MILA ATAU MIKA - GADIS ANTAGO...

By mhmdsalehferdi

360 51 13

Kematian Mila di sebabkan oleh ayahnya sendiri, dimana Mila memang seorang gadis mandiri, yang memang sangat... More

PROLOG
Eps 2. Berbeda
Eps 3. Perubahan
Eps 4. Terjebak
Eps 5. Awal
Eps 6.Nyaman?
Eps 7.Cemburu
Eps 8.Berubah

Eps 1. Mila Atau Mika?

48 13 2
By mhmdsalehferdi

yukk yang baru baca silahkan di vote ya guys,supaya aku makin semangat lagi buat nulisnya...

.
.
.

Brakk...

"Anjirt kenapa endingnya jadi gitu sihh,"ucap Mila dengan emosi. "gue fikir nih si pembunuhnya mika bakalan ditemuiin atau keluarganya setidaknya tau kalo putrinya itu udah mati."

Mila ini sungguh pecinta dunia halu, bagaimana tidak dia akan selalu marah marah nggak jelas kalau novel yang dia baca tidak sesuai dengan apa yang di harapkannya.

"mana si elvano nikah lagi ama si cewek yang menye menyenya minta ampun, ihhh kesel banget dehhh"teriak Mila frustasi, bagaimana tidak frustasi jika tokoh kesayangannya mati begitu saja tanpa di perdulikan lagi.

Mila yang masih dengan fikiran nya sendiri tiba tiba di lempar sebuah buku yang tepat mengenai muka nya.

"yess kena, "ucap Sila bersorak hore.

"bangsat banget sih lo Sil, orang gue kesel ,lo tambah kesel lagi anjir."geram Mila dengan melempar kembali buku yang di lemparkan oleh sahabat lacknatnya itu.

Sila yang tadi berdiri di ambang pintu kelasnya pun melangkah masuk dan langsung duduk dekat Mila. "abisnya lo sih,ngapain teriak teriak segala hah? Mana suara lo sampai di depan kantor guru tau nggak? " Mila yang di ajak bicara hanya terdiam dan memikirkan tokoh tokoh yang ada di Novel yang baru saja dia baca itu.

"weh anjing banget ya lo, gue ajak bicara malah di kacangin" ungkap Sila. Tapi yang di ajak bicara hanya diam tak menanggapi sahabatnya itu.

"Woi anjing! "

"Opo sih,"

"lo kenapa sih Mil?"tanya Sisil.

"gue lagi kesel nih ama tuh Novel, masa iya si antagonisnya kalah lagi ama cewek menye menye"adu Mila.

"ya namanya juga antagonis, pasti bakalan kalah lah ama protagonis,"ucap Sila dengan tenang.

"Hmm,"gumam Mila.

Hening. Sampai akhirnya suara teriakam dari ambang pintu membuat semua siswa di kelas itu menoleh

"hari ini kita penerimaan hasil ulangan MATEMATIKA!"teriak Alfin dengan menunjukkan beberapa kertas di tangan nya.

"mati gue."batin Mila

Alfin sudah membagikan semua kertas jawaban yang sudah di beri nilai, dan semua di kelas itu tidak ada yang remedial,sungguh hasil yang memuaskan.

"nilai lo berapa Mil? "tanya Sila yang langsung membuat Mila terlonjak kaget,membuat Sila menunjukan ekspresi kebingungan. "lo kenapa Mil, gue hanya tanya tentang nilai lo doang, lagian ada yang salah ama muka gue sampai lo kaget nngeliat gue, kayak ngeliat hantu aja"lanjut Sila dengan tangan yang memeriksa wajahnya apakah ada sesuatu yang menempel di wajahnya atau apalah.

Mila yang di tanya hanya bisa tersenyum dan tak lama kemudian dia kembali menatap Sila dengan senyum full membuat Sila bertanya tanya.

"iya,gue emang kaget karena ngeliat hantu"ucap Mila dengan muka yang seolah olah takut. "ohh"ucap sila dengan mulut yang membentuk o, membuat tawa Mila pecah dengan kencang, membuat semua siswa yang berada dalam kelas itu menoleh padanya.

"astaga, lo bego banget sih Sil,"ucap Mila diiringi tawa yang semakin kencang. Sila yang merasa aneh dengan sahabtnya ini akhirnya berfikir, apa ada yang salah dengan ucapannya,beberapa detik kemudian Sila akhirnya melotot dan langsung mencubit lengan Mila dengan keras sehingga sang empunya langsung berhenti tertawa dan memegang lenganya yang baru saja di cubit oleh Sila.

"puas ketawaiin gue ha? "sarkas Sila berkacak pinggang di depan Mila

"belum sih, "ucapnya sambil memasang wajah polosnya. Sila yang mendengar jawaban dari Mila langsung saja menampar mulut gadis itu.

"sakit anjirt,"ucap Mila sambil memegang mulutnya

"Biarin." ucap Sila dengan bersedikap dada.

Mila yang mengerti sahabatnya itu ngambek langsung saja berdiri dan memeluk Sila. "ya udah maafin gue ya"ucap Mila lembut, tapi Sila hanya tetap diam di tempatnya tak bergeming sedikit pun.

Kringg~~~

Bel panjang akhirnya berbunyi berarti sekarang waktunya istirahat, Mila yang mendengar suara bel istirahat berbunyi langsung punya ide yang terlintas di otaknya.

"Sil, sila"panggil Mila dengan menggoyang goyangkan badan Sila

"Hmm,"

"Kantin yuk,gue yang traktir"

"Hmm,"

"udahan napa ngambek nya,tuh siswa yang lain pada ngeliatin kita Sil, mana tatapannya kayak jijik gitu,"ucap Mila dengan menujuk ke beberapa siswa yang sedang melihatnya.

"apa lo liat liat,mau gue keluarin tuh bola mata lo pada, otak kalian pasti mikarnya yang nggak nggak kan, he gue itu masih normal ok, masih suka batangan,"sarkas Sila berkacak pinggang dengan mata melotot sehingga membuat siswa yang tadinya ngeliatin mereka auto kabur. "ya udah kantin yuk, ennek gue disini"ajak Sila langsung menarik tangan Mila.

****

Sesampainya mereka di kantin, membuat mereka harus menghela nafas, bagaimana tidak keadaan kantin sekarang sudah sangat ramai.

"dimana? "tanya Mila pada Sila

"di ujung sana, "ucap Sila sambil menunjuk ke arah ujung yang tempatnya memang masih kosong,yang di balas anggukan oleh Mila.

"lo pesan apa? "tanya Sila pada Mila

"Nasi goreng, Sama es teh aja deh,"

"ya udah tunggu ya,"

"Ok bestie, "ucap Mila dengan semangat 45.

Setelah beberapa saat kemudian akhirnya Sila kembali membawa pesanan Mila tapi anehnya ada seorang cowok yang berada di belakangnya.

"siapa? "tanya Mila

Sila yang ditanya langsung berbalik kebelakang dan mengerti maksud dari sahabatnya itu.

"oh dia, tadi gue cuman minta bantuin doang kok, masa iya gue harus membawa pesanan lo dan bawa punya gue juga. Gue itu cuman punya 2 tangan maimunah, "ucap Sila sambil meangambil makanannya dari adek kelas nya itu

"makasih ya, "ucap sila dengan lembut sambil tersenyum.

"ahh iya sama sama, ya udah aku balik duluan ya kak, selamat menikmati makanannya,"pamit adek kelas itu dengan senyuman manis.

Setelah kepergian adek kelas itu akhirnya Mila dan Sila menyantap makanan mereka dengan lahap. Tak ada aksi ngobrol sedikit pun sampai akhirnya mereka selesai makan.

"Sil, kok perasaan gue ga enak ya? "tanya Mila pada Sila, dia merasa seperti bakalan terkena masalah lagi

"Mungkin perasaan lo aja kali, "ucap Sila dengan tenang.

"Mungkin aja ya,"

"Hmm, "

Akhirnya mereka berdua pun memilih untuk kembali ke kelas tapi saat di pertengahan jalan tiba tiba saja kepala Mila merasakan pusing

"Sil sil sil,kepala gue pusing banget, plis anterin gue ke UKS ya, "ucap Mila memegang kepalanya karena terasa sakit dan penglihatanya buram

"Mila, lo baik baik aja kan?"tanya Sila

"Anterin gue ke UKS ya,"

"ok gue anterin, "

Saat mereka ingin ke UKS mereka berpapasan dengan Bu Novi

"Mila, Sila ada apa ini? "tanya Bu Novi kepada mereka berdua

"Ini bu, katanya Mila agak pusing dan mau di bawa ke UKS bu" jawab Sila

"Iya bu, kepala sayang sangat pusing" lanjut Mila.

"ya udah kalau begitu Mila kamu pulang aja ya, Sila kamu antar Mila pulang ya,"ucap Bu Novi tersenyum kepada kedua siswi itu

"Kalau begitu makasih ya bu, kami ijin kekelas ambil tas, "ucap Mila yang hanya di balas Anggukan oleh Bu Novi. Mereka akhirnya kembali ke kelas dan langsung mengambil tas mereka dan Pulang.

Sepanjang perjalanan, Didalam mobil Mila hanya menatap kosong kedepan, Sila yang merasa sahabatnya dari tadi berperilaku tidak seperti biasanya langsung bertanya ke Mila. "Mil, lo nggak papa kan, kok dari tadi gue liat lo nggak kayak biasanya loh, "

"gue nggak papa kok Sil, mungkin cuma kecapean aja, "

"gue harap sih begitu, "

"udah lo fokus aja deh nyetir,"

"Hmm"

Setelah percakapan keduanya,akhirny Sila hanya fokus menyetir,tak beberapa lama kemudian Mila sudah sampai didepan rumahnya.

"Hati hati ya Sil, thanks udah nganterin gue,"

"Hmm, lo baik baik ya, kalau besok lo nggak bisa kesekolah bilang gue aja biar gue yang sampaiin ke guru ok, "

"iya, sekali lagi thanks ya, "

"gue pulang duluan ya,"

Akhirnya Sila pergi dari pekarangan rumah Mika, Mika pun akhirnya masuk kedalam Rumah mewah yang menjadi impian banyak orang.

"Kok tumben kamu pulang cepat, "tanya Arman dengan muka penuh tanya ,Mila yang mendengar tuturan pertanyaan dari sang ayah membuat nya semakin tidak bersemangat lagi, kepalanya sangat terasa sakit dan pusing, baru juga pulang udah di serbu dengan pertanyaan.

"pah, Mila itu baru saja pulang loh pah, biarin Mila kekamrnya dulu" Adit yang dari tadi melihat adiknya seperti tidak baik, langsung saja merangkul sang adik .

"papah sedang berbicara dengan dia, bukan kamu Adit"ucap Arman dengan tegas

Mila yang merasa bakalan terjadi pertengkaran akhirnya membuka suara karena jika tidak bakalan terjadi pertengkaran lagi seperti sebelum sebelumnya. "Mila disuruh pulang sama guru karena Mila lagi nggak enak badan pah"ucap Mila yang menunduk.

"katanya kamu hari ini sudab di bagikan nilai ulangan yang kemarin, kamu dapat nilai berapa? "tanya Arman

Seketika tubuh Mika menengan dan keringat dingin membasahi seluruh wajahnya. Arman yang merasa dirinya di acuhkan pun akhirnya naik pitam dan langsung mencenkram dagu putrinya. yang tadinya menunduk langsung saja melonjak menatap ke atas karena perlakuan kasar dari sang ayah, Adit yang melihat ayahnya itu sudah keterlaluan akhirnya melangkah maju.

"jangan ikut campur Adit, ini urasan saya sama dia," ucap Arman

"tapi Mila adalah adik aku pah,"

"saya tidak peduli, dan buat kamu apakah selain kamu menyusahkan saya dan anak saya, apakah kamu juga tuli? "ucap arman dengan emosi yang sudah mengebu gebu.

"S-sembilan P-pu-luh pah,"ucap Mila dengan nada yang terbata bata, Arman yang mendegar jawaban dari sang anak langsung saja menampar sang anak. "APA SEMBILAN PULUH" teriak Arman dengan emosi yang sudah memuncak. Adit yang darit tadi melihat kelakuan ayahnya sangat keras hanya bisa pasrah.

"Sembilan Puluh itu nilai yang bagus pah, lagian Mila pasti sudah berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan nilai yang sempurna!"teriak Adit kepada Arman, tapi tampaknya sang ayah tidak peduli dengan Anak laki lakinya itu, dia langsung saja mencengkram kembali tangan Mila dan menyeretnya masuk ke gudang, dan mengunci pintunya.

"Pah, maafin Mila"lirih Mila dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, Arman yang mendemger lirihan sang anak pun mendekat dan menampar kembali Pipi mulus Mila.

"Maaf kamu bilang, kamu itu sudah membuat rumah tangga saya hancur, kamu sudah membunuh istri saya,dan kamu itu hanyalah beban dalam hidup saya, paham kamu! "Teriak Arman.

Adit yang mendegar teriakan sang ayah pun berusaha mendobrak pintu itu tapi nihil dia tidak bisa membuka pintu itu. "pahh, papah ingat dia itu anak papa juga pah"Teriak Adit dengan mata yang berkaca kaca, Mila yang mendengar teriakan kakaknya pun kembali mengeluarkan air matanya semakin deras.

"sesayang itukah kak adit sama aku,"batin Mila.

"semoga kamu baik baik aja dek, karena abang sangat sayang sama kamu Mila bahkan jika kamu kenapa napa, mungkin abang akan jadi orang pertama yang sangat hancur, kamu adalah dunia abang Mila, kamu segalanya bagi abang" Seakan menjawab pertanyaan Mila, air mata Adit sudah bisa tertahankan, air matanya keluar begitu saja.

Arman sekarang sudah berkacak pinggang dan membuka tali pinggangnya dan meliltkan setengahnya di kepalan tanganya dan siap menhantamkan benda hitam itu ke tubuh Mila.

Hantaman tali pinggang itu benar benar membuat fisik dan batin Mila terasa sangat sakit,kesadaran Mila akhirnya mulai menghilang dan akhirnya pukulan Arman berhenti dan pergi begitu saja. Adit yang melihat ayahnya pergi begitu saja langsung masuk kedalam.

"M-mila, adek aku Mila"lirih Adit saat menemukan sang adik yang benar benar kehilangan kesadaran bahkan di sekujur tubuhnya terdapat bekas cambukan

"bertahan sayang sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit,bertahan ya dek"Adit yang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan melampaui batas sekarang tidak peduli jika dirinya akan terluka yang terpenting bagi Adit adalah keselamatan adiknya. Tanpa adit sadari air matanya sekarang sudah membasahi wajahnya.

"Mila sayang kamu bertahan ya dek, Kamu pasti bisa Mila kamu itu wanita kuat"ucap Adit tangan yang mengelus pipi sang adik.

***

"dengan keluarga pasien? "ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Mila,Adit pun menoleh dan mendekat ke arah dokter

"Iya saya kakaknya Mila dok,"ucap Adit dengan suara serak karena menangis, bahkan sekarang mata nya terlihat bengkak dan hidungnya yang memerah. "bagaimana keadaan adik saya dok, apa dia baik baik saja? "tanya Adit dengan penasaran.

"maaf, kami sudah berusaha sebaik mungkin dan pasien tidak bisa terselamatkan, kami turut berduka cita"ucap dokter muda itu sambil menundukkan kepalanya dan pergi begitu saja.

Adit yang mendengar kan penuturan sang dokter langsung membuat tubuhnya menegang dan menata kosong kedepan,seakan dunia sudah hancur Adit menangis pilu sejadi jadinya, "M-mi-la kenapa kamu ninggalin abang Mila, "ucapnya dengan tangisan yang sangat menyedihkan.

Diruangan yang serba putih seorang gadis cantik terbaring lemah, tapi beberapa saat kemudian mata gadis itu perlahan lahan terbuka dan menunjukan mata coklat yang sangat indah.

Eunghh...

Suara gadis itu terdengar sangat merdu, gadis itu hanya bisa menatap sekeliling dan memberikan ekspresi kebingungan

"gue dimana, "

"apa gue masih hidup? "

"terus ini dimana lagi? "

"Aaaaaaaaaaa"pekik gadis itu

Tiba tiba saja kilasan kilasan cahaya mengisi kepalanya, dan kepalanya terasa sangat sakit.

"buat lo bitch, jangan pernah sentuh milik gue paham lo, "

"apa sih yang kamu suka dari dia El, aku itu lebih cantik dari dia,aku juga lebih kaya dari dia, apa sih yang membuat kamu lebih milih dia di banding aku? "

"gue benci ama lo, gue ingin lo enyah dari hidup gue,gue nggak sudi punya kekasih kayak lo, paham lo! "ucap Elvano penuh penekanan.

"Kalian semua jahat, kalian semua jahat sama aku, "tangis gadis itu

"apa kak kriss juga udah nggak sayang sama aku? Kalian semua lebih memilih isyana di banding aku iya"

"jangan pernah panggil gue kakak lo MIKA PUTRI ADITAMA BRAM karena gue nggak sudi punya adek modelan kayak lo,paham lo! "

"Hikss Hi-kss hikss kalian semua jahat kalian semua jahat sama aku,"tangisan Mika pecah dan berlari keluar rumah.

Isyana yang melihat Mika keluar rumah pun mengikuti Mika, begitu pun dengan Kriss dan Elvano DKK.

"tunggu Mika, "ucap Isyana sambil menahan tangan Mika

Mika yang tanganya di halangi pun akhirnya berbalik dan menemukan orang yang paling dibencinya.

"lepasin tangan kotor lo dari tangan gue!"sinis Mika ,tapi Isyana sengaja menulikan pendegarannya dan tetap memilih untuk menghalang Mika untuk pergi.

"lepasin gue bilang anjing, tangan lo bahkan nggak pantas sentuh gue, karena tangan lo itu udah bekasan om om"teriak Mika menghentakan tangan nya sehinggan tangan isyana terlepas,Elvano yang melihat Isyana di perlakukan seperti itu oleh Mika akhirnya menarik Isyana kebelkangnya.

"lo bisa nggak sih lembut dikit aja ama dia, Isyana itu udah niat baik mau nolongin lo, tapi lo malah nggak bersyukur sama sekali, "ucap Elvano dengan nada membentak Mika.

"tapi El dia dulu yang bikin aku emosi"bela Mika

"tapi nggak gini caranya"

"terus gimana, gue harus lembut lembutin dia?"

"lo itu benar benar nggak tau diri Mika,"

"biarin aku pergi dan suruh dia atau orang yang bernama Isyana itu,buat nggak ngehalangin aku lagi,"

Saat Mika menyebrang di jalanan, Tiba tiba saja ada sebuah Truk yang melaju kencang di depannya.

"MIKA AWAS... "

"Ahhhh eh eh,tadi itu kilasan memori? "

"Mika? MIKA PUTRI ADITAMA BRAM? "

"Elvano? Isyana? "

"Nggak Mungkin, nggak mungkin, NGGAK MUNGKIN..."teriak gadis itu dan secepatnya dia mencari cermin di laci ruang rawat itu, dan saat dia menemukan nya.

"Aaa ini muka siapa? Ini bukan muka gue anjirt, cantik banget"

Teriakan gadis itu akhirnya memunculkan beberapa perawat

"Mbak Mika sudah sadar? "ucap seorang perawat yang membawa obat obatan itu

"wah alhamdulillah Mbak Mika sudah Sadar"ucap teman perawat itu.

"tunggu tunggu,mereka tadi manggil gue apa, Mika. Nama gue kan Mila bukan Mika shitt jangan bilang kalo gue benar benar udah... Ahh anjirt kayanya iya deh, ini lagi muka ini bukan muka gue fiks kalo gue benar benar udah bertransmigrasi jadi MIKA PUTRI ADITAMA BRAM, seorang antagonis"batin Mila.





Ok jadi di next time aku bakalan nulis nya MIKA ya guys bukan Mila lagi karena Mila disini udah gak ada Yang ada hanya mika ok

Ok guys mungkin segitu dulu ya buat ceritanya, jangan lupa di vote dan coment supaya aku makin semangat buat nulis...

*aku nangis loh saat nulis part adit yang sedang nangis disitu aku merasakan kesedihan adit juga 😢segitu sayangnya dia sama adiknya, lah aku boro boro mau sayang ama adik, ngeliat dia aja bawaannya emosi mulu 😂

Continue Reading

You'll Also Like

280K 23.9K 22
Follow dulu sebelum baca πŸ˜– Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
99.8K 254 6
Khusus 21+ Menceritakan seorang wanita bersuami yang ditiduri oleh banyak laki-laki
1.6M 82.3K 41
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
379K 990 8
konten dewasa πŸ”žπŸ”žπŸ”ž