AGRAL [ON GOING]

By aimisasky

1.9K 2.2K 810

AGRAL Keputusan yang di putuskan oleh kedua belah pihak orang tua nya Tampa sepengetahuan mereka mungkin akan... More

PROLOG
01 KAK ANGEL
02 MALING ANAK
03 MALAIKAT PENOLONG
04 ANAK BARU
05 FAMILIAR
06 PERTEMUAN KELUARGA
07 RESEPSI
08 RENCANA PENYERANGAN
09 AMARAH
10 RUMOR
11 SALAH SASARAN
12 JANGAN SAKIT
14 KORBAN PERJODOHAN
15 KESEPAKATAN
16. KEPEDULIAN ARSEN

13 KESAL

81 93 43
By aimisasky

AGRAL
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aaaaaakh"

Teriakan kencang yang berasal dari Diera sontak membangunkan Agral yang sedang tertidur pulas di sebelahnya "berisik banget sih, ini masih pagi buta" Agral berkata dengan suara serak khas bangun tidur

"Agral Lo jahat, Lo apain gue? Lo jahat Gral" hiks hiks hiks.

Tangisan yang berasal dari gadis itu mau tak mau membuat Agral membuka matanya, dan menoleh ke sampingnya ia melihat sekarang Diera duduk di atas kasur dengan rambut acak-acakan sambil memeluk kedua lututnya sendiri dan ia juga masih terbalut selimut tebal "Lo kenapa? Ada yang sakit? Mana? bilang sama gue!" Agral mencapai posisi duduk semakin mendekat ke arah Diera dengan maksud melihat kondisi gadis itu dengan jelas.

"Stop jangan mendekat!" Instruksi Diera menyebabkan Agral mengurungkan niatnya lantas bingung kenapa dengan gadis itu.

"Lo apain gue Gral? Hiks hiks hiks hiks hiks" Diera semakin terisak

"Lo ngomong apaan sih? Gue nggak ngerti" ujar Agral bingung

"kenapa gue nggak pakai baju hah? Lo pasti apa-apain Gue kan?" nada Suara Diera setengah berteriak.

Sekarang Agral baru paham, Diera menangis dan marah mungkin karena itu, dia mungkin beranggapan kalau Agral telah berbuat macam-macam kepadanya "Ini nggak seperti yang Lo lihat, gue bisa jelasin, asal Lo tenang okey"

"Hua Bundaaaa, Agral jah-"

"Shuttt" Agral meletakkan jari telunjuknya di depan bibir Diera "jangan berisik nanti tetangga denger dan mereka kira kita beneran macam-macam lagi" jelas itu Agral berbohong, karena rumah mereka berdiri cukup jauh dari rumah yang lainnya, jadi tidak mungkin para tetangga mendengar nya.

"Gue bakal ceritain ke Lo apa yang telah terjadi tapi Lo tenang!"

Flash back

"Emang Agral boleh pakein Diera baju Bunda?" Pertanyaan polos Agral mengundang sedikit gelak tawa dari shyena.

"Tentu boleh lah dia kan udah jadi istri kamu, udah hak kamu, bener nggak yah? Ucap shyena sedikit menggoda menantu nya itu "tapi jangan sampai sakiti anak bunda ya, bunda percaya sama kamu"

"Ayah juga mempercayakan pricess ayah kepada kamu Gral" ujar Darren menyambung kalimat shyena.

"Baik ayah, bunda Agral akan menjaga Diera untuk kalian"

Setelah panggilan Vidio itu terputus Agral meletakkan ponsel Diera di atas nakas samping tempat tidur dan berjalan ke arah lemari dan mengeluarkan Hoodie dan celana training warna hitam dari sana

Setelah mengganti pakaian nya Agral langsung mengambil pakaian Diera yang berada di dalam lemari gadis itu yaitu satu stel baju tidur karakter Dora Emon

Agral berjalan mendekat ke arah dimana Diera tertidur seperti kepompong dengan di baluti selimut tebal warna putih, ia sendiri tidak tahu kalau ia akan sanggup memakai kan baju itu ke Diera.

Setelah Agral berdiri tepat di samping Diera, ia mulai melonggarkan selimut yang membungkus tubuh gadisnya dengan hati-hati, setelah itu Agral memejamkan kedua matanya ia takut akan melihat tubuh gadis cantik yang yang sudah berstatus menjadi istrinya itu.

Belum sempat Agral membuka selimut itu tapi Diera sudah lebih dulu memegang tangan Agral dan menarik nya sehingga membuat Agral hampir jatuh menimpa tubuh Diera jika  Agral tidak menahan tubuhnya menggunakan satu tangan nya, tapi hal itu tidak menapik bahwa jarak keduanya sangat lah dekat, Agral bisa merasakan hembusan nafas Diera yang kurang teratur di wajahnya.

Beberapa detik Agral terdiam di posisi nya itu, ia memandang lekat wajah cantik dengan alis mata tipis, hidung mancung, dan bibir tipis, jangan lupakan bulu mata lentik nya membuat wajah itu kian terlihat sempurna, Diera adalah blasteran Indonesia Jerman.

Ketika Agral masih setia memandangi wajah cantik itu tapi tiba-tiba  Diera menggeliat dalam tidurnya sehingga tanpa sengaja ia mencium bibir Agral sekilas, Agral membeku di tempatnya first kiss Nya sudah di ambil oleh Diera.

Agral masih sibuk dengan pikirannya sehingga sebuah gumam membuyarkan lamunannya "Azaa jangan pergi" Agral memperhatikan Diera, seperti dia sedang mengigau dalam tidurnya, melihat tidurnya sedikit gelisah Agral mencoba menarik tangan nya yang di pegang oleh Diera tapi bukan nya malah terlepas Diera semakin menarik tangan Agral dengan kuat sehingga ia terjatuh di samping Diera  "Aza jangan tinggalin Gue, Gue butuh Lo za" Diera kembali mengigau sambil memeluk tubuh Agral. Agral membalas pelukan Diera dan Tanpa sengaja ia tertidur di sebelah nya.

Flash on

Setelah Agral menceritakan dari awal sampai akhir kejadian barulah Diera sedikit tenang. tapi tentu saja Agral tidak menceritakan kepada Diera tentang first kissnya yang sudah di ambil oleh gadis itu.

"Tapi Lo ambil kesempatan kan meluk tubuh Gue" desis Diera tajam

Agral memutar bola matanya malas "Gue nggak tertarik sama Lo" ia sudah berusaha untuk menolong gadis itu sebaik mungkin tapi malah ia yang kena marah, salah ia dimana?

"Tapi tetap aja kan Lo liat Aurora tubuh gue? Ngaku nggak Lo!" Diera masih menuding Agral dengan pertanyaan nya.

"Enggak" Agral menoleh, memang benar Agral tidak melihatnya, tapi Diera kekeh dengan pertanyaan nya itu.

"Gue nggak percaya, Lo liat kan?"

Agral menunjukkan senyum smirk nya, berencana ingin memberi sedikit pelajaran kepada Diera "Kalau iya emang kenapa, Lo mau marah sama gue? Bunda aja nyuruh gue buat pakein Lo baju, ayah juga Setuju akan hal itu"

"Jadi gimana mau gue pakein baju nya sekarang Nggak?" Agral semakin mendekat ke arah Diera dengan senyum anehnya.

"Brengsek Lo Gral"

"Brakk" Diera menendang kuat Agral sehingga Agral terjatuh ke bawah tempat tidur dan sesegera mungkin Diera berlari ke kamar mandi menggunakan selimut.

"Dasar cewek sinting! Udah ditolongin juga, bukannya berterima kasih tapi malah nendang Gue!" Agral menggerutu mengusap-usap sikunya yang sakit akibat terkena benturan lantai.

💫💫💫

kak" Diera memecah kesunyian di antara mereka.

"Hmm" tanggapan Arsen singkat.

"Kak Arsen" ulang Diera.

"Hmm" lagi-lagi Arsen membalas dengan berdehem.

"Katakan sesuatu dong kak jangan ham hem  ham hem Mulu" Diera yang mulai kesal akibat respon Arsen.

"Sesuatu" ucap Arsen  singkat tanpa mengalihkan fokusnya dari sketsa yang ia pegang.

"Ihhhh bukan itu tapi sesuatu yang lain"

"Sesuatu yang lain" ucap Arsen lagi mengikuti ucapan Diera.

"Auh ahh males" Diera berdiri dari kursinya dan melangkah kan kakinya keluar kelas, meninggalkan Arsen sendiri disana yang masih asik dengan sketsa gambar nya.

Sebelum benar-benar keluar dari ruang kelas itu Diera sempat melirik Arsen sebentar "dasar kulkas!!"

Sempat mengalihkan pandangannya sebentar ke arah Diera sebelum akhirnya kembali pada sketsa yang di tangan nya.

Selain bisa melukis Arsen adalah wakil ketua geng motor Androska, ia terkenal dingin dengan aura yang mematikan, ia akan bicara seperlunya itulah yang membuat ia terlihat sedikit mirip dengan Agral, tapi jika di bandingkan ketampanan Arsen tentu kalah dari Agral.

''Nggak Arsen nggak Agral, tuh cowok sama aja, sama-sama kulkas berjalan" Diera terus menggerutu di sepanjang perjalanan ke kantin, tadi niat nya hanya ingin mencari tau sedikit tentang Agral, tapi respon yang diberikan Arsen sungguh membuat nya muak.

"Kalau Gue tau, mending gue ngikut Anna pergi kekantin tadi, dari pada bicara sama tuh kulkas"

"Kak tunggu" seorang gadis kecil terlihat ngos-ngosan mengejar Diera

"Kamu manggil Gue?" Diera menunjuk dirinya sendiri

"Ini ada titipan buat kakak" siswi itu menyerahkan kantong kresek dari tangan nya kepada Diera "jangan tanya dari siapa nanti kakak juga tau sendiri" ujar gadis itu tersenyum ramah, Seperti tau apa yang akan di ucapkan oleh Diera.

"Terima kasih"

"Sama-sama kak"

Setelah siswi itu berjalan pergi, Diera melihat isi dari kantong kresek itu, ternyata isinya adalah dua buah roti dan satu buah susu kotak rasa stroberi.

Tak mau ambil pusing dari mana datang roti itu yang terpenting sekarang adalah mengisi perut nya yang lapar, Diera kembali berjalan memasuki ruangan kelas, disana Arsen masih setia duduk berdiam diri di bangkunya.

"Kak mau makan roti bareng gue?" Tawar Diera sambil menyodorkan kan satu bungkus roti coklat ke arah Arsen

"Enggak" jawab Arsen masih dingin.

"Hmm ohh"

Diera  menarik tangannya dan membuka roti yang tadi ia sodorkan kearah Arsen, setelah roti itu terbuka Diera kembali menyodorkan roti itu ke arah Arsen "ambil aja kak, gue tau kakak belum makan juga kan?"

Arsen menatap Diera dengan ekspresi datar nya, ia kan sudah menolak roti itu, tapi kenapa Diera membuka nya dan menyerahkan kan kembali kepada nya. Melihat Arsen masih tidak menggerakkan tangannya Diera berinisiatif untuk mengambil tangan cowok itu dan meletakkan kan roti itu di sana.

Dan kembali mengabil roti yang satunya lagi dari dalam kresek dan membukanya, ia memperhatikan roti itu sebentar sebelum menggigit nya satu gigitan

Ting

Satu pesan masuk ke ponsel Diera, ternyata itu dari Agral, ternyata Agral mengirimkan pesan suara kepadanya, karena penasaran dengan isi pesan suara itu Diera menekan tombol untuk mendengarkannya.

"Sudah terima pemberian dari Gue? my wife?" Agral menekankan setiap kata yang ia ucapkan.

Oh tidak Diera lupa kalau ia sekarang sedang bersama dengan Arsen, sudah di pastikan Arsen mendengar nya sebab sekarang lelaki dingin itu menatap dengan wajah datarnya ke arah Diera.

Sekarang Diera sungguh sangat kesal di buatnya, bagaimana tidak Arsen mendengar kan pesan suara yang dikirimkan oleh Agral.

"Ini nggak seperti yang kakak bayangk-"

"Gue tau"



Hai para Readers tercinta 💜

Bagaimana merunut kalian part ini? Semoga suka ya 😊🤗

Jangan lupa
Vote
Komen
And follow

See di chapter selanjutnya 😘























Continue Reading

You'll Also Like

1.5K 106 20
ATHA?cowok yang nyaris sempurna, menjadi idaman para kaum hawa, katanya si Atha itu pacarable. Ya! Dia Nathaniel Galendra yang akrab di sebut Atha. C...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.1M 244K 30
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
2.1K 301 28
Sandria Prisca Winata, gadis dengan segala tingkah absurd nya. Cinta pertamanya di sia-sia kan oleh laki-laki tak tau diri. Memutus kan untuk menutup...
4.3M 256K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...