Dear, Ashana

By Hunianlapakjeje94

11K 299 12

Cerita 18+ " kamu mau jadi pacarku ?" " Hah " " mau nggak ?" " mau " Ashana Maharani Putri, gadis pemilik se... More

Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Bab XI
Bab XII
Bab XIII
Bab XIV
PDF

Bab X

645 24 0
By Hunianlapakjeje94

20+
Sadar diri yang masih dibawah umur !!!

Follow and Vote dulu sebelum baca yuk !!!

" makan yuh Kak " ajak Shana

" oke "

Mobil Agam melaju kedaerah Kemang.

" biasanya cewek anti makan malem, takut gendut " ujar Agam sambil memperhatikan Shana yang sedang makan dengan lahap.

" kalau laper yah tinggal makan Kak, emangnya kalau aku gendut Kak Agam nggak mau sama aku lagi "

Agam terkekeh, cewek dan berat badan memang merupakan hal yang  sensitif.

" nggak. Aku bakalan terima apa adanya kok "

" oh yeeeaaaa " balas Shana yang membuat Agam makin terpingkal, sejak kapan pacarnya begitu lucu

•••••

Jantung Shana berdegub dengan kencang, haruskah dia menginap malam ini ditempat Kak Agam.

Shana merutuk pernyataan bodohnya ' memberi ciuman terbaik malam ini ', yah memangnya apa yang akan dia lakukan, bahkan cuma bibir Agam yang mampir ke bibirnya.

Agam menoleh pada Shana, genggaman tangan Agam mengetat membuat Shana semakin meledak.

" Kak " panggil Shana pelan.

" kenapa ?"

" pulangin aku aja yah " mohon Shana

" tadi di Bis ada yang bilang kalau bakal kasih ' ciuman terbaik ' " goda Agam

" Kak Agam anggap serius, itu cuma pengalihan Kak " tukas Shana agar membuat Agam lupa dengan niat awalnya.

" yah padahal aku sudah menunggu dengan penuh antisipasi " tekan Agam pada kalimat terakhir

" KAK pulangin yah " rengek Shana yang membuat langkah Agam semakin lebar mendekati pintu Apartement.

Agam membuka pintu, dan menyuruh Shana masuk.

Shana masuk perlahan, dan ketika bunyi pintu tertutup dan klik terkunci, tubuh Shana terdorong pelan menempel tembok.

Agam sudah mengungkungnya dan tak ada celah untuk Shana melarikan diri. Mata mereka saling bersitubruk hingga dengungan air liur tertelan Agam membuat Shana semakin berdebar.

" Shana " bisik Agam dengan jari yang sudah mengelus sisi wajah Shana lembut, bergerilya hingga sampai pada celah bibir Shana yang Agam tau bisa memabukkan.

" kiss me "

Shana berjinjit dan perlahan memajukan wajahnya untuk mempertemukan kedua bibir mereka.

Shana melumat perlahan ketika tidak ada pergerakan pada bibir Agam, namun Shana tau jika Agam sedang menahan diri untuk tidak memagutnya, terbukti dengan cengkraman tangan kiri Agam yang mengetat di pinggulnya.

Shana melumat dan mencecap bibir Agam dengan dalam, kedua lengannya sudah tersampir pada pundak pria itu, dan ketika Shana menggigit bibir bawah Agam untuk terbuka, disitulah Agam seolah kehilangan kendali dirinya.

Dia langsung mengambil alih, melumat, mencecap dan menyedot bibir Shana dengan dalam bak vacum cleaner, tangan Agam menyatukan kedua lengan Shana diatas kepala gadis itu.

Agam semakin sibuk meraup penuh menggebu bibir Shana, lidahnya merambat dan mulai menguasai lidah dan rongga mulut Shana hingga gadis itu harus meraup oksigen dengan rakus.

Ciuman Agam semakin kasar dan menuntut, membuat Shana begitu terbuai dengan perasaan yang makin bertalu menunggu apa lagi yang akan Agam lakukan.

Bibir Agam turu dan mulai menjilati setiap bagian leher Shana.

" aaaakkhh ... Kak jangan ditandain "

Bukan Agam namanya kalau dia menurut, baginya Shana harus di deklarasikan menjadi miliknya.

Leher Shana di jajahnya dengan penuh semangat, di jilat, dicecap, di gigit dan di hisap dengan kuat, membuat Shana melenguh menikmati sensasi yang Agam berikan.

Shana mendesah membuat Agam semakin bersemangat, Agam berhenti dan mengangkat Shana ke sofa panjang.

Menidurkan gadis itu, dan membuka kaos polosnya hingga bagian atas Agam tak berpakaian.

Shana meneguk ludahnya keras, matanya menjelajah menikmati pemandangan perut kotak-kotak nan atletis Agam.

" menikmati pemandangan didepanmu sayang " goda Agam yang membuat Shana membuang muka karena malu.

Tubuh Agam turun dan kembali lagi menyatukan bibir mereka. Jari Agam mulai ke belakang tubuh Shana, menurunkan resleting pakaian yang ada dibelakang.

Hingga kedua bahu Shana terlihat ketika bajunya udah mulai mengendur.

Agam menaikan kainnya hingga lolos melewati leher Shana. Gadis itu sekarang hanya memakai bra berwarna hitam, kontras dengan kulit putihnya yang membuat Agam makin ingin mencicipi apa yang ada dibalik bra itu.

Dicumbunya kembali leher Shana, membuat Shana mengerang karena geli dan nikmat sekaligus.

" Kak "

Agam makin menggebu, tali bra Shana turun sebelah memperlihatkan puting merah muda yang indah. Agam tertegun melihat keindahannya, dan langsung mencecapnya dalam.

Shana blingsatan menerimanya, kedua payudara nya sudah bebas ketika sekali tarik bra Shana terlepas dari tempatnya.

Agam mengulum mempermainkan ujung dadanya, menjilat dan juga mencecap keras hingga Shana yakin pasti akan meninggalkan jejak.

Aakkkh Shana. Desah Agam keras ketika dia begitu memuja keindahan tubuh Shana, dikuasainya tubuh Shana membuat gadis itu mengerang beberapa kali.

Agam mabuk oleh Shana, jantungnya melonjak hingga terasa sakit, Shana nya begitu jauh masuk kedalam relung hatinya. Dia bahkan rela mengorbankan apapun untuk tetap membuat gadisnya selalu berada di sisinya.

" Kak Agam aku .... aku pingin pipis " bisik Shana ketika Agam masih sibuk memberi tanda sepanjang dada hingga sekarang sudah diatas perutnya.

Agam bangkit, dan membawa Shana kedalam kamarnya.

" Kak Agam mau bawa aku kemana " cicit Shana takut

" katanya mau pipis " balas Agam

" aku bisa jalan sendiri Kak "

" aku bantu "

" masih mau pipis ?" Agam menurunkan Shana diatas ranjang.

Shana diam, kenapa sudah tidak terasa lagi.

" udah nggak ".

" and i can kiss you again " pinta Agam dengan mata kian menggelap menatap penampilan berantakan Shana dengan tanda merah yang sudah menyebar.

Shana langsung menarik leher Agam dan mempertemukan kembali bibir mereka. Agam terkekeh dan kembali menguasai bibir Shana lagi.

Perut Shana mencelos ketika tangan Agam meremas dengan kuat kedua dadanya.

" Kak Agam " racau Shana ketika Agam menurunkan celana jeans nya hingga menyisakkan celana dalam yang berwarna senada.

" indah " puji Agam diatasnya, Shana merinding oleh suara berat Agam. Jari Agam bergerak memutari putingnya, lalu menurunkan tubuhnya mengecup dan mengulum putingnya kembali.

Tubuh Shana melengkung menikmati sensasi geli ini, bibir Agam makin kebawah mencium setiap inci bagian tubuh Shana hingga ketika jarinya melepaskan kain terakhir pada tubuh Shana, Agam menegang.

" Kaaak " rengek Shana malu mencoba menutupi tubuh bagian bawahnya yang langsung dicegah Agam.

Agam membawa tangan Shana keatas kepalanya, ketika bibir Agam semakin turun.

Shana hampir menangis karena sensasi memabukkan ini ketika Agam mencium miliknya, menghirup dan menjilatnya perlahan.

Shana menahan tubuhnya untuk setengah duduk, matanya bertemu dengan Agam dan itu mampu membuatnya bergetar hebat.

Agam begitu memuja, dan lidahnya bergerak liar menguasai liang indah Shana.

" aaahhh Kak " Shana meracau dan menahan kepala Agam yang makin merunduk.

" Kak Agam .... aaah .... aku mau pipis "

" keluarin sayang "

" Kak lepas Kak " racauan Shana malah membuat Agam makin semangat menjilat dan mengulum.

" Kaaaak "

" keluarkan sayang "

Rasa ingin pipis begitu menggebu, dan Shana kehilangan kontrol dirinya. Tubuhnya melengkung dan mengetat dengan jari yang meremas rambut Agam keras.

" aaah Kak Agaaam " teriak Shana kencang dengan tubuh terguncang hebat, dan dibawah Shana Agam menyedot dengan rakus cairan milik Shana hingga tetes terakhirnya.

Shana melenguh dan menjatuhkan tubuhnya keras keranjang.

Shana mencapai pelepasannya dan Agam semakin memuja gadisnya, dijilat nya kembali milik Shana hingga bersih.

Bergerak keatas dan mengulum kembali bibir Shana dengan menggebu dan rakus.

Nafas Shana masih tercekat ketika Agam menggulingkan tubuhnya untuk tertidur diatasnya.

" itu tadi apa ?" Lirih Shana dengan nafas yang masih naik turun.

Agam mengubah posisinya hingga dia dan Shana saat ini saling berhadapan.

Agam menarik selimut dan menutup tubuh mereka.

" itu namanya orgasme, pelepasan sayang "

" apakah rasanya seperti itu ?" Tanya Shana polos

" apakah nikmat ?" Tanya Agam menggoda

Shana mengangguk, " rasanya seperti terbang " ujar Shana yang membuat Agam terkikik geli mendengar perumpamaannya.

" aku mencintaimu Shana " kata cinta pertama yang Agam berikan, berhasil membuat Shana meneteskan airmatanya.

" kenapa menangis ?" Tanya Agam khawatir

" terharu. Aku juga mencintai Kak Agam "

Agam membawa Shana dalam pelukannya.

" tidurlah " kecupnya pada kening gadis itu hingga lambat laun mata Shana tertutup perlahan.

" Shana. Shanaku. Gadisku. Yang paling kucintai " bisik Agam dan beringsut turun masuk kekamar mandi.

Sepertinya dia harus mandi air dingin, dia melepas seluruh kain yang melekat. Menatap benda pusakanya yang berdiri tegak minta dikeluarkan isinya.

Agam bermain solo, membayangkan Shana yang melakukannya hingga.

Akkkkkhhhh Shana Shana Shana ....

Bersambung .....

Continue Reading

You'll Also Like

292K 4K 15
🌷🌷🌷 Katika akan melewati Allano . tiba tiba kakinya Irene yang sakit tersentuh oleh kaki meja yang berada di dekat Allano . Lalu dia jatuh menimp...
540K 9.6K 45
21++ baik tentu tidak. jahat tidak juga. dia hanya gadis yang tertutup setelah kekecewaannya pada sebuah janji ....
1M 115K 52
[PRIVATE ACAK! SILAHKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "NENEN HIKS.." "Wtf?!!" Tentang kehidupan Nevaniel yang biasa di panggil nevan. Seorang laki-laki yan...
16.9K 123 39
"jika tidak bersama ku, maka tidak bersama yang lain!" "Apa kau akan membunuh ku?" "Ya. Kita akan mati bersama di ruangan ini!" Warning🔞