TAEYONGIE - JAEYONG

By ppeachrose

979K 99.4K 9.4K

BXB || JAEYONG || MPREG "Hei! apa yang kau lakukan?! kau mau telanjang dipinggir jalan?!" - Jaehyun. πŸ₯‡#1- ta... More

1. ☁️
2. ☁️
3. ☁️
4. ☁️
5. ☁️
6. ☁️
7. ☁️
8. ☁️
9. ☁️
10. ☁️
11. β˜€οΈ
12. β˜€οΈ
13. β˜€οΈ
14. β˜€οΈ
15. β˜€οΈ
16. β˜€οΈ
17. β˜€οΈ
19. β˜€οΈ
20. β˜€οΈ
21. πŸͺ (repost)
22. πŸͺ
23. πŸͺ
24. πŸͺ (πŸ”ž)
25. πŸͺ (πŸ”ž)
26. πŸͺ (πŸ”ž)
27. πŸͺ
28. πŸͺ
29. πŸͺ
30. πŸͺ
31. πŸŒ™
32. πŸŒ™
33. πŸŒ™
34. πŸŒ™ (πŸ”ž)
35. πŸŒ™ (πŸ”ž)
36. πŸŒ™
37. πŸŒ™
38. πŸŒ™
39. πŸŒ™
40. πŸŒ™
41. 🀍 (End)
42.🀍 (Bonchap 1/2πŸ”ž)
43.🀍 (Bonchap 2/2)

18. β˜€οΈ

21.3K 2.6K 264
By ppeachrose

TAEYONG mengemasi barang-barangnya yang berada di loker, lalu memasukkannya pada tas punggung nya. Jungwoo yang memang sudah bersiap, akan berkerja, menyerngit melihat Taeyong yang mengemasi barangnya alih-alih berganti baju kerja.

"Taeyong, kau mau kemana?" Tanyanya, dan mendekati Taeyong.

Taeyong mendongak, sedikit memperbaiki topinya yang sedikit miring.

"Aku berhenti bekerja."

Ucapan Taeyong sontak membuat semua teman-temannya yang kebetulan ada disitu menoleh sepenuhnya padanya.

Jungwoo membulatkan matanya tak percaya, "Apa?"

"Ini surat pengunduran diri. Tolong berikan surat ini pada HRD." Taeyong memberikan map itu pada Jungwoo.

"Tapi kenapa?"

"Aku hanya lelah." Jawab Taeyong pelan, dan tersenyum.

"Kau akan pergi sekarang juga?"

Taeyong mengangguk, mengucapkan terimakasih lalu hendak melangkah pergi, sebelum lengannya ditahan. Taeyong menoleh dan mendapati Wonshik disampingnya.

"Kau sungguh berhenti?" Tanyanya.

"Ya."

Wonshik tersenyum sendu, "Aku tidak tahu, kenapa kau tiba-tiba keluar dari sini." Wonshik menepuk pelan bahu Taeyong, yang jauh lebih pendek darinya. "Tapi seperti nya, aku akan merindukan mu nanti."

Taeyong balas tersenyum hingga menampilkan barisan giginya yang rapi. "Kau memang harus mengingatku."

Taeyong bergumam pelan, dia tidak sadar jika semua tatapan orang yang ada diruang ganti masih menatapnya. "Eum, Wonshik. Aku ingin minta maaf padamu."

"Minta maaf untuk apa?"

"Aku selalu mengataimu tiang listrik."

Wonshik terkekeh, "Astaga, Taeyong. Aku pikir ada apa." Wonshik merangkul bahu Taeyong, memeluknya dan menepuk pelan punggungnya. "Kau sudah kuanggap seperti adik sendiri."

Taeyong mengangguk, dan balas memeluk Wonshik. Tiba-tiba ia merasakan udara semakin sesak saat semua teman-temannya mendekat dan memeluknya secara bersamaan.

🌷

Yeji datang dengan tergesa memasuki kantor milik Jaehyun. Ia berniat untuk mencari Taeyong, Yeji ingin mengatakan maaf. Semalam, saat ia mengantar Taeyong pulang, anak itu hanya diam, begitu sampai didepan rumah, Taeyong langsung masuk tidak memberi Yeji kesempatan sama sekali untuk berbicara. Ini salahnya, Yeji mengaku salah. Jika saja malam itu ia langsung mengejar Taeyong, mungkin Taeyong tidak akan disentuh oleh pria mesum seperti tadi malam.

Yeji mencegat salah satu karyawan, yang Yeji yakin juga office boy disini karena seragam yang dipakainya sama seperti Taeyong waktu itu.

"Kau tahu dimana Taeyong?"

"Oh Taeyong? Dia berhenti bekerja disni."

Yeji mengerutkan keningnya, "Sejak kapan?"

"Baru saja. Ia menyerahkan surat pengunduran diri pada HRD tadi pagi."

"Sial." Umpat Yeji pelan.

Merasa tidak diperlukan lagi, OB itu memilih pergi, melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Yeji berlari keluar, hampir saja ia keluar dari pintu utama, melihat langkah sepatu pantofel yang berada didepannya, membuat Yeji mendongak, ia mendengus saat tahu siapa didepannya.

Satu tamparan, yang tidak pernah Yeji duga mendarat kencang dipipinya, hingga mampu membuat wajahnya menoleh.

"Kenapa menampar ku?!" Yeji mendecih, meludahkan air liur nya yang terasa seperti karat, darah keluar dari mulutnya.

Jaehyun tersenyum miring, "Satu tamparan karena telah membuat Taeyong dalam bahaya tadi malam."

Satu pukulan juga Jaehyun rasakan ketika Yeji meninju wajah nya tak kalah kuat. Jaehyun mengusap hidungnya yang terasa nyeri karena juga mengeluarkan darah.

Yeji pernah belajar bela diri sewaktu masih jadi pelajar, jadi pukulan Yeji tidak bisa dikatakan main-main.

"Satu pukulan karena membuat Taeyong menangis."

"Kau harus ingat ini Tuan Jung. Mulai sekarang, kau tidak akan bisa bertemu dengan Taeyong jika aku tidak mengizinkan." Ucap Yeji datar, dengan mata yang menatap tajam.

"Kau bahkan tidak berhak menahan Taeyong!"

"Aku berhak! Karena akulah yang bertanggung jawab atas Taeyong mulai saat ini."

🌷



Hanya satu tempat yang perlu Yeji datangi untuk mencari Taeyong, karena anak itu, tidak mengenali banyak tempat untuk kabur. Yeji memarkirkan mobilnya, tepat didepan rumah Taeyong. Ia turun dari mobil, baru saja ia ingin mengetuk pintu sipemilik rumah sudah membukakan pintu.

Yeji tersenyum canggung, apalagi melihat wajah datar Taeyong.

"Kebetulan sekali, aku jadi tidak perlu berteriak memanggil mu."

Taeyong menghela nafas, "Tebakan ku tidak meleset. Aku punya firasat jika kau akan datang." Taeyong mengendikan bahunya, lalu kembali masuk dengan Yeji yang mengekor dibelakang.

Taeyong duduk pada sofa, mengambil remote tv dan mencari acara tv dengan malas.

"Taeyong, aku minta maaf tentang semalam. Seharusnya aku tidak membawa mu ke Club dan membiarkan mu sendirian."

Taeyong hanya berdehem menanggapi. "Ya."

"Kau memaafkan ku?"

"Sepertinya."

Yeji menghele nafas, "Aku tahu, kau bukan tipe orang yang mudah memaafkan. Katakan padaku, apa yang kau inginkan agar kau mau memaafkan ku dengan sepenuh hati."

Taeyong melirik sekilas, Yeji yang duduk disampingnya. Menatapnya dengan memohon. Taeyong mungkin bisa memanfaatkan keadaan ini. Sebenarnya, bukan salah Yeji juga. Semalam ia mabuk dan hanya setengah sadar, pandangannya yang memburam tidak sengaja melihat pria tampan, alhasil ia menggoda pria itu, berakhir dengan kemeja yang ditarik hingga lepas, karena terkejut dan hasil dari setengah kesadarannya Taeyong berteriak dan melangkah mundur untuk menjauh.

"Aku lapar, tidak makan sejak kemarin." Ucap Taeyong.

Yeji mengangkat sebelah alisnya, "benarkah?"

"Ck, pesankan aku makan yang banyak!"

"Oke oke." Yeji memesan beberapa makanan, dan juga minuman pada aplikasi online.

"Ngomong-ngomong, kau berhenti bekerja?"

"Ya."

"Lalu, sekarang?"

"Menjadi pengangguran yang menyenangkan. Siapa tahu aku bisa mendapat penghargaan, karena terlalu lama menganggur seperti Patrick."

Tidak juga, sebenarnya Taeyong sempat berpikir akan kembali menjual susu keliling dan akan bertemu dengan Lucas lagi. Ah, sudah lama sekali Taeyong tidak melihat temannya yang satu itu, walaupun Lucas terkadang menyebalkan.

Yeji berdecak, ia menggelengkan kepalanya. "Bagaimana jika kau bekerja dikantor ayahku saja?"

"Memangnya bisa?"

"Tentu saja."

"Aku mau!" Sahut Taeyong.

Setelah itu, Taeyong kembali menatap pada layar tv, sedari tadi jarinya tidak berhenti memencet tombol remote, mungkin tidak lama tv didepannya akan meledak karena berpindah terlalu cepat.

Yeji yang kesal melihatnya pun merebut remote itu dari Taeyong, dan menjauhkannya dari jangkauan anak itu. Taeyong ingin protes, tapi tidak jadi karena yang muncul saat ini adalah tayangan kartun kesukaannya.

"Wah, bagaimana caranya kau menemukan nya? Aku mencarinya sejak tadi, tapi tidak ketemu." Ucap Taeyong.

"Kau bahkan sudah melewati tayangannya lebih dari sepuluh kali."

Beberapa saat setelah itu, keduanya hanya terdiam. Yeji yang tidak terbiasa menonton telivisi, ikut fokus menonton kartun kesukaan Taeyong. Terkadang keduanya ikut tertawa bersama.

Makanan mereka belum datang, mungkin sebentar lagi.

"Taeyong." Panggil Yeji.

"Hm?"

"Kau mencintai Jaehyun?"

Taeyong menatap sepenuhnya pada Yeji. "Aku tidak pantas." Jawabnya kemudian.

Yeji menegakkan tubuhnya, yang sebelumnya jatuh bersandar.

"Kalo begitu, ayo buat diri mu merasa pantas dengannya." Yeji melipat kedua tangannya didepan dada, "dan buat ia menyesal."

"Maksudmu?"

"Aku memiliki jabatan sebagai wakil direktur di perusahaan ayahku. Kau bisa menggantikan ku, aku terlalu malas untuk mengurus perusahaan, lagipula aku bukan pewaris utama."

Taeyong menggeleng yakin, "Aku tidak mengerti sama sekali. Lebih baik kau memberiku pekerjaan bersih-bersih saja."

"Kau bisa belajar Taeyong."

"Tidak."

"Aku sendiri yang mengajarimu. Aku akan mengajari mu selama tiga bulan, itu waktu yang cukup."

"Itu kedengaran sulit."

"Kau belum mencobanya, jika kau tetap tidak mengerti, aku tidak ragu untuk mengirim mu ke Amsterdam. Kau bisa belajar di universitas, tidak terlambat, kau masih muda."

Yeji menangkup pipi Taeyong, yang masih terlihat ragu. Mungkin Taeyong berfikir jika ia hanya bercanda, tapi Yeji serius mengatakannya.

"Bukankah kau ingin terlihat pantas?"

"Tapi, dia sudah membuat ku kesal."

"Jangan membuat dirimu menyesal hanya karena satu kesalahan. Bukankah dia sudah meminta maaf?"

"Aku tidak akan menyesal, tapi dialah yang menyesal." Balas Taeyong.

"Nah, itukan tujuannya? Sekarang, berusahalah. Buat dia menyesal karena telah menyakiti mu. Kau mau membuatnya memohon padamu kan?"

"Tentu!"

"Kau juga ingin menyandang marga Jung kan?"

"Tentu saja!"

"Kau mau belajar?" Tanya Yeji lagi.

"Ya, aku mau!" Jawab Taeyong semangat.

Yeji tersenyum lebar mendengarnya, tapi setelah nya ia meringis pelan, karena merasa perih dibagian sudut bibirnya.

"Kau tak apa?" Tanya Taeyong khawatir, ia baru sadar jika ada sedikit luka disudut bibir wanita itu.

"Tak apa." Jawab Yeji.

"Kenapa bisa luka?"

"Tidak perlu tahu, ini urusan orang dewasa."

"Aku juga dewasa." Taeyong menukik tak terima.

Yeji terkekeh, lalu mengusak surai Taeyong.

"Apa perlu diobati?" Tanya Taeyong serius.

"Tidak. Ini akan sembuh jika kau menciumku." Ucap Yeji jahil.

Cup

Mata Yeji membulat sempurna, ketika Taeyong sungguh mencium nya. Ia menangkup pipinya yang baru saja Taeyong cium dengan tidak percaya.

"Yeji Noona, Terimakasih."

To be continue


Terimakasih semuanya, sampai jumpa yaa 🤍🤍


Continue Reading

You'll Also Like

408K 48.5K 28
1st #Jaeyong (22 April 2020) Apa jadinya jika seorang Boss Mafia tergila-gila pada malaikat? Lee Taeyong, seorang Boss mafia yang langsung mengklaim...
1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
367K 24.1K 39
[BxB] [Mpreg] [MatureπŸ”ž] Taeyong tidak mengerti dengan takdir menyedihkannya dan kedatangan detektif Jung Jaehyun ke dalam hidupnya. -Boys Love. -Don...
3.8M 420K 33
[Romance] Taeyong bekerja sebagai sekretaris dan terjebak bersama seorang Bos yang sangat menyebalkan; Jung Jaehyun. β€’BXB || YAOI || GAY || HOMO. ...