Sekumpulan laki-laki terlihat sedang nongkrong di sebuah Cafe.
"Eh, eh, si Yeji liat Sw gue dong" Heboh Hyunjin memberitahu teman-temannya.
"Gitu doang heboh" Sahut Sanha.
"Biasa aja kali" Sahut Sunwoo yang sedang main Game di hp bersama Soobin.
"Lo dimana bin, gue dikeroyok nih" Ujar Sunwoo saat dikeroyok musuh dalam permainannya.
"Bentar, tiba-tiba hp gue ngelag" Soobin memukul pelan hpnya.
"Sekalian banting aja" Celetuk Yoshi si bujang keturunan Jepang.
"Enteng banget lo ngomong" Balas Soobin.
"Btw, lo semua gak pengen liburan apa?" Tanya Sanha.
"Kemana?" Tanya Yoshi balik.
"Ya kagak taulah, gue kan nanya pengen liburan kaga"
"Emang kenapa lo mau traktir kita liburan" sahut Sunwoo.
"Heh! Gue gak bilang ya. Kok malah jadi salah tanggap gini sih"
"Kalo mau liburan tinggal liburan aja kali. Kan ada si Jaemin anak Sultan Keluarga Adhitama, yang punya Vila dimana-mana. Ya nggak Jaem" Soobin mengangkat kedua alisnya.
"Seneng banget lo semua morotin gue" Celetuk Jaemin.
Semuanya tertawa "Itulah gunanya punya teman kaya raya" Canda Yoshi yang masih tertawa pelan.
Hyunjin yang bosan mendengar celotehan teman-temannya. Kembali membuka ponselnya "Mending gue vc si Yeji ah" Hyunjin menekan tombol Video Call pada kontak yang bernama 'Ayang Yeji'
Beberapa saat kemudian, Yeji mengangkatnya.
"Ayang Yeji" Teriak Hyunjin.
"Berisik lo, salam dulu kek, gak sopan!" Balas Yeji dari seberang
"Iye-iye. Lagi dimana lo?" Tanya Hyunjin.
"Lagi ditaman" Yeji menjawab dengan malas.
"Ngapain?"
"Mandiin anak buaya"
"Sama siapa?"
"Kepo lo, ngapain vc-vc gue sih"
"Ih jawab dulu lo sama siapa"
"Noh" Yeji mengarahkan kamera hpnya pada kedua sahabatnya.
"Ngapain lo kepo banget Yeji jalan sama siapa" Judes Aisha.
"Santuy atuh Mbak Aisha, gue sebagai calon pacarnya Yeji-" Belum selesai Hyunjin berbicara panggilan Video call tersebut sudah mati.
Lebih tepatnya Giselle yang menyaut Hp Yeji dan langsung mematikan sambungan Video call. Habisnya, dia pusing denger Ocehan gak jelas dari Hyunjin.
"Bener-bener si Giselle main mati-matiin aja" Kesal Hyunjin, dia tahu Giselle menyaut hp Yeji karena tertangkap kamera.
Sanha tertawa mengasihani sahabatnya itu "Kasian banget lo jin, baru diangkat udah disemprot aja sama Yeji"
"Lagian elo kayak gatau Circlenya si Yeji, galak semua plus anti cowok-cowok club, jadi yaudah rasain" Ujar Yoshi ikut tertawa.
Setelah mendengar perkataan Yoshi, tiba-tiba terlintas satu nama di kepala Jaemin. Giselle, gadis yang hampir setiap bertemu selalu membuatnya emosi.
"Kenapa lo bengong" Suara Sanha membuat Jaemin tersadar dari lamunannya.
"Nggak"
💕
"Nih hp lo" Giselle mengembalikan hp Yeji yang tadi ia sahut.
"Thank you sell, bener-bener si Hyunjin" Yeji mengambil hp nya dari tangan Giselle.
"By the way, bentar lagi kita lulus. Kira-kira lo semua pengen lanjut kuliah kagak?" Ujar Yeji.
"Ya jelaslah pake nanya " Sahut Aisha.
"Lo pada mau masuk jurusan apa?" Tanya Yeji.
"Kalo gue, tetap kedokteran sih" Ucapan Aisha seketika membuat kedua temannya tertawa keras.
"Lo jadi tenaga kesehatan? hahaha" Yeji tidak kuat menahan tawa.
"Kenapa emangnya?"
"Sha, nanti ada pasien yang ngambek dikit lo galakin lagi. Mana betah pasiennya" Giselle ikut tertawa ngakak.
"Ya nggak gitu juga kali maemunah, gue tau kok"
"Tau apa? Tau cara gebukin anak orang"
"Serah lo pada dah..."
Lalu Aisha ganti bertanya pada Giselle "Kalo lo sell?"
"Gue... Jurusan Sastra"
"Kalo gue, Hukum" Timpal Yeji.
"Lo tetap mau ngelanjutin di kampus luar kota?" Tanya Aisha pada Giselle.
Giselle mengangguk sebagai jawaban "iya, biar deket sama bokap"
Karena, ayahnya bekerja dan tinggal di luar kota. Giselle memutuskan untuk meneruskan pendidikannya di kota yang sama dengan ayahnya. Sedangkan, kedua sahabatnya yang lain, Yeji dan Aisha meneruskan ke Universitas yang sama.
Yeji yang tadinya terlihat ceria kini cemberut "Yah kita pisah deh" Yeji Memeluk kedua sahabatnya itu.
Mereka bertiga saling berpelukan "Sell, jangan lupain kita ya" Aisha ikut terbawa suasana.
"Guys, Gue keterima aja belum. Napa jadi sedih-sedihan kek gini"
Aisha dan Yeji melepaskan pelukannya "Udah gak usah sedih-sedih lagian gue cuman ke luar kota kok bukan ke luar negara"
"Tetap aja sell, kita pisah..." Aisha yang biasanya anti galau kini ikut melow saat dia kemungkinan besar akan berpisah dengan salah satu sahabat terbaiknya.
"Udahlah, gakpapa" Imbuh Giselle tersenyum.
💕
"Malam Mi" Sapa Jaehyun yang baru turun dari tangga
"Malam Jae" Sapa Irene dari dapur yang sedang menyiapkan makan malam.
"Si Jaemin belum pulang" Jaehyun menyadari ketidakhadirannya Jaemin di meja makan.
"Belum"
"Bener-bener tuh bocah, sekalinya kelayapan kagak pulang-pulang" gerutunya sendiri.
Irene membawa beberapa menu untuk makan malam ke meja "Udah biarin aja, adek kamu juga udah gede"
"Gak bisa dibiarin gitu aja mi" Jaehyun meraih ponselnya di saku celananya lalu menelfon Jaemin.
"Halo, eh curut lo dimana kagak pulang-pulang, ini udah malam, dari pagi sampai malam belum pulang juga" Semprot Jaehyun begitu Jaemin mengangkat telfonnnya.
Kadang Jaehyun lebih cerewet daripada Irene.
"Iye-iye, nih gue udah otw kok, bawel banget lo bang"
"Cepetan 10 menit kagak nyampe gue kunciin lo di luar, bye" Jaehyun menutup telfonnya sepihak.
"Jae, jae" Irene menggeleng-gelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku anak sulungnya itu.
"Lagian mami, Jaemin dibiarin gitu aja"
"Sekali-kali Jae, kasian adikmu bentar lagi ujian, biar dia puas-puasin main sama teman-temannya sebelum ujian" Ujar Irene ikut duduk didepan Jaehyun.
"Jaehyun juga pusing sama kerjaan dikantor, baru main bentar udah disuruh pulang" Balas Jaehyun kesal
"Ya tadikan mami butuh bantuan kamu. Lagian juga apartemen Eunwoo juga gak jauh juga. 15 menit nyampe"
Setelah menghabiskan satu suapan, Irene kembali berbicara "Oh ya, besok ada acara makan malam sama keluarga orang yang mau mami jodohin sama kamu"
Jaehyun mengerutkan keningnya "Siapa sih sebenarnya orangnya mi?"
"Lihat aja besok"
"Tinggal bilang aja susah amat mi" Jaehyun terus memaksa agar Irene mau memberi tahu.
Namun tetap saja Irene tak ingin memberi tahu "Rahasia, intinya kamu juga udah kenal dia dan keluarganya"
"Masa?"
Irene mengangguk menjawab pertanyaan Jaehyun
"Siapa ya kira-kira" Batin Jaehyun memikirkannya.
"Besok Pagi, Papi juga udah pulang. Jadi malamnya bisa ikut makan malam sekalian ngomongin soal perjodohan kalian"
"Jadi, besok jangan sampai telat. Ingat! Jam 7 malam di restoran night"
"Iya" Jawab Jaehyun mengakhiri pembicaraan.
💕
'tok tok tok'
Seorang gadis cantik terlihat terus mengetuk-ngetuk pintu sebuah rumah. Sambil memencet bel, namun sang pemilik rumah belum ada tanda-tanda membukakan pintu.
'ceklek'
Suara pintu terbuka, setelah beberapa menit.
"Eh Rose, lo udah sampe" Sapa seorang perempuan yang mungkin sedikit lebih tua dari gadis itu.
"Udah, lama banget lo kak bukain pintu"
"Sorry gak kedengaran" Cengirnya.
"Yuk masuk" Jennie mempersilahkan Rose masuk.
"Ngobrol disini atau dikamar gue?" Tanya Jennie sambil berjalan ke dapur menyiapkan minuman hangat.
"Di kamar lo aja lah" Jawab Rose
"Btw, om sama tante belum pulang?" Tanya Rose mengedarkan pandangannya terlihat rumah itu sangat sepi.
"Iya, besok kayaknya pulangnya, ada kerjaan diluar kota" Jennie menghampiri Rose yang masih berdiri diruang tamu sambil membawa dua gelas teh hangat
Rose mengambil alih satu gelas teh hangat "Makasih Kak"
"Ayo ke kamar gue, kita ngobrol di balkon kamar gue" Ajak Jennie berjalan lebih dulu diikuti Rose yang berjalan mengikutinya di belakangnya.
To Be Continued 💕