Reuni GGS

De Inayah_Aliwia

3.4K 89 18

Para pemain ggs dihadapkan dengan misteri di sebuah Villa. Kejadian menyeramkan layaknya mimpi buruk itu terj... Mais

Prolog
Temu Kangen
Perasaan
Informasi!

Bisikan

231 18 8
De Inayah_Aliwia

~~~

Villa yang disewa oleh Ricu ini cukup bagus dan luas. Villa ini juga ternyata memiliki tiga lantai yang tampaknya akan menjadi tempat ternyaman bagi siapapun.

Lantai basemen di Villa ini merupakan lantai yang dikhususkan untuk para penyewa dan keluarga serta teman-temannya berkumpul. Di lantai itu pun terdapat berbagai fasilitas seperti gym, tenis meja, biliar, serta bar.

Di lantai dasar hanya ada Ruang utama, dapur, kamar mandi umum dan ruang movie yang ukurannya cukup luas.

Lalu yang terakhir adalah lantai atas. Di sanalah tiga kamar tidur yang akan ditempati para pemain ggs untuk beristirahat.

Di salah satu Kamar bernuansa cat krem yang terdapat ranjang luas, terlihat Michelle merebahkan tubuhnya sambil memejamkan mata, menghilangkan rasa lelahnya setelah berjalan cukup jauh dari tempat parkir ke Villa ini.

Sementara Jessica tampak membongkar tasnya dan memasukkan pakaian ganti yang ia bawa ke dalam lemari.

Lalu Prilly? Dimana dia?

Dia ada di Balkon Kamar, memandang jauh ke luasnya hutan sekitar. Daun pepohonan terlihat bergoyang-goyang tertiup angin sore. Di sebelah barat terlihat awan senja yang begitu indah dan nyaman untuk dipandang.

Prilly sepertinya suka tempat ini.

Begitu sejuk.

Begitu menenangkan.

Dan mengingatkannya pada tempat syuting ggs dulu.

Salah satu sudut bibir Prilly tertarik saat mengingat kenangan-kenangan ketika syuting sinetron fenomena itu.

Rasanya kenangan itu seperti sudah terekam jelas diingatkannya. Sampai kapanpun sulit untuk dilupakan. Bahkan, jika ia mendatangi acara-acara podcast dan pembawa acara menanyakan tentang kenangan saat syuting ggs, ia bisa dengan mudah menceritakan betapa seru dan tak terlupakan nya kenangan itu.

"Pril?"

Prilly merasakan tangan seseorang meraih pundaknya. Ia menoleh, menemukan Jessica dengan raut wajah kebingungan.

"Lo kenapa senyum-senyum gitu, sih?" Tanyanya terdengar panik sehingga membuat perut Prilly tergelitik.

"Kenapa, sih, Jess? Panik banget. Gue cuma lagi ingat-ingat waktu kita syuting ggs dulu," sahut Prilly.

"Ya ampun ... Lo bikin gue panik tau gak? " Jessica tersenyum lega, dia pikir Prilly kesambet. "Dari pada lo diem-diem ngelamun doang disini, mendingan lo mandi gih! Tapi mandinya di kamar mandi bawah ya!"

"Emang kamar mandi di kamar ini kenapa? Gak keluar airnya?" Tanya Prilly, heran.

Jessica menggelengkan kepala. "Nggak. Kamar mandi di kamar ini udah gue booking buat gue mandi."

"Ya udah, gue mandinya habis lo aja."

"Udah di booking sama Michelle. Makanya jangan ngelamun mulu keduluan kan sama si Michele," ucap Jessica sambil kembali masuk ke dalam Kamar.

Prilly melenguh pasrah. Kalau tahu begini, baiknya tadi dia mandi duluan saja. Ia kemudian berjalan masuk ke dalam Kamar, mengambil handuk dan pakaian ganti yang sudah ia siapkan beberapa saat yang lalu. Setelah itu dia berpamitan dengan Jessica dan Michelle untuk turun dan mandi di kamar mandi umum.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|


Kirun datang sambil mengangkat-angkat handphonenya tinggi-tinggi, mencari koneksi jaringan yang hilang. Saat dia berada di samping tangga menuju basemen, barulah koneksi jaringan itu dia temukan.

"Ah, akhirnya!" Serunya kegirangan.

Kirun segera menelpon istrinya, beberapa saat kemudian suara lembut sang istri terdengar memberi salam.

"Assalamualaikum, Yang?"

Mendengar suara sang istri, wajah Kirun semakin berbinar. "Waalaikumsalam. Yang, Aku udah nyampe ya, di Villa."

"Oh, Alhamdulillah kalo gitu. Udah makan belum?"

Kaki Kirun turun satu anak tangga, lalu dia duduk disana. "Belum. Ini baru nyampe, lagi istirahat dulu, habis itu mau bersih-bersih badan. Udah keringetan banget soalnya. Eh, Anak-anak pada dimana?"

"Lagi pada main sama Ibu. Oh, iya, Yang. jangan lupa sholat, ya! Gak tau kenapa perasaan aku agak gak enak dari tadi,"

Dahi Kirun berkerut mendengar perkataan istrinya di seberang telepon. "Tumben banget kamu kayak gini, Yang. Biasanya kalo aku bepergian jauh, kamu gak bilang apapun. Mungkin kamu kecapekan, Yang."

"Gak tau, Yang. Aku juga bingung dari tadi rasanya gelisah mulu. Pokoknya kamu jangan lupa sholat, ngaji, sama banyak-banyakin baca doa, ya! Dan ... "

"Jadilah pengikut ku ... "

Deg

Kirun langsung menjauhkan handphone dari telinganya sesaat mendengar suara sang istri tiba-tiba berubah menjadi berat dan lirih.

Ia menoleh ke Kanan, dimana ada lorong menuju Kamar Mandi Umum, tidak ada siapapun.

Lalu, dia menolehkan kepala ke kiri, dimana ada ruang movie, juga tidak ada siapapun.

Melihat ke bawah, di basemen pun tampak kosong.

Kalau disekitarnya tidak ada siapapun, lalu suara siapa tadi?

"Yang? Halo?"

Kirun tersadar sesaat mendengar suara istrinya memanggil dari handphone. Ia pun kembali mendekatkan handphone itu ke telinganya walau ada sedikit rasa was-was.

"I-iya, Yang? Ma-maaf, tadi aku ... Um ... Aku ambil minum dulu," sahutnya berkilah.

"Aku kirain kamu kenapa tiba-tiba diem. Yaudah, pokoknya aku pesen sama kamu, jangan lupa sholat, ngaji sama banyakin berdoa, ya!"

"Iya, Yang. Ya udah, segitu aja dulu ya. Aku tutup teleponnya, mau mandi dulu. Nanti aku telepon kamu lagi,"

"Oke, jangan lupa makan juga, ya!"

"Iya, Yang ... Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Kirun segera menutup teleponnya, lalu dia termenung memikirkan kejadian tadi.

Sebenarnya suara siapa tadi? Kalimat yang dibisikkan oleh suara itu juga sangat aneh.

Kirun mengusap-usap lengannya, merinding.

"Ah, mendingan gue samperin si Kevin lagi, deh! Serem ... " Ucapnya sambil bangkit. Saat dia berbalik, tiba-tiba ...

"Aaahhh!"

"Aaahhh!"

Teriakan Kirun membuat Prilly yang baru datang juga ikut berteriak.

Saat sadar jika yang membuatnya terkejut adalah Prilly, Kirun menepuk pundak gadis itu agak kesal.

"Kak Kirun! Kenapa, sih teriak-teriak? Ngagetin tau!" Semprot Prilly.

"Kamu yang bikin aku kaget, Pril, tiba-tiba muncul di belakang!" Balas Kirun sambil mengelap keringat di dahinya.

"Ya lagian tadi gelagat Kak Kirun aneh banget, makanya aku kesini buat tanya. Eh, malah Kak Kirun teriak. Aku jadi ikutan teriak, kan!"

"Udah, lupain deh. Kamu ngapain kesini?" Tanya Kirun mengalihkan topik pembicaraan.

"Mau mandi di Kamar Mandi sini. Soalnya Kamar mandi yang ada di Kamar aku udah di pake Jessica sama Michelle," jawab Prilly.

Kirun mengusap wajahnya, cemas. Kejadian aneh yang menimpanya tadi membuat dia berat jika harus meninggalkan Prilly. Entah kenapa dia juga merasa jika ada sesuatu yang memperhatikan.

"Kak?" Suara Panggilan Prilly membuat Kirun tersadar. "Kak Kirun kenapa malah bengong?"

"Nggak ... Ya udah kamu mandi sana! Aku tunggu disini,"

Tubuh Prilly seketika termundur, bingung. "Ngapain nungguin? Kayak anak kecil aja ditungguin."

"Dimata aku kamu tuh anak kecil. Udah sana, buruan mandi! Udah bau banget tau tuh badan!" Kirun mendorong pelan tubuh Prilly ke arah lorong menuju Kamar Mandi.

"Ih, Kak Kirun juga udah bau banget. Mandi juga sana! gak usah nungguin aku," balas Prilly melanjutkan langkahnya menuju Kamar Mandi di depan sana.

"Ntar aja, habis kamu mandi!" sahut Kirun.

"Terserah deh!" Prilly tampaknya sudah malas berdebat. Ia menarik gagang pintu Kamar mandi, lalu masuk dan menutupnya kembali.

Setelah Prilly masuk, Kirun mengacak rambutnya berharap dengan begitu rasa cemas dan takutnya bisa hilang. Namun, ternyata tetap sama.

Kirun lantas mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, menilik apapun yang pandangannya temukan. Hanya ada benda-benda mati yang seperti ingin berbicara tentang kengerian di tempat ini.

Ia segera menepis pikiran was-wasnya, berusaha meyakinkan diri bahwa semua hanya halusinasi. Ya, mungkin karena melakukan perjalanan jauh, dia menjadi sangat lelah dan seperti sekarang.

Ya, mungkin saja seperti itu.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Continue lendo

Você também vai gostar

38.4K 2K 26
"Huhh.. syukurlah kalau yaya senang. Lagi pun, apesal aku masih ada kat sini." Boboiboy Mungkin akan selalu ada perubahan dari susunan kata dan cerit...
7.4K 385 24
Ejen ali musim empat. Sambil menunggu musim empat di rilis oleh pembuat film, baca cerita ini seronok juga tau. Hehe Terima kasih yang sudah mampir...
3.7M 169K 69
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...
977K 12.8K 25
Sebuah Cincin bermata biru yang merupakan warisan dari Pakde suamiku membuat rumah tanggaku hancur. Mampukah aku lepas dari makhluk penunggu cincin...