Suddenly Love

By hwangchico

17.9K 2.9K 1.4K

ending ft. Yang Jungwon of Enhypen *** "Mencintai seseorang itu tidak beralasan, jika kamu bisa menjelaskan... More

ᴘʀᴏʟᴏɢ
‗ ❍ ⁰¹, ʜᴀᴅɪᴀʜ
‗ ❍ ⁰², ꜱᴀʟᴀʜ ʟᴀɢɪ
‗ ❍ ⁰³, ʙᴇʀᴍᴀɪɴ
‗ ❍ ⁰⁴, ʙᴀᴘᴇʀ
‗ ❍ ⁰⁵, ᴡʜᴏ'ꜱ ɪᴛ?
‗ ❍ ⁰⁶, ᴄᴏᴍʙʟᴀɴɢ?
‗ ❍ ⁰⁷, ᴘᴇɴᴊᴇʟᴀꜱᴀɴ ꜰᴏʀ ᴅʜɪʏᴀ
‗ ❍ ⁰⁸, ᴛᴇʀʙᴏɴɢᴋᴀʀɴʏᴀ ꜱᴛᴀᴛᴜꜱ?
‗ ❍ ⁰⁹, ᴘᴇɴᴊᴇʟᴀꜱᴀɴ ꜰᴏʀ ʟɪᴀ
‗ ❍ ¹⁰, ꜱᴀʜᴀʙᴀᴛ ᴍᴀꜱᴀ ᴋᴇᴄɪʟ
‗ ❍ ¹¹, ᴅɪᴛɪɴɢɢᴀʟ ᴘᴇʀɢɪ
‗ ❍ ¹², ᴜɴɢᴋᴀᴘᴀɴ ᴄɪɴᴛᴀ
‗ ❍ ¹³, ᴡʜᴏ'ꜱ ɪᴛ ᴘᴛ. 02?
‗ ❍ ¹⁴, ᴛᴇʀᴜɴɢᴋᴀᴘ
‗ ❍ ¹⁵, ᴘᴇʀᴍɪɴᴛᴀᴀɴ
‗ ❍ ¹⁶, ꜱɪᴀᴘᴀ ᴊᴀᴇʜᴇᴇ ꜱᴇʙᴇɴᴀʀɴʏᴀ?
‗ ❍ ¹⁷, ᴍᴇɴᴄᴏʙᴀ ᴍᴇɴᴅᴇᴋᴀᴛɪ
‗ ❍ ¹⁸, ᴀᴅᴀ ᴀᴘᴀ ᴅᴀɴ ᴋᴇɴᴀᴘᴀ?
‗ ❍ ¹⁹, ᴀᴅᴀ ᴀᴘᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴛᴀᴛᴀᴘᴀɴɴʏᴀ?
‗ ❍ ²⁰, ᴘᴇᴍᴏᴛʀᴇᴛᴀɴ
‗ ❍ ²¹, ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴘʀᴏᴊᴇᴄᴛ ʙᴇʀꜱᴀᴍᴀ ᴊᴀᴇʜᴇᴇ
‗ ❍ ²², ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴀɪᴋ ʙᴀɪᴋ ꜱᴀᴊᴀ
‗ ❍ ²³, ᴘᴇʀᴍɪɴᴛᴀᴀɴ ᴀɴᴇʜ ᴅʜɪʏᴀ
‗ ❍ ²⁴, ᴄᴜʀɪɢᴀ ʜᴀᴍɪʟ
‗ ❍ ²⁵, ᴍᴇɴᴄᴏʙᴀ ᴍᴇɴɢᴀʟᴀʜᴋᴀɴ
‗ ❍ ²⁶, ᴋᴇɴᴀᴘᴀ ᴘᴏꜱɪꜱɪɴʏᴀ ꜱᴇᴘᴇʀᴛɪ ɪᴛᴜ?
‗ ❍ ²⁷, ᴊᴀᴇʜᴇᴇ ʟᴀʜ ᴅᴀʟᴀɴɢɴʏᴀ
‗ ❍ ²⁸, ᴘᴏꜱɪᴛɪꜰ
‗ ❍ ²⁹, ᴅɪᴊᴏᴅᴏʜᴋᴀɴ
‗ ❍ ³⁰, ᴀʟᴀꜱᴀɴ ᴅɪ ᴊᴏᴅᴏʜᴋᴀɴ
‗ ❍ ³¹, ɴɢɪᴅᴀᴍ
‗ ❍ ³², ᴛᴇʀᴜꜱ ᴛᴇʀᴀɴɢ ᴅʜɪʏᴀ ʜᴀᴍɪʟ
‗ ❍ ³³, ᴛ,ᴏ,ᴅ ᴍᴇɴᴊᴀᴡᴀʙ ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ
‗ ❍ ³⁴, ᴋᴇɴᴀᴘᴀ ʜᴀʀᴜꜱ ᴊᴜɴɢᴡᴏɴ
‗ ❍ ³⁵, ɪɴɢɪɴ ᴍᴇɴʏᴇʟᴇꜱᴀɪᴋᴀɴ ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ
‗ ❍ ³⁷, ᴅᴀᴇʜʏᴇᴏɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ
‗ ❍ ³⁸, ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ ᴅᴀɴ ʙᴇʀʙᴀɪᴋᴀɴ
‗ ❍ ³⁹, ᴜɴᴅᴀɴɢᴀɴ
‗ ❍ ⁴⁰, ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴀᴛᴀᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ?
‗ ❍ ⁴¹, ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴛᴀᴡᴀʀᴀɴ
‗ ❍ ⁴², ᴄᴜᴅᴅʟᴇ
‗ ❍ ⁴³, ʟɪʙᴜʀᴀɴ
‗ ❍ ⁴⁴, ʟɪʙᴜʀᴀɴ ᴘᴛ. ⁰²
‗ ❍ ⁴⁵, ᴇɴᴅɪɴɢ
Bonchap : Awal Dhiya suka Jungwon
Bonchap : Juan & Juna puasa
ceritaa baruu, ayoo bacaaa!!

‗ ❍ ³⁶, ʜᴀɴʏᴀ ɪɴɢɪɴ ʙᴇʀʙᴀɪᴋ

163 29 28
By hwangchico

Selama pelajaran berlangsung Dhiya tidak memperhatikan guru yang berada didepan sedang menjelaskan pelajaran, Dhiya hanya terus menatap alam luar dari arah jendela sembari memikirkan obrolannya bersama Daehyeon di rooftoof tadi pagi..

“Lo mau ngomong apa, Dhi?” Tanya Daehyeon sambil menatap Dhiya.

“Gue mau ngomong tentang semalem dan kemarin”

Mereka berdua sudah berada di rooftoof sekolah. Daehyeon menatap kaku kearah Dhiya, Daehyeon harus menjawab apa? Padahal Daehyeon sudah berniat untuk menghindari Dhiya beberapa hari kedepan, tapi Dhiya malah ingin bertemu dengannya.

“Soal yang mana?” Dhiya menghela napasnya singkat.

“Gue yakin lo gak pikun, Yeon. Gue mau nanya, Lo sama Jaehee punya hubungan apa? Dan kenapa bisa kemarin Lo berdua pulang bareng?”

“Oh yang itu. Gue sama Jaehee... Em...”

“Yeon please gue butuh penjelasan dari lo tentang kalian berdua. So, jawab pertanyaan dari gue tadi dengan sejujur jujurnya oke” Daehyeon akhirnya mengalah cowok itu menghela napasnya.

“Oke gue bakalan jujur sama lo, tapi lo janji jangan kasih tahu ke siapapun tentang gue dan jaehee” Dhiya menganggukan kepalanya, meyakinkan.

“Lo gak percaya sama sahabat kecil Lo? Hah?”

“Gue sama Jaehee.. di jodohin” Tangan Dhiya yang awalnya disilangkan didepan dada nya itu melorot, Dhiya tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu.

“Hah?! Beneran?”

“Iya Dhiya, gue gak bohong. Dan waktu kemarin gue pulang bareng sama Jaehee itu karena gue diperintahin sama bokapnya tu cewek buat pulang berangkat bareng” Jelas Daehyeon, Dhiya menganggukan kepalanya.

“Kok bisa Lo sama Jaehee di jodohin?” Tanya Dhiya.

“Ceritanya panjang, kalo gue ceritain sekarang yang ada keburu bell”

“Iya juga sih. Wah... Gue gak nyangka lo bakalan di jodohin sama cewek yang bahkan deket sama Lo aja enggak” Dhiya bertepuk tangan kecil dihadapan Daehyeon

“Ya sama aja sama Lo sama kak Jungwon, Lo sama dia kan awalnya gak akrab, dan sekarang malah jadi suami istri” Dhiya terdiam, oh iya juga ya, awal awal kan Dhiya dan Jungwon memang gak akrab, kenal sih emang kenal cuman sebatas kakak kelas dan adik kelas aja.

“Lo kenapa gak cerita sih ke gue? Gue sahabat lo loh Yeon, Lo gak percaya sama gue?” Daehyeon menatap kearah sahabatnya yang tengah menatap langit, Daehyeon menggelengkan kepalanya.

“Sorry Dhi karena gue gak cerita sama Lo tentang ini, maaf banget. Karena gue tahu kalo Jaehee itu berusaha banget buat rebut kak Jungwon dari lo, dan gue takutnya lo gak suka saat gue kasih tahu semuanya ke elo, gue gak mau di musuhi sama Lo, dhiya”

“Lo mikir apaan sih, Yeon? Gak mungkin lah gue musuhin Lo cuman gara gara Lo berhubungan sama Jaehee. Lo aneh aneh aja mikir nya. Kalo lo bahagia ya gue juga ikut bahagia”

Tidak ada yang membuka topik setelah Dhiya berucap seperti itu. Dhiya masih setia menatap langit yang cerah pagi ini.

“Ya...” Dhiya menatap kearah Daehyeon saat cowok itu memanggilnya dengan sebutan masa kecilnya itu.

“Hm?”

“Gue mau minta tolong sama lo, tolong henti-in semua rencana lo, Lia, sama Zoa buat bikin malu Jaehee disekolahan. Gue nggak mau Jaehee kenapa-kenapa dan gue juga gak mau kalian bertiga ngelakuin hal yang kalian belum pernah lakuin sebelumnya” Pinta Daehyeon, Dhiya mengerutkan keningnya.

“Gue sama sekali nggak tahu rencana yang bakalan mereka lakuin itu apa, karena mereka cerita aja enggak ke gue, jadi gue gak tahu”

“Emangnya lo tahu apa yang bakalan mereka berdua rencanain?” Daehyeon menganggukan kepalanya.

“Gue gak bisa biarin mereka ngelakuin itu semua ke Jaehee, Dhi. So, gue mohon banget sama lo” Ucap Daehyeon, Dhiya terdiam.

Daehyeon menggenggam tangan Dhiya di persatuan kedua tangan kekar nya itu“Lo tenang aja masalah Jaehee yang mau rebut kak Jungwon dari lo, itu semua biar gue urus. Lo harus percaya penuh sama gue, kalo gue bisa henti-in Jaehee, oke”

“Gue juga sebenernya mau meluruskan semua masalah ini, Yeon. Gue sebenernya capek sama semuanya...” Dhiya menghela napasnya lalu mengangguk, “Oke gue usahain buat bicara sama Lia dan Zoa supaya henti-in rencana mereka ke calon istri Lo itu, dan gue percaya sama Lo buat henti-in Jaehee supaya gak rebut kak jungwon” Daehyeon menganggukan kepalanya.

“Dhiya... Hey.. dhiya”

“Hah? Kenapa-kenapa?!” Dhiya tersentak kaget saat teman sebangkunya memanggil dirinya sembari menusuk-nusuk lengan Dhiya dengan satu jari nya.

“Lo kenapa? Ngelamun Mulu dari tadi? Untung gue yang panggil elo, gimana kalo pa Jamal yang panggil, beuh...” Dhiya hanya bisa membalas dengan senyuman tak berdosa nya kepada Nako teman sebangkunya.

“Hahaha gue gak apa-apa kok, gue mau ke toilet bentar ya..” Cewek yang memakai kacamata itu menganggukan kepalanya.

“Eum... Pa” Guru yang berada didepan mengalihkan pandangannya kearah Dhiya yang memanggilnya, begitu pula semua murid yang berada dikelas itu.

“Ya. ada apa Dhiya? Ada yang mau kamu tanyakan?” Dhiya menggelengkan kepalanya, “Hehe nggak pa, Dhiya mau ijin pergi ke toilet sebentar yah..” Guru sosiologi itu menganggukan kepalanya.

“Yasudah jangan terlalu lama, karena sebentar lagi pelajaran bapa akan habis, bapa akan memberikan pr untuk kalian semua” Dhiya menganggukan kepalanya lalu dia pergi dari kelasnya menuju toilet

Dhiya menatap dirinya dipantulan cermin toilet setelah Dhiya membasuh muka nya. Saat masih menatap dirinya di cermin seorang cewek tiba tiba masuk kedalam toilet membuat Dhiya terkejut akan kedatangannya. Jaehee membasuh tangannya di wastafel sebelah Dhiya.

“Lo gak usah ikut campur masalah gue, Dhi” Dhiya mengerutkan keningnya, bingung. Maksud dari ucapan cewek itu apa?

“Maksud nya?”

“Lo udah tahu kan kalo gue sama Daehyeon dijodohin?” Tanya Jaehee tanpa menoleh sedikitpun kearah Dhiya. Dhiya terdiam.

“Iya gue udah tahu kok, emang nya kenapa?” Jaehee mematikan keran wastafel nya lalu menatap kearah Dhiya.

“Lo gak usah ikut campur urusan gue, sampe Lo mohon mohon ke sahabat sahabat lo itu buat gak benci ke gue” Ujar Jaehee.

“Gue gak ada ikut campur masalah elo kok, Jaehee. Gue cuman mau selesain semua masalah ini” Ucap Dhiya, Jaehee berdecak.

“Lo cuman caper kan? Halah cari perhatian kok segitunya?” Dhiya menggelengkan kepalanya.

“Gue sama sekali gak cari perhatian sama siapapun apalagi sama lo. Lo gak capek apa hidup kek gitu terus? Kejar kejar cowok yang udah jelas jelas suami orang dan bahkan dia aja gak suka sama Lo”

“Coba deh sekarang Lo buka mata Lo lebar-lebar, Lo itu cantik, Lo itu berprestasi, Lo bisa dalam semua hal apapun, masa Lo mau ngerusak semua itu cuman karena Lo mau rebut suami orang lain?”

“Coba deh Lo rubah sikap lo, Lo itu sebentar lagi bakalan jadi istri sahabat gue, Daehyeon. Lebih baik sekarang Lo mencoba membuka hati Lo buat Daehyeon, dan stop buat kejar kejar suami gue” Ucap Dhiya.

“Cukup, Dhi. Lo tau apa tentang hidup gue? Lo bukan siapa siapa gue jadi mendingan Lo diem”

“Gue emang bukan siapa siapa Lo, dan juga gue emang gak berhak ngomong kayak gini sama Lo. Gue cuman mau merubah sedikit sifat Lo itu. Lo gak capek apa kek gini terus? Kita itu temen sekelas, gak seharusnya kita berantem kek gini cuman karena cowok”

“Gue yakin kok Jaehee, Daehyeon bakalan bisa bahagiain elo, dan jadiin elo ratu didalam hidup nya. Lebih baik Lo buka hati Lo buat cowok seperti daehyeon”

“Buat apa? Daehyeon aja gak cinta sama gue, malahan dia jijik. Jadi apa untung nya buat gue membuka hati gue buat dia” Dhiya menggelengkan kepalanya.

“Gue yakin Daehyeon suka kok sama elo, Jaehee. Percaya gue” Jaehee menatap datar kearah Dhiya.

“Gue gak bisa percaya sama Lo. Lo aja bahkan gak tahu kan kalo Daehyeon suka sama Lo dari lama?” Tanya Jaehee, Dhiya mengerutkan keningnya.

“lo gak tau kan? Jadi buat apa gue suka sama dia?” Dhiya menggelengkan kepalanya.

“Enggak Jaehee enggak! Gue yakin kok sekarang Daehyeon cinta nya sama elo. Gue tanya dia aja, bahkan dia gak bisa jawab dia cinta sama elo atau enggak. Tapi dari tatapan nya itu dia suka sama elo, Jaehee. Gue yakin kok” Ucap Dhiya, Jaehee berdecak.

“Halah Daehyeon cuman kasian sama gue, gak lebih”

“Lo lihat aja perubahan sikap dia ke elo akhir akhir ini kayak gimana? Gue yakin Daehyeon berubah kan?” Tanya Dhiya, Jaehee terdiam. Apa yang di ucapkan oleh cewek itu benar, Daehyeon memang berubah akhir akhir ini. Daehyeon sekarang lebih care terhadap Jaehee dari sebelumnya.

“Lo pasti bisa merubah sedikit demi sedikit sifat Lo itu terhadap Daehyeon. Dan juga Lo pasti bisa membuka hati Lo buat Daehyeon” Ucap Dhiya lalu cewek itu keluar dari toilet meninggalkan Jaehee yang mematung sendirian didalam toilet.

“Apa iya Daehyeon suka sama gue yang kek gini?” Jaehee menatap dirinya di pantulan cermin setelah bertanya seperti itu.

“Lama banget, sampe pelajaran pa Jamal habis aja Lo belum balik lagi. Ngapain aja sih?” Nako bertanya setelah Dhiya kembali duduk ke kursi nya. Dhiya menatap kearah nako lalu tersenyum.

“Biasa panggilan alam, oh iya pr yang pa Jamal kasih yang mana?” Tanya Dhiya.

“Soal yang ada di buku paket, dari halaman 99 sampe 101” Jawab nako, Dhiya menganggukan kepalanya.

“Banyak gak, nak?” Nako mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan dari teman sebangkunya itu.

“Gue bukan anak Lo anjir” Sekarang gantian, Dhiya lah yang mengerutkan keningnya.

“Apaan sih anjrit, nama Lo kan nako, ya gue panggil Nak lah biar singkat” Nako ber-oh ria lalu tertawa kecil.

“Lo mah pasti salah paham kan?” Tanya Dhiya.

“Yakan Lo bisa panggil gue Na-ko, gak usah panggil nak kan bisa” Ucap nako, Dhiya menggaruk dahinya lalu mengangguk.

“Hey kalian berdua yang ada dibelakang sana! Kenapa ketawa ketawa seperti itu?! Mau ibu hukum?” Nako maupun Dhiya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan guru biologi yang sedang menulis didepan sana.

“Maaf, Bu” Ucap nako dan Dhiya berbarengan.

“Lo sih...” “Yamaap”

***

See u in the chapter ya cimol stan.....♥♥

Jangan lupa baca cerita aku yang Sunghoon ya...
Siapa tahu aja suka....

Continue Reading

You'll Also Like

4.3M 130K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...
580 71 7
Niat baik bukanlah hal baik ketika kau melakukannya melalui cara yang buruk. . . . . Sebuah dosa besar membuat Ningning harus terjebak dalam penjara...
2.4M 106K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...
1.8K 589 10
Ayah ini apa-apaan sih?? Dimana-mana kalo pulang dari bisnis luar kota atau luar negeri, biasanya bawa oleh-oleh kan? Kok ini, pulang-pulang dari Je...