Kita dan Takdir (On Going)

By hsnlsr

10.9K 1.3K 53

Kisah yang menceritakan dua insan yang saling mencintai dan saling menjaga satu sama lain. Dua insan yang di... More

PERKENALAN TOKOH
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
part 5
PART 6
part 7
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
part 14
PART 15
part 16
Part 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
Part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
info!!!

PART 8

346 46 3
By hsnlsr

Hai gays apa kabar?
Buat kalian yang menemukan typo bantu komen ya dan juga jangan lupa kasih vote.
Mampir juga ke IG : hsnlsr_
         Tik tok : hsnlsari

Happy reading







































"Ra, Lo kenapa? Ada masalah lagi sama mama Lo?" Tanya Feli.

Feli adalah satu-satunya orang yang mengetahui permasalahannya selama ini.

"Ngga kok Fel, gue masih ngantuk. Kemaren Aska ngajak gue keluar dan pulangnya agak malem." Jawab Fayra menyakinkan sahabatnya itu agar tidak khawatir dengan kondisinya sekarang.

"Lo ngga usah bohong Ra, walau gue baru temenan sama Lo 5 bulan. Tapi Lo ngga bisa bohongin gue Ra." Ucap Feli.

"Lagian juga udah pasti ada masalah, Lo pulang malem sama Aska dan Lo mesti di marahin." Lanjut Feli.

"Iya deh ngaku gue, tapi bukan masalah serius kok Fel, Lo tenang aja." Ucap Fayra.

"Idih, terserah Lo deh." Ketus Feli dan berlalu meninggalkan Fayra begitu saja.

Feli ini tipikal cewek yang tomboi, jadi Fayra sangat nyaman berada di dekat Feli.

"Fel tunggu gue ih" kesal Fayra dan langsung mengejar Feli yang sudah berjalan beberapa langkah di depannya.

...

Dan di tempat lain Aska sedang menjalankan misi rahasia bersama teman-temannya. Mereka berlima sedang membantu penjual gorengan di depan sekolahnya, dengan alasan bahwa mereka semua malas untuk mengikuti pelajaran olahraga yang sangat menguras tenaga.

"Mang gue minta gorengnya satu gapapa kan mang?" Tanya Jay yang sudah melahap gorengan itu sebelum mendapat persetujuan dari penjualnya.

"Iya nak, ambil aja." Jawab amang itu.

"Jay tega amat Lo malak in, udah tua nih" ucap Gavin.

"Lo mau juga kan" ledek Jay.

"Dih, bukan temen gue Lo."

"Gue juga ngga mau jadi temen Lo" jawab Jay dengan santainya.

"Udah-udah, berisik Mulu Lo berdua." Kesal Rion yang sedari tadi hanya menyimak obrolan dari kedua teman gilanya itu.

"Minta dikit Jay" ucap Gavin tiba-tiba.

"Tuh kan, Lo juga mau." Sindir Gavin.

Dan ya kembali lagi mereka beradu mulut, dan dengan kesal Aska langsung mengambil sebiji gorengan dan langsung memasukkan ke mulut Gavin dan Jay.

"Udah diem Lo berdua" ucap Aska.

"Iya-iya bang, nih diem." Ucap Jay dan kembali melahap gorengannya dengan khidmat, begitu juga dengan Gavin.

"Udah jam istirahat nih, ayo masuk." Ajak El pada temannya.

"Bang ngga usah masuklah, bolos aja kita sampai pulang." Rayu Jay pada El.

"Lo mau gue jamuran di sini, gue udah kelas 12 kalau Lo lupa." Ucap Aska pada Jay.

Jay pun langsung mendecak dan akhirnya ikut dengan yang lain masuk.

Setelah melihat semuanya sudah berjalan terlebih dahulu, Aska langsung berjalan mendekati amang penjual gorengan yang menjadi tujuan bolos dia bersama teman-temannya.

"Mang tadi gorengnya berapa?" Tanya Aska.

"Ngga usah den, ngga papa. Itu upah kalian udah bantuin amang." Ucap penjualannya.

"Ngga papa mang, yaudah ini ya. Kembaliannya buat amang aja." Ucap Aska memberikan uang seratus ribu dan setelah itu langsung berpamitan untuk masuk.

"Makasih den"

"Iya mang, kalau gitu Aska masuk dulu." Ucap laki-laki itu dan langsung berjalan menyusul teman-temannya yang lain.

...

Seperti rutinitas setiap hari, Aska saat ini sudah menunggu di depan gerbang sekolah Fayra untuk menjemput kekasihnya itu.

"Tumben pulangnya agak lambat?" Tanya Aska saat melihat Fayra baru keluar bersama teman yang Aska ingat bernama Felicia.

"Tadi ada pelajaran tambahan" jawab Fayra.

"Yaudah ayo naik" perintah Aska.

"Gue balik sama Feli"

Feli yang namanya tiba-tiba di sebut pun langsung kaget "eh, nggak kok. Gu-gue udah di jemput. Ra gue duluan ya." Ucap Feli dengan gugup karna tatapan tajam dari Aska.

"Fel" panggil Fayra namun Feli sudah jalan jauh di depannya.

"Udah yok naik, mendung nih. Keburu ujian nanti" ucap Aska lagi.

Fayra pun dengan hati kesal pun akhirnya naik ke jok belakang motor Aska.

Dan benar saja kurang dan 5 menit perjalanan hujan mulai turun lumayan deras.

"Ra kita berhenti dulu ya" teriak Aska karna hujan yang begitu berisik.

"Ngga usah Ka, kita langsung pulang aja." Ucap Fayra.

"Kita berhenti dulu Ra, nanti Lo sakit."

"Ngga, gue udah biasa hujan-hujanan." Jawab Fayra.

"Ngga, kita berhenti dulu" ucap Aska dan langsung memberhentikan motornya di sebuah ruko yang tutup.

"Turun Ra." Ucap Aska saat sudah sampai di salah satu ruko yang tutup.

"Ka kita langsung pulang aja, gue udah di tungguin mama gue" ucap Fayra sedikit keras agar Aska dapat mendengar yang di ucapkan.

"Mama Lo pasti ngerti Ra, ini lagi hujan." Jawab Aska.

"Gu-gue ada acara penting habis ini." Ucap Fayra mencoba mencari alasan.

"Sepenting apa-pun acara itu, kesehatan Lo lebih penting." Ucap Aska tak terbantah.

"Ka-" ucapan Fayra langsung terpotong oleh Aska.

"Lo kenapa se takut itu sama mama Lo?" Tanya Aska tiba-tiba tanpa menatap ke arah Fayra.

Fayra yang mendapat pertanyaan itu sedikit gugup dan berusaha tetap tenang.

"Ya dia kan mama gue, ya pasti gue takut lah." Jawab Fayra.

"Tapi takut Lo ke mama Lo itu beda" ucap Aska.

"Beda dari mana sih Ka?" Tanya Fayra gugup.

Aska langsung menatap ke arah mata Fayra.

"Takut karna patuh dan ketakutan itu beda." Ucap Aska.

"Dih sok tau lu"

"Ra gue serius, kalau emang Lo ada masalah Lo bisa cerita ke gue. Lo ngga harus kaya kemaren cerita ke pohon, pohon ngga bakal ngasih solusi Ra, mending cerita sama gue." Ucap Aska.

"Ngga, enak cerita Ama pohon" jawab Fayra.

Aska langsung memutar bola matanya malas "terserah Lo" jawab Aska kesal karna Fayra yang tidak bisa di ajak bicara serius.

"Yaudah ayok lanjut pulang" ujar Fayra.

"Nunggu reda" jawab Aska ketus.

"Dih gitu aja marah" goda Fayra yang melihat wajah cemberut Aska.

"Ngga ada yang marah."

"Itu marah" goda Fayra lagi.

Aska pun hanya menatap Fayra sebentar dan kembali menatap ke depan.

"Terserah Lo deh mau marah kek mau apa, yang penting ayo buruan pulang. Gue udah di tungguin."ucap Fayra.

"Bawel banget sih dari tadi" kesal Aska yang langsung melepas jaket yang dia gunakan dan memberikannya kepada Fayra.

"Pake" perintah Aska.

"Lo pake apa?" Tanya Fayra.

"Pake baju lah, ngga lihat Lo." Jawab Aska dengan nada yang nyolot.

"Lo pake aja deh, ntar Lo ke dinginan lagi."

"Bawel Lo" ketus Aska dan langsung memakai Fayra jaket miliknya.

Dengan keadaan Aska yang begitu dekat dengan dirinya membuat Fayra gugup tak lupa dengan jantungnya yang berdetak kencang.

"Udah? Gitu amat lihatinnya." Goda Aska tiba-tiba.

Fayra mendecak, "kumat lagi nih orang" gumam Fayra yang tentunya Aska tidak dengar karna derasnya hujan.

"Udah ayo, mau pulang apa mau lanjut natap gue?" Goda Aska lagi.

"Mending pulang, natal Lo bikin gue mual." Ucap Fayra dan langsung naik ke atas jok motor Aska.

"Dasar cewek, gengsinya setinggi harapan orang tua." Gumam Aska.

Setelah merasa Fayra sudah nyaman Aska langsung kembali menjalankan motornya menuju rumah Fayra.

"Pegangan Ra" perintah Aska.

"Ngga usah, gini aja" jawab Fayra.

"Entar Lo ke dinginan"

"Gue udah pake jaket Lo."

"Udah buruan"

Akhirnya Fayra menurut karena dia sudah malas berdebat dengan laki-laki di depannya ini.

Continue Reading

You'll Also Like

5.8M 273K 52
Follow sebelum membaca. Cerita sudah diterbitkan dan tersedia di Shopee. ||Sinopsis|| Menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Revaza Khansa...
2.4M 132K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
6.2M 120K 30
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
619K 65.1K 39
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...