a Love to Revenge

By DiariSaychi

762 318 366

Jeno menyempatkan dirinya berkaca di cermin kamar mandi itu. Seolah meneliti apa sudah cukup tampan dia malam... More

Pengenalan Tokoh
01. Qualified Candidate
02. Vanilla Boy
03. Love Permission
04. Sleep Together
05. Jealous Oppa
06. Be Mine, Please...
07. New Stage

- Prolog -

115 52 54
By DiariSaychi

Seorang Siswi SMP Kelas 3 nampak keluar dari ruang guru dengan wajah sendu.

Di tangannya dia memeluk buku tugas yang tidak dikerjakannya. Dia sungguh tidak suka belajar. Entah berapa lama penderitaan ini bisa berakhir. Ia hanya ingin segera lulus dan bekerja. Entah bekerja apa yang tidak perlu mengandalkan otak. Otaknya sungguh tidak bisa diandalkan.

Gadis itu menghela nafas...
Seorang siswa kelas 3 SMA tampak seperti sedang menunggunya di koridor. Ia mendekat dengan wajah khawatir begitu gadis itu keluar.

" Kau pasti lupa tugasmu lagi ya ..?? Aishh..! kau ini memang tidak bisa belajar dengan baik......! Kubilang kan tadi malam belajar tapi kau malah tidur. Dasar gadis payah ........!", omel nya segera saat berada di hadapan gadis itu.

Gadis bernama Go Hani itu tak menjawab. Pria yang begitu peduli padanya itu bernama Lee Yoon Jay. Dipanggil Jay.

Memang gedung sekolah ini menjadi satu SMP dan SMA. Sehingga Jay bisa leluasa mengawasinya. Ya, Jay adalah anak dari sahabat dekat ayah Hani.

Sejak ayahnya pergi 3 tahun yang lalu dan menitipkan nya di keluarga Jay. Meski Hani tidak tahu kenapa ayahnya menitipkannya dan tidak pernah menghubunginya lagi sejak saat itu.

Sedangkan ibunya Hani sudah meninggal sejak 5 tahun yg lalu karena sakit. Hani tak punya pilihan dan begitu frustasi dengan hidupnya yang dirasanya tidak berguna.

Namun Jay selalu ada di sisinya meski usia mereka terpaut 3 tahun. Jay seperti Oppa baginya. Mereka begitu dekat sejak kecil, Jay selalu ada mendampingi nya. Meski terkadang mereka juga lebih banyak bertengkar khas anak-anak.

Jay yang sempurna dan cerdas. Dia bahkan kebanggaan sekolah dan populer karena ketampanan dan kecerdasan nya. Berbanding terbalik dengan Hani yang ceroboh dan nampak rapuh. Membuat Jay selalu ingin melindunginya.

Jay mengikuti Hani di belakang nya. Memperhatikan punggung gadis itu yang berjalan gontai tanpa semangat hidup.

" Oppa, belikan aku makanan pedas.., suasana hatiku buruk saat ini....", pinta nya akhirnya bersuara seraya menampilkan wajah imut nya yang merajuk. Andalannya.

" Pakai uangmu.....! Kenapa kau selalu meminta aku yg belikan....", dengus Jay kesal.

Hani seperti bos, gadis ini terus menyuruh seenaknya. Tapi tetap saja Jay selalu menurutinya.

" Uangku habis, Oppa....Aku membeli lipstik baru minggu ini. itu tren di kalangan para gadis..... ",

" Aiish!, kau ini. siswa itu belajar bukan sibuk dandan....... Lagipula untuk siapa kau cantik-cantik sih..... ",

Hani nampak melirik kesal. Tahu Jay akan mengomel. Pria ini sangat bawel. Bicaranya sangat pedas.

" Kalo tidak mau belikan jangan marah..... kau ini pelit sekali...... Aku jadi bertambah stress karenamuu.......", gumam Lily seraya duduk di bangku taman sekolah seraya memegangi kepalanya yang pusing. Tidak ada yg mudah baginya. Kenapa otaknya tidak seencer Jay oppa.

" Yasudah pulang sekolah nanti saja belinya.... Jam istirahat akan berakhir..... ", balas Jay ikut duduk mulai melunak.

Sepertinya Hani sungguh dalam mood yg buruk saat ini. Tidak hanya makanan pedas, ia akan mengajak Hani nonton juga nanti. Sudah lama mereka tidak menonton bioskop bersama. Mood Hani pasti akan senang lagi nantinya.

Di jam istirahat yang hampir berakhir, Jay ingin mood Hani membaik. Jika mood nya memburuk, otaknya tambah tidak bisa menerima pelajaran selanjutnya.

Ayah Jay sudah menitipkan Hani padanya. Lagipula Jay sebenarnya sungguh menyayangi Hani dan tidak keberatan mengurusnya meskipun itu merrepotkan nya juga. Jay bahkan selalu lebih memilih memantau Hani ketimbang ngobrol atau bersama teman nya di jam istirahat ini.

" Aku tak habis pikir ..... bagaimana bisa kau hidup tanpaku .... ", gumam Jay meski mengucapkannya membuatnya tersenyum dengan kenyataan Hani bergantung padanya. Sebenarnya Dia sungguh menyukai ide ini, bahwa Lily akan terikat dan ketergantungan seumur hidup padanya.

" Aku akan tetap bernafas, makan dan tidur ..... dengan begitu akan akan tetap hidup ....."balas Hani acuh.

" Ah, bodohnya...... Perempuan gila sepertimu, mana ada laki-laki yang mau jadi suamimu ..... aku penasaran laki laki bodoh mana yang akan menyukaimu.....?"

Hani melirik tak senang setiap Jay membahas kata bodoh.

" Cih! hati-hati dengan ucapanmu, Oppa. Kau akan jadi orang yang menangis paling kencang di hari pernikahanku .... Aku akan mengejekmu saat itu sungguh terjadi....", ucap Hani tajam.

Ibarat anak panah, kata-kata itu begitu menohok di hati Sky. Bahkan membayangkan nya saja membuatnya merasa ngeri. Tidak pernah sebelumnya terpikirkan bahwa adik kecil nya ini suatu saat harus meninggalkan nya karena menikah dengan orang lain.

" itu takkan terjadi. ", jawab Jay terdengar gugup. meski ia mengendalikan ekspresi wajahnya tetap tenang.

" Aku tidak peduli ..... jika aku tidak punya pacar.... oppa juga tidak boleh punya... jika kau punya, aku akan terus mengganggu perempuan itu hingga ia meninggalkan mu.... " ucap Hani dengan mulut mengerucut nampak imut di mata Jay.

" Bagaimana bisa seperti itu....... ", Jay bersemu merah.

Entah kenapa justru ia malah merasa senang mendengar Hani mengatakan itu. Tapi perasaan itu tak lama.

" Oleh karena itu, carikan aku pacar yg tampan, baik dan kaya . agar hidupku lebih berwarna...... Agar aku lebih semangat hidup ... aku tahu kau punya banyak teman pria yg keren..... kenalkan satu padaku oppa.......", rengek Hani membuat wajah Jay yang bersemu berubah jadi kesal.

" Tidak akan...... Aku tahu betul betapa bejad nya teman-temanku. aku tak mau menjerumuskan mu......", alasan Jay

" Apa kau salah satu dari sibejat itu... .?"

" Enak saja....!. Aku ini bukan pria gampangan....... Aku berbeda bahkan dari semua pria yg ada...... dan Kau harus tau itu........." , bela Jay mempromosikan dirinya.

" Cih! apanya yang berbeda, Bagiku kau sama saja ...si tukang tebar pesona....... "

" Lho, aku hanya bersikap sopan pada semua orang. apa itu salah.......? tapi aku tidak pernah berpikir soal pacaran......", elak Jay yakin.

" Justru begitu membuat mu menjadi lebih kejam, Oppa. Jangan memberi harapan ke semua gadis....... "

" Kenapa...? apa kau cemburu?

" Tidak sama sekali......", balas Hani cepat seraya membelakang Jay.

Hening.....

" Baiklah mungkin kau tidak tahu..... belakangan ini senior Luis memperhatikanku.... Aku akan mengejekmu jika dia sampai jadi pacarku...... lihat saja.... gadis gila ini akan mempunyai pacar paling keren tanpa bantuanmu.........."

" Senior Luis..? bukankah dia terkenal playboy. aku tidak menyetujui nya. .Lagipula apa yang bisa ia lihat darimu. Kau bodoh, galak tapi juga cengeng. Dan kau jelek. Dia bisa mendapatkan berkali lipat darimu..........", ejek Jay.

" Apa kau sudah selesai mengoceh ....?", Hani terlihat menatap dingin. tersinggung..
" Lagipula kenapa aku harus menurut padamu. .... ? kau bahkan bukan siapa-siapa bagiku..........", balas Lilly begitu kesal.

" Hei, apa kau sungguh marah .. ? aku hanya bercanda... tapi itu kenyatannya bukan....?

" Diam. Aku akan buktikan dia menyukai ku. Jika ia sampai menjadi pacarku. Kau harus membayar mahal kata-katamu itu...."

" Jangan begitu, Hani. Aku tidak butuh pembuktian mu....Aku hanya tidak ingin kau terluka..... ", tentu saja Jay tidak serius.

Jay tau betul Hani sangat populer di kalangan pria. Namun semua org itu mundur saat tahu Jay ada di belakang Hani. tapi jika benar org itu Luis, maka itu akan jadi hal yg sulit bagi Jay. Luis si pria bad boy yg sempurna dan memilki segala yg dibutuhkan untuk menaklukkan gadis dingin sekalipun. Dia ada di level yg berbeda dengan Jay jika menyangkut soal kekayaan.

" Kenapa harus terluka...... Aku tak percaya. Kau terus saja mengejekku.....", ungkap Hani.

" Karena tidak semua pria sebaik diriku tahu..... Apa bagimu masih kurang jelas....??", ucap Jay penuh tekanan dan putus asa.

Hani sungguh tidak pernah peka pada perasaan nya sebagai seorang pria. Jay menatap lekat menatap gadis itu. Apakah harus memohon pada Hani ? untuk tidak mencari pria lain....?

" Kau pasti cemburu dengan keberuntungan ku kan..... ", gerutu Lily.

Sungguh Jay frustasi untuk berkiasan padanya. Hani sungguh gadis yang bodoh.

" kenapa aku harus cemburu ....?? kau tahu.... .? banyak gadis cantik dan kaya yg menyukaiku.... tapi aku mengabaikan mereka.... karena aku mahalll....aku bukan pria yg mudah......begitulah kita seharusnya... dan kau-- sangat beruntung jadi satu satunya di hidupku....... ", ujar Jay. menutupi kegugupannya.

Bahkan setelah mengucapkan perasaan itu membuat Jay lebih gugup lagi. Jantungnya berdebar kencang.

" Terserah mu saja.....", Hani acuh.

Hani sungguh marah setiap kata ' jelek' terlontar lagi dari mulut Jay. Ia paling benci setiap Jay berkata begitu. Seakan dia wanita yang tidak ada artinya dan buruk dalam hal apapun. Itu tentu menekan mental Hani.

Meski ia tahu tidak mungkin dipuji cerdas, tapi setidaknya ia ingin sekali saja Jay mengatakan bahwa ia cantik. Catat hanya Jay yang selalu berkata ia jelek. Bahkan satu sekolah mengakui kecantikan nya.
Ada apa sebenernya dengan matanya. !

" Hei jangan pergi dulu.....! aku belum selesai bicara..... Aku akan mengawasimu.. ",
Jay memperingatkan seperti seorang kakak tegas pada adik perempuannya.

Namun gadis itu terus berjalan tegas tanpa mengindahkan nya. Sepertinya sangat kesal. Seperti biasa Jay selalu jadi tempat pulang ternyaman sekaligus paling menyebalkan.

Bertahun bersama...... Jay tak bisa menahan diri untuk berkata buruk di hadapan Hani. Sungguh ia melakukan itu hanya karena tak ingin perasaan sebenarnya diketahui Hani. tapi justru yg terjadi ia terus menyakiti Hani dengan kata-kata nya.

'Tidak. jangan pergi dariku...... Aku ingin kita selalu bersama..... Aku tak bisa melihatmu dengan pria lain.... aku tidak pernah siap... tahukah., kamulah wanita yg paling ku inginkan di dunia ini. hingga yg lain rasanya tidak terlihat baik di mataku. Biarlah kita terus bersama hingga aku meraih kesuksesan ...... dan aku akan buktikan aku bisa jadi yg paling baik yg bisa kau dapatkan ..... lebih dari siapapun.. bisakah kau berjanji untuk tidak pergi....? aku berjanji tidak akan pernah ada wanita lain di hidupku.,... kau satu-satunya gadis yg pernah kupeluk. dan kau hanya terus akan jadi satu satunya.........',

batin Jay seakan berteriak namun tak sepatah kata pun pengakuan itu keluar dari mulutnya. Betapa ia mencintai Hani..
Lebih dari seorang kakak ..

** Tuh bener kan Jay Oppa banyak yang demenin... 😉

Continue Reading

You'll Also Like

486K 25.5K 36
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...
5.3M 357K 67
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

402K 19.4K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
3.6M 170K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...