GARIS LUKA

By TyasDamayanti328

147 2 0

NO DESKRIPSI ❌ males basa basi More

Garis luka 2
Garis luka 3

Garis luka 1

96 1 0
By TyasDamayanti328

Kisah seorang anak yang di tinggal pergi oleh orang tuanya, dan hidup bersama ayah dan kaka tirinya, kehidupan nya berubah secara drastis, ketika kepulangan ibunya, diperlakukan dengan kasar.

Yah dia adalah 𝘾𝙝𝙞𝙠𝙖 𝘼𝙪𝙡𝙞𝙖, anak yang baru menginjak usia 11 tahun, yang sudah di hantam kuat oleh ayah tirinya, dan kaka tirinya, ketika Chika berusia 8 bulan di kandungan ibunya, Ayahnya meninggal karena kecelakaan darurat. Saat Chika usia 7 tahun ibunya menikah lagi dengan Herman yang sudah mempunyai anak satu laki-laki. Dari situlah memulai lika-liku kehidupan yang sungguh berat dan sakit bagi dirinya, harus kuat di kondisi apapun hanya diri sendiri yang mampu mengetahui nya.

===================

"𝘗𝘢𝘩, 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘢𝘩, 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯?" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘊𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘪𝘴𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘴𝘱𝘰𝘯𝘯𝘺𝘢.

"𝘒𝘢, 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘤𝘦𝘱𝘦𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮, 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱 𝘬𝘢𝘢𝘢?" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘊𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘰𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘰𝘺𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘯𝘺𝘢.

Karena tidak ada jawaban, Chika pun mulai menggalih tanah yang menutupi ibunya di dalam dengan menggunakan tangan kecilnya itu, serta menangis tanpa henti, dan berharap ibunya bangun kembali.

"𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘤𝘩𝘪, 𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢-𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘰𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘯𝘪" 𝘑𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘬𝘦𝘷𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘊𝘩𝘪𝘬𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘢𝘫𝘢 𝘤𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘮 𝘪𝘣𝘶𝘯𝘺𝘢.

Sebuah tangan kekar melingkar di pergelangan gadis kecil dan berkata "𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘰𝘳𝘦 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨" 𝘜𝘤𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢

"𝘕𝘨𝘨𝘢, 𝘤𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘦𝘮 𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱"

"𝘊𝘩𝘪, 𝘶𝘥𝘢𝘩𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘯𝘺𝘢

"𝘒𝘰𝘬 𝘬𝘢𝘬𝘢 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘪, 𝘬𝘢𝘬𝘢 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩, 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘬𝘰" 𝘌𝘭𝘢𝘬 𝘤𝘩𝘪𝘬𝘢

Ketika chika sudah mulai cape lan lelah, akhirnya ia ikut pulang bersama ayah dan kakak tirinya.

Setelah sampai dirumah Chika memasuki kamarnya dan membersihkan seluruh tubuhnya.
Setelah selesai mandi Chika kemudian menatap bingkai foto yang terletak di meja dan terus memandangi wanitu itu bersama dirinya, air mata semakin mengalir dari pipinya.

"𝘔𝘢𝘩, 𝘤𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘯𝘨𝘦𝘯" 𝘜𝘤𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘭𝘶𝘬 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘪 𝘧𝘰𝘵𝘰 𝘪𝘵𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢. 𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘦𝘭𝘢𝘱 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘭𝘶𝘬 𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘧𝘰𝘵𝘰 𝘪𝘵𝘶.

Keesokan harinya, chika sudah mulai berangkat ke Sekolah Dasar/SD, ya tidak jauh jarak dari rumahnya ke sekolah hanya memerlukan waktu sepuluh menit untuk sampai sekolah. Kini chika sarapan bersama ayah dan kakanya, setelah selesai makan Chika segera pamit untuk berangkat sekolah. Gadis kecil yang baik, dan di kelilingi orang-orang baik di sekolah, dia juga selalu mendapatkan beasiswa karena keteguhan nya, semangat nya dan hasil kerja kerasnya untuk mendapatkan peringkat pertama si kelasnya.

Gasis kecil yang selalu ceria kini menjadi terdiam saat satu hari setelah kepergian ibunya, gadis kecil itu memasuki kelasnya dan duduk dengan tatapan kosong. Semua temannya menghampiri nya dan berusaha untuk menghibur nya, akan tetapi Chika masih terdiam dan hanya senyuman kecil yang ia buat dari bibirnya.

P

elajaran kelas pun sudah di mulai semua anak-anak kelas 6 di perintahkan untuk latihan nari sebagai acara perpisahan kelasnya.

"𝘗𝘢𝘨𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬" 𝘚𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘶 𝘴𝘪𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴𝘯𝘺𝘢

"𝘗𝘢𝘨𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘉𝘶𝘶" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘴𝘪𝘴𝘸𝘢-𝘴𝘪𝘴𝘸𝘪 𝘴𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘰𝘮𝘱𝘢𝘬.

𝘚𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘴𝘪𝘴𝘸𝘢-𝘴𝘪𝘴𝘸𝘪 segera menyesuaikan barisannya agar terlihat rapi dan kompak. Mereka latihan dengan semangat.

𝘞𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘴𝘵𝘪𝘳𝘢𝘩𝘢𝘵 𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘫𝘢𝘫𝘢𝘯𝘢𝘯. 𝘈𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘊𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬 𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘦𝘴𝘬𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯.

"𝘊𝘩𝘪𝘬𝘢, 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘺𝘶𝘬" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘕𝘪𝘯𝘥𝘪 𝘺𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶-𝘴𝘢𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩

"𝘕𝘨𝘨𝘢 𝘥𝘦𝘩" 𝘑𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘊𝘩𝘪𝘬𝘢

"𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘩 𝘺𝘢 𝘊𝘩𝘪, 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪 𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘴𝘪𝘬-𝘢𝘴𝘪𝘬 𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘰 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘕𝘪𝘯𝘥𝘪

"𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶𝘢𝘯" 𝘉𝘢𝘭𝘢𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘕𝘪𝘯𝘥𝘪

Setelah selalu mendapat penolakan dari Chika akhirnya Nindi pun bermain dengan teman-teman lainnya tanpa Chika.

Chika hanya sendiri di kelasnya dan masih memikirkan orang tua nya yang sudah tiada, dengan wajah yang di hiasi air mata yang mengalir membasahi pipinya. Hingga akhirnya bel berbunyi bertanda masuk setelah istirahat pertama. Dan kembali belajar sesuai jadwal pelajaran nya.

Setelah kelas 6 dibubarkan, semua diminta untuk berkumpul di lapangan upacara, untuk menyampaikan bahwa Penilaian akhir tahun sudah selesai dan minggu depan akan melakukan pelepasan siswa-siswi kelas 6. Agar orang tua mereka hadir dan melihat tampilan dari kelas nya yang sudah direncanakan dari hari hari sebelum nya.

°°°°°°°°°°°°°°°

Chika melangkahkan kakinya kerumah sangat berat, lalu menuju kamarnya dan mengganti pakaian, setelah itu Chika duduk di ruang tamu menanti ayah atau kakaknya yang pulang.

Tidak lama setelah Chika menunggu papah nya pun datang.

"𝘗𝘢𝘩, 𝘤𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢-𝘶 𝘮𝘪-𝘯-𝘵𝘢 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨" 𝘜𝘤𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬 𝘴𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘨𝘶 𝘳𝘢𝘨𝘶.

"𝘈𝘱𝘢" 𝘑𝘢𝘸𝘢𝘣𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘤𝘶𝘩

"𝘌𝘩𝘮, 𝘮𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘯 𝘊𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘱𝘪𝘴𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 6, 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘸𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘶𝘳𝘪𝘥 𝘴𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢, 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘤𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘩, 𝘮𝘢𝘶 𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨𝘪 𝘊𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘴𝘰𝘬" 𝘜𝘤𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯.

"𝘎𝘢𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘩 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬, 𝘭𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘶𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶" 𝘛𝘰𝘭𝘢𝘬 𝘯𝘺𝘢

"𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘱𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪" 𝘜𝘤𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢

"𝘛𝘦𝘳𝘴𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢, 𝘭𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘶, 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘱𝘦𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢, 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯𝘪𝘯 𝘢𝘫𝘢 𝘪𝘣𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢" 𝘒𝘦𝘵𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘤𝘩𝘪𝘬𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢

Chika kembali ke kamarnya dan menangis sambil memeluk foto orang tuanya.

"Mah, andai mamah masih disini di samping Chika, ngga mungkin chika seperti ini mah, papah jahat" Ucapnya sambil menatap foto orang tuanya itu

"Terus chika mau sama siapa perpisahan besok, chika ngga punya siapa siapa lagi disini semua pada jahat, plis mah jawab pertanyaan chika" Ucap nya terus menangis.

Dengan terpaksa ia bangun dari duduk nya, menuju lantai bawah berharap kakak nya itu bisa membatu. Dan benar juga disutu kakaknya sedang duduk sambil menikmati beberapa cemilan. Dengan percaya diri chika menghampiri nya.

"Ka-ka, bisa ngga ngga besok minggu depan ke acara perpisahan Chika di sekolah" Ucap nya memohon

"Eh, siapa kamu, kamu bukan adek ku jadi ngga usah nyuruh-nyuruh, ingat kamu disini itu cuman BEBAN ngerti"

Setelah mendapat jawaban dari kakanya yang menyakitkan itu, lalu ia segera berlari ke kamarnya, dan disitulah ia mulai menangis lagi.

Mungkin karena efek dari tangisnya itu, membuat Chika tertidur, hingga hari esok datang menjemput nya dengan cahaya pagi hari...

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang tepat.

Silahkan disampaikan saja, mumpung masih belajar.....

Star 16 juni 2023
by_ tysss
Garis Luka_🙂

Continue Reading

You'll Also Like

147K 3.9K 19
What happens if a loner falls in love with a liar?
123K 5K 42
A fire incident at his(Kim Jae-soo) husband's home while he (Baek Ji-Hu )was away made Kim Jae-soo return to his third year of university (he was reb...