuh telanjang sang istri.

Demi anak dan istrinya agar tetap aman dan nyaman. Jungkook sanggup menahan hormonnya agar tidak meledak.
.
.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nyonya Jeon memekik gemas dengan tingkah lucu menantu kesayangannya ini. Lihatlah bagaimana pipi itu menggembung lucu ketika mengunyah cake yang dibuatnya.

Gemas. Gemas. Gemas. Anaknya itu sangat pintar mencari pasangan.

" Taeby suka dengan cake nya sayang?" Taehyung mengangguk sebagai jawaban. Mulutnya sedang sibuk mengunyah. Dan matanya berpendar polos mencari keberadaan suaminya.

" Kookie dimana eomma? " Tanya Taehyung. Kepala cantiknya menoleh tak tentu arah.

Nyonya Jeon tersenyum cantik, " Kookie sedang di ruang kerjanya sayang. Kalau Taeby ingin kesana habiskan dulu cake nya ya.. eomma membuatnya khusus untuk Taeby."

"Emmm " angguk Taehyung semangat. Duhh lama lama Nyonya Jeon bisa diabetes  jika terus disuguhi tingkah menggemaskan menantunya.

Tok~tok~tok~

Jungkook mengalihkan pandangannya ketika pintu ruang kerjanya dibuka. Senyum langsung terbit melihat siapa yang masuk ke ruangannya.

" Hehe Tae bawakan Kookie teh." Taehyung meletakan nampan ke atas meja. Lalu duduk dengan perlahan. Dirinya tidak bisa berdiri lama atau berjalan jauh. Mungkin efek dari kehamilannya. Terlebih ini yang pertama untuknya.

Jungkook menutup dokumennya. Memilih menghampiri istri cantiknya. Mengusap kepala istrinya sayang.

Taehyung menyender ke bahu Jungkook. Menikmati elusan di kepalanya. Tangannya sesekali mengusap perutnya yang sudah membuncit.

" Jagoan sedang apa di sana? Hari ini tidak merepotkan mommy kan? " Jungkook mengusap perut bulat Taehyung.

Mata bulatnya semakin membulat ketika merasakan tendangan halus terasa di telapak tangannya.

" Tae.. sayang.. barusan baby? "

" Iya Kookie barusan baby nendang perut Tae." Taehyung tersenyum haru.

Lagi. Tendangan itu terasa. Sesekali Taehyung meringis ketika calon anaknya menendang terlalu kuat.

" Sehat sehat di dalam sana ya baby. Mommy dan Daddy akan menunggumu. Dan jangan menendang terlalu kuat ya. Mommy kesakitan jagoan."

Tendangan pelan kembali dirasakan Jungkook. Seolah anaknya mengerti apa yang di ucapkannya.

" ...hiks.. anak pintar.."

Sungguh hati Jungkook diliputi dengan kebahagiaan yang tak terkira hingga air matanya mengalir begitu saja.

Tangan lentik Taehyung mengusap air mata di pipi Jungkook. Mengecup kedua mata suaminya lalu diakhiri kecupan panjang di bibir tipis suaminya.

" Kookie terima kasih sudah memilihku sebagai pendamping mu. Terima kasih sudah menerima semua kekuranganku."

Jungkook membiarkan saja istrinya mengeluarkan isi hatinya. Dengan senang hati ia akan mendengarkannya.

" Dari sekian banyaknya orang sempurna yang memuja dan mencintaimu, kau malah memilihku yang banyak kurangnya ini."

Jungkook menghapus lelehan di pipi chubby Taehyung. Memilih membawa tubuh berisi itu kedalam dekapan hangatnya.

" Harusnya aku yang berkata demikian Tae. Terima kasih sudah menjadi istriku. Sayang.. kau tahu aku ini pria yang memiliki masa lalu yang buruk. Suka mabuk mabukan, balapan liar sering bermain ke club, bahkan merokok."

" Terima kasih sudah hadir dalam hidupku dan membantuku keluar dari sisi gelap ku. Terima kasih sudah memilihku sebagai suamimu. Sebagai rumah dan tempat terakhir yang kau tuju."

Jungkook juga ikut menangis ternyata. Dirinya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kedepannya jika masa depannya tidak bersama dengan Taehyung.

Bahkan saat ia masih bersama dengan Jimin. Kebiasaan buruknya tak pernah hilang. Malah semakin menjadi jadi.

Barang kali itu cara Tuhan untuknya menemukan cinta yang sesungguhnya. Bukan rumah singgah sementara. Tapi rumah yang sebenarnya.

Dimana ia bisa mengeluh, menangis, bahkan menunjukkan kelemahannya. Dan Taehyung adalah rumahnya. Sejauh apapun ia melangkah ia akan selalu kembali pada rumahnya. Pada Taehyungnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3 bulan kemudian, kandungan Taehyung genap menginjak 9 bulan. Jungkook bahkan sudah jauh jauh hari mengambil cutinya. Siap siaga jika istrinya mengalami kontraksi. Takut saat itu terjadi dirinya malah jauh dari istrinya.

" Pagi sayang. Kau sudah bangun ternyata." Sapa Jungkook. Taehyung tersenyum kecil. Tangannya terentang meminta bantuan Jungkook. Semenjak usia kandungannya bertambah besar Taehyung jadi kesulitan bergerak.

Hati Jungkook seperti tercubit tiap melihat cintanya kesulitan bergerak. Taehyungnya yang sangat lincah kini banyak diam. Tidak boleh bergerak banyak.

Tiap malam Jungkook harus mendengar ringisan lirih Taehyung ketika bayi mereka bergerak brutal. Tak jarang ia akhirnya tak tidur, menemani Taehyung terjaga sepanjang malam.

Dan hal yang membuatnya semakin jatuh cinta dengan Taehyung yakni, Taehyungnya tak pernah mengeluh. Namjanya itu selalu mengukir senyum ketika kesakitan melanda raganya.

" Pagi juga Kookie. Tae sudah bangun dari tadi, tapi belum cuci muka hehe." Jungkook terkekeh mendengarnya. Dengan gesit menggendong bridal tubuh berisi itu ke kamar mandi.

Membantunya menggosok gigi dan mencuci muka. Sesekali Taehyung merengek jika ia bisa melakukannya sendiri. Tapi Jungkook abaikan. Tidak akan ia biarkan calon ibu dari anaknya kelelahan sedikitpun.

Selesai dengan kegiatan mereka. Jungkook membawa Taehyung kembali ke ranjang mereka. Mengambil sarapan yang sudah ia ambil ketika Taehyung masih tidur.

" Sekarang Mommy sarapan dulu ya. Biar baby tidak kelaparan dan malah ngambek sama Mommy nya ini."

" Nahh buka mulut mu Mom biar Daddy suap." Taehyung melahap makanan yang disuap Jungkook dengan lahap. Tangannya sibuk mengusap perut besarnya.

" Ini minum dulu susunya sayang." Jungkook menyodorkan segelas susu khusus ibu hamil setelah sarapan Taehyung habis.

" Terima kasih Kookie." Dengan cepat Taehyung menenggak susu itu hingga tandas.

Jungkook tersenyum kecil. Sesekali merapikan rambut halus Taehyung. Bahagia sekali melihat  senyuman indah Taehyung.

Waktu berjalan dengan cepat, tahu tahu kini Jungkook tengah mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Tangan kanannya sibuk menggenggam tangan Taehyung yang terasa dingin. Tidak memperdulikan remasan kuat ketika Taehyung terlalu kencang meremas tangannya.

" Ughh.. Kookie sakitt.." napas Taehyung semakin tak beraturan. Pandangannya mulai tidak fokus. Rasa sakit diperutnya serasa menekan tubuhnya.

" Sayang bertahanlah. Kau kuat sayang. Kumohon bertahanlah demi aku dan baby."

Jungkook dilanda ketakutan yang amat sangat. Dirinya tidak akan pernah sanggup membayangkan jika Taehyung meninggalkannya.

Jarak mansion dengan rumah sakit yang harusnya di temput selama 25 menit. Dengan gilanya Jungkook membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga waktu tempuhnya cuman 15 menit.

Bersyukurlah ternyata skill balapan liarnya masih tajam. Cukup berguna di saat darurat seperti ini.

" Tolong siapa saja istri saya akan melahirkan." Jungkook berteriak panik. Terlebih ketika ia melihat genangan darah dari selakangan Taehyung mengalir di kaki jenjangnya.

" Tuan silahkan mohon tunggu di luar."

Jungkook ingin berteriak marah. Tapi tahu jika hal itu malah menghambat penanganan Taehyung. Jungkook memilih mengalah.

Di tengah kekalutannya, keluarganya dan keluarga Taehyung tiba dengan wajah cemas menghampiri dirinya yang duduk dengan kepala tertunduk.

" Jungkook bagaimana dengan kondisi menantu cantikku?" Nyonya Jeon berjongkok di depan putranya yang menunduk.

" Masih di dalam Eomma." Mendengar jawaban lirih putranya Tuan Jeon menghampiri Jungkook.

Merangkul pundak putra kebanggaannya. Dirinya paham posisi Jungkook. Mengingat ia juga pernah merasakannya dulu ketika istrinya hendak melahirkan Jungkook.

Tangan lembut Nyonya Kim menggenggam tangan Jungkook yang bergetar. Membersihkan tangan menantunya dari darah yang ia yakini berasal dari putra kecilnya.

" Nak, kau harus kuat ya. Ingat ini Taeby itu kuat. Tidak akan terjadi apapun dengan Taeby dan anak kalian. Karena itu sekarang tegarlah. Jangan pasang wajah sedih begini. Jika Taeby melihatnya pasti ia akan mengomel kan."

Rayuan Nyonya Kim berhasil menerbitkan senyuman kecil di wajah menantunya. Tak lama suara tangisan bayi terdengar dari dalam.

Nyonya Jeon dan Nyonya Kim terpekik senang. Mereka berpelukan lucu. Sedangkan Tuan Jeon dan Tuan Kim saling menepuk bahu satu sama lain. Bangga.

Jungkook terpaku mendengar suara dari anaknya. Anaknya lahir dengan selamat. Kebahagiaannya kini bertambah satu.

Dirinya sekarang resmi menjadi seorang ayah. Jantungnya berdebar kencang. Tak sabar melihat sosok bayinya.

Pintu operasi dibuka. Dokter keluar diikuti suster yang menggendong bayinya. Dengan tangan bergetar Jungkook menerima bayinya dalam gendongannya.

" Selamat Tuan Jeon. Bayi anda laki-laki yang sangat sehat. Tidak ada cacat satu pun. Dan istri anda juga baik baik saja, dia  tengah tertidur setelah kami bius."

Jungkook mengangguk tanpa mengalihkan tatapannya. Tangan besarnya mengusap pipi gembul putranya yang halus dan lembut. Rapuh sekali.

" Terima kasih dokter."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Ya ampun cucu kita lucu dan tampan sekali ya jeng." Nyonya Jeon meremat ujung bajunya menahan gemas.

" Kau benar sekali jeng. Aduhhh gak sabar deh pengen ku pamerin pada ibu ibu arisan yang lain."

Lupakan sejenak dua nenek yang sedang dilanda kebahagian itu. Kita beralih pada orang tua si bayi.

Taehyung sudah sadar setelah ia dipindahkan ke kamar VVIP. Kini ia tengah bersandar di dada bidang Jungkook yang merengkuhnya posesif.

" Jung.. cucuku ini sudah kau berikan nama belum? " Tanya Tuan Jeon. Menatap jengah apa yang dilakukan putra mesumnya itu, kini tengah mengecup bahu dan leher jenjang menantu cantiknya.

" Jeon Xavier Arkana." Kata Jungkook tanpa mengubah posisinya. Menyembunyikan separuh wajahnya di leher jenjang Taehyung.

" Nama yang sangat indah tapi Arkana? Aku belum pernah dengar Kookie." Taehyung mengusap kepala suaminya
yang makin mendusel di lehernya.

Jungkook menghentikan aksi mesumnya. Tangannya kembali merengkuh tubuh Taehyung hati hati takut mengenai jahitan di perut Taehyung yang masih basah.

" Ahh waktu itu saat aku pergi ke Indonesia untuk bekerja sama dengan salah satu perusahaan di sana. Ada salah satu kolegaku yang menyarankan nama Arkana jika anak kita terlahir laki-laki."

Jungkook memandang para kakek dan nenek yang masih heboh dengan tingkah lucu cucu mereka.

Apalagi ketika bayi kecil itu menguap. Ughhh sungguh menikam jantung sekali. Rasanya ingin mencium hingga pipi gembul itu habis.

" Memang artinya Arkana apa Kookie."

Jungkook menatap Taehyung sekilas. Mengecup kening istri cantiknya lama. Lalu kembali melihat anaknya yang mulai gelisah, sepertinya bayi kecilnya mulai lapar.

" ..Berhati terang."

Melihat senyuman teduh Jungkook membuat Taehyung juga ikutan tersenyum.

" Taeby sepertinya Kana lapar. Ini susui dia dulu ya kami akan pulang dulu ke rumah."

Taehyung menerima baby Kana. Dengan hati hati menimang baby kecilnya. Membuka kancing bajunya dan terkekeh kecil melihat anaknya menyusu dengan ganas.

Persis seperti ayahnya.

Setelah kedua orang tua mereka pulang ke rumah masing-masing. Kini hanya tersisa Jungkook, Taehyung dan si kecil Kana yang kembali terlelap dalam buaian sang Mommy.

" Kana terima kasih sudah hadir dan menjadi pelengkap hidup kami. Daddy dan Mommy mencintaimu. Selalu."




End.

Continue Reading

You'll Also Like

270K 23K 22
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
2.3M 137K 49
•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik di acara Awards international. Belum se...
685K 43.3K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
316K 805 8
konten dewasa 🔞🔞🔞