Dear, Ashana

By Hunianlapakjeje94

11K 299 12

Cerita 18+ " kamu mau jadi pacarku ?" " Hah " " mau nggak ?" " mau " Ashana Maharani Putri, gadis pemilik se... More

Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Bab X
Bab XI
Bab XII
Bab XIII
Bab XIV
PDF

Bab VI

671 20 2
By Hunianlapakjeje94

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, Ashana sampai di stasiun kota Malang.
Lambaian akrab pria didepan, membuatnya menerka siapa sosok hitam manis dengan lesung pipi itu.

" Hai Cantik. Long time no see " sapanya akrab, membuat senyum Shana mengembang mengetahui jika didepannya adalah Juju alias Julian sahabatnya.

" pangling " kata Shana, masih dengan tatapan menilainya

Julian yang ini berbeda dengan Julian yang dulu, badan yang dulu kurus kering berubah besar dan berotot, kulit putih bersihnya sudah terlalu sering terkena sinar matahari hingga sekarang berwarna sedikit tan serta jangan lupa kumis tipis yang terlihat cocok.

" jadi ganteng kan ?" Ujarnya sambil menaik turunkan alisnya menggoda

" jadi tua " ejek Shana sambil berlalu, yang membuat Julian mendengkus, lalu merangkul pundak Shana akrab dan tangan kirinya sudah mengambil alih koper milik Shana.

Ashana menghabiskan waktunya dengan menyenangkan di Malang setelah menghabiskan hari di Surabaya, dia bahkan memakan begitu banyak makanan enak disini tanpa memikirkan berat timbangan yang akan dia lihat, bisa dipastikan dia akan naik 2-3 kg.

" makan lagi Na " suruh Julian sambil menyendokkan kembali nasi dan lauk.

Shana memandang Julian ngeri, " Ju, ini banyak banget "

" kamu tuh kurus banget dari yang terakhir aku lihat " kata Julian

" bener jata Julian, kamu emang kurusan, lihat tulang selangkanya sampai nonjol gitu " ujar Mama yang membuat Shana lebih memilih menyendokkan kembali makanannya.

Dia menatap Julian sebal, sedangkan Julian tersenyum lebar menunjukan bahwa dia lah pemenangnya.

°°°°°°

Hari senin memang bukan waktu yang bagus untuk bermalas-malasan.

" kenapa sist, lecek amat mukanya " goda Ben pada Agam yang beberapa hari tampak uring-uringan.

" kangen bini nya tsaaay " lanjut Agung

" kenapa galau sih beiib, kan masih ada akyu disini " tanya Dion melambai dengan centil yang membuat mereka ingin muntah.

" gilaa jijay banget lo " toyor Agung pada Dion.

Mereka sedang kumpul diruangan BEM setelah baru saja selesai rapat.

" kata Agnes Shana kesini jadinya hari rabu " kata Dion tiba-tiba

" hah katanya selasa pagi " jawab Agam cepat.

" yah mana gue tau, lo pacarnya aja kagak tau, kasihan deh lo dicuekin ayang Beb nya yah, uuhh kacian " cerocos Dion, yang dicueki Agam, membuat Dion berdecak sebal.

Agam langsung berjalan keluar dan mulai sibuk dengan ponselnya.

" lo sih ngapain ngadu, makin galau tuh perjaka " dengus Ben

" laah terus salah gue, salah temen-temen gue, salah bokap nyokap gue, makan tuh salah " sambung Dion menggebu dengan cerocosannya ditambah gerakan bak ular meliuk-liuk.

" anjing lo dari tadi " alih-alih sebal Agung dan Ben malah tertawa keras, melihat ulah Dion.

Sedangkan Agam berjalan makin ke pojok, dan duduk pada kursi tunggal yang kenapa sudah ada disana.

Agam melakukan panggilan Video pada Shana, tapi hingga berdering belum diangkatnya.

Lalu tak lama sebuah panggilan masuk dari Shana.

Ashana : ada apa kak ?, aku lagi makan siang diluar.

Agam : sama siapa ?

Ashana : sama Juju

Agam : kali ini siapa lagi Juju.

Ashana : itu Julian Kak

Agam : ckk... kata Agnes kamu pulangnya rabu, kok rabu sih.

Ashana : hehe ... masih pingin disini.

Agam : besok aja pulangnya, nanti aku jemput di Bandara.

Ashana : nggak bisa Kak, aku udah beli tiket juga buat hari rabu.

Agam berdiri, namun dari arah belakangnya tiba tiba terdapat dua mahasiswa yang saling bekerjaran hingga tak melihat Agam didepan mereka, alhasil Agam terjatuh ditangga, meski tak banyak anak tangga namun mampu membuat bunyi gedebuk dan bunyi keretek pada lengannya.

Shana kaget, ketika mendengar desisan Agam dan bunyi jatuh, belum lagi seruan memanggil nama Agam berulang.

" Wooy Agam jatuh dari tangga " Seru salah satu Mahasiswa

Shana berdiri panik hingga membuat Julian menatapnya bingung karena dia yang dari toilet.

" Kak Agam " seru Shana memanggil Agam

Ringisan Agam terdengar Shana.

" Gam lo patah tulang " seru suara Agung yang Shana hafal.

" ayo kita bawa kerumah sakit " panik Dion dan Ben.

Ponsel Agam tiba-tiba mati, dan Shana mencoba untuk menghubungi lagi namun tidak tersambung.

°°°°°°

Akhirnya Shana memutuskan untuk kembali ke Jakarta pada senin sore, diantar Julian ke Bandara.

" cie yang khawatirin pacarnya " goda Julian

" ssst jangan berisik. Aku pulang dulu yah, kalau ada waktu main ke Jakarta. Ntar aku ajak keliling Monas " gurau Shana

" iya nanti main kesana "

Julian mendekat dan memeluk Shana.

" seneng banget disini Na, bisa ketemu kamu dan keluarga yang lain "

" aku juga Ju, makasih udah nemenin selama aku disini "

Julian mencium pipi Shana, " sampai sana jangan lupa kabarin "

Shana terdiam sebentar, kaget dengan tindakan Julian yang secepat kilat.

" siap Bos " hormat Shana bak militer pada Julian.

Shana masuk semakin dalam, sedangkan pria itu menatap punggung Shana dengan nanar.

Jadi aku udah kalah sebelum berjuang yah Na

Lirih Julian yang masih menatap Shana, meski orangnya sudah tidak terlihat lagi.

°°°°°°°°

Shana baru saja sampai kostan, sebuah pesan masuk, dari Kak Dion.

Kak Dion :

Pacar lo manja banget noh, pergelangan tangannya kesleo, untung nggak sampai patah tulang.

Dari tadi ngedumel, lo udah ngabarin Shana belum sih, kok belum datang-datang.

Shana :

Titip pacar aku yah kak

Kak Dion :

Aaaawwww co cweetnya my bebeb Chana.

Shana memutuskan untuk kerumah Agam besok pagi saja.

Jujur saja dia sangat lelah dalam perjalanan, lagian sepertinya lukanya tak terlalu parah.

°°°°°°

Shana datang diantar Agnes.

" gilaa jadi Kak Agam beneran anak Sultan " decak Agnes kagum melihat betapa indah dan luasnya rumah Agam.

Shana mengambil keranjang buah dan satu paperbag oleh-oleh di kursi belakang, dan tak lama suara klakson mobil terdengar dari arah belakang mereka, sudah ada Dion, Agung dan Ben berjalan mendekat setelah keluar mobil .

" tau gitu tadi kita bareng. Yaudah yuk masuk " ajak Agung pada kedua adik tingkatnya.

" iya Kak " jawab Agnes

" sini tak bawain " tawar Agung

" makasih Kak "

Pintu terbuka, dan sudah ada Rania di ruang tamu.

" Hai Shana. Ayo masuk, Agam ada ditaman belakang, dari tadi uring-uringan mulu kaya cewek lagi PMS" sambut Kak Rania antusias melihat kami datang.

" Kak Rania mau kemana ?" Tanya Shana, melihat Rania yang sedang sibuk dengan tas laptop dan beberapa lembar kertas diatas meja

" kekantor lagi Shan, mau lembur sama Ayah "

" hati-hati Kak "

" makasih " elus Rania pada rambut Shana

Setelah Rania pergi, mereka menyelusuri lorong dan sampailah mereka disana, Agam sedang duduk melamun sambil memainkan ponselnya.

" kesambet hantu perawan mampus lo " celetukan Dion membuat Agam menoleh, matanya mengkaget ketika melihat Shana berada dalam rombongan huru hara kawan Agam.

Agam melengos, " yaah si Abang ngambek Neng Shana " goda Ben

" tangan Kak Agam udah mendingan ?" Tanya Shana perhatian, sedangkan yang lain sudah heboh dengan makanan dan cemilan yang dibawakan oleh ART, serta Agung yang sibuk menyalakan proyektor LCD untuk menonton film. Mereka memang datang ketika sore karena ada kegiatan BEM mendadak.

Agam menatap Shana, dan memilih untuk diam.

Shana mendengus pelan, " pingin makan buah apa ?, aku kupasin yah "

" terserah " jawab Agam acuh

" yaudah aku ke dapur bentar yah "

Shana berjalan kearah dapur, dan bertemu Bunda.

" eh Shana, kapan datengnya ?" Tanya Bunda sambil mendekat.

" baru tadi. Bunda habis belanja ?" Bantu Shana membawa dua kantung kresek berukuran sedang.

" makasih. Iya ini Bunda habis belanja bulanan di Supermarket. Agam itu kalau lagi sakit sulit dimengerti, ditanyain mau makan apa nggak mau jawab, Bunda kan pusing "

Shana terkekeh.

" Shana mau pinjem pisau sama piring Bunda "

" oh bentar biar Bibi yang bawakan "

Shana mengangguk

" kamu kesini sama siapa ?" Tanya Bunda

" sama anak-anak BEM Bun "

" oh. Agam tuh dari kemarin setelah pulang dari Rumah Sakit makin uring-uringan, padahal mah lukanya nggak seberapa. Mungkin kangen sama kamu kali yah, ditinggal lama pulang kampung " gurau Bunda yang membuatku tertawa.

Mereka akhirnya sibuk ngobrol sekalian ngupas buah dan sebagainya.

" Shana itu tamunya Agam, bukan tamunya Bunda " decak Agam sebal

" yah pawangnya udah nyari " ejek Bunda

" lama banget " Agam cemberut seperti anak kecil yang mencari ibunya.

" ini sekalian ngupasin Kak " jawab Shana

Shana menunjukan satu buah piring berisi berbagai buah yang sudah dikupas.

Shana dan Agam kembali pada yang lain.

" nih buahnya " ulur Shana, memberikan garpu kepada Agam

" tangan kanan aku sakit " adu Agam

" kan masih ada tangan kiri " tukas Shana

Agam diam dan tidak ada niat menggerakan tangannya untuk mengambil garpu.

" si Abang pingin disuapin Shan " Sahut Agung

" malu Kak ada yang lain, lagian tangan kirinya juga nggak papa kan " lirih Shana menatap Agam yang cemberut

" terserah " dengus Agam malah menghindar duduk memojok dekat proyektor.

" ngambek terus dari tadi, lebih baik aku pulang aja " kata Shana, lalu beranjak berdiri dan menaruh buahnya diatas meja.

" pulang Yuk Nes " ajak Shana

" sekali kamu beranjak, aku bakal hukum kamu " seru Agam dengan menatap Shana.

" gimana Shan, mau pulang nggak ?" Sahut Agnes pelan.

Shana menatap Agam begitupun sebaliknya.

" pulang aja, udah mau malem juga "

Shana melangkah, dan ketika langkah ketiga dirinya sudah terayun dalam gendongan Agam.

Aaahhh .... kaget Shana, kepalanya sudah berada dibawah terombang ambing, Agam membawanya bak karung beras.

" lo tetep disini Nes sama yang lain. Shana sama gue " ucap Agam sekali tanpa bantahan, yang membuat Agnes mengangguk cengo melihat sahabatnya sudah di bawa masuk kedalam rumah.

Sedangkan kawan Agam yang lain malah terkekeh melihat sikap Agam yang bak kucing liar mengejar ikan asin.

" Kak, itu Shana nggak apa-apa kan ?"

" nggak papa, udah lo tenang aja " kata Ben sambil mendekat dan memberikan biskuit untuk Agnes.

Agam masih membawa Shana berjalan cepat kedalam.

" Kak Agam lepasin nggak !" Seru Shana

Agam menaiki tangga, membuat bulir keringat Shana makin deras, apalagi mereka sempat berpapasan dengan Bunda yang menatap mereka dengan heran.

" Agam jangan di apa-apain anak gadis orang " teriak Bunda kencang, namun panggilan telfon dari suaminya yang sudah menunggu di kantor, tak bisa dibantahkan.

Akhirnya dia berusaha percaya pada anak bungsunya, dan melanjutkan jalan membawa makan malam ke kantor suaminya dan anak sulungnya yang sedang lembur.

°°°°°°°

Agam menurunkan Shana dengan pelan, tangan kirinya langsung menahan tengkuknya dan mempertemukan bibir mereka.

Agam menciumnya begitu tergesa dan kuat, nafasnya tercekat begitu menerima serangan brutal dari bibir Agam.

Shana bingung harus bagaimana, dan ketika ciuman Agam menurunkan temponya, Shana memberanikan diri membalas dan mengalungkan lengannya kebelakang leher Agam.

Agam mengetatkan pelukannya, meski pergelangan tangannya sedikit nyeri namun dia tak bisa menghentikan bibirnya untuk mencecap rasa manis dari bibir Shana.

Agam begitu mabuk kepayang, dia semakin melumat bibir Shana dengan dalam, dan menggigit bibirnya pelan yang membuat Shana melenguh, Agam langsung melesakkan lidahnya kedalam, mengabsen setiap gigi dan rongga mulut Shana.

Shana mendesah ketika jari Agam melincah membelai sepanjang garis lehernya.

" kamu milikku Shana, jangan pernah pergi atau kamu akan tau seberapa beraninya aku untuk memilikimu " bisik Agam dengan gigitan kecil pada telinga Shana, Shana melenguh dan Agam makin berani menjilat dan mencecap bagian leher Shana menyeluruh.

Bersambung .....

Continue Reading

You'll Also Like

18.5K 657 6
Area dewasa 🔞, tidak untuk usia di bawah 17. Deskripsi : Krystal tidak menyangka bahwa dirinya akan menikah dengan laki-laki yang dicintai oleh kaka...
My sekretaris (21+) By L

General Fiction

248K 2.4K 19
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
32.5K 3.1K 20
Semua tentangmu, diabadikan olehnya. Dia kekasihmu, memiliki cinta yang sangat besar terhadap seni. Ia tak pernah bosan untuk mengabadikan sesuatu ya...
1.2M 5.5K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..