AUNTY

By bunnycarrotz

89.1K 10.4K 2.4K

[M] Rochely Park memiliki keponakan tiri yang bernama Jeon Jungkook. Wanita itu selalu ada di sisi Jungkook s... More

1: welcome home, aunty
2: the choices
3: full of suprises
4: teasing
5: there's no boundaries
6: do you need some help, aunty?
7: aunty, i'm really sorry
8: the wildest side of him
9: i have one request for you
11: meet, the park family
12: she said, "this is just a dream."
13: love maze
14: keeping promises
15: the story of anne
16: someone to lean on
17: walk along the beach
18: be mine, aunty
19: about last night
20: full of jealousy
21: escape from the reality
22: anti-sleepy
23: the best gift ever
24: confessing
25: unacceptable reality
26: the embarrassing fact
27: move in
28: talking about the future
29: he's so fucking jealous
30: the night of drama
31: too sweet
32: status
33: unexpected things
34: the storm of destruction
35: like a hurricane
36: after the storm [END]

10: love scenario

2.9K 408 135
By bunnycarrotz

Jangan lupa vote dan comment <3

Hari ini merupakan hari jadi ke 60 tahun bagi kakek dan nenek Park. Untuk merayakan hari jadi pernikahan platinum mereka, seluruh keluarga diwajibkan untuk mendatangi acara tersebut di sebuah pulau pribadi yang terletak 200 km di lepas pantai Incheon. Rochely dan keluarga Park lainnya tidak langsung pulang ketika acara makan malam selesai, melainkan bermalam disana.

Sebuah mobil SUV hitam merapat ke sisi dermaga pelabuhan kapal pesiar Incheon. Keluarga kecil Jeon Joongki pun mulai turun dari mobil tersebut. Mereka mendapati Yacht putih mewah milik orang tua Rochely nan menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya.

Jungkook memancarkan pesonanya dengan balutan setelan jas hitam dan kemeja putih tanpa dasi. Pria muda itu memijakkan kakinya di sepanjang dermaga modern bersama Alice, Joongki, dan Nancy. Sedangkan Rochely beserta kedua orang tuanya lebih dahulu sampai dan telah menaiki yacht tersebut.

Dari atas kapal Rochely melambaikan tangannya ke arah Jungkook dengan melengkungkan bibirnya hingga pipinya mengembang, "Jungkook-ah. Cepatlah kemari!"

Jungkook mendongakkan kepalanya ke arah Rochely. Terperangah—memandangi dewi pujaan hatinya. Walaupun riasan wajahnya tidak semencolok Alice dan Nancy, namun—dress hitam pendek dengan bagian perut yang tembus pandang sukses membuat Jungkook tidak dapat berkedip sedetikpun.

"Cantiknya," gumam Jungkook yang kesengsem manakala meniti pemandangan di hadapannya.

Mata Jungkook terpaku pada Rochely. Rochely selalu berhasil memikat pandangan pria muda itu. Perawakan eloknya memang selalu menyebabkan darah sang keponakan berdesir hebat untuk kesekian kali. Hingga di sepanjang langkah kakinya, Jungkook selalu tersenyum hingga sudut matanya memperlihatkan kerutan lantaran membayangkan dirinya yang akan berperan sebagai kekasih wanita impiannya.

Sesampainya di geladak lantai dua, tempat dimana Rochely dan kedua orang tuanya berpijak, mata Alice memandang panjang—seolah mencari kehadiran seseorang.

"Rou, mana lelaki kenalanmu? Sedang ke toilet ya?" ucap Alice penasaran lantaran yacht mereka yang langsung berlayar tanpa harus menunggu waktu lama.

Kemudian Alice menggeser buket bunga mawar kuning dan violet—buah tangan dari Rochely untuk nenek Park yang berada di atas sofa agar dapat duduk di sebelah sang adik.

Rochely hanya mendongakkan kepalanya 4 cm ke arah Jungkook yang berdiri tepat di depannya guna menjawab seribu pertanyaan dari sang kakak.

"Jung—?" Alice menatap Jungkook sekilas seraya menyernyitkan dahinya sebelum dirinya menatap sinis Rochely, "Rou, jangan bercanda. Dia itu keponakanmu sendiri."

"Ini hanya sekedar sandiwara," jelas Rochely seraya terkekeh pelan. "Pergilah ke tempat lain jika tidak suka dengan ideku. Saat ini aku hendak mengajari Jungkook untuk bertingkah romantis layaknya sepasang kekasih."

Alice menghela napas kasar, "bertingkah romantis bagaimana?"

"Begini..."

Rochely mengangkat bokongnya untuk berdiri di sisi Jungkook, lalu mengarahkan tangan kekar sang keponakan untuk bertengger pada pinggang rampingnya. Berusaha memamerkan kemesraan di depan anggota keluarga.

Tanpa melepaskan jeratan tangan Jungkook, Rochely mengulurkan tangannya guna membelai hangat pipi hingga rahang tegas Jungkook, sementara pria muda itu mendadak terpejam—menikmati kelembutan kulitnya di bawah ujung jemari wanita pujaannya.

Jungkook sama sekali tidak berontak yang pastinya membuat Rochely senang. Pria muda itu bahkan memiringkan wajahnya ke tangan Rochely, menyambut tangan halus tersebut.

"Sungguh mengenaskan," sindir Alice yang memicingkan matanya ke arah Rochely sembari berupaya melepas jeratan tangan Jungkook yang melingkari pinggang Rochely hingga pria muda itu akhirnya berhenti merengkuh sang bibi.

"Beruntung kakek dan nenekmu tidak memiliki riwayat sakit jantung. Daddy tidak menyangka jika kau akan membuat skenario seperti ini di depan keluargamu."

Ayah Rochely—Park Yoo yang tampan dan elegan dengan balutan tuxedonya mulai membuka suara. kemiripan wajah Yoo dengan Jungkook mencapai 89% . Pada saat tertentu bahkan keduanya tampak sangat mirip bak pinang dibelah dua walaupun keduanya tidak memiliki hubungan darah.

"Kami berdua terlihat cocok 'kan? Wajahku ini tidak jauh berbeda dengan wanita muda seumuran Jungkook." Ujar Rochely seraya menarik pergelangan tangan Jungkook untuk duduk bersama di atas sofa.

Rochely terus menggenggam tangan Jungkook. Sementara Jungkook hanya menarik napas berat seakan tubuhnya dipenuhi oleh ketegangan. Sedari tadi Jungkook terdiam, tidak berani mengatupkan bibirnya, walaupun hanya sedikit saja.

"Usap-usap pahaku," bisik Rochely kepada Jungkook. Jungkook pun hanya mengangguk paham dan mulai menenggerkan tangan kekarnya di paha Rochely, sesekali mengelusnya dengan penuh kasih.

Keheningan yang menguasai Jungkook bukan karena rasa tidak nyaman, melainkan adanya— ketegangan sensual yang membuat Jungkook tidak berani memecahkannya dengan ikut berbincang.

"Honey..." Marrie menggapai pergelangan tangan sang suami, "Rochely tidak salah. Siapa suruh ayah dan saudaramu itu mengaitkan urusan bisnis dengan kehidupan pribadi anakku. Siapapun tidak berhak mengaturnya. Jadi lanjutkan saja nak sandiwaramu, asalkan tidak terlalu berlebihan."

Dahi Yoo yang mengkerut mulai memudar begitu Marrie merangkul lengannya, "pindahkan tangan itu dari paha bibimu, Kookie. Grandpa harap kalian tidak seperti ini di hadapan keluarga besar."

Yoo langsung pergi ke lounge yang diikuti dengan Alice. Pria paruh baya itu memerlukan minuman yang dapat menyegarkan pikirannya.

Sementara Alice hendak mengurus kedua buntutnya yang tengah dilanda mabuk laut. Payah—padahal Nancy telah merencanakan akan mengambil banyak foto dirinya di tengah senja, namun ia malah terkapar di ranjang utama bersama sang ayah.

"Cukup bertingkah sewajarnya. Mommy yakin keluarga daddymu tidak akan terlalu mempermasalahkannya dan membiarkan hal ini berlalu dengan cepat."

Setelah mengelus puncak kepala sang anak, Marrie pun turut meninggalkan Jungkook dan Rochely untuk menyusul Yoo.

***

Di geladak paling atas, Rochely duduk di atas sofa dengan matanya terpatri ke arah kelap-kelip lampu perkotaan yang kian menjauh dari pandangannya.

"Apa Aunty ingin kelapa muda?" Jungkook bertanya dari geladak bawah, sukses memecah lamunan Rochely. Rochely pun langsung menoleh ke sumber suara dan mengangguk setuju.

Sejemang Jungkook menyodorkan sebutir kelapa muda yang telah ia bawa dari bawah kepada Rochely dan ikut duduk di sebelahnya. Wanita itu pun menerima kelapa tersebut dengan senyuman sumringahnya.

"Setelah aku menuruti permintaan Aunty, apakah Aunty akan mengembalikan buku sketsaku?" celetuk Jungkook dengan sedikit khawatir jika buku sketsanya itu sampai ke tangan pada orang tuanya.

Rochely terkekeh, "Tentu saja tidak. Aku akan menyimpannya."

Hening sepersekian detik. Jungkook tidak berani menatap mata Rochely sama sekali hingga memutuskan untuk membuang wajahnya.

Keheningan itu terpecah kala Rochely berterimakasih kepada pelayan yang meletakkan sebotol sampanye di atas meja.

"Tenang saja Jungkook-ah. Aunty hanya menyimpan buku sketsa tersebut untuk diriku sendiri. Tidak untuk disebarluaskan ke orang lain," ucap Rochely seraya menggapai tangan Jungkook.

"Baiklah kalau begitu, sebagai gantinya, berikanlah aku hadiah. Aku ingin ki—" Belum sempat Jungkook menyelesaikan ucapannya, Rochely segera memangkasnya dengan meletakkan jari telunjuk lentiknya di bibir sang keponakan.

"Sstt! Aunty tahu apa yang kau inginkan sejak dulu. Tunggu sebentar ya," Rochely mengedipkan satu matanya ke arah Jungkook. Ya, menggoda Jungkook merupakan hobi baru wanita itu.

Sosok Rochely yang semakin menawan di bawah gemilang cahaya matahari manakala ia meneguk air kelapa muda dengan sedotan berbentuk spiral sembari mengembangkan senyuman manis.

"Jungkook-ah, ayo lihat matahari terbenam!"

Rochely meletakkan sebutir kelapa di meja dan mengajak Jungkook untuk beranjak ke tepi geladak kapal—menikmati keindahan langit senja nan dihiasi semburat jingga menghiasi cakrawala yang sebentar lagi akan menggelap.

"Apakah kau merasa tidak nyaman dengan permintaan yang Aunty ajukan kepadamu?" Rochely menoleh ke arah Jungkook yang berada di sisinya.

Aku justru sangat senang, batin Jungkook. Namun pria muda itu hanya dapat menggelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum simpul.

"Aku selalu ingin meringankan beban Aunty,"  Jungkook menunjukkan gigi kelincinya sekaligus menyematkan rambut kuning keemasan bagian depan Rochely yang terhembuskan angin laut—seolah ikut merayakan kebahagiaannya.

"Terima kasih ya," Rochely mencubit hidung mancung Jungkook sebelum melanjutkan, "Aunty akan memberikanmu hadiah kecil, kook-ah," Rochely menatap Jungkook dengan mata teduhnya, membuat rona merah menghiasi wajah pria muda itu.

Rochely menunduk sejenak dan terus menatap bibir Jungkook. Secara perlahan Rochely mendekatkan tubuhnya ke arah sang keponakan seraya memiringkan kepalanya untuk mengecup bibir pria muda yang mematung di hadapannya. Tidak ada yang melihat mereka di atas sini. Seluruh anggota keluarga tengah disibukkan dengan urusannya masing-masing.

Dikecupnya lembut bibir itu selama beberapa kali. Bukan ciuman liar yang panas, namun lebih kearah
kecupan hati-hati. Seolah bibir Jungkook terbuat dari kristal rapuh yang setiap saat dapat
hancur.

Jungkook menikmati hadiahnya dengan mata terpejam. Suara gelombang laut yang bergemuruh senada dengan irama detak jantungnya kala Rochely memberikan ciuman yang selama ini Jungkook dambakan.

Bibir keduanya bersatu di tengah laut lepas dengan tempat dan waktu yang tepat untuk kencan impian sepasang kekasih. Bagi Jungkook, ia tidak ingin kegiatan ini berakhir. Jungkook merasa enggan untuk membuka mata. Ia ingin terus membalas lumatan bibir lembut dari Rochely hingga rasa mual mulai menyerangnya.

Dengan tergesa, Jungkook mulai melepaskan pautan bibir mereka hingga keduanya dapat menghirup oksigen lagi. Rochely yang tanpa sadar turut menikmati ciuman tersebut tertegun dengan aksi Jungkook. Ia merasa kecewa lantaran ciuman itu harus berakhir.

"Huekk! Aunty, aku ingin muntah," Jungkook pergi meninggalkan sang bibi untuk menuju toilet dengan terbirit. Memusnahkan suasana romantis yang telah tercipta.

Rochely terus melirik sinis ke arah Jungkook kala pria muda itu menuruni tangga. Ia tertohok dan mulai membatin jengkel seraya menjejakkan kakinya ke arah sofa, Kenapa anak itu mual? Apa mulutku beraroma tidak sedap?

"Bisa-bisanya dia—" Rutukan wanita itu menggantung, berganti erangan begitu menyadari bahwa hatinya terasa sakit saat mendengar ucapan Jungkook.

Rochely menjilat kilas bibir merah mudanya itu. Ada hal aneh menyerbu otak dan hatinya. Terkubur sebuah hasrat yang tidak dapat ia jelaskan.

"Ahh! Sial!" umpat Rochely kesal, menghela napas kasar, lalu mengganti minuman kelapa mudanya dengan sampanye yang langsung ia teguk dari botol.

Ternyata selain terserang mabuk cinta sang bibi, Jungkook juga diserang oleh mabuk laut. Aish, bukankah seharusnya hatinya itu terlalu bahagia untuk merasa mual hingga memuntahkan seluruh isi perutnya setelah berciuman dengan wanita pujaan hatinya? Memalukan. Jungkook bahkan tidak sanggup untuk menampakkan diri di depan Rochely. Sehingga ia mengendap-endap menuju sebuah kamar tidur yang terletak di kabin bagian geladak kapal lantai bawah.

"Bagaimana jika Aunty salah paham? Aku muntah bukan karena merasa tidak nyaman dengan bibirnya. Ahhhhh—dasar! Mabuk laut menyebalkan!" gumam Jungkook ketika telah selesai meneguk setengah gelas air hangat yang diberikan oleh pelayan.

Rasa pusing kian menghantui kepala Jungkook. Pria muda itu merasa tidak mampu untuk kembali menemui Rochely di geladak lantai atas kapal lantaran merasa lemas. Sehingga ia memutuskan memasuki kamar tidur di salah satu kabin untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga yang hilang.

Tatkala Jungkook tengah merebahkan tubuhnya di atas kasur seraya memejamkan kedua matanya, samar-samar ia mendengar sebuah percakapan di antara Yoo dengan Alice. Awalnya Jungkook mengacuhkannya, hingga ia mendengar satu nama yang dapat membangkitkan rasa antusias dari dalam dirinya.

"Tolong buat Rochely terbiasa dengan kehadiran Eunwoo. Daddy sangat suka pria manis dan pekerja keras seperti dirinya," pinta Yoo kepada Alice yang duduk di pinggir geladak.

Ucapan Yoo membuat Jungkook menggertakkan giginya sebal hingga membatin, memangnya pria manis dan pekerja keras hanya pak Cha saja? Aku juga seperti itu kok!

Park Yoo menganut prinsip 'cinta datang karena terbiasa'. Memang tidak dapat dielakkan, rasa cinta pasti akan menghampiri kedua buah insan yang melakukan interaksi dan komunikasi secara intens. Hanya tinggal menunggu waktu sampai salah satu diantara keduanya menyadari—bahwa mereka telah jatuh hati.

"Baik dad, Alice akan berusaha untuk mendekatkan mereka dengan caraku sendiri." Alice turut merisaukan sang adik yang begitu acuh kepada lelaki. Bukan hal sulit baginya untuk menjadi makcomblang.

Yoo mengangguk setuju, "tolong lakukan yang terbaik demi adikmu."

Di dalam kamar Jungkook mulai bangun dari posisi rebahnya seraya berdecih, "tentu saja aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi dengan mudah."












***
Definisi dikasih hati minta jantung:




starring;

Park Yoo

Marrie Clare



***
30 Juli 2022

Continue Reading

You'll Also Like

45.7K 2.7K 32
Menjalani hubungan percintaan bagi selebritis Korea tidak semudah seperti artis-artis dari negara lain. Sebagian besar pasti memutuskan untuk merahas...
2.6K 411 11
Cuma kumpulan one shot & Drable YunJae.
405K 1.3K 6
Setelah bertahun-tahun lamanya Arya memendam hasratnya, akhirnya bisa mengeluarkan semuanya yang ia dapatkan informasinya pada seorang gadis sekaligu...
14.8K 1.5K 17
Cinta gadis itu telah dicuri oleh pacar temannya. "Dia aja bisa nyelingkuhin lo, kenapa lo gak bisa?" "Eno, selingkuh itu bukan hal yang benar" "gu...