Neyralgis||On Going

velvellate_ द्वारा

2.6K 2.1K 1.2K

[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM BACA!] *** "Apa yang bisa lo kasih ke gue?" "Banyak, salah satunya anak." ***... अधिक

Prolog
1 [Awal mula]
2 [Aneh]
3 [Dia?]
4 [Perjodohan?]
5 [Berangkat bareng]
6 [Gadis nakal]
7 [Butik]
9 [Nasehat dan pernikahan]
10 [Pangeran kodok dan Cinderella]
11 [Kelakuan Gishel dan Alana]
Cast

8 [Masalah 'mas']

128 113 40
velvellate_ द्वारा

Haii
Ngga tau mau basa-basi apa
Langsung baca aja ya

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading

***

Saat ini Algis dan Neyra masih berada dijalan. Mereka terjebak macet sudah lumayan lama. Neyra mendengus kesal, padahal dirinya sudah sangat rindu dengan kasur kesayangannya. Apa lagi cacing-cacing diperutnya juga minta diisi. Dari pulang sekolah sampai sekarang sudah hampir maghrib, Neyra dan Algis sama sekali belum menyentuh makanan.

Karena merasa bosan Neyra bernyanyi tidak jelas dibelakang sementara Algis masih stay mengemudi.

"Nggak usah nyanyi, Ra. Suara lo kayak knalpot karatan. Berisik!" Seru Algis.

"HAH? APA? MONYET TABRAKAN? TERUS KEADAAN MONYETNYA GIMANA, AL? NGGAK PAPA, KAN, DIA?" Tanpa merasa malu, Neyra teriak-teriak membuat beberapa pengendara lain menatap kearahnya.

Algis memejamkan matanya erat-erat menahan rasa malu, untung saja wajahnya tertutup helm "Gini amat calon bini gue,"

"Hah, ngomong apa, sih, lo? Nggak kedengaran."

Algis diam, merasa malas meladeni Neyra yang tiba-tiba budek saat menaiki motor.

"Dih, malah diem nih anak," Cibir Neyra "Loh kok berhenti?"

Neyra turun dari motor Algis dengan wajah kebingungan tanpa melepaskan helm dari kepalanya "Al, lo mau turunin gue disini? Jahat banget lo sama calon istri!" Celoteh Neyra.

Algis turun dari motornya kemudian melepaskan helm dari kepala Neyra dan membawa Neyra menuju penjual nasi goreng.

Neyra mengikuti pergerakan Algis dan duduk di samping laki-laki itu "Ngapain kesini?"

"Mau berak, ya, makan lah bego!" Sentak Algis.

"Ish, nggak usah marah dong, kan, gue cuma nanya." Neyra memajukan bibirnya beberapa senti.

"Ngga usah monyong gitu, mau gue cium?" Goda Algis.

Dengan cepat Neyra menutup mulutnya menggunakan tangannya "Dasar mesum!"

Algis terkekeh, tangannya bergerak mengusap lembut rambut Neyra membuat sang empu salting ditempat. Dan dengan tidak ada akhlaknya, Algis memainkan ponselnya tanpa memperdulikan Neyra yang hampir pingsan karena ulahnya.

"Lo suka makan disini?" Tanya Neyra untuk menutupi kegugupannya.

"Iya, kenapa? Lo nggak suka?" Algis mengalihkan pandangannya menatap Neyra dengan tatapan penuh selidik.

"Suka kok, disini nyaman. Tempatnya kan diluar, jadi kita bisa liat-liat sekitar. Udaranya juga lumayan seger walau udah kena polusi dari kendaraan." Neyra tersenyum. Dirinya celingak celinguk menatap sekitar, sesekali tersenyum saat melihat pasangan yang lainnya.

"Permisi, nasi goreng dan dua teh hangat, benar?" Algis mengangguk.

"Silahkan dinikmati, saya permisi." Penjual itu langsung berlalu pergi setelah mendapatkan anggukan dari Algis.

"Makan, Ra, biar gemuk!" Titah Algis seraya menyodorkan satu piring nasi goreng.

"Btw, Al, mas-mas itu tadi cakep juga." Ucap Neyra.

Algis menatap Neyra tajam "Apaan, mas? Lo mau nikah sama dia?" Sentak nya.

Neyra menggeleng "Nggak!" Bantahnya.

"Tapi lo panggil dia mas! Mas itu, kan, panggilan dari istri buat suaminya."

"Astaghfirullah, Al, lo mikirnya kejauhan. Gue aja nggak kenal sama mas-mas it- hmphh" Sebelum Neyra menyelesaikan ucapannya, Algis terlebih dahulu membekap mulut Neyra.

"Lo panggil dia mas lagi, Neyra!" Ucapnya kesal. Tak lama kemudian dia segera melepaskan tangannya yang membekap mulut Neyra.

Neyra menghirup nafas panjang "Akhirnya bisa nafas lagi dan gue belum mati."

"Awas lo panggil dia mas lagi, malam pertama gue gempur lo sampai lemes!" Ancam Algis.

Neyra mendelik kesal namun tak urung bibirnya berkedut menahan senyum karena tingkah Algis barusan.

'Algis kenapa, ya? Tapi gemes banget anjir, jadi pengen gigit.'

"Ngapain lo senyum-senyum?!" Tanya Algis masih kesal "Cepet makan!"

Neyra mengangguk, dia menyuapkan satu sendok nasi goreng kedalam mulutnya sebelum akhirnya meletakkan kembali.

"Kenapa? Nggak enak?" Tanya Algis heran sambil menyeruput tehnya.

"Lo nggak makan?" Tanya Neyra lirih.

"Nggak, gue udah kenyang," Jawab Algis itu santai "Udah cepet makan biar lo nggak kurus!" Lanjutnya.

"Kenyang dari Hongkong? Lo belum makan dari tadi. Ini cepet lo juga makan!" Titah Neyra.

"Nggak lo aja, gue nanti!"

"Gue suapin, buka mulutnya," Neyra mengarahkan sesuap nasi goreng ke mulut Algis sementara Algis memundurkan kepalanya menjauh.

"Ayo cepet, ini enak banget loh, gue cepuin ke Bunda nih kalo lo nggak mau makan!" Neyra tersenyum manis.

Algis mendelik "Dasar kang cepu!" Ketusnya kemudian menerima suapan dari Neyra.

Neyra menatap Algis "Yang penting cakep." Dia menjulurkan lidahnya meledek Algis.

Algis mendelik "Pede banget lo!"

Neyra mengangkat bahunya acuh "Emang gue cakep kok."

"Cakep kok nggak ada yang mau sama lo." Cibir Algis.

"Lo mau sama gue."

"Gue terpaksa, jangan terlalu berharap." Neyra mencibir pelan.

"Btw, Al, tadi mas-masnya beneran cakep." Ucap Neyra.

Algis melotot "Kan, mulai!"

Neyra terkekeh "Becanda elah, udah ini makan lagi. Gimana? Enakkan?" Algis mengangguk.

"Lo juga makan, jangan suapin gue mulu!" Ucap Algis saat melihat Neyra hanya diam sambil menatapnya "Kenapa? Nggak mau karena sendok itu bekas gue?" Algis mengangkat sebelah alisnya.

Neyra menggeleng sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya "Ngapain gue nggak mau, toh tadinya sendok ini juga bekas gue."

Algis tersenyum miring "Kita makan satu sendok,"

Neyra mengangguk "Satu piring juga."

"Beruntung lo." Celetuk Algis tiba-tiba.

Neyra tersedak, dengan cepat segera meneguk teh miliknya kemudian menatap Algis penuh tanda tanya.

Algis tertawa kecil "Lo beruntung bisa makan satu sendok sama satu piring sama orang ganteng kayak gue." Algis menaikturunkan alisnya.

Neyra mengangguk-anggukan kepalanya kemudian kembali menyuapi Algis dan dirinya secara bergantian.

"Lo nggak bereaksi apa-apa?" Heran Algis.

"Terus gue harus apa? Kayang? Lagian cuma makan satu sendok sama satu piring, apa masalahnya?" Sewot Neyra.

"Kalau satu bibir, boleh nggak?" Tanya Algis iseng.

"Sebelum itu, mulut lo udah gue jahit duluan!"

Algis tertawa "Udah-udah, habisin makanannya gih. Habis itu tinggal pulang, udah sore juga."

Neyra mengangguk patuh. Setelah beberapa menit mereka selesai makan, Algis pun langsung membayarnya dan mengajak Neyra pulang.

***

"Masuk dulu yuk, Al." Ajak Neyra saat dirinya baru saja turun dari motor Algis.

Algis mengambil helm yang berada ditangan Neyra "Kapan-kapan aja, Ra. Udah sore juga."

Neyra mengangguk-anggukan kepalanya "Yakin nggak mampir dulu?"

Algis mengangguk sambil mengusap lembut rambut Neyra "Masuk gih! Bersih-bersih terus istirahat. Pasti lo capek banget, kan, keliling butik?"

Neyra tersenyum manis "Lo juga. Hati-hati bawa motornya, nggak usah kebut-kebutan. Kalau udah sampai kabarin gue, ya?"

Algis kembali mengangguk "Gue pulang, ya. Titip salam buat orang rumah." Kemudian Algis memakai helmnya dan segera melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Neyra.

Neyra melangkahkan kakinya memasuki rumahnya. Ingin rasanya cepat-cepat merebahkan dirinya di kasur empuknya. Namun, Neyra harus mengurungkan niatnya saat dihadapannya sekarang ada Nevin yang tengah berdiri dengan wajah tengilnya.

"Ngapain lo?" Tanya Neyra.

Nevin berdehem pelan "Kenapa baru pulang, kak? Habis ngapain lo sama bang Algis?" Tuduhnya.

"Gue habis keliling cari-"

"Lo ngepet?" Potong Nevin "Dapat berapa? Bagi-bagi dong sama adek sendiri."

Neyra tak segan-segan menempeleng kepala Nevin "Minggir lo ah. Gue capek tau, pengen istirahat!" Dengan kasar Neyra mendorong Nevin membuat Nevin terjengkang mengenaskan.

"Sakit, anying!"

"Bodo!" Neyra menjulurkan lidahnya.

"Loh, Neyra udah pulang?" Tanya Gishel yang datang bersama Bagas.

"Papa, Mama," Neyra mencium punggung tangan keduanya "Tadi Algis titip salam buat kalian." Lanjutnya.

"Algis nya mana? Nggak mampir?" Tanya Bagas.

"Katanya udah sore, Pa. Kasian juga keliatan capek banget tadi."

"Ya udah, kamu bersih-bersih gih, terus istirahat. Kamu juga keliatan capek banget, pasti tadi keliling butik, ya?" Tebak Gishel.

Neyra tersenyum tipis "Sampai Neyra frustasi, Ma."

Gishel terkekeh "Udah sana!" Gishel mendorong Neyra agar segera melangkah menuju kamarnya. Neyra menurut.

Sesampainya dikamar, Neyra segera menuju kamar mandi karena tubuhnya benar-benar terasa lengket.

Beberapa menit kemudian, Neyra sudah berganti baju menggunakan piyama bermotif doraemon. Dirinya langsung merebahkan dirinya dan tanpa sadar dirinya terlelap.

Sebelum benar-benar menutup matanya Neyra sempat bergumam "Algis lucu kalau lagi kesel."

***

Krisan nya👉
Jangan lupa vote dan komen

See you

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

Two loves in one soul mommy द्वारा

किशोर उपन्यास

14.1K 7.8K 44
[Annyeong yerebon! Ini cerita pertama mommy. Mommy harap kalian suka!] Menceritakan sebuah perjalan cinta anak SMA harapan bangsa, yang kerap terjadi...
Vanora [ VANO and ZURA ] Lida alhasyim द्वारा

किशोर उपन्यास

3.1K 1.1K 29
{ BUDAYA KAN FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ NO PLAGIAT⚠️⚠️ _______________________________________________________ [ ׁׅ᥎ׁׅɑ...
THE FRAUDSTER [ON GOING] BUNGA LSTR द्वारा

किशोर उपन्यास

2.5K 55 1
Sederhana, disini kita akan mengikuti alur hidup Laki-laki bernama Arsaka dan semua tokoh lainya..
128K 3.4K 3
[PRIVATE STORY] ーFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACAー ーTAHAP REVISIー ーーーーーーーー Itu Kara! Itu Alkara! Alkara kembaran Alkana! Bagaimana bisa gadis itu kembali...