Rimuru Tempest X Omniverse (F...

By Yooo_Dayooo

12.8K 1K 1.3K

Dunia dimana semua orang memiliki kekuatan untuk melakukan segalanya. Kekuatan itu disebut dengan sihir dan s... More

Prolog
Chapter 1: Aku Terabaikan?
Chapter 2: Buku?
Chapter 3: Buku Misterius
Chapter 4: Dragon King Phantom
Chapter 5: Runtuhnya Dunia Bawah
Status Rimuru
Chapter 6: Bertemu Sang MC
Chapter 7: Konflik Yang Memanas
Chapter 8: Medan Perang
Chapter 9: Umat Manusia Terdesak!
Chapter 11: Nasib Kedua Negara
Chapter 12: Kehancuran Planet yang Hampir Terjadi
Chapter 13: Kesaktian Reiji
Chapter 14: Ujung Peperangan
Chapter 15: Chibi Loli?!
Chapter 16: Rimuru si Pembuat Kekacauan
Chapter 17: Pergi ke Dunia Lain?
Chapter 18: Dunia atau Teman
Chapter 19: Waktu Yang Terbelit
Chapter 20: Ketenangan Sementara
QnA
Info Energy
Chapter 20.5: Rise of Demon King
Chapter 21: Realm Of Gods
Chapter 22: Pengkhianatan
Bab 23: Rimuru vs Diablo
Chapter 24: Master dan Butler
Chapter 25: Beginning of Chaos
Chapter 26: Archdemon Lord vs Goddes of Multiverse
Chapter 27: Rimuru vs Yoona
Chapter 28: Kekuatan yang Melampaui Ketiadaan
Chapter 29: Rachnea
Prolog SEASON 5
Chapter 1: Invasi di Alfheim
Chapter 2: Licik dan Kejam
Chapter 3: Shadow
Chapter 4: Bertemu Irregular
Chapter 5: Kota Fertus
Profil Rimuru Tempest
Chapter 6: Ancient Elf
Chapter 7: Kenalan dari Masa Lalu
Chapter 8: Monster God
SEGALANYA DI DROP

Chapter 10: War....Again?

219 34 23
By Yooo_Dayooo

Rimuru POV

Batu kristal anti sihir. Aku mendapatkannya dari surga setelah melawan banyak penjaga surga.

Mereka adalah malaikat tingkat tertinggi dan kurasa yang terkuat dari rasnya.

Mereka kebal terhadap sihir dan jumlah mereka sangat banyak.

Dalam hitunganku, mungkin sudah sekitar 450.000 malaikat yang sudah melawanku disana. Dan itu membutuhkan waktu selama satu hari penuh.

Aku tidak menggunakan pedang elemen, mereka sangat merusak jika kugunakan dan mungkin akan menggila sampai menghancurkan surga. Dan pilihan terakhir adalah pedang Tempest yang paling memadai dan tajam.

Aku bersyukur bisa menemukan batu kristal anti sihir yang mana membantuku untuk menggunakan aura tanpa ada masalah.

Sayangnya aku tidak mendapatkan buku Kehidupan. Jadi aku kembali ke bumi membawa buku magis dan kalung batu kristal.

Ngomong-ngomong, fungsi dari kalung ini cukup mengesankan.

Mampu mengganggu jalur teleportasi dan mengubah koordinatnya ke titik yang cukup jauh dariku.

Serta membuat sihir tidak bisa mendekatiku dalam jarak 10 meter ke segala arah.

Aku bisa terbang berkat batu ini, itu sangat bagus.

Tapi yah, aku cukup terkejut disaat menemukan bahwa setengah dari benua iblis telah musnah karena serangan.

Ada sisa-sisa energi sihir massif yang sangat kuat memenuhi lautan tempatku muncul. Disana juga ada lubang yang sangat dalam.

Jadi, aku berteleportasi ke hutan dekat Negara Shirayuki untuk memenuhi janjiku pada Marie.

Rimuru:"Diablo, bagaimana situasi di Medan perang Kerajaan Andreiss?"

Diablo:"semuanya beres Rimuru-sama."

Rimuru:"oh kerja bagus.

Ah benar juga, aku akan memperkenalkan empat orang.

Keluarlah kalian."

Lubang penyimpanan dimensi terbuka dan empat bola cahaya keluar dari dalam sana serta Marie yang merupakan seorang putri Negara Shirayuki juga berjalan keluar.

Marie:"hahh...itu menakutkan..."

Rimuru:"ini mereka, ayo perkenalkan diri kalian."

Keempat roh pedang elemen kuno berubah ke bentuk manusianya lalu menyapa Diablo.

Hitsurugi:"salam kenal, Namaku Hitsurugi, Pedang Api yang ditempa oleh master."

Hitsurugi, yah... seperti seorang Onee-san, dia memperkenalkan diri pada Diablo.

Suiken:"Aku Suiken, Pedang Air yang ditempa oleh Masterku, hai."

Suiken seorang yang cool dan tenang. Dia memperkenalkan dirinya dengan singkat pada Diablo.

Kazeri:"ohh kau Iblis yah, salam kenal, aku Kazeri, Pedang Angin yang ditempa oleh Rimuru-sama, dan ini--"

Kazeri memperkenalkan dirinya dengan semangat dan Yumichi langsung menutup mulutnya sebelum dia memperkenalkan diri Yumichi.

Yumichi:"b-biarkan aku yang melakukannya sendiri.

H-halo Diablo-san, namaku Yumichi, aku Pedang Batu yang ditempat oleh Rimuru-sama."

Diablo:"kufufu...kalian semua merupakan pedang yang luar biasa, aku merasakan kekuatan yang sangat besar dari kalian.

Namaku adalah Diablo, pelayan setia Rimuru-sama dan sekretaris beliau, senang bertemu dengan kalian."

Diablo memperkenalkan diri dengan sopan.

Rimuru:"baiklah, sesi ini sudah selesai. Kalau kalian mau jalan bersamaku, silahkan, tapi jangan terlalu jauh karena reaksi aura kalian bis meledakkan tata Surya ini.

Marie-san, ayo pergi ke kerajaanmu."

Mereka berempat mengangguk. Lalu Kazeri dan Yumichi mengecilkan tubuh mereka dan duduk diatas bahuku.

Karena pakaianku tidak memiliki kantung, mereka duduk disana.

Aku memakai Qipao ngomong-ngomong, ini sudah jadi kebiasaanku.

dan juga....Marie nampaknya sangat terkejut dengan kata-kataku.

Apa? Kalian pikir aku berbohong?

Hitsurugi dan yang lainnya masing-masing memiliki kekuatan untuk menghancurkan dunia jika mereka serius ingin melakukannya.

Dan Sword Intent mereka juga tidak terbatas, hal itulah yang membuat mereka tidak mampu digunakan oleh orang lain kecuali oleh Mu Ruri dan istri lainnya.

Belum lagi bentuk mereka yang tidak terhancurkan, bisa dibilang memiliki salah satu dari mereka merupakan sebuah Cheat yang sangat curang.

Dan aku, seseorang dengan lima cheat dengan tambahan kekuatan cheat yang tidak terkalahkan. Aku belum pernah bertemu dengan lawan yang bisa melukai kulit halusku ini kecuali Dewa Iblis Bintang.

Rimuru:"oh benar, jika Marie-san ingin keluar, berikan dia sihir ilusi.

Mungkin saja negaranya sudah memblacklist keluarga kerajaan dan akan membunuhnya jika dia ditemukan.

Cobalah untuk tidak berbuat keributan."

Diablo:"baik Rimuru-sama."

Marie:"eh? Apa maksudnya itu?"

Rimuru:"kau akan tau bagaimana nasib seseorang yang kerajaannya diambil alih oleh seorang diktator.

Mereka tidak akan membiarkan satupun garis darah kerajaan tetap ada.

Sebaiknya kau paham bagaimana biasanya penjahat bekerja."

Marie:"....itu..."

Sulit dipahami, aku tau itu.

Akan lebih mudah membuatnya paham dengan eksperimen langsung secara nyata.

Rimuru:"yah, mungkin kau akan terkejut jika datang dan melihat negaramu berubah."

Aku menaruh teknik ilusi pada penampilannya. Atau lebih tepatnya aku membuat penampilan luarnya menjadi berubah.

Rambutnya berwarna hitam dan kedua matanya berwarna biru gelap. Yap, ini cukup cocok.

Sesampainya di Negara....

Kami telah sampai di depan pintu gerbang.

Dan agak merepotkan untuk menjalani pemeriksaan, tapi tidak perlu khawatir, aku telah melihat bagaimana sihir memunculkan sebuah proyeksi.

Jadi, aku menirunya dengan auraku dan membuatnya sama dengan apa yang ditampilkan dari status-status orang lain.

Diablo bisa melakukan semuanya sendiri, dia lolos dari pemeriksaan tanpa ada masalah sama sekali dan tanpa ada orang lain yang mengetahui siapa dia sebenarnya.

Yah....mari kita anggap Diablo sebagai seorang NEET, dia tidak dikenal banyak orang dan hanya orang-orang tertentu yang tau tentangnya.

Marie:"semuanya....nampak normal."

Tidak sesederhana itu, kalau dia kubawa ke tengah kota dan memperlihatkannya pemandangan itu, dia pasti akan mengerti bagaimana seorang penjahat akan bertindak untuk mendapatkan kekuasaan.

Tuduhan palsu dan lain sebagainya dijatuhkan, aku bisa melihat dari jarak yang sangat jauh bahwa Meila sedang mempersiapkan eksekusi keluarga kerajaan.

Pantas saja di sekitar sini sepi, toh itu penyebabnya.

Oh apa itu? Aku melihat ada sebuah kertas buronan yang dibawa oleh salah satu pejalan kaki.

Aku ingin mengambilnya dia nampaknya menjual banyak, atau dia hanya membagikannya?

Dia berjalan kesini tanpa melihatku, aku bisa melihat di matanya sesuatu seperti perasaan yang sangat buruk dan negatif.

Tanpa mempedulikan itu, aku menepuk pundaknya sambil tersenyum.

Rimuru:"ah permisi, boleh aku minta itu?"

??:"ah? Y-ya, silahkan nona cantik."

Dia terdiam selama sesaat dan segera bertindak canggung sambil memberikan kertas buronan.

??:"kalau boleh tau, siapa nama-"

Rimuru:"terimakasih, silahkan pergi."

Aku berjalan menjauhinya. Kurasa aku merasakan sebuah tatapan tajam dari Diablo menuju ke arah pejalan kaki itu.

Rimuru:"baiklah.....oh, nampaknya ini benar-benar terjadi."

Marie penasaran dan melihat ke arah kertas buronan.

Wajahnya tertampang disana dengan tuduhan palsu yang buruk dan dia diberikan bounty sebesar 10 koin emas. Itu jumlah yang banyak, kalau aku menangkapnya disini dan memberikannya pada negara ini, mungkin aku tidak perlu mempertimbangkan tentang uang selama beberapa lama ini.

Rimuru:"hehehe...."

Hitsurugi:"fufu, master pasti memikirkan sesuatu yang kejam."

Suiken:"itu tidak cocok dengan citramu Master."

Rimuru:"ehh? Benarkah?"

Marie merebut kertas buronannya dariku dan melihatnya dengan tatapan yang membingungkan dan berkeringat di wajahnya.

Dia memegangnya dengan kedua tangan dan membacanya dari jarak yang sangat dekat, jangan ditiru ya anak-anak.

Dia shock, aku mengerti setelah melihat bagaimana emosinya bekerja dari bahasa tubuhnya.

Marie:"tidak...mungkin...."

Suaranya gemetar. Dia pasti seperti itu karena melihat kedua orang tuanya dan kakaknya telah memiliki tanda coret di wajahnya di dalam kertas buronan tersebut.

Sesuai dengan apa yang kalian pikirkan, mereka telah dieksekusi dan hari ini akan terjadi.

Antara ingin menyelamatkan atau membiarkan, aku lebih memilih membiarkan.

Mungkin kalian berpikir bahwa aku kejam, namun kupikir Marie perlu perkembangan emosi karen kulihat bahwa ayahnya sudah tua dan kakaknya kurang pintar dalam mengurus kerajaan.

Dia perlu berkembang secara emosi. Akan kubiarkan semuanya terjadi seperti biasa.

Marie tiba-tiba mencoba keluar dari penghalang anti sihir dan Hitsurugi langsung memegang tangannya agar tidak pergi keluar.

Hitsurugi:"mau kemana kau?"

Marie:"lepaskan...! Ayah dan ibu, kakak juga, mereka akan dieksekusi hari ini...! Aku harus menyelamatkan mereka...!"

Hitsurugi:"master tidak menyuruhmu pergi keluar dari penghalang ini--"

Rimuru:"biarkan."

Hitsurugi:"hum?"

Rimuru:"lepaskan dia Hitsurugi, sebuah kerajaan tidak akan mungkin bertahan selamanya meskipun kerajaan terkuat sekalipun."

Hitsurugi melepaskan tangannya dari Marie dan dia pergi keluar dari penghalang.

Diablo mengikutinya sambil memberikan sihir ilusi pada Marie agar penampilannya tidak disadari oleh orang lain.

Rimuru:"baiklah, ayo pergi ke restoran. Aku ingin makan sebentar."

Hitsurugi:"baik master."

Suiken:"baik master."

Mereka berdua mengikutiku. Yumichi dan Kazeri tetap ada di atas bahuku. Mereka duduk dengan santainya disana sambil memainkan rambutku sesekali.

Agak mengganggu sih, tapi rasanya imut melihat mereka berdua melakukan hal itu.

Beberapa lama kemudian.....

Rimuru:"hmm.....ternyata crepes dan es krim juga ada di negara ini......."

Kazeri:"Rimuru-sama..."

*Poke-poke..

Rimuru:"ah ya, ada apa Kazeri?"

Aku melihat ke arah bahu kiri dan Kazeri membuka mulutnya dengan wajah senang.

Kazeri:"aaaa..."

Yumichi:"a-aku juga Rimuru-sama...."

Sungguh, dua makhluk apa ini? Kedua loli-ku ini sangat imut.

Aku memberikan sepotong crepes pada Kazeri dan Yumichi secara bergantian dan mereka memakannya.

... sebenarnya....imut sekali, dengan tubuh mereka yang diperkecil sampai setinggi dua penghapus yang ditumpuk berdiri, memegang kulit crepes dengan ukuran setengah tubuhnya lalu dimakan sambil duduk.....

Rimuru:"hmmhmm~......"

Kazeri:"waaaahh~ manis.."

Yumichi:"manisnya...enak..."

Hitsurugi:"fufu, jika master berkenan."

Hitsurugi menyodorkan suapan es krim padaku.

Rimuru:"*hamp..."

Mmm, manis....dan dingin.

Meskipun aku memiliki resistensi tinggi terhadap suhu, aku bisa merasakan rasa dingin dari es krim ini.

Seperti sedang hang out dengan teman gadis, kami memesan makanan yang biasa dimakan oleh para gadis.

Beberapa orang menyebutkan bahwa aku membawa dua Spirit dan itu hal yang sangat langka. Mungkin maksud mereka adalah Kazeri dan Yumichi.

Kami diperhatikan oleh beberapa orang.

Suiken tidak mau kalah dan memberikan suapan es krim padaku juga.

Karena tidak ada pilihan, aku lanjut memakan eskrim yang diberikan oleh Suiken.

Mmm, liburan yang menyenangkan.

Aku penasaran apakah rencananya berjalan dengan lancar.

*Kling-kling....

Suara bel pintu, seseorang masuk ke dalam bersama dengan Marie yang terlihat depresi.

Dia adalah Diablo.

Diablo mendatangiku lalu menundukkan kepalanya padaku.

Diablo:"sudah selesai Rimuru-sama."

Oh berjalan lebih cepat dari biasanya, sasuga Diablo.

Rimuru:"baiklah, ayo semua."

Hitsurugi dan Suiken mengikutiku dan aku membayar semua makanan yang kami pesan.

Sayangnya makanannya tidak habis karena Diablo datang dengan cepat. Rencananya, aku ingin sedikit berkeliling di sekitar sini.

Dan juga, aku merasakan keberadaan banyak orang mendekati tempat ini dan mengikuti kami. Bagus sekali.

Diablo pasti mengurusnya dengan baik.

Kami pergi ke penginapan dan memesan dua kamar. Satu untukku dan satu lagi untuk Diablo sendiri.

Dia tidak butuh kamar, tapi akan mencurigakan apabila Diablo terus berjaga di luar seakan kami tau apa yang sedang terjadi.

Beberapa waktu kemudian.....

Meila:"katakan dimana orang yang bersamamu!"

Wah wah, lihat siapa yang berteriak disini. Dia adalah Meila.

Baru beberapa hari aku membiarkannya bebas, kenapa dia bertindak lancang seperti ini?

Oh benar juga, penampilanku saat ini adalah ilusi.

Diablo tidak ada disini, dia tidak ditangkap. Malahan dia pergi dari sini entah untuk apa.

Hitsurugi:"master, biarkan saya mengirisnya dengan punggung pedang."

Suiken:"lebih bagus menggunakan aliran air yang acak dan cepat, biarkan aku keluar master."

Rimuru:"nope."

Meila:"masih tidak mau bicara yah...."

Dia mengambil sesuatu dari ruang penyimpanan dimensi dan mengeluarkan sebuah cambuk berduri berwarna ungu.

Meila:"kalau kau tidak bicara, maka akan sakit lho."

Sakit?......oh tidak.

Rimuru:"aku ragu....sangat ragu.."

Beberapa lama kemudian....

Sudah sekitar satu bulan aku berada di penjara dan kualitas makanannya bisa kubilang sangat buruk.

Aku berada satu sel dengan beberapa laki-laki yang juga berbuat kejahatan. Mereka murni jahat.

Jadi, aku membuat mereka jinak dengan cara....yah, menghajar tahanan di satu sel lalu memperbudak mereka agar mereka membiarkanku istirahat dengan tenang.

Aku tidak perlu makan ngomong-ngomong dan juga semua tahanan disini memakai sebuah gelang yang berfungsi untuk menahan kekuatan sihir.

Aku juga dipasangkan, tapi untunglah mereka tidak melepaskan gelang penyegel di kedua tanganku.

Mereka hanya menumpuknya bersama dengan gelar penyegel di tangan kiri. Itu tidak berguna btw.

Untunglah mereka tidak tau bahwa aku membawa batu anti sihir, ini sangat berguna untuk membuat sihir yang ada di dalam gelang penahan kekuatan sihir tidak berguna.

Dan yah, itu akan terjadi jika seseorang lebih dekat dengan ku dalam jarak 10 meter.

Lihat?

"Hehehe, kau hanya beruntung karena sihir kami tersegel. Sekarang...apa yang akan kau lakukan?"

"Aniki! Habisi dan kita buat dia menyesal!"

"Hahaha, kau tidak akan bisa melawan."

Nampaknya mereka tidak tau bahwa akulah penyebab sihir mereka terlepas.

Dan juga.....yah...sihir mereka tersegel karena berada di dekatku.

Mereka hanya bisa memukul saja.

Namun, gelang penahan sihir ini terkunci dengan sihir dan jika sihirnya hilang, otomatis gelangnya terlepas.

Milikku? Mereka menggunakan kombinasi antara sihir dan besi.

Rimuru:"hahhh.....kuharap kalian tidak melakukan ini. Kalian hanya akan membuat diri kalian menjadi korban."

Disini, dalam jarak sepuluh meter, hanya aku yang bisa menggunakan kekuatan supranatural.

Tentunya, aku perlu memikirkan bagaimana cara agar auraku tidak merambat keluar penghalang lalu bereaksi dengan sihir. Aku ingin meneliti bagaimana kedua kekutan itu saling bereaksi dan menyebabkan ledakan. Kupikir karena kualitas auraku begitu tinggi.

"Hah?! Apa yang kau bicarakan ja*ang, setelah ini akan kubuat kau tidak bisa bicara lagi."

Dan yah, adegan dimulai.

Etto, selama sebulan ini sudah banyak sekali para iblis yang masuk ke dalam negara dan membuat negara ini menjadi bagian dari teritori iblis.

Mari kita keluar dari sini dan melihat bagaimana keadaan di luar sana. Bukan hanya penjaga, mungkin orang-orang di permukaan juga sudah pergi dan diganti dengan iblis.

Rimuru:"baiklah, ini saat yang tepat untuk keluar."

Aku bangun dari tempat duduk dan pria di depanku mencoba menggenggam Qipao ku.

Aku sedikit mengencangkan kedua tanganku lalu membabat gelang penyegel sihir dalam sekejap sampai hancur beserta dengan gelang besi yang cukup besar.

Serpihannya jatuh ke lantai.

Rimuru:"fiuh, tanganku berkeringat....kalian bilang apa tadi?"

"Tch, jangan-"

*Bugh!

Uhhh, di benua Mortal maupun Immortal, aku sudah terlalu sering mendengar kata-kata itu dan itu mulai membuatku muak.

Jadi, sebelum mereka membuatku marah, lebih baik kupukul terlebih dahulu!

Beberapa saat kemudian....

"Maafkan kami nona!"

Yah....tepat seperti yang diperkirakan, mereka akan melakukan ini untuk menyelamatkan hidup mereka.

Normalnya, aku tidak akan memaafkan mereka karena mencoba memikirkan hal-hal kotor terhadapku, tapi karena ini spesial, aku akan memaafkan mereka.

Rimuru:"baiklah terserah kalian saja.

Aku mau keluar, terserah apakah kalian ingin keluar atau tidak."

Aku berjalan ke pintu sel lalu menariknya hingga terlepas dari engsel serta temboknya.

Rimuru:"hup...."

Aku menaruh pintu yang sudah tercabut itu kembali ke tempatnya lalu berjalan ke depan.

Tidak ada seorangpun disana, kupikir para iblis sedang melakukan pergantian penjaga.

Penjara ini ada dibawah istana dan merupakan satu-satunya penjara bawah tanah terbesar di negara ini. Tidak heran mereka memiliki saluran air besar dibawah sini.

Aku bisa melihat bagaimana aliran air yang memiliki kabel-kabel yang berisi kekuatan sihir terbentang disepanjang bangunan dibawah kota ini.

Sebuah keajaiban kota ini masih bisa bertahan dari gempa bumi, dengan banyaknya saluran air bawah tanah, mereka tidak runtuh.

Aku keluar dari penjara lewat saluran air bawah tanah menuju pinggir luar kota dan sesekali bertemu monster Undead serta skeleton(K) di sepanjang jalan.

Kau tau, aku merasa seperti Tom Cruise dalam film mata-matanya.

Mencari jalan keluar menggunakan arah angin itu menyenangkan, aku menggunakan penghalang untuk melapisi seluruh tubuhku agar tidak bau karena saluran air.

Meski aku bisa langsung mencari jalan keluarnya dengan mata Sharingan sih...

Aku berlari dan sampai dalam waktu kurang dari 5 menit dan sampai di pinggiran kota.

Rimuru:"wow....aku tidak benar-benar memperhatikannya, tapi kita ini cukup bagus untuk ditinggali.

Mungkin Raja pertama mementingkan desain."

Rimuru:"yosh, mari beraksi...."

Rimuru POV end

Di istana..

Meila, yang sekarang telah menjadi penguasa negara Shirayuki sepenuhnya.

Dia menghapus pemerintahan sebelumnya dan menempatkan hukum iblis di negara tersebut.

Tidak ada manusia disana kecuali budak manusia dengan pakaian lusuh.

Meila saat ini sedang duduk di sofa panjang di balkon istana sambil meminum anggur kesukaannya.

Meila:"fuhhh....hari yang sangat indah...."

*Tok-tok-tok....

Pintu kamarnya diketuk.

Meila:"masuklah."

Meila memberikan izin lalu pintu kamar terbuka. Seorang pria dengan pakaian Butler dan dengan rambut putih serta membawa sebuah surat.

Meila:"ada apa Heion?"

Heion:"Nona Meila, surat kabar baru-baru ini telah datang. Saya harap anda membacanya dan memberikan tanggapan cepat."

Heion mendekati Meila.

Meila membuka telapak tangan kanannya lalu Heion menaruh surat kabar tersebut diatas tangannya.

Meila:"...."

Meila terlihat memicingkan matanya lalu membakar surat tersebut di tangannya sendiri.

Heion:"apa tanggapan anda Nona Meila?"

Meila:"apa...? Tidakkah kau mengerti?

Kita punya sebuah meriam dengan kekuatan serang yang dahsyat.

Para penyihir melakukan tugas mereka dengan baik, fufufu~.

Satu serangan dari meriam itu akan memusnahkan Pahlawan itu bersama dengan kawanannya dengan sangat mudah.

Apa yang kau takutkan terjadi?"

Heion:"saya mendengar bahwa Pahlawan Reiji memiliki kemampuan yang melampaui Pahlawan Tetsuya.

Saya pikir pilihan bijak untuk meminta bantuan kepada Ornmyou-sama."

Meila:"pergilah, aku tidak ingin melihatmu disini."

Meila berbicara dengan suara dingin dan aura ungu keluar dari tubuhnya.

Heion berkeringat dan segera menundukkan kepalanya lalu pergi keluar dari dalam kamarnya.

Meila:"huft.... kudengae status kekuatannya adalah Z+.

Sedangkan dalam satu serangan, meriam itu mampu melenyapkan benua sekalipun.

Itu hanya delusinya saja."

Meila beranjak dari sofa lalu berbaring telentang diatas kasur.

Meila:"....mereka hanya tidak mengerti apapun..."

Di luar kastil, di sebuah jalan yang berjarak 300 km dari istana Shirayuki...

Reiji bersama dengan rombongannya, Risa, Naomi, Hazuki, Hanami dan Tetsuya berjalan menuju negara Shirayuki bersama.

Sudah 15 hari sejak Hanami dan Hazuki kembali pada Risa serta Naomi, hal itu menyebabkan tangisan emosi dari Risa meledak.

Risa tidak bisa menahan rasa bahagianya begitu melihat dua temannya kembali padanya. Meski belum lengkap, namun Risa tetap sangat senang dan memiliki harapan untuk menemukan Minami, atau Rimuru di suatu tempat dimanapun dia berada.

Tetsuya:"ohhh, kau sangat hebat Reiji.

Kemampuan dan status kekuatanmu lebih tinggi dariku."

Reiji:"kupikir kaulah yang hebat Tetsuya.

Melawan musuh-musuh yang sangat kuat seperti itu dan menahan pasukan iblis sendirian di garis depan."

Tetsuya:"ayolah kau terlalu memuji.

Aku tidak benar-benar bisa melindungi mereka yang ada di dekatku.

Tapi yah, aku senang Hanami dan Hazuki selamat."

Tetsuya melihat ke arah


Hanami


Hazuki

Naomi

Dan Risa

Risa:"ada apa Tetsuya-kun?"

Tetsuya:"tidak...hanya saja, aku cukup rindu dengan suasana sekolah..."

Mereka semua merenung sambil tersenyum setelah mendengar perkataan dari Tetsuya.

Dan beberapa saat kemudian, Hazuki berdiri.

Hazuki:"ayo pergi...kita tidak akan membuat kemajuan jika hanya diam disini.

Ayo pergi.."

Tetsuya:"benar yah....baiklah, aku akan mencoba yang terbaik."

Mereka semua berdiri dan berjalan menuju Negara Shirayuki bersama.

Mereka telah membangun hubungan ikatan yang cukup kuat dan saling mempercayai satu sama lain.

Di lokasi lain...

Rimuru bergerak ke tempat yang tidak diketahui siapapun.

Dia terbang dengan kecepatan 10 kali suara dan sampai di hutan Terkutuk dalam waktu 6 menit 20 detik.

Dia berada di ketinggian 3 km diatas permukaan tanah dan menatap daerah hutan dengan sedikit tersenyum.

Rimuru:"...pasukan iblis nampaknya bekerja dengan baik.

Kerajaan Andreiss dalam masa krisis karena pahlawan kuat mereka tidak disana."

Aliran gerakan yang terlihat dari dekat merupakan para iblis yang sedang berjalan menuju kerajaan Andreiss dengan kecepatan konstan 10 km/jam.

Rimuru:"hehe....jadi semakin menarik...."

-----------------------------------------------------------

Wihhhhu akhirnya selesai juga!!

Ngantuk cuyy, mata gw kek mau ketutup!!!

Hahh, ngantuk sumpah.

Kasih tombol coe xB jangan lupa follow kalia kalian suka dengan fanfic ini yah.

Menulis ini dengan mata tertutup itu mungkin saja terjadi jika kita berhasil menghafal semua gerakan di alam semesta.

Entah apa yang gw tulis disini, tOu yah....silahkan baca!mnn

Continue Reading

You'll Also Like

129K 18.3K 57
➤; 𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚-𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧! ⌗ 𝐂𝐡𝐨𝐢 (�...
15.4K 2.3K 21
Sekolah menengah atas 48, Sekolah khusus wanita, Sekolah berandalan yang ada di Distrik 8 kota Nagasaki, Sekolah para berandalan yang mencari kebebas...
102K 4.8K 41
⚠️ Warning ⚠️ bxb, lgbt, gay Cerita ini tidak disediakan untuk '𝙃𝙤𝙢𝙤𝙥𝙝𝙤𝙗𝙞𝙘' ~~~ 𝙂𝙖𝙧𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖 𝙇𝙤𝙘𝙝𝙖𝙧𝙙 atau sering disebut 𝘎𝘢𝘳...
97.3K 6.8K 24
________________________________________ Cerita ini tentang BL,Mafia,Harem dan tolong jangan ber komentar hal hal yang tidak ber etika! Terkecuali me...