SEBUAH RUMAH DI KOTAMU.
DI TEMPATI OLEH KELUARGA PENYIHIR.
HARI MINGGU.
LANTAI BAWAH.
PAGI HARI.
"Hey child.., kalian mau pergi kemana di hari weekend ini. Tidak boleh ada yang pergi dari rumah karna sekarang saatnya acara keluarga dimulai..." ucap seorang pria paruh baya, berusia 50 tahunan, yang mencegat Anna dan Dhandy, yang ingin menuju keluar pintu masuk rumah. Sebut saja nama orang itu Robert. Ia adalah ayah dari Anna dan Dhandy.
"Tapi hari ini aku ada janji dengan seseorang! ucap Dhandy.
"Apa itu pacarmu?? tanya Robert.
"Bukan.., dia hanya teman biasa! balas Dhandy.
"Apa dia wanita?? tanya Robert sekali lagi.
"Yah.., aku jujur saja! jawab Dhandy.
"Apa lebih dari satu orang, di tempat dan waktu yang berbeda..." ucap Robert menebak.
"Apa..." Dhandy tersentak kaget.
"Kau ingin menjadi playboy?? tanya Robert menyindir anak laki-lakinya itu.
"Bagaimana ayah bisa menebak isi dari pikiranku?? Balas Dhandy berbalik tanya.
"Permisi.., aku tak ada waktu lagi untuk mendengar perdebatan kalian berdua..." ucap Anna yang ingin cepat-cepat keluar dari rumahnya hari ini.
"Mau kemana kau gadis kecil. Hanya Dhandy yang boleh keluar dari rumah weekend ini! ucap Robert dengan tegas.
"Mengapa ayah ijinkan Playboy ini untuk pergi?? Anna merasa Ayahnya tak adil.
"Karna.., aku akan latihan membuat website bersama Mirana pagi ini, lalu siangnya aku ada janji dengan Karina untuk di buatkan tugas pemograman javaku. Dan di akhir sore, Poppy akan membantuku mengerjakan tugas merancang simulasi komputer. Ini kencan yang sangat penting! ucap Dhandy dengan gaya gombalnya.
"Kau pasti hanya akan bermain bersama tiga orang temanmu. Lalu mencari lelaki tampan di mall. Benar kand..." ucap Robert menebak hal yang akan dilakukan putrinya jika ia di izinkan keluar rumah minggu ini.
"Itu sangat curang! ucap Anna mendumel.
"Itu demi kebaikanmu Anna. Bye! ucap Dhandy yang langsung melangkah menuju pintu keluar rumah dengan percaya diri. Namun Robert menarik kerah baju belakangnya, dan menarik kembali putranya masuk ke dalam.
"Ada apa ayah.., Bukannya aku di izinkan untuk keluar rumah weekend ini..." protes Dhandy tak terima.
"Tiga masalah pentingmu, dapat ku selesaikan dengan mudah. Ada hal yang lebih penting lagi akan datang kesini. Hari ini. Minggu ini! balas Robert dengan nada sedikit agak tegas.
"Siapa?? ucap Anna dan Dhandy secara kompak.
"Pengawal kedutaan Penyihir! ucap Robert dengan nada sedikit cemas.
"Oh my God.., ayah bercanda kand?? Dhandy mulai masuk dalam kecemasan pula.
"Memang apa yang akan di lakukan pengawal keduataan penyihir?? tanya Anna masih belum mengerti dengan ekpresi kecemasan dua orang lelaki di depannya.
"Keluarga kita adalah aset penelitian kedutaan sihir. Dan teknologi sihir yang kita pakai, juga diberi oleh kedutaan. Sejak kita masih kecil, kedutaan menyuntikan cairan aneh berwarna hijau, ke dalam aliran darah kita, yang berfungsi sebagai katalisator kita dengan spell sihir mereka dan sebagai sarana mereka untuk mengamati berbagai informasi dan fenomena yang terjadi di dunia permukaan ini..." ucap Dhandy semakin cemas.
"Mengapa kalian baru memberitahukan hal ini sekarang?? Anna merasa di kucilkan dari hal yang penting.
"Karna mulutmu seperti bebek! ucap Dhandy dan Robert secara bersamaan.
"Oh.., Thanks..." ucap Anna dengan kesalnya.
Opening Story ARC :
APA KAMU KIRA, KEHIDUPAN BERJALAN TANPA TIPUAN.
BEGITU BANYAK HAL, YANG TERJADI PADAHAL TAK TERJADI.
BAGAIKAN SULAP, KEJADIAN ITU TERJADI SECARA INSTANS.
YA.., TOLONG CERITAKAN.
SESEORANG YANG MEMBAWA BUKU HITAM USANG TEBAL.
MELANTUNKAN KATA-KATA ANEH, YANG TAK ADA DI DALAM KAMUS MANAPUN.
APA KAMU PIKIR, ORANG ITU SUDAH TAK WARAS.
LEBIH DARI ITU....
SEMUA..,
HAL YANG TAK BISA DIJELASKAN.
TERTULIS DALAM..,
KISAH YANG SENGAJA DI BUAT TEKA-TEKI.
AGAR KAMU DAPAT MENEBAKNYA.
JANGAN PERCAYA PADA SESEORANG YANG AJAIB, KARNA..,
SEMUA HANYALAH TIPUAN.
SEMUA..,
HAL YANG TAK BISA DILOGIKAKAN.
BUKU RESEP..,
UNTUK MENGADUK RAMUAN YANG TETAP DAN MUDAH.
HARUS HATI-HATI, AGAR TAK JADI BERANTAKAN, KARNA..,
SEMUA ADALAH SIHIR.
APA YANG TAK DIPIKIRKAN??
WitchCraft the Svinc Family
(Second Spell) = Jamais Vu
MASIH DI TEMPAT YANG SAMA.
DI DALAM DAPUR.
"Mom.., mengapa kita harus menjamu dengan berbagai jenis menu makanan, untuk satu pengawal kedutaan saja. Apa ini tidak berlebihan?? tanya Anna, yang kesal karna harus mengiris-iris bawang Bombay dalam jumlah yang banyak.
"Agar mereka tak mengambil salah satu dari kita lagi! jawab Margaret dengan muka serius, ibu dari Anna dan Dhandy, juga istri tunggal dari Robert.
"Mereka pernah mengambil salah satu dari keluarga kita. Mengapa ibu baru berkata sekarang. Apakah Dhandy pernah memiliki kakak yang lebih tua?? tanya Anna kembali, dengan wajah penasaran.
"Dia slalu berbuat masalah seperti kau, dan karna tingkah laku sihirnya tak bisa di ampuni lagi, maka kedutaan mengambil dia, untuk di amankan! jawab Margaret terus terang.
"Ibu tak mau mengingat kejadian itu. Itu terjadi sebelum kau lahir Anna..." sambung Margaret dengan muka yang sedih.
"Jadi mungkin salah satu dari kita akan di ambil oleh mereka lagi sekarang?? Anna mulai terbawa dalam kesedihan.
"Tidak mungkin! jawab Margaret sambil menghapus air matanya yang menetes keluar.
"Mengapa tidak mungkin. Mereka pernah mengambil salah satu dari keluarga kita. Mungkin saja mereka akan melakukannya lagi..." Kecemasan mulai terpancar dari wajah Anna. Rasa takut yang kian menyerang, entah darimana.
"Sudahlah.., jangan bahas lagi masalah itu. Nanti juga kamu akan mendengar kisahnya dari pengawal kedutaan yang datang hari ini. Ibu mau ke toilet sebentar! ucap Margaret, yang masih menghapus air matanya, karna seolah tak mau berhenti mengalir keluar.
DI TEMPAT YANG SAMA.
RUANG TAMU.
"Hey Dhandy..." sapa Anna yang muncul dari pintu keluar dapur rumahnya.
"Apa yang kau mau. Kau tak lihat aku sedang beres-beres sekarang! balas Dhandy, sambil terus menyapu lantai rumahnya dari debu-debu yang menempel disana.
"Mengapa kau tak memakai sihir untuk membuatnya cepat selesai. Aku bisa melakukannya..." ucap Anna dengan percaya diri.
"Oh Thanks.., minggu lalu kau memasukan Wisp ke dalam sapu ini dan dia membuat rumah menjadi hancur berantakan. Lalu ayah memarahiku! kesal Dhandy, dengan sifat adiknya yang selalu membuat masalah.
"Lalu.., kau akan tetap menyapu dan membersihkan ruang tamu ini, dengan tanganmu sendiri?? goda Anna pada kakaknya yang selalu bertingkah sok pintar itu.
"Lebih baik aku menghilang saja dari hadapanmu sekarang..." ucap Dhandy sambil berucap tegas. "Amnesis Phantasm! Sambungnya.
Tiba-tiba sosok Dhandy menghilang seperti transparan dan lenyap di makan oleh angin, beserta sapu yang dia pegang. Anna tersentak kaget. Dia sama sekali tak diberi tau mengenai spell yang di tunjukan oleh kakaknya sekarang.
"Wow.., dia baru saja menunjukan spell teleport tanpa menggunakan tagihan kartu debit point sihir. Curang..." dumel Anna, merasa dicurangi.
"Hey Anna..." sapa suara yang terdengar menuruni anak tangga. Suara yang sangat familiar sekali. Anna melirik kearah tangga menuju lantai atas. Ia melihat sosok kakaknya disana.
"Spell apa barusan?? tanya Anna penasaran.
"Coba lihat di sekelilingmu sekarang! balas Dhandy.
Anna terperangah kaget. Semua ruang tamu seperti telah tersihir dan menjadi rapi bagaikan sudah di bersihkan. "Apa yang kamu lakukan?? rasa penasaran Anna semakin bertambah.
"Jamais Vu! Oh.., ternyata Adikku di garis waktu ini tak mengingat apapun..." balas Dhandy pada Anna, dengan nada menggoda.
"Jamais Vu?? Kata itu seolah asing dan belum pernah dia dengar sebelumnya.
"Yapp.., coba ingat-ingat. Apa aku pernah membersihkan ruang tamu ini pagi hari sebelumnya?? balas Dhandy, mengajukan pertanyaan balik.
Entah kenapa ingatan Anna seolah-olah pernah melihat kakaknya membersihkan ruang tamu pagi hari sebelumnya. Namun logikanya sekarang mengatakan, bahwa tak ada bukti dia pernah melakukan hal itu. "Aku ingat.., tapi ini seperti Deja vu saja! jawab Anna sekenanya.
"That's Right.., aku sudah membuat sebuah Jamais Vu dimana aku pernah membersihkan ruangan ini pagi hari sebelumnya. Dan hal itu melempar kesadaranku kepada kenyataan bahwa aku pernah membersihkan ruangan ini. Dan juga kenyataan bahwa aku tidak pernah membersihkan ruangan ini pagi hari sebelumnya. Dan dua kenyataan itu adalah benar. Aku hanya mengambil kenyataan dimana aku pernah membersihkan ruangan ini sebelumnya! balas Dhandy tersenyum menang.
"Woww.., baru sekarang aku menginginkan sebuah jawaban yang lebih detail lagi darimu..." jawab Anna kebingungan.
"Kau ingin yang lebih detail atau lebih rumit?? Dhandy mengajukan pilihan.
"Detail saja sudah cukup! Balas Anna penasaran.
"Okee.., intinya adalah sebuah fenomena berpindah dari kesadaran saat ini, kepada kesadaran sebelumnya. Time Travel..." ucap Dhandy dengan percaya diri.
"Apa.., Time Travel?? Tapi tadi yang aku lihat adalah fisik mu yang berpindah. Bagaimana kau bisa jelaskan hal itu?? Anna bertambah bingung.
"Lain kali kau harus pelajari tentang catatan ayah mengenai garis dunia..." ucap Dhandy kesal.
"Kesimpulannya adalah.., ketika sekarang aku berpindah pada garis dunia yang lain. Kesadaran di sekitarku akan tetap mengingat bahwa aku pernah ada di garis dunia sebelumnya, dimana ruang tamu masih berantakan. Begitu pula kesadaranmu, yang kebingungan ketika aku seolah-olah bisa menghilang dari hadapanmu, bersamaan dengan ruang tamu yang menjadi rapi seketika. Aku sudah menumpuk dua kesadaranmu secara bersamaan.
"Jadi kau yang membereskan ruang tamu ini secara diam-diam di garis dunia yang lain?? Anna masih penasaran.
"Alright.., biar ku perjelas semuanya. Bayangkan garis dunia itu seperti frame animasi. Dimana gerakan char, yang menjadi object hidup, diperintah oleh kesadaran mereka. Dan mereka akan terus bergerak dan terus melompati waktu di frame berikutnya. Tanpa bisa kembali ke sebuah frame yang sudah terlewati dengan fisik mereka, akibat terikat oleh background..." ucap Dhandy mulai sok pintar.
"Oh menarik.., lalu?? balas Anna sekenanya.
"Kesadaranmu terhubung pada setiap frame, dimana background dan fisikmu tak bisa bertumbukan dengan frame lainnya. Namun jika hanya kesadaran saja yang dapat melompati frame selanjutnya, maka bukan tidak mungkin kesadaran pun dapat melompati frame yang sebelumnya..." sambung Dhandy dengan nada sedikit lebih tinggi.
"Lalu.., apa yang selalu kau sebut cabang waktu itu?? Anna mengajukan pertanyaan.
"Disaat kesadaranmu melakukan penyimpangan garis waktu, entah itu mundur ke belakang ataupun maju ke belakang. Frame animasi hidupmu akan meng copy dirinya.
Membuat timeline baru dan menempatkanmu pada frame yang kamu inginkan. Frame dimana kau pernah melihatku membersihkan ruang tamu saat pagi hari. Namun kau hanya turun dari tangga, kemudian menyapaku dan masuk ke dalam kamar mandi.
"Lalu.., bagaimana aku bisa ingat bahwa kau pernah ada disini, beberapa detik yang lalu. Dan sedang membersihkan ruangan ini. Sedangkan kau sekarang ada di dalam frame yang lain, dengan diriku yang lain?? Sambar Anna yang semakin penasaran.
"Nice Question.., kau tau mengenai efek kupu-kupu?? balas Dhandy mengajukan pertanyaan balik.
"Butterfly Effect. Aku yakin ibu pernah membahasnya! jawab Anna sekenanya.
"Efek kupu-kupu yang menyebabkan fenomena distorsi waktu. Sehingga cabang akan saling bertabrakan satu sama lain, jika ada kesedaran kuat yang mampu mengingatnya. Dan membuat satu waktu baru, yang disebut 'waktu error'.
"Apa sekarang kita ada di 'waktu error' itu?? Anna bertanya kembali dengan ragu.
"Ada tiga jenis waktu yang kita jalani saat ini. Pertama.., waktu secara global. Kedua.., waktu secara individual. Dan terakhir waktu secara error. Waktu error. Tapi aku tak mau membahasnya sekarang! jawab Dhandy.
"Kenapa?? Anna penasaran.
"Karna hal itu sangat panjang. Dan terpaksa, pembicaraan kita harus bersambung sekarang. Bye! balas Dhandy, menuju ke lantai atas kembali.
"Kenapa harus bersambung. Seseorang harus melanjutkan cerita ini, lain waktu..." dumel Anna, kembali masuk ke dalam dapur, karna ibunya memanggil.
#to_be
#continue