MY UNIVERSE × KOOKV ONESHOOT

By kVs_1230

16K 1.2K 105

Berisi kumpulan oneshoot twoshoot dengan pemeran utama kookv Dengan berbagai genre Jangan salah lapak ya ini... More

Snipper and Idol
Empty Without You
....It's You
Gagal Move On...?
More Than Happier..
Lost
Extra Part More Than Happier
IDOL
IDOL Pt.2
IDOL Pt.3
Menyerah
news

Missing You In My Wounds

1.5K 122 9
By kVs_1230

🎼 Talking To The Moon - Bruno Mars

Ini lanjutan part 2 dari Sniper and Idol..

Kookv


.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA

.
.
.
.
.

Jungkook melangkah tergesa di lorong apartemen mewahnya. Beberapa kali salah memasukkan sandi apartemennya. Membuka pintunya dan menutupnya dengan kasar.

Napasnya berhembus tak beraturan. Jantung pria tampan itu tak kunjung tenang setelah mengalami kejadian yang baru saja terjadi.

Bagaimana bisa..

Bagaimana mungkin sosok yang begitu di cintanya ternyata masih hidup?

Bagaimana..

Kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi Jungkook saat ini. Ia kebingungan sendiri.

Kamar yang luas itu terasa sunyi sekali. Bahkan bunyi degup jantungnya pun serasa terdengar di telinganya.

" Bagaimana mungkin? Itu Taehyung?"
Jungkook meremas kasar rambutnya, kepalanya tertunduk dalam.

Ia bahkan mengabaikan kemarahan Namjoon karena telah gagal dalam menjalankan misinya kali ini.
.
.
.
.
.
.

Flashback

.
.
.
.
.
Seoul. September, 5 Years Ago

Waktu itu Jungkook mengajak pacarnya Kim Taehyung ke sebuah bukit yang indah untuk merayakan hari lahir pria kelinci berotot itu.

Bahkan Taehyung masih ingat dengan jelas bagaimana menggemaskan nya seorang Jeon Jungkook ketika sedang merengek.

" Ayolah sayang, nanti malam ikut denganku ya, ya." Rengek Jungkook sembari menggoyang goyangkan lengan kurus Taehyung.

Ya ampun apa gak kebalik kamu Kook. Badan mu aja yang besar tapi gak sinkron dengan wajah bayi dan sikap mu saat ini.

Taehyung yang mendengarnya tiba tiba punya ide kecil. Mungkin menggoda kekasihnya sekali kali gak papa.

" Memang mau ngapain sih Kook. Aku sibuk dengan tugas kuliahku kau tahu itu kan?!."

" Dan jangan lupa panggil aku hyung. Aku masih tua 3 tahun dari mu Kookie."

Jungkook yang mendengarnya seketika melepaskan genggamannya. Menekuk wajah tampannya hingga terlihat jelek. Decakan samar terdengar dari namja bongsor itu.

Taehyung yang melihatnya terkekeh kecil, ya ampun kekasihnya itu memang lucu sekali kalo merajuk seperti sekarang.

Tapi kalo Jungkook marah menyeramkan sekali. Bahkan Taehyung takut menyulut amarah namja Jeon itu.

" Sekalipun hyung lebih tua dari ku tapi aku yang mendominasi hyung kan.. Jadi hyung harus menurut padaku ya hyung sayang.."

Dengan cepat bahkan tanpa Taehyung sadari kini Jungkook tengah menindih tubuhnya. Kedua tangannya di samping kanan kiri Taehyung, menahan tubuhnya agar tidak menimpa langsung tubuh mungil Taehyung.

" Yakk.. menyingkir dari ku Kookie, kau berat tahu." Sungut Taehyung mencoba mendorong tubuh Jungkook dengan ke dua tangannya.

Namun apalah daya bahkan bergeser barang seinci saja tidak. Menyebalkan memang jika mengingat perbedaan tubuh mereka.

" Tidak mau sebelum hyung mau ikut denganku."

Hei Jeon Jungkook itu tipikal namja yang keras kepala, tidak mau mengalah dan segala keinginan nya harus terpenuhi, tidak peduli meski itu terlihat mustahil.

 " Iya iya Jungkookie aku akan ikut denganmu jadi geser sedikit Kook sumpah kamu berat banget ini."

Jungkook terkekeh kecil, menggeser tubuhnya kesamping lalu menarik Taehyung ke dalam pelukannya.

Taehyung sendiri menikmati apa yang di lakukan oleh kekasihnya itu dan menyamankan kepalanya di dada bidang Jungkook.

" Aku mencintaimu hyung."

" Aku juga mencintaimu Jungkook."

.
.
.
.

Skip

.
.
.
.

Kini Jungkook dan Taehyung berada di atas bukit. Melihat lautan cahaya lampu di kota Seoul yang selalu ramai.

" Apa kau kedinginan hyung?" Tanya Jungkook begitu melihat tubuh Taehyung sedikit bergetar.

Meski Taehyung sendiri sudah memakai mantel yang cukup tebal. Pada dasarnya kekasihnya itu memang tidak bisa tahan dengan udara dingin.

" Kemari.."

Jungkook menarik Taehyung. Mendekapnya erat seolah tidak ada hari esok lagi.

" Apa masih dingin hyung?"

Taehyung mendongakkan kepalanya, tersenyum begitu lebar, dimana terlihat begitu indah di mata Jungkook.

Menurutnya, senyuman Taehyung adalah yang terindah, tidak ada duanya. Taehyung jadi terlihat jauh berkali kali lipat cantik dan manis.

" Tidak lagi karena Kookie memelukku." Jawabnya lucu.

Menggemaskan pikir Jungkook. Mencium kening Taehyung penuh kasih. Sedangkan Taehyung memilih memejamkan matanya.

Meresapi kasih sayang dan cinta yang tengah di salurkan oleh Jungkook untuknya.

" Terima kasih hyung karena sudah hadir dalam hidupku. Sabar dengan sikap menyebalkan ku.."

" Baru sadar kalau kami menyebalkan Kook?" Potong Taehyung. Membuat wajah Jungkook mengkerut sebal.

" Aku belum selesai bicara hyung. Jangan main potong dong.." decak Jungkook lalu melanjutkan perkataannya.

" Pokoknya terima kasih dan aku mencintaimu hyung selamanya. Jangan pernah tinggalkan aku ya hyung. Dan ini perintah." Kata Jungkook menempelkan dahinya ke dahi Taehyung.

" Aku juga mencintaimu Jungkook. Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu, kecuali jika kau memintanya." Taehyung mengusap pipi Jungkook dengan lembut.

" Dan aku tidak akan pernah meminta hyung untuk meninggalkanku."

Jungkook mencium bibir Taehyung lembut. Menyesap bibir bawah kekasihnya. Saling memagut dengan penuh perasaan tanpa perang lidah.

Taehyung melepaskan ciuman mereka. Menatap penuh cinta tepat di mata bulat Jungkook yang indah.

" Saengil chukkae Jungkook-ah. My Ironman."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini Jungkook dan Taehyung dalam perjalan pulang menuju apartemen Jungkook.

Perjalanan mereka di isi dengan gelak tawa sepasang kekasih tersebut. Sesekali Jungkook akan menggoda dan menjahili Taehyung sampai namja manis tersebut cemberut, memajukan bibirnya.

Tapi..

Kejadian itu terjadi dengan begitu cepat. Begitu Jungkook membuka matanya yang terasa buram, pertama kali yang di lihatnya adalah kekasihnya Taehyung terluka.

Kedua mata indahnya tertutup. Darah mengalir deras di pelipis kepalanya.

" Tae.." panggil Jungkook lemah. Tangannya mencoba meraih Taehyung namun tak bisa.

Kegelapan lebih dulu meraihnya. Kondisinya juga tak kalah buruknya dari sang kekasih.

Mobil Jungkook di tabrak dari belakang oleh pengendara mobil yang lain. Dan Jungkook tak peduli dengan kondisi si penabrak.

Yang Jungkook pedulikan semoga Taehyung baik baik saja. Dan berharap pertolongan segera datang mengingat jalan kala itu cukup sepi.
.
.
.
.
.
.
.

"..kook."

"..ba...dok.."

Kelopak mata Jungkook bergerak pelan. Telinganya cukup berdenging dengan suara di sekitar nya.

" Jungkook, sayang kau sadar nak?"

Seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik di usianya yang tak lagi muda, tampak sembab wajahnya, menangkup pipi Jungkook lembut.

Begitu juga dengan sosok pria paruh baya yang juga ikut mendekati Jungkook yang terbaring di brankar rumah sakit.

" Papa..mama.."

" Nak bagaimana perasaan mu? Ada yang sakit? Pusing?" Mama mencecar Jungkook yang baru sadar dengan segudang pertanyaan.

" Ma biarkan dokter periksa Jungkook dulu." Papa menarik mama mundur sedikit.

Mempersilahkan dokter memeriksa kondisi anaknya. Sungguh sadarnya Jungkook sekarang serasa sebuah keajaiban untuk pasangan Jeon ini.

" Bagaimana keadaan putra kami dok?" Tanya papa Jeon.

" Tuan muda Jungkook sekarang sudah baik baik saja Tuan. Tidak ada luka yang terlalu parah. Hanya butuh satu minggu Tuan muda untuk dirawat di rumah sakit."

" Selebihnya Tuan muda bisa di rawat jalan di rumah." Jelas sang dokter.

" Syukurlah.. terima kasih dokter.. terima kasih."

" Sama sama Tuan, Nyonya. Kalau begitu saya permisi."

Setelah dokter itu keluar dari kamar rawat Jungkook. Papa dan mama menghampiri namja tampan itu yang kembali tertidur entah sejak kapan.

Sepertinya ia masih lelah, hingga nampak pulas sekali tidurnya. Dengkuran halus terdengar dari celah bibir yang terbuka sedikit.

" Syukurlah putra kita baik baik saja.. tapi bagaimana dengan Taehyungie.. bagaimana caranya kita memberi tahu kondisi Taehyungie pada Jungkook pa?"

Mama mengusap kepala Jungkook lembut, takut gerakannya membangunkan sang anak.

" Kita hanya bisa berdoa ma, semoga Tuhan segera menyadarkan Taehyung." Papa mengusap bahu mama pelan.

Ia juga bingung ketika sang anak nanti bertanya tentang keadaan kekasihnya itu. Karena dia sangat paham dengan sifat Jeon Jungkook.

Sosok yang sekali jatuh cinta tak akan tanggung tanggung memberikan seluruh hatinya. Bahkan nyawa pun akan ia berikan dengan suka rela.

' Papa harus bagaimana nak?'
.
.
.
.
.

Dan benar saja begitu Jungkook terbangun dari tidurnya. Hal pertama yang ia tanyakan adalah Taehyung.

Dia sangat khawatir dengan kondisi kekasihnya itu. Terakhir yang ia ingat, kekasihnya itu tidak baik baik saja. Dia terluka parah.

Begitu mendengar jawaban sang papa Jungkook mengamuk. Memberontak ingin menemui Taehyung. Tidak peduli dengan kondisi tubuhnya.

Bahkan ia tak sadar sampai menangis histeris karena tak kunjung di perbolehkan menemui kekasihnya.

Sampai dokter turun tangan memberikan bius dosis ringan pada Jungkook. Mama Jeon menangis kencang melihat kondisi  putra semata wayangnya.

Papa Jeon hanya bisa mendekap mama erat, memandang sendu putra kebanggaannya, sekarang terluka hatinya karena kondisi kekasihnya.


" Taehyung koma nak.."

.
.
.
.
.

Tengah malam Jungkook kembali terjaga. Diam diam ia keluar dari kamar rawatnya, meninggalkan ibunya yang tengah tertidur, kelelahan karena menjaganya.

Sedangkan papa kembali ke rumah karena besok beliau harus ke kantor dan bekerja seperti biasanya.

Kakinya melangkah dengan pelan. Ia sudah tahu letak kamar Taehyung. Tepat berada di sampingnya.

Jungkook membuka pintu kamar perlahan. Di sana ia bisa melihatnya. Kekasihnya terbaring tak berdaya.

Dengan berbagai alat yang tidak Jungkook mengerti guna menunjang hidup Taehyung.

" By...."

Tangan besar Jungkook mengusap pipi pucat Taehyung lembut sekali. Berusaha agar tak menyakiti sosok indah kekasihnya.

" Taehyung baby.. ini aku sayang.. kau tidak mau membuka matamu untuk ku, hmm?"

Hanya suara kardiograf yang menjawab Jungkook. Mengisi ruang yang hanya di isi oleh dua orang itu.

Sepertinya eomma dan appa Kim tengah istirahat di rumah. Sehingga Taehyung tidak ada yang menjaganya.

" Tae.. kau dengar aku sekarang tidak memanggilmu dengan sebutan hyung. Sekarang bangun dan marahi aku ya.."

Jungkook merebahkan kepalanya disamping Taehyung. Tangan besarnya menggenggam erat tangan Taehyung yang tidak di infus.

Bahu tegapnya terlihat bergetar. Sosok yang biasanya terlihat kuat dan angkuh kini tampah terlihat rapuh tak berdaya.

" Maaf.. maaf by.. maafkan aku.. andai saja aku tidak lalai.. kamu tidak akan.."

Tangisan lirih terdengar dari pria Jeon itu. Tangisannya yang pilu membuat siapa saja ikut merasakan perasaan yang tengah melanda hatinya.

Mama Jeon hanya bisa menangis diam menatap putranya yang tengah menangis terisak di samping Taehyung.

Malang sekali putranya. Begitu kepayahan tanpa sosok seorang Kim Taehyung.
.
.
.
.
.
.
Dan karena Taehyung yang tak kunjung bangun dari komanya. Membuat Jungkook semakin menyalahkan dirinya sendiri.

Meskipun eomma dan appa Kim tak menyalahkannya. Namun Jungkook tak bisa menepis perasaan bersalah itu.

Karena hal itulah Jungkook jadi depresi. Dia sering mengamuk di kamarnya sendiri. Bahkan tidak mengijinkan siapapun masuk ke kamarnya.

Termasuk kedua orang tuanya. Bahkan tak jarang Jungkook akan menghancurkan kamarnya. Bahkan mencoba untuk bunuh diri.

Beruntung papa Jeon segera menemukannya kalau tidak putra tunggal keluarga Jeon itu akan berpindah alam.

Keluarga Kim juga turut sedih dengan kondisi kekasih anak mereka. Taehyung saja belum sadar dan sekarang Jungkook jadi depresi.

Entah dengan bagaimana caranya mereka menghadapi ujian yang tengah menerpa mereka.
.
.
.
.
.

Dengan kondisi Jungkook yang semakin tak terkendali. Papa dan mama Jeon memutuskan untuk pindah ke Amerika.

Mencoba untuk menyembuhkan Jungkook di salah satu rumah sakit milik mereka di sana.

Kepergian mereka semakin membuat appa dan eomma Kim bersedih. Namun mereka sadar kondisi Jungkook juga tak bisa di abaikan. Hingga mereka membiarkan keluarga Jeon pindah.

Butuh waktu bertahun tahun untuk Jungkook sembuh dari depresinya. Hingga Namjoon datang.

Namjoon datang membawa Jungkook keluar dari depresinya. Meski dengan cara yang salah, namun Jungkook akhirnya benar benar sembuh.

Dengan mengalihkan fokusnya, Jungkook menjadi seorang sniper yang paling berbahaya. Dengan identitas yang sangat rahasia.

Tidak pernah ada orang yang tahu seperti apa Justin Seagull sebenarnya. Bagaimana wajahnya.

Karena setiap ia beraksi selalu memakai masker dan topi hitam. Dan karena hal itulah Jungkook bisa keluar dari depresinya. Melupakan sosok yang begitu di cintanya.
.
.
.
.
.

Flashback End

.
.
.
.
.
.

Jungkook menghela napas panjang. Tubuhnya terasa begitu lelah. Setelah mengalami kegagalan pertamanya ini.

" Itu dia.. dia masih hidup.. Taehyungku masih hidup."

Jungkook meremat kaca pembatas kamarnya. Mata kelamnya memandang nanar gemerlapnya kota Amerika.

Jungkook melupakan sosok Taehyung akibat depresinya. Ia berasumsi bahwa Taehyung dulu tidak pernah terbangun dari komanya.

Ia tersiksa dalam perasaan bersalah dan rindu. Rindu akan semua yang ada di diri seorang Kim Taehyung.

Bisakah ia kini mulai kembali berharap..

" Taehyung.. sayangku.. bisakah kita kembali bersama? Aku rindu..hiks.."

Tubun tegap itu meluruh ke bawah. Menangis mengeluarkan rasa sesak yang menghimpit dadanya.

Kali ini, bisakah ia kembali untuk bersama cintanya, sementara ia sudah berkubang darah orang orang yang tak berdosa?.

Tuhan..

Dirinya memang tidak pernah rajin berdoa, Jungkook akui itu. Bahkan ia tidak mengganggap Tuhan itu ada.

Tapi untu kalo ini bisakah Tuhan memberi ya kesempatan?

Kesempatan untuk merengkuh kembali cintanya?

Tanpa harus melihat keadaannya yang sekarang?
.
.
.
.
.

" Taehyung... Aku rindu.."

.
.
.
.
.
.
.

END.

Fyp aja cerita sebelumnya aku terinspirasi dari video karyanya kak @Daiana TK..

THANK YOU @Daiana TK...💜💜💜💜

.
.
.
.
.
.
.

Semoga kalian suka yahh..

Kalau banyak typo mohon di maklumi yahh..

And don't forget..

Buat tinggalin jejak kalian.. vote sama coment gratis kok kakak adek tersayang..

Itu tanda kalian mengapresiasi ceritaku dan sumber semangatku..

Bay bay.. di cerita berikutnya ...

Mohon di maaf kan ya kalo ngebosenin👋👋👋👋👋

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 120K 75
Ini gila, benar-benar gila. Bagaimana mungkin jiwa seseorang yang tertidur setelah dipaksa mencari pasangan tiba-tiba sudah pindah ke raga orang lain...
337K 19.4K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
2.3M 137K 49
•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik di acara Awards international. Belum se...
320K 812 8
konten dewasa 🔞🔞🔞