TAEYONGIE - JAEYONG

By ppeachrose

1M 104K 9.6K

BXB || JAEYONG || MPREG "Hei! apa yang kau lakukan?! kau mau telanjang dipinggir jalan?!" - Jaehyun. πŸ₯‡#1- ta... More

1. ☁️
2. ☁️
3. ☁️
4. ☁️
5. ☁️
6. ☁️
7. ☁️
8. ☁️
9. ☁️
10. ☁️
11. β˜€οΈ
12. β˜€οΈ
13. β˜€οΈ
14. β˜€οΈ
16. β˜€οΈ
17. β˜€οΈ
18. β˜€οΈ
19. β˜€οΈ
20. β˜€οΈ
21. πŸͺ (repost)
22. πŸͺ
23. πŸͺ
24. πŸͺ (πŸ”ž)
25. πŸͺ (πŸ”ž)
26. πŸͺ (πŸ”ž)
27. πŸͺ
28. πŸͺ
29. πŸͺ
30. πŸͺ
31. πŸŒ™
32. πŸŒ™
33. πŸŒ™
34. πŸŒ™ (πŸ”ž)
35. πŸŒ™ (πŸ”ž)
36. πŸŒ™
37. πŸŒ™
38. πŸŒ™
39. πŸŒ™
40. πŸŒ™
41. 🀍 (End)
42.🀍 (Bonchap 1/2πŸ”ž)
43.🀍 (Bonchap 2/2)

15. β˜€οΈ

22.3K 2.8K 173
By ppeachrose

SUDAH tiga hari ini Taeyong mulai bekerja lagi, padahal ia masih mempunyai waktu cuti tujuh hari lagi dari perjanjiannya. Ia tidak bisa bermalas-malasan lagi, setelah mendapat kan gajinya ia memakai uang itu untuk membeli ponsel baru. Jadi Taeyong harus bekerja dengan rajin. Selama itu juga ia tidak pernah bertemu dengan Jaehyun lagi, pria itu seperti menghilang begitu saja. Taeyong juga tidak peduli.

Mulai sekarang, Taeyong akan menjaga jarak. Ia harus tau batasan. Rasa kesal dan kecewa tentu saja masih membuatnya sakit hati. Mulut Jaehyun benar-benar sialan.

Taeyong mengusap peluhnya, siang ini ia mengumpulkan sampah yang berada ditong sampah disetiap sudut taman kantor, ia mengumpulkan menjadi satu, hingga kantong kreseknya terisi penuh. Tak jauh darinya, ada Jungwoo yang sedang menanam pohon dan juga beberapa bunga, agar taman terlihat lebih hijau jika ditambahi beberapa pepohonan.

Taeyong mendongak, dan pandangannya seketika menatap mobil yang sangat dikenalinya baru saja terparkir didepan kantor. Hingga ia melihat seseorang dibalik kemudi yang turun dari mobil, seseorang yang sudah lama tidak ia lihat. Tak lama kemudian ia juga melihat seorang perempuan cantik dengan tinggi semampai ditambah dress warna hitam yang ia pakai menambah kesan cantik berkali lipat, Taeyong mengakui itu. Keduanya berjalan beriringan, dengan si perempuan yang menggandeng mesra lengan Jaehyun, tidak ada penolakan sama sekali dari Jaehyun. Taeyong terus memperhatikan keduanya, hingga punggung keduanya tak terlihat lagi karena sudah masuk dikantor.

"Kau melihat apa?" Tanya Jungwoo tiba-tiba. Ia sudah selesai dan melihat Taeyong yang sepertinya sedang melamun.

Taeyong menggeleng, walaupun ia sedikit terkejut saat Jungwoo menghampirinya. "Tida ada."

"Jung sajangnim ya?"

"Tidak, Woo." Jawab Taeyong lagi, ia kembali fokus memasukkan sampah pada kresek tanpa menoleh pada Jungwoo.

"Dia bersama tunangannya dulu. Padahal setahuku mereka membatalkan pertunangannya, tapi entah kenapa perempuan itu datang lagi." Jelas Jungwoo tanpa diminta, karena ia yakin, Taeyong sejak tadi memperhatikan atasan mereka.

"Aku tidak peduli, jadi tidak perlu dijelaskan." Jawab Taeyong acuh.

Ia menoleh pada Jungwoo, yang masih berdiri disampingnya. Ia menahan tawanya, saat melihat pipi Jungwoo terkena tanah. "Pfftt.. Kau terlihat sepe—" Taeyong menghentikan ucapannya, setelah sadar dan berdehem pelan. "Maaf." Gumamnya.

"Kenapa? Memangnya aku terlihat seperti apa?"

Taeyong menggeleng dan tersenyum tipis, saat melihat Jungwoo yang penasaran dengan wajahnya dan meraba wajahnya sendiri, membuat kotoran tanah semakin banyak menempel.

"Ayo, cepat katakan. Jangan bicara setengah-setengah." Jungwoo memaksa karena ia sudah penasaran apa yang akan Taeyong katakan.

"Tidak ada. Setelah ini jangan lupa cuci tanganmu." Ucap Taeyong dan pergi meninggalkan Jungwoo dengan kantong sampah yang sudah penuh.

"Ada apa dengannya? Ia terlalu banyak diam akhir-akhir ini." Ucap Jungwoo pada dirinya sendiri, saat Taeyong sudah berjalan cukup jauh.

🌷🌷

Taeyong menepuk pelan perutnya yang sudah terasa penuh. Ia baru saja makan siang, tepat setelah menyelesaikan pekerjaannya, saat itu juga jam istirahat sudah tiba. Ia makan sendirian saat dikantin tadi, karena tidak melihat Jungwoo. Biasanya mereka akan makan berdua, tapi Jungwoo sering sekali keluyuran saat jam istirahat membuat Taeyong sulit mencarinya. Karena terlalu malas dan juga sudah sangat lapar, akhirnya Taeyong makan sendiri.

Taeyong akan membersihkan toilet lagi hari ini, seperti biasanya ia tidak akan sendiri, ada dua atau tiga teman lainnya yang ikut membantu. Baru saja Taeyong membawa ember dan juga peralatan kebersihan yang lainnya, ia berpapasan dengan seorang perempuan yang tidak asing baginya, seperti nya ia baru saja dari toilet perempuan.

"Taeyong?"

Taeyong tersenyum, "Hai Yeji." Sapanya balik.

Yeji terkekeh, "Apa yang kau lakukan disini?"

Taeyong mengendikan bahunya, "Bekerja."

Yeji menaikkan sebelah alisnya tak percaya. Taeyong mendengus melihatnya.

"Apa kau akan mengatakan, jika aku berbeda dengan malam itu? Ekspektasi mu terlalu jauh."

Yeji mengangguk, "Kau benar, aku hampir saja mengatakan itu."

"Tapi, kau masih terlihat menggemaskan." Yeji terkekeh dan menepuk pelan pucuk kepala Taeyong. Membuat si pemilik kepala mendengus untuk yang kedua kalinya.

"Bisa kita bicara sebentar? Aku hanya ingin mengobrol dengan mu." Pinta Yeji.

"Tidak bisa, aku harus bekerja."

Yeji berdecak, "Tinggalkan saja pekerjaan mu. Aku yang akan bertanggung jawab jika kau kena marah."

Yeji merebut paksa ember yang Taeyong bawa dan meletakkannya begitu saja pada lantai.

"Yeji, aku—" ucapan Taeyong terputus saat Yeji menarik paksa pergelangan tangannya.

Ketika sampai di lobby depan, keduanya terhenti saat melihat Jaehyun bersama perempuan tadi.

Jaehyun yang sedang sibuk dengn ponselnya mendongak menatap Taeyong. Pandangan keduanya bertemu, Jaehyun melihat jelas bagaimana Taeyong menatapnya dengan tajam.

Jaehyun melangkah dengan cepat hendak menghampiri Taeyong tapi tidak sempat karena perempuan itu menahannya.

"Taeyong!"

Taeyong tidak memperdulikan teriakan Jaehyun, kini giliran Taeyong yang menarik tangan Yeji agar keluar dengan cepat dari kantor dan mengajak Yeji duduk di bangku taman.

Yeji menoleh pada Taeyong, tangannya terlipat didepan dada sedangkan kaki kanannya menumpu pada kaki kiri, punggungnya juga bersandar pada kursi.

Mereka sudah duduk beberapa menit yang lalu, dan Taeyong hanya diam saja. Memang sih, Yeji yang menarik Taeyong untuk berbincang tapi melihat raut Taeyong yang sepertinya sedang tidak bersahabat membuat Yeji diam dulu.

"Ada apa dengan kalian? Ada masalah?" Tanya Yeji akhirnya.

Taeyong menoleh dan menggeleng, "Tidak."

"Aku pikir kalian sepasang kekasih."

Taeyong hanya terkekeh mendengarnya.

"Kalian seperti pasangan yang sedang bertengkar." Ucap Yeji.

"He's a jerk." Gumam Taeyong pelan.

Yeji menyerngit ia tidak mengerti jika Taeyong tidak mau bercerita, namun kemudian ia tersenyum tipis.

"Aku tidak bermaksud ikut campur, tapi jika kau ingin bercerita aku bisa menjadi pendengar mu. Siapa tahu bebanmu akan berkurang."

Taeyong menghela nafas, "Beberapa hari yang lalu, dia marah padaku. Dia mengataiku dengan perkataan yang tidak seharusnya aku dengar. Aku cukup sadar diri, jika aku anak yang bodoh, miskin dan memalukan, tidak perlu diperjelas."

"Dia benar-benar mengatakan itu?" Tanya Yeji tak percaya dan mendapat anggukan dari Taeyong. "Bajingan." Desisnya.

"Lalu, bagaimana dengan hubungan kalian?" Lanjutnya.

"Hubungan? Aku dengannya tidak memiliki hubungan apapun."

Yeji menggigit bibir bawahnya, ia sebenarnya masih tidak paham apa yang terjadi. "Apa kau tahu, kenapa Daehwa bisa disini?"

"Daehwa? Siapa?" Tanya Taeyong bingung.

"Tunangan Jaehyun, wanita yang barusan kita lihat dengan Jaehyun."

"Kau mengenalnya? Aku baru tahu, jika Jaehyun memiliki tunangan."

Yeji menghela nafas. "Saat kau pulang dengan Jaehyun waktu itu dipesta, aku mendengar beberapa orang menggosip tentang Jaehyun. Mereka mengatakan jika Jaehyun membatalkan pertunangannya. Karena Jaehyun datang bersama mu, jadi mereka beranggapan jika kaulah kekasih baru nya Jaehyun. Tapi, yang membuatku bingung, kenapa Daehwa ada disini lagi?"

Taeyong hanya menggeleng lemah, "aku tidak tahu." Jauh dihatinya, sebenarnya ada rasa sakit saat mengetahui jika Jaehyun sudah memiliki pasangan.

Lagipula, ia merasa tidak pantas untuk bersama dengan pria tampan itu.

"Aku benar-benar minta maaf tentang ucapan ku waktu itu." Ucap Taeyong tiba-tiba, setelah beberapa saat mereka hanya diam.

"Yang mana?"

"Tentang orang tuamu."

Yeji terkekeh santai, "Jangan dipikirkan, Tae. Aku baik-baik saja."

"Aku pasti membuatmu tersinggung."

Yeji mengendikan bahunya, "Sedikitnya iya, tapi tidak masalah."

"Ngomong-ngomong, kenapa kau bisa berada disini?" Tanya Taeyong.

"Aku ikut dengan ayahku. Sepertinya ia punya sedikit urusan disini." Yeji mendengus, "ibuku yang menyuruh, aku harus mengikuti kemana pun ayahku pergi, katanya supaya ayahku tidak selingkuh. Padahal kau juga tahu kan, jika ayahku sudah tua? Tidak ada yang mau dengannya."

"Ibumu menyayangi ayahmu."

"Ya, begitulah." Yeji tersenyum.

Taeyong menunduk, terlihat jelas jika ia sedang bersedih.

"Hei, ada apa?"

"Aku hanya merindukan orangtuaku."


Yeji tersenyum prihatin, entah mendapat keberanian dari mana, Yeji menarik tubuh Taeyong, membawa pria cantik itu kedalam pelukannya.

Taeyong sempat terkejut awalnya, tapi kemudian ia membalas pelukan itu setelah mendapat usapan yang menenangkan pada punggungnya.

"Jangan bersedih, Taeyong. Malam ini, ikutlah denganku. Aku akan menunjukkan padamu bagaimana caranya bersenang-senang." Yeji tersenyum puas, saat mendapat anggukan dari Taeyong.

🌷

To be continue





Sedikit ga percaya diri, tapi tetep memaksakan diri buat update. Maaf yaaa, klo jadinya aneh. 🤧

Terimakasih, semuanya 🤍


Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 168K 51
❝Na- lo itu cuma milik gue! Lo bisa gak kalau gak usah baik ke semua orang?❞ ❝Jen- lo tau kan, gue sayangnya cuma sama lo- jangan posesif banget, g...
799K 58.7K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
3.3M 268K 44
Taeyong dengan segala tingkah kenakalannya hanya untuk mendapatkan Guru tampan dan dingin yang ia sangat sukai sejak dulu. Start : 15.07.2020 End :...
225K 28.2K 17
❝Bangsat.. kalau gini mendingan gue lrp.❞ Kisah tentang galau nya Lee Taeyong karena rumitnya cinta di dunia Roleplayer. γ€Š Warning 》 ➀ Boy X Boy : H...