***
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {مَنْ أرَادَ أنْ يَلْقَى اللهَ طَاهِرًا مُطَهَّرا فَلْيَتَزَوَّجِ الحَرائِرَ}.
Dari Anas Bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang ingin bertemu Allah dalam keadaan suci dan disucikan, maka menikahlah dengan perempuan-perempuan merdeka.” (HR Ibnu Majah).
***
"Menikah adalah salah satu harapan setiap orang. Karena Menikah dengan seseorang adalah suatu rahasia Tuhan. Aku tidak pernah tahu takdir aku ternyata kamu."_Nadine Zahira Putri
***
"Bertemu denganmu memang bukan rencana ku, tetapi bersama dengan mu adalah sebuah keputusan terakhirku. Sekarang Izinkan aku menjadi Nahkoda untukmu dan menuntun mu menuju Jannah."_Muhammad Akhtar Al-farizqi
***
Hari ini adalah hari pernikahan nya Akhtar dan juga Nadin.
Hanya pernikahan sederhana tidak terlalu besar atau kecil. Pernikahan yang hanya di datangi oleh keluarga, kerabat dan teman dekat.
Yang menjadi wali pernikahan Nadin adalah wali hakim. Karena Nadin dan nenek tidak tahu dimana keluarga dan kerabatnya sekarang. Semenjak ayah dan ibunya Nadin meninggal. Keluarga mereka semuanya lost contacts. Pernah suatu ketika ia mencari-cari mereka namun saat menemukan nya mereka malah mengusir Nadin.
Sekarang semuanya berada di taman kecuali Nadin. sebentar lagi acara akad akan segera di mulai.
Akhtar sekarang sudah berhadapan dengan wali hakim. Ia mulai menjabat tangan beliau.
Wali hakim mulai membaca basmallah, istighfar kemudian berlanjut syahadat.
"Yaa Muhammad Akhtar Al-farizqi bin Malik Ibrahim Al-farizqi. Uzawwijuka 'ala ma amarallahu min imsakin bima'rufin aw tasriihim bi ihsanin, Ya Muhammad Akhtar Al-farizqi bin Malik Ibrahim Al-farizqi? "
"Na'am"
"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Nadine Zahira Putri binti Hanan Nafii bi mahri mushaf Al-Qur'an wa alatil 'ibadah wa khamsatun wa 'iysruuna minad dinar haalan."
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq."
"Sah?"
"SAH!"
"Alhamdulillah."
Semua orang yang berada disana terharu dan sangat bahagia terutama keluarga Akhtar dan juga nenek Ira.
Akhtar terus bersyukur. Hatinya berdegup kencang saat mengucapkan ijab kabul tadi Akhtar sungguh sangat gugup.
Sekarang perasaan lega. Di gantikan oleh kebahagiaan. Jujur, Akhtar sangat bahagia. Meski ia tidak tahu apa-apa tentang istrinya tetapi ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri. Ia akan menerima baik dan buruk istrinya. Ia akan menuntunnya menjadi seorang muslimah yang baik, menjaganya sebisanya dan selalu membahagiakan nya semampunya.
Akhtar sekarang sangat deg-degan karena sebentar lagi ia bisa melihat istrinya. Ia Bisa menatapnya tanpa ragu. Seindah itukah menikah? Setiap yang ia lakukan akan menjadi pahala bukan dosa.
***
Nenek sekarang berjalan ke kamar tempat Ira bermake-up. Nenek mengetuk kamar itu lalu kamar itu dibukakan oleh seseorang. Seseorang itu adalah Fatimah.
Nenek menatap cucunya yang sangat cantik. Umi meminta Ira untuk memakai cadar dan Ira pun memakai cadarnya.
Nenek, Ira, umi dan Fatimah berjalan keluar dari kamar untuk menghampiri Akhtar yang berada di taman.
Mereka mendampingi Ira untuk bertemu dengan Akhtar.
Akhtar sekarang sudah berada di hadapan Ira dan Ira berada di hadapan Akhtar.
Mereka yang melihat kedua pasangan yang baru saja halal itu menjadi gemas sendiri. Pasalnya mereka terlihat sangat malu-malu.
Abi Akhtar memberikan cincin kepada Akhtar. Akhtar menerimanya. Ia menyodorkan tangannya untuk menyentuh tangan Ira. Namun, saat sedikit menyentuh ia kembali menarik tangannya. Jantung Akhtar dan juga jantung Ira sungguh tidak baik.
"Gapapa udah halal."_Ucap Ustadz yang ada disana
"Jangan ragu-ragu, dia istri kamu sekarang. Udah halal."_Ucap Abi Akhtar
Akhtar kembali menyodorkan tangannya dan memasangkan cincin di jari manis Ira. Setelah selesai ia langsung menarik kembali tangannya dan menyentuh dadanya.
Semua orang yang berada disana bersorak dan bertepuk tangan.
"Aaaaa aku jugaaaa mau kayak kak Ira."_Ucap Fatimah
"Hushh... Masih kecil, belajar dulu yang bener."_Ucap Umi
"Pasangan yang baru halal mah beda ya masih malu-malu."_Ucap MC
Sekarang giliran Ira yang memakaikan cincin kepada Akhtar. Sama hal nya dengan Akhtar. Tangan Ira pun sekarang bergemetar dan jantungnya sangat deg-degan.
Ira mulai menyodorkan tangannya untuk menyentuh tangan Akhtar. Namun, berkali-kali ia kembali menarik tangannya.
Semua orang disana gemas dengan Ira. Pengantin baru itu sangat lucu. Mereka jadi bernostalgia pada masa awal-awal menikah. Mereka juga pernah berada di posisi Ira. Jadi mereka tahu bagaimana gugup dan deg-degan nya Ira sekarang.
Ira mencoba kembali menjulurkan tangannya untuk memakaikan cincin ke tangan Akhtar. Ia sudah meyakinkan hatinya dan sekarang cincin sudah tersemat di jari Akhtar.
Semua orang bersorak dan bertepuk tangan. Sekarang lanjut membacakan doa. Ustadz memegang tangan Akhtar lalu menyimpannya di pundak Ira. Akhtar spontan langsung melepaskan nya.
"Tenang, udah halal. Sah."_Ucap Ustadz itu.
Akhtar menjulurkan tangannya dan Ira mengambil tangan Akhtar. Ia mencium tangan Akhtar. Ustadz itu mengambil satu lagi tangan Akhtar dan meletakkan nya di ubun-ubun kepala istrinya. Setelah melakukan itu ustadz sedikit menjauh dari sana. Akhtar membacakan doa untuk istrinya.
Semua orang yang berada disana merasa terharu sampai ada yang meneteskan air mata.
Selesai membacakan doa. Mereka sekarang berjalan dan duduk di pelaminan.
Sebagian tamu-tamu menghampiri mereka untuk bersalaman, mengucapkan selamat dan berfoto-foto.
Akhtar dan Ira sekarang baru bisa duduk. Akhtar melihat Ira seperti nya istrinya itu kelelahan. Akhtar berinisiatif untuk membawakan Ira minum soalnya sedari tadi ia dan juga Ira belum minum.
Akhtar bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah meja. Akhtar membawa 2 minuman setelah itu ia kembali ke pelaminan dan duduk kembali di samping Ira.
Akhtar menyodorkan salah satu minuman yang di sertai sedotan itu kepada Ira.
"Minum, kamu pasti haus."_Ucap Akhtar menatap istrinya yang terus menunduk
"Terimakasih."_Ucap Ira sambil mengambil minuman itu.
"Sama-sama."_Ucap Akhtar
Akhtar meminum minumannya lalu menyimpannya di meja yang aja di sebelahnya.
Akhtar kembali melihat ke arah Ira. Ira sedang meminum minuman yang ia berikan tadi. Akhtar memperhatikan perempuan yang beberapa jam lalu sudah sah menjadi istrinya.
Ira yang tau bahwa ia sedang di perhatikan menghentikan minumnya. Lalu sedikit menghadapkan dirinya pada Akhtar.
"Kenapa?."_Tanya Ira
"Hah? Kenapa apanya?."_Ucap Akhtar bingung
"Kenapa terus menatap Ira."_Ucap Ira
"Saya sedang mencari pahala."_Ucap Akhtar
Glek
Ira gugup sekarang. Ira meluruskan kembali badannya dan menatap orang-orang di depan.
Ira tahu bahwa Akhtar masih menatapnya namun Ira lebih memilih menghiraukan nya karena sungguh hatinya Sekarang sudah berdebar kencang.
'Ira harus gimana ini.'_Batin Ira
'jangan natapin Ira terus dong.'_Batin Ira
"Asikkk bro, Cieee udah nikah."_Ucap Seseorang yang baru saja menghampiri mereka
Ira menyimpan minumannya lalu berdiri begitu pun dengan Akhtar.
"Yah saya keduluan, Anda terlalu Kecepetan nikahnya."_Ucap teman Akhtar yang bernama Yusuf
"Ya itu mah kamunya aja yang, terlalu lama menunda-nunda."_Ucap Akhtar terkekeh
"Bukan menunda. Cuman belum ada calonnya."_Ucap Yusuf ikut terkekeh
"Ga akan dikenalin nih sama istrinya."_Ucap Yusuf
"Oh iya, kenalin Ini Nadine istri saya dan Nadine kenalin ini Yusuf sahabat saya."_Ucap Akhtar
"Nadine."_Ucap Nadine menelungkup tangannya di depan dada.
"Yusuf."_Ucap Yusuf sama dengan Nadine. Ia menelungkup tangannya di depan dada.
"Semoga sakinah mawadah warahmah ya. Ini hadiah untuk kalian."_Ucap Yusuf memberikan kado itu kepada Akhtar.
"Terimakasih banyak. Padahal kamu tidak perlu repot-repot membawakan hadiah. Kamu datang saja saya sudah senang."_Ucap Akhtar
"Sama-sama. Jangan begitu, yang ini beda lagi."_Ucap Yusuf sambil menunjuk kado itu.
"Boleh kan saya minta foto sama kalian."_Ucap Yusuf
"Tentu boleh."_Ucap Akhtar
Mereka mulai mengambil posisi lalu berfoto-foto beberapa kali. Sesudah selesai berfoto Yusuf berpamitan kepada kedua pasangan itu untuk menghampiri Uminya Akhtar. Akhtar mengangguk lalu Yusuf pun pergi dari sana.
Setelah Yusuf pergi. Akhtar dan Ira kembali duduk.
"Yang tadi sahabat saya dari SMP."_Ucap Akhtar
Ira menganggukkan kepalanya.
"Apakah kamu tidak mengundang teman-teman mu?."_Ucap Akhtar
"Aku mengundangnya, hanya saja dia belum terlihat."_Ucap Ira dan mendapat anggukan dari Akhtar.
"Apakah kamu lapar?."_tanya Akhtar
Sesungguhnya Ira benar-benar lapar tetapi ia tidak enak jika memintanya sekarang. Apalagi sedari tadi banyak tamu yang menghampiri mereka.
"Fatimah."_Panggil Akhtar saat melihat Fatimah melewati mereka.
Fatimah yang merasa terpanggil membalikkan badannya lalu menghampiri mereka.
"Kenapa bang?."_Ucap Fatim
"Ajak kak Nadin untuk makan. Kak Nadin sedari tadi belum memakan apapun."_Ucap Akhtar
"Siap kak."_Ucap Fatim
"Ayo kak."_Ucap Fatim kepada Ira
Ira bangkit dari duduk nya di bantu oleh Fatimah. Mereka berjalan ke dalam rumah. Fatimah dan juga Ira Sekarang berada di ruang makan pribadi. Sehingga disana tidak ada siapapun.
Fatim membawakan beberapa makanan kepada Ira.
"Terimakasih Fatim."_Ucap Ira tersenyum
"Sama-sama kak."_Ucap Fatim
Ira melepaskan cadarnya lalu mulai memakan makanannya. Sungguh Ira sangat lapar. Fatim hanya melihat Ira makan.
"Kenapa kamu tidak makan?."_Tanya Ira
"Fatim udah makan tadi kak."_Ucap Fatim dan mendapat anggukan dari Ira.
***
Assalammualaikum
Hallo
Bagaimana part kali ini?
Ada pesan?
Aku berharap kalian suka ya
Jangan lupa vote dan komen yang positif
Terimakasih
Sampai jumpa di part selanjutnya
Wassalamu'alaikum ❤️