Amore Crudele

By scriptor_10

313K 21.3K 530

Charlize Leatizea Lawrence diusianya yang berusia 18 tahun itu sudah berstatus sebagai tunangan Kathezo Alfre... More

PROLOG
PART 01
PART 02
PART 03
PART 04
TOKOH
PART 05
PART 06.
PART 07.
PART 09.
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17

PART. 08

16K 1.2K 19
By scriptor_10

Jika sudah keluar kata 'Sayang' dipastikan itu ialah Alfred. Charlize membalas pelukan lelaki sangar didepanya.

"Kathezo sialan!" Umpat Alfred yang membuat dahi Charlize mengerut.

"kau dan dia tak ada bedanya!" seru Charlize yang mendapatkan gelengan dari Alfred.

"Beda, Dia gak sayang kekamu" Ucap Alfred sambil mengelus pipi mulus Charlize.

Ketukan pintu kamar Charlize mampu membuat keduanya menoleh, dan berjalan beriringan membuka pintu kamar.

"Charlize bentar lagi makan malam, ajak Kathezo. Kalian berdua siap-siap dulu aja" Ucap Fransa yang entah kemana sifat garangnya beberapa menit lalu.

"Alfred" Ucapnya dingin.

Fransa menoleh kepada Charlize yang langsung mendapatkan anggukan dari putrinya. Fransa hanya bisa menghela nafas berat.

Sosok Alfred ialah lelaki yang sangat dingin dengan semua orang terkecuali Sang Ibunda Sherly dan adiknya Angeline kini bertambah dengan Charlize.

Jangan mengharapkan sikap manjanya akan ia berikan kepada orang lain, itu tak akan mungkin terjadi. Sifatnya yang begitu serakah dan tak peduli kepada semua orang melebihi sifat Kathezo.

Jika Kathezo memiliki sifat cuek, ia akan mengontrol dirinya tergantung tempat. Tidak dengan Alfred.

Jika kathezo sedikit segan dengan Ayahnya, maka Alfred tak segan-segan menghabisi ayah kandungnya.

Perihal sang Ayah yang mengambil waktu bersama ibunya, membuat Alfred marah dan mencekik ayahnya sendiri.

Membuat kebanyakan keluarga tak menyukai sifat Alfred hadir, tapi tak bisa mereka cegah.

"Ah maafkan aku Alfred, aku menunggu kalian makan malam nanti" ujar Fransa lalu segera turun menuju dapur.

"Aku akan mandi, kau juga pergi sana" usir Charlize yang langsung membuat mata Alfred berkaca-kaca.

Charlize melotot "jangan menangis!" Mendengar itu Alfred langsung bungkam dan mengangguk patuh.

⬜◼◻◾◻◼⬜

Charlize mengetuk pintu yang menjadi kamar Kathezo dan juga Alfred, yang tepat bersebelahan dengan kamar Charlize.

"Ck lama banget!"ucap Charlize yang langsung memasuki kamar bernuansa hitam itu.

"Alfred, jangan lama-lama dikamar mandinya!" Seru Charlize, tak lama pintu kamar mandi-pun terbuka dengan lelaki berpakaian kaus putih dengan rambut yang masih meneteskan air.

"kemari!"suruh Charlize dan lelaki itu pun mendekat dengan kepala yang membungkuk agar Charlize bisa mengeringkan rambutnya dengan mudah.

"Lo Cantik, baby"

Charlize menghentikan aktivitasnya dan menatap dalam mata abu milik tunanganya "Kathezo?"

Lelaki itu megangguk dan lagi-lagi memeluk tubuh Charlize. Rasanya begitu nyaman "Alfred manggil lo sayang, berarti Gue Baby!"

Charlize memutar bola matanya malas.
Terserah mereka berdua saja, dirinya tak peduli.

"Alfred mana?" Tanya Charlize.

"Ck, tubuh ini sepenuhnya punya Gue, bukan Alfred jangan pernah nyariin dia"

"Tapi dia lebih penurut dari pada lo yang keras kepala!" ucap Charlize sambil menoyor dahi mulus Kathezo.

"Alfred, Charlize cepat turun kita makan malam" seruan Fransa membuat keduanya keluar dari kamar.

"Kathezo Momy!" seru Kathezo tak terima.

Fransa menatap cengo "Terserah kalian sama, aku lelah menbedakanya!"

Menatap ke-Frustasian ibunya mengundang gelak tawa dari seorang Charlize.

"Cantik" ucap kathezo membuat Charlize memberhentikan tawanya menjadi salah tingkah.

Ketinganya pun menuruni tangga setengah lingkaran itu dengan Kathezo yang mengapit jari-jemari Charlize.

Kelima orang itupun sudah duduk rapih dengan hidangan penuh diatas meja.

"Charlize, sebelum Mr. Xotillord kembali ia ingin menemui dirimu terlebih dahulu"

Mendengar itu Charlize langsung menatap Ayahnya "Besok aku akan menemuinya bersama Kathezo" ucapnya sambil mengangguk.

"Hey Gadis kecil, bagaimana rasanya tidak mendapatkan uang saku selama 3 bulan?" Tanya Leonard sambil menaik turunkan alisnya.

"Kakak kaparat, Berhenti mengejek-ku!"

"khm, sepertinya aku harus mencari guru tata krama dan bahasa untukmu Zea" Ucap Fransa sambil menatap sangar kepada putri bungsunya.

"Anak lelakimu yang memulainya Mom!"

"Sudahi pertengkaran konyol kalian" Ucap Kellzo yang diangguki oleh mereka.

⬜◼◾⚪◾◼⬜

Matahari begitu menyinari lapangan basket yang dipenuhi oleh para siswa yang mendapatkan jadwal olahraga.

Seorang gadis berkucit kuda itu tengah mengipas-ngipaskan wajahnya yang sudah memerah karena kepanasan.

"Nih, jadi babu mulu gue" Ucap Michella sambil menyodorkan sebotol air mineral pada Charlize.

"Thanks" jawab singkat Charlize lalu meneguk air mineralnya diikuti oleh Michella yang juga kehausan.

"Caroline mana?" Tanya Michella yang dijawab delikan tak tau dari Charlize.

Sedangkan dari kejauhan gadis yang baru saja mencetak point itu melangkah mendekati kedua sahabatnya dengan bola basket ditanganya.

Buk!

Lemparan bola basket yang mengarah pada Charlize langsung ditangkapnya dengan mulus, ia menatap garang pada sang pelaku pelempar.

"Ngadem aja kalian" Ucap Caroline tapi tak urung ikut duduk dibawah naungan pohon rindang.

"sirik, tapi diikutin" jawab Charlize lalu melempar lagi bola basket itu kepada Caroline.

"Kan gue caper dulu, untung satu pelajaran sama Ketua Basket" Cengir Caroline.

"TUH LIAT GANTENG BANGET!"

Teriak Caroline ketika Sang ketua basket sedang mengelap keringat yang ada diwajahnya.

Sontak Charlize dan Michella menutup kedua kupingnya rapat-rapat, Tapi tak urung ketampanan sang ketua basket itu memang benar adanya.

Mata Amber dan mata biru laut itu bersesi tatap untuk beberapa detik, entah dorongan dari mana sang ketua basket itu mendekati ketiga gadis yang kelewat cantik.

"Gue tantang kalian 3-3 yang menang boleh minta apa aja" Ujar Fazrel sang ketua Basket yang kini berdiri tepat diketiga gadis berjelma bidadari.

"Oke" Jawab Charlize mantap, mampu membuat kedua temanya melongo tak habis fikir.

"Gila, mana bisa kita ngalahin ketua basket!" Seru Michella histeris.

"Wah nyari mati lo" kini Caroline ikut menimpali

"Main aja dulu" ucap Charlize sambil melangkah menuju tengah lapangan.

Kini para siswa pun berbondong-bondong menyaksikan pertunjukkan yang sepertinya cukup menarik.

"Fazrel OMG ganteng banget!"

"Gibran loh senyumnya"

"Charlize kapan jeleknya sih cantik mulu"

"Bad Girls banget si Michella"

"Duh itu pesona Haikhel gak tertolong!"

"Itu-itu Caroline yaampun, aktris emang beda yeah kan!"

"Pak Bos Kathezo tau abis tu Fazrel"

Sorakan pujian ataupun cibiran kini begitu meramaikan suasana, apalgi Charlize yang sudah mencetak 2 point, sedangkan Fazrel masih berusaha mengambil bola basket diketiga wanita itu.

"Kecil-kecil cabe rawit ternyata!" seru Gibran yang cukup kewalahan dengan kegesitan ketiga wanita ini.

Tak urung mereka saling menubruk untuk mengambil alih bola basket, yang membuat semua orang bersorak entah membela siapa.

Sedangkan dilantai atas kantin kelas 12, seorang lelaki mengepalkan tanganya menatap gerombolan lawan jenis yang sedang asik beradu skil.

"Bajingan!" Dirinya mengumpat ketika seorang lelaki menahan pinggang gadisnya agar tak berjalan maju.

Dengan amarah diujung tanduk, Kathezo melangkah dengan penuh angkuh dan kekesalan yang tak terbendung.

"Duh abis siketua basket jadi jelek ini mukanya" ucap Tryzoe melihat betapa marah Pak Bos-nya.

Saat tiba dilapangan gerombalan yang bersorak keras itu seolah mendapat sinyal bahaya, mereka langsung membuka jalan ketika sang julukan dewa Iblis itu memasuki area lapangan diikuti pengikutnya.

Charlize hendak melompat mencetak point, karena point mereka kini ialah seri.

Mengingat tingginya yang tak sepadan dirinya ingin meloncat diikuti tanganya yang ingin melemparkan bola basket itu tapi dicegah oleh tangan kekar yang melilit pinggang rampingnya.

"HEH CURANG!" seru Charlize tak terima sambil memberontak untuk dilepaskan, sedangkan Fazrel malah terkekeh gemas.

BUGH!

BUGH!

Bogeman mematikan dari seorang Kathezo kepada lelaki rendahan yang berani menyentuh miliknya

Charlize ditarik oleh Zhallwes agar menjauh dari naungan Iblis yang sedang dibakar api cemburu.

Suasana lapangan menjadi riuh akan teriakan histeris dari kaum hawa yang melihat kebengisan seorang Kathezo.

"KATHEZO BERHENTI!" teriak Charlize yang melihat betapa babak belurnya lelaki tak berdosa yang sangat dikagumi oleh teman-teman perempuanya.

Seolah tuli Kathezo tetap memukul Fazrel walaupun sudah dicegah oleh Gibran dan Haikhel.

"kalian berempat cegah Kathezo" suruh Charlize sontak keempatnya langsung mengangguk walaupun mereka akan mendapatkan tendangan atau tonjokkan dari ketuanya.

"MINGGIR ANJING!" ucap Kathezo mengusir orang-orang yang mencegahnya.

Kathezo menatap tangan yang berani menyentuh miliknya, dirinya menginjak lengan sialain itu hingga berbunyi seperti tulang yang patah membuat semuanya menatap ngilu.

Tryzeo terlempar akan tendangan Kathezo!

Eirox yang tertonjok dibagian hidung oleh ketuanya.

Sedangkan sisanya memilih mundur tak berani!

Charlize menatap malas, apakah ia harus membuat drama seperti dunia Film?

Dengan ogah-ogahan ia mendekati Kathezo dan menarik lengan lelaki itu dengan tenanga maksimalnya.

Charlize memeluk kathezo erat sambil mengusap punggung lelakinya dengan nafas yang tak beraturan karena amarah.

Seolah Charlize memberikan sihir padanya Kathezo menjadi tenang dalam dekapan hangat tunanganya.

Seisi murid itu kini bersorak riuh akan siulan menggoda, tidak ada lagi jeritan histeris menatap kebegisan yang baru saja usai.

Kathezo menyembunyikan wajahnya diceruk leher milik Charlize yang terus berguman ingin menghabisi Fazrel.

Charlize menarik kepala tunanganya sambil mengelus luka yang terdapat dihidung dan bibir kathezo yang berdarah.

Cup

"Berisik, dasar posesif!" ucap Charlize yang menciup pipi Kathezo mampu membuat sang pemilik tubuh membatu menjadi patung.

Kathezo tak dapat menyembunyikan senyum manisnya, dirinya kembali memeluk Charlize menyembunyikan wajahnya.

"WOANJIR PAK BOS SALTING!" teriak Dhreen

"BUBAR-BUBAR, DRAMA SELESAI!" ucap Tryzoe

"Baru liat gua Kathezo bisa jadi bocil gini" bisik Caroline ditelinga Minchella.

"Biasa, dibutakan oleh cinta"

Continue Reading

You'll Also Like

802K 71.4K 128
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
435K 11.7K 142
Di bawah umur tolong jangan ya, ini adalah area dewasa 🔞.... Dan untuk yang sudah dewasa dan cukup umur baca aja ya ... kalau suka kasih vote ok, ma...
71K 11.3K 18
Original story by Dusty151 Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-be...
1M 45.9K 36
Anyelir Dayana sangat mencintai Biru Nevandra, namun sebaliknya Biru terlihat tidak mencintainya, padahal hubungan mereka sudah berjalan 6 tahu laman...