ATLANA

By Chikyciki

704 203 71

"Kak Atlan, ngapain?" "Naik Na! Jangan banyak tanya, nurut sama gue." Dengan ragu Anna mengangguk lalu menai... More

CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CASE FRIEND'S ATLANA
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9

PROLOG

171 36 14
By Chikyciki

ASSALAMUALAIKUM
SEMOGA SUKA YAH!!!
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE AND KOMEN!
BIAR AUTHOR BISA SEMANGAT UP NYA
💗TERIMAKASIII💗

🍂HAPPY READING🍂

Seorang gadis cantik menatap kertas yang ia pegang dengan perasaan penuh bahagia.

Gadis dengan seragam abu-abu itu mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi, ia tidak sabar menyampaikan kabar bahagia itu pada keluarganya.

Anna Putri Delisa, seorang gadis yang memiliki paras hampir sempurna itu terdiam saat melihat rumah yang ia tempati selama 17 tahun itu terlihat begitu sepi.

Gadis itu menghembuskan nafas pelan, entah bagaimana perasaan keluarganya saat tau anak perempuan mereka mendapat beasiswa.

Ia memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah SMA nya di sekolah yang ia impikan sejak dulu.

Sedari dulu, Anna ingin sekali bersekolah di sana, ia memiliki otak yang sangat pintar. Tapi itu semua tidak cukup karna ia tidak mempunyai biaya yang cukup.

Ayahnya sudah dua tahun lumpuh, ia mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai supir. Dari situ ibunyalah yang menjadi tulang punggung keluarga, Bu Fatma bekerja menjadi seorang ART dan penghasilan sehari-hari ia dapatkan dari hasil membuat kue yang dititipkan di warung-warung tetangga.

*****

"Kak ngapain bediri disitu? Ayo masuk, kasian bapak pasti udah nungguin." Ujar seorang lelaki berusia delapan tahun. Dia adalah Fiko, adik satu-satunya Anna.

Anna langsung menaruh sepedanya di samping rumah. Ia Lalu menyusul Fiko yang sudah masuk duluan.

Anna menatap sendu Ayahnya yang sedang terbaring di ranjang yang sudah usang. Dulu keadaan Pak Ahmad tidak separah itu, ia masih bisa berdiri walau memakai tongkat. Akan tetapi karena kurangnya pengobatan, bukan hanya kakinya saja, tapi bahkan seluruh tubuhnya tidak bisa digerakan, hingga duduk pun harus dibantu oleh kedua anaknya.

"Assalamualaikum, Ayah."

"Waalaikumsalam."

Pak Ahmad tersenyum menatap kepulangan anak gadisnya.

Anna langsung membantu Ayahnya duduk, ia lalu mencium punggung tangannya dengan takzim.

"Ayah, Anna siapin makanan dulu, ya?"

Ayahnya hanya mengangguk, membuat Anna langsung bergegas ke dapur membuat makanan untuk cinta pertamanya.

Anna masuk ke dalam kamar Fiko, sebuah kamar yang cukup sempit dan hanya ditutupi gorden tipis. "Fiko, cepet ganti baju terus makan. Abis itu ke warung ambil uang kue, ibu!" titah Anna sambil melihat adiknya yang sedang menggambar di atas kasur.

Mendengar hal itu Fiko langsung menuruti perintah kakaknya. Fiko tipikal orang yang penurut, ia juga jarang bermain dan menghabiskan waktunya untuk belajar di kamarnya.

"Kak," Ucap Fiko dengan suara pelan.

"Kenapa, Ko?"

"Fiko pengen beli pensil warna, Temen Fiko gak mau pinjamin soalnya Fiko keseringan minjam katanya." lirih Fiko, kepalanya menunduk sambil meremas ujung bajunya.

Anna tersenyum ia memegang kedua bahu Fiko, membuat anak itu mendongak menatap sang Kakak.

"Nanti pulang dari warung, uangnya beliin Pensil warna, sama buku gambarnya sekalian." Jawab Anna membuat mata Fiko berbinar seketika.

"Beneran Kak?"

"Iya dong, apasih yang enggak buat adik kakak tercinta."

"HORE." Teriak Fiko, ia langsung memeluk Kakanya dengan erat."Makasih yah Kak, Fiko sayang kakak."

*****

Fiko pulang dengan keadaan menunduk, tampak raut wajahnya terlihat ditekuk. Anna yang melihat raut wajah berbeda dari adiknya langsung menghampirinya.

"Kakak." lirih Fiko dengan nada parau.

"Iya, Ko ada apa?" tanya Anna dengan khawatir.

"Uu--uangnya hiks, uangnya diambil jambret." Jawab Fiko membuat Anna melebarkan matanya, gadis itu terlihat kaget dan panik. Ia langsung menelisik seluruh badan adiknya, takut jika para preman itu berbuat macam-macam pada Fiko. "Fiko gak papa kan, gada yang luka? Mana yang sakit?"

Fiko hanya menggeleng, isakan masih terdengar di bibir mungilnya. Ia sangat ketakutan terlebih-lebih saat para preman menodongkan pisau ke arahnya.

Anna memeluk adiknya erat, betapa cerobohnya dia menyuruh adiknya yang mengambil uang tidak seberapa itu.

"Kak, aku takut ibu marah." lirih Fiko pelan.

"Ibu gak akan marah kok, kamu tenang aja, yah!" Anna meyakinkan adiknya, ia juga tau ibunya tidak sekejam itu.

Setelah Anna menenangkan Fiko, gadis itu langsung keluar dengan menaiki sepedanya yang sudah terlihat rusak. Ia harus mendapatkan uang ganti untuk diberikan pada ibunya, Anna tidak ingin wanita yang melahirkannya itu sedih setelah dia lelah bekerja di luar sana.

"Kemana aku harus mencari uang itu apalagi sebentar lagi malam." Anna memijit keningnya yang terasa begitu pening.

Ting!
Sebuah notif masuk ke dalam benda pipihnya. Anna membuka ponselnya yang sudah retak di mana-mana.

Gadis itu tersenyum, melihat sebuah pesan masuk dari sahabat baiknya, Zea. Ternyata selama ini Zea tidak pernah melupakan dirinya, Padahal sudah dua tahun mereka tidak bertemu.

Zea atau yang lebih di kenal dengan nama lengkap Evelyn Queenzea Johnson, adalah seorang gadis cantik yang terlahir dari keluarga berada, Zea adalah teman Anna di SMP. Walaupun Zea anak orang kaya tapi ia tidak pernah malu berteman dengan gadis sederhana seperti Anna.

Zea
Anna, lo serius dapet beasiswa di sekolah gue? Terima Aja na, nanti kita bisa sekamar bareng.

Anna langsung mengetik balasan untuk Zea

Anna
Iya Ze, insya allah kalo aku diizinin sama ibu sama ayah aku juga ingin ke sana.

Zea
Pasti diizinin Na, nanti gue deh yang ngomong sama ibu. Eh gimana kabar keluarga loh, baik-baik aja kan?

Chat dari Zea membuat Anna bimbang, di sisi lain ia ingin mengatakan yang sebenarnya serta meminta tolong pada Zea tapi dia takut karna baru kali ini mereka kembali bertukar kabar.

Anna
Alhamdulillah semuanya masih kaya dulu Ze, tapi tadi Fiko abis kecopetan.

Anna menjelaskan semuanya serta maksud Anna untuk meminta pinjaman uang padanya.

Tidak butuh waktu lama, Zea langsung menyanggupi permintaannya dan mengirimkan uang sebanyak 200.000 ke aplikasi Dana-nya.

Anna mengucapkan banyak terimakasih pada Zea. Gadis itu sudah menjadi malaikat penolong bagi keluarganya. Anna bergegas menuju bang terdekat untuk mencairkan uangnya.

Beberapa menit kemudian
Anna keluar dengan memegang dua lembar uang merah ditangannya, bibirnya tak henti-henti menampilkan sebuah senyuman.

Tapi Naas senyuman itu tidak bertahan lama, saat di depannya ia melihat begitu banyak orang sedang tawuran dengan membawa benda tajam.

"M*TI LOH, B*NGSAT!"

"H*JAR DIA SAMPE, M*MPUS!"

"JANGAN DIKASI AMPUN, A* NJING KAYA DIA!"

"D*SAR, PE NG*CUT!"

"BR*NGSEK."

Perkelahian di depan matanya tak bisa dihindari lagi. Anna, gadis itu tak tau harus berbuat apa. Berjalan sendirian dan mendapati orang tauran adalah suatu kesialan dalam hidupnya.

Riuh jeritan orang-orang di jalan, serta teriakan-teriakan membuat Anna sangat ketakutan, terlebih lagi ia melihat sepedanya yang sudah ancur di tengah-tengah mereka.

"Ii--ibu, aku takut." Anna menangis, bahu gadis itu bergetar. Gadis itu menjerit histeris saat sebuah tangan kekar mencekal pergelangan tangannya.

Anna ditarik ke belakang bank, Pria itu membawanya ke tempat sepi. Anna yang sangat ketakutan semakin berpikiran yang macam-macam

"TOLONG!" Teriak Anna, membuat Pria itu langsung membekap mulutnya.

Anna memberontak akan tetapi tetap saja, kekuatan Pria itu lebih besar darinya.

"Jangan berteriak, atau kita akan ketauan." Bisik Pria itu membuat Anna merinding hebat.

Bersambung...
Visual:

Anna Putri Delisa

Umur:
17 tahun

Hobi:

•Nyanyi

•Baca Novel

Cita-cita:
•Dokter

Sifat:
•Baik hati dan tidak sombong
Ramah
•Penakut

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 174K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.9M 331K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
296K 13.6K 18
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓡𝓲𝓼π“ͺ𝓷�...
1.1M 44.8K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...