Jahat ya?
Meskipun ide cerita yang kamu bikin itu keren banget sampai tingkat dewa sekalipun, kalau itu ide pertama, selalu jelek. Jelek di sini bukan jelek negatif, melainkan 'mentah'; ide yang masih bisa dikembangkan sehingga menjadi yang lebih bagus yang lebih keren, yang lebih waw, yang lebih meaningful. Sama dengan apa yang udah aku sebut sebelumnya tentang buku catatan, catet dulu aja apa yang ada dipikiran kamu. Kalau direnungi atau kamu baca-baca lagi pasti akan muncul satu-dua faktor atau hal yang akan melengkapi si ide utama ini.
Kalaupun kamu itu tipe orang yang langsung nulis ceritanya, saranku sih jangan dulu di post. Kamu save, kamu baca ulang, kamu cermati dan hayati (ah ela, tapi serius lho ini).
Kata kuncinya adalah : Erami.
Ide itu seperti telor. Kalau langsung dipecahin ya jadinya telor ceplok, cair dan jijik (?) gitu. Tapi kalau dierami ya akan mateng sendiri, akan menetas sendiri, menjadi ayam yang sempurna kemudian menghasilkan telor-telor lainnya.
Hal ini juga berguna ketika kalian menulis draft cerita. Pertamakali nulis jangan langsung di-publish (kata saya ya, intinya sih gimana kamu aja ehehe). Banyak yang bilang ketika kamu menulis kamu merasa udah pede dengan tulisanmu, perfect deh pokoknya. Tapi ada baiknya kamu tinggalkan pekerjaan kamu barang 1-2 minggu atau kalau misalnya cerita kamu udah komplit satu buku, tinggalkan selama sebulan. jangan dibuka-buka, jangan disentuh. Biarkan saja sampai waktunya tiba. Lalu kalau sudah waktunya baca ulang dari awal sampai akhir. Pasti akan ada satu dua hal yang menurut kamu dangkal dan harus diperdalam misalnya, atau ditemukan ejaan-ejaan yang salah dan kosa kata yang tidak pas. Atau jangan-jangan dalam proses revisi ini gagasan utama dalam cerita kamu berubah seutuhnya. Dengan begitu kamu pasti akan mempersunting cerita kamu sendiri, menjadi sebuah cerita yang lebih baik dan mungkin lebih enak dibaca daripada cerita yang kamu buat pertama kali.
ide pertama = ide mentah = (anggaplah) jelek
ingat telor, ide juga harus dierami
baca ulang = revisi = make better stories