.
.
.
.
.
Hermione berlari mendekat pada teman-temannya, disusul oleh Draco yang mengusir sapunya pergi terlebih dahulu.
"Ginny! Harry! Ronald! Padma!" seru Hermione yang berlari memeluk Ginny dan Harry secara bersamaan.
"Kalian baik-baik saja?" tanya Draco pada Ron yang menatapnya setelah dia berdiri di belakang Hermione yang tengah memeluk Harry dan Ginny.
"Ya, kami baik-baik saja," jawab Ron. "Tapi demi celana dalam Merlin! Makhluk apa itu!" seru Ron bertanya pada Draco.
"Makhluk itu berasal dari mantra Tom Felton," jawab Draco. "Sebelum dia pergi. Aku melihat dia mengucap beberapa kalimat...sepertinya itu mantra yang memanggil makhluk itu,"
"Dasar bedebah Slytherin!" umpat Ron. Tapi dia berhenti mengumpat setelah melihat Draco mempelototi dirinya.
"Bukan kau Malfoy,"
Hermione melepaskan pelukannya pada Harry dan Ginny.
"Bagaimana kalian bisa selamat? Emma mengatakan bahwa Felton sudah memantrai kalian dengan es abadi?"
"Kami berempat selamat berkat Malfoy. Mione," semua orang menatap Draco, sedangkan yang ditatap salting karena menjadi pusat perhatian.
Flashback on
Draco mengikuti langkah kaki Tom Felton.
"Mau ke mana orang itu?" gumam Draco. Tapi tetap saja dia mengikuti pemuda Felton itu.
Dan pemuda itu berjalan menuju tempat Pesta berlangsung. Draco curiga dengan apa yang akan pemuda Felton itu lakukan.
"Apa yang akan dia lakukan?" gumam Draco sambil bersembunyi.
Mata Draco terbelalak saat melihat Tom mengeluarkan tongkatnya dan menyihir beberapa orang yang di sekitarnya.
"Dari mana dia mendapatkan tongkat itu?" padahal seingat Draco semua tongkat siswa siswi yang tidak berkepentingan diambil oleh Ketua Asrama?
Draco semakin terkejut ketika melihat pemuda satu asramanya itu menyihir sekitarnya dengan sihir es yang tidak pernah Draco lihat sebelumnya.
Harry? Harry! Draco secara tiba-tiba mengingat Harry Potter. Pemuda itu segera berusaha masuk ke tempat pesta di mana Harry Potter dan yang lainnya berada. Tom tidak memperhatikan Draco karena sibuk membuat tempat di depan pesta itu membeku.
"Aku harus segera menemukan Harry Potter!" seru Draco.
Begitu dia masuk ke tempat pesta, terjadi keributan dan teriakan yang menggema. Draco bahkan harus berdesakan dengan orang-orang yang melarikan diri ke dalam dari sihir Tom. Draco mencari keberadaan Harry dengan menolehkan kepalanya ke segala arah.
Draco berhasil menemukan Harry. Terlihat kepala pemuda dengan kacamata bulat tengah menatap heran kerumunan yang masuk ke tengah pesta. Di sebelahnya berdiri seorang gadis dengan warna rambut merah terang.
Tanpa menunggu lagi, Draco segera berjalan menuju Harry dengan mendorong beberapa orang di dekatnya.
"Potter!" seru Draco. Harry menoleh pada Draco karena teriakan pemuda itu. Begitu juga dengan Ginny.
"Ada apa Malfoy?" Harry menatap heran wajah Draco yang tampak panik.
"Tidak ada waktu! Kalian berdua!" Draco menatap Harry dan Ginny. "Ikut aku pergi dari tempat ini!"
"Tapi kenapa?" tanya Ginny yang ikutan bingung.
Sebuah sihir terlempar pada pemuda di sebelah kiri mereka. Pemuda itu langsung berubah menjadi es batu yang membuat para gadis menjerit.
"AAAAAAAAAAA!!!!!!!"
Draco menatap panik pada Harry. "Karena itu bodoh!" tanpa persetujuan Harry, Draco menarik tangan Harry pemud itu dan berlari menuju arah yang hanya Draco ketahui. Ginny pun terkejut karena reflek ditarik oleh Harry.
"Tunggu!" Harry menahan Draco untuk berhenti berlari. Suasana di sekitar mereka kacau karena lemparan sihir es dari Tom yang telah masuk ke tengah pesta dansa.
Mereka menoleh pada Tom yang melempar mantra tanpa mengenal siapapun yang terkena mantra itu. Harry dan Ginny syok ketika melihat Tom menghabisi teman-teman sekolah mereka.
Sementara Draco meringis karena baru mengetahui bahwa wajahnya dan Tom sekilas mirip, jadi dia seakan melihat dirinya sendiri menyihir teman-teman se Hogwartsnya.
"Apa yang dia lakukan?" Harry mendesak Draco untuk menjawab pertanyaannya. Dia tidak perduli bahwa dirinya, Ginny dan Draco sedang berdesakan dengan yang lainnya.
"Dia sepertinya berusaha membunuh kita dengan sihir es....aku melihatnya tadi saat diam-diam mengikutinya. Sekarang kita harus berlindung!" Jelas Draco yang kemudian menarik Harry. Ginny pun mengikutinya di belakang mereka.
"Tunggu! Bagaimana dengan yang lain?" Harry berusaha menggenggam tangan Ginny yang berada di dekatnya.
Draco kembali menarik mereka. "Tom terlalu kuat dengan sihir es itu. Kekuatan kau maupun aku tidak selevel dengan dia sekarang!" mereka bertiga kembali berlari dengan Draco di depan mereka.
Mereka bertiga sampai ke dinding pesta. Draco mengeluarkan tongkatnya dan melafalkan salah satu mantra yang hanya dia dan para Malfoy ketahui.
"APA YANG KAU LAKUKAN TOM FELTON!" seru Professor Mcgonagall yang menggema di ruangan itu. Draco, Harry dan Ginny yang ingin masuk berhenti dan menoleh pada Kepala Sekolah mereka itu.
"Membunuh kalian! Avada Kadavra!" Tom melempar mantra pada Mcgonagall. Wanita paruh baya itu terkejut lalu memasang pelindung. Setelah terjadi pertarungan mantra di tengah pesta membuat orang-orang di sekitarnya panik.
Para Professor mencoba membantu Professor Mcgonagal. Namun Tom sangat kuat sehingga dia menenangkan pertarungan dan melempar mantra membeku pada para Professor termasuk Mcgonagall.
Harry geram melihat itu dan dengan cepat mengambil tongkat milik Draco. Namun Draco memanggil tongkatnya dan melafalkan mantra pembeku pada Harry. Ginny terkejut melihatnya dan melotot padanya.
"Tidak ada pilihan lain!" Draco juga melafalkan mantra untuk membawa Harry mengikutinya. Saat mereka ingin pergi, Ginny menghentikan mereka. "Tunggu!"
"Ada apa Ginger!!!" Draco mulai kesal dengan kekasih Harry Potter itu.
"Itu Ron!" tunjuknya pada Ron dan Padma yang berada di segerombolan siswa siswi di tengah pesta.
"Kita bawa mereka juga! Cepat Malfoy!" Draco yang malas berdebat pun mengiyakan perkataan Ginny. Dia langsung melafalkan mantra dan membuat pasangan itu muncul di hadapan mereka.
"Bloody hell! Ada apa ini!" Ron terkejut ketika dia melihat Draco, Ginny serta Harry yang tubuhnya membeku berada di depannya. Dia pun menoleh ke samping di mana Tom Felton tengah melempar mantra.
"Tidak ada waktu!" seru Draco yang langsung masuk ke dalam dinding dengan Harry yang mengikutinya di belakang.
"Ayo kita ikuti Malfoy dan Harry!" seru Ginny yang menarik Ron serta Padma untuk mengikuti Draco.
Mereka berhenti berjalan ketika sudah berada di dalam dinding.
Draco mendudukkan tubuhnya dan menghela nafas panjang. Dengan satu ayunan tongkat, Harry pun kembali normal. Ginny beserta Ron dan Padma pun ikut duduk di dekat Draco.
"Sekarang bagaimana Malfoy?" tanya Ginny.
"APA YANG KAU LAKUKAN?! KITA HARUS MELAWAN TOM DAN MENYELAMATKAN YANG LAIN!" bentak Harry pada Draco, tapi pemuda Potter itu justru mendapatkan tatapan tajam sang Malfoy junior.
"Melawan dia? Melawan dia pakai apa Potter! Apa kau tidak lihat sekuat apa dia tadi? Dia bahkan bisa mengalahkan para Professor dan Kepala Sekolah! Kau harusnya sudah tahu apa yang akan terjadi jika kita berusaha melawannya!"
"Lalu...kenapa kau hanya menyelamatkan kami? Seharusnya kau juga menyelamatkan teman-teman kami yang lain juga?" tanya Padma yang sedari tadi hanya diam.
Draco menatap gadis itu. "Aku menyelamatkan kalian untuk Mione. Dia pasti sedih jika aku tidak menyelamatkan teman-teman berharganya," semuanya diam ketika mendengar jawaban Draco.
"Mione!" Ginny tampak panik karena baru sadar bahwa Hermione berada di luar.
"Itu yang aku takutkan Weasley, Mione saat ini berada di luar tanpa perlindungan siapapun. Tampaknya Tom juga saat ini tengah mengincar Mione,"
"Dari mana kau tahu, Malfoy?"
"Hanya firasat saja, Potter. Tapi yang pasti aku akan berusaha keluar dan melindungi Mione dari Tom,"
"Lalu bagaimana dengan Tom?"
Draco mengayunkan tongkatnya pada dinding yang menutupi mereka. Cahaya itu menembus langsung ruangan pesta yang telah terselimuti oleh es milik Tom.
"Astaga!" ucap Ron tanpa sadar. Ginny dan Padma menutup mulut mereka ketika melihat penghuni Hogwarts telah berubah menjadi patung es.
Tom berdiri di tengah pesta. Namun selang beberapa lama kemudian, dia berjalan keluar Ruangan.
Draco yang melihat itu segera bergegas. Dia menoleh pada tiga murid asrama singa dengan satu murid asrama elang itu.
"Aku akan mengikuti si sialan itu...dan kalian harus mencari cara untuk mencairkan orang-orang! Oh, ya kalian tinggal berjalan keluar saja dari lewat dinding ini!" setelah mengatakan itu, Draco berlari keluar dinding dengan cepat agar dapat mengejar Tom yang mungkin sudah berjalan jauh di depannya.
Draco tahu kalau tujuan Tom kali ini adalah tempat Hermione-nya.
Flashback End.
Bersambung
.
.
.
.
.