Jatuh cinta itu sia-sia;
Pembodohan yang diromantisasi,
melahirkan emosi paling munafik.
Jatuh cinta itu sia-sia;
Menawarkan kebahagiaan sementara,
untuk luka yang bertahan selamanya.
Jatuh cinta itu sia-sia;
Seperti caramu membuatku percaya,
lalu mengingkarinya tanpa ragu-ragu.
Kamu tahu apa yang lebih menakutkan
daripada jatuh cinta?
Tak lagi mampu merasakan apa-apa.
•••
Untuk mereka yang pernah mencintai dengan penuh, yang tetap tulus walau tak berakhir sesuai harapan, yang mampu berlapang dada meski kini hati tak lagi utuh, terima kasih.
Terima kasih pernah seberani itu.
—Jatuh Cinta Itu Sia-Sia—
•••
Pesan dari penulis:
Selamat datang di duniaku yang baru. Rasanya udah lama sekali bergelut di genre komedi romantis. Aku mulai rindu dengan masa muda yang lebih segar, dan diriku yang sedikit melankolis 🤭
Cerita ini lahir untuk mewakili hati yang terlampau sering dilukai. Membuat diri terkadang jadi ragu untuk memulai suatu cerita, takut berkomitmen dengan orang baru, takut berakhir sama
seperti yang sudah-sudah.
Entah karena ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya, dikecewakan oleh ekspektasi, maupun berakhir tanpa sempat ada yang
benar-benar dimulai.
Aku sengaja enggak pakai visual cast di cerita ini. Tujuannya supaya imajinasi kalian luas, terserah mau membayangkan siapa pun yang menjadi karakternya.
Boleh idol, aktor, temen, masa lalu yang membuatmu teringat bait ketiga, yang masih tinggal dalam mimpi-mimpi indah, dan harapan yang belum layu meski kisahnya sudah lama selesai.
Bebas, sesuka kamu. Karena aku juga
melakukan hal yang sama hehe...
Di cerita ini, kamu mungkin akan memperoleh sebuah keyakinan bahwa jatuh cinta bukan emosi yang sia-sia. Tidak ada salahnya mencoba percaya dan membuka lembaran baru. Karena hanya dengan cara itu, kamu akan sembuh.
Mungkin juga kamu dapat menarik kesimpulan tentang kenyataan bahwa cinta akan bertahan selamanya. Namun, tidak dengan orang yang membuatmu mengenalnya.
Dengan haru kupersembahkan;
"Jatuh Cinta Itu Sia-Sia."
[Publish 8 Agustus 2022]
🐨