Bulan & Jerian | A Romantic C...

By chupachipp

1.5K 126 15

Bulan was his secret admirer, until she found his phone out of nowhere. More

Cibubur oh Cibubur!
AUTHOR'S NOTE

Arigato Gozaimasu, Narita!

445 37 5
By chupachipp

"Good morning passengers. This is the pre-boarding announcement for flight 89B to Rome. ..."

Suara interkom bandara menyambut Bulan yang baru sampai di Tokyo. Narita begitu padat saat ia ada di sana. Namun apakah Bulan merasa kesal karenanya?

Tentu tidak.

Matahari yang bersinar cerah, para pekerja dengan koper berbagai warna, sampai ornamen bandara yang indah, semua seperti pelengkap di balik senyumnya.

Jika berbicara mengenai Jepang, sebenarnya Bulan tak pernah begitu antusias. Tidak pernah benar-benar ada hal tentang negara itu yang membuatnya terpana.

Namun hari itu, bahagia sekali ia memandang sekelilingnya.

3 hours away to Seoul

Notifikasi ponselnya memberi tahu.

Kini Bulan sedang transit sampai dua jam ke depan, dan barusan ia memutuskan untuk masuk ke restoran Vietnam untuk mengisi waktu tersebut.

Sungguh Asia. Itu yang ia rasakan saat duduk di dalamnya. Aroma hidangan makanan kaya rempah-rempah masuk ke hidungnya. Terlebih saat ia duduk di bangku pinggir kaca yang tak jauh dari pintu dapur restoran.

That morning felt so fulfilled even though she's alone.

Ckrek!

Bulan pun memotret pesawat-pesawat yang bertengger tak jauh dari lokasi restoran. Beberapa petugas bandara ada yang melambaikan tangan dengan tongkat instruksi, ada juga mobil-mobil yang beroperasi untuk membantu teknisi.

Rasa-rasanya, selama belakangan menjalani hidup jauh dari ekspektasi, baru hari ini hatinya merasa ada yang hidup kembali.

Benar-benar seperti pemeran utama drama Tuhan menakdirkan ia menemukan ponsel kakak tingkat yang selalu ia puja bertahun-tahun lamanya.

Aduh udah plis stop mikirin plis udah plis UDAAAAH!

Bulan, yang sejak awal mengetahui bahwa HP yang ia temui di luar stasiun Gondangdia itu merupakan ponsel kakak tingkatnya, tak pernah berani meyakini bahwa Tuhan mengabulkan doanya. Namun takdir aneh macam ini mana mungkin bisa terjadi jika tidak dibantu Tuhan di dalamnya?

Maka itu ia gila sendiri menetralisir perasaannya.

Meskipun tak pernah mengikuti akun Instagram Jerian melalui akun aslinya, namun Bulan selalu memerhatikan akun kakak tingkatnya itu dengan akun kedua—akun sampah yang biasanya digunakan untuk giveaway dan belanja online saja.

Bahkan jika sedang berdoa, kadang figur pria itu yang ada dalam pikiran. Memang dari banyaknya list sifat pria yang ia inginkan, semua ada di dalam diri kakak tingkat jurusan manajemen itu.

"Hehe." Tanpa sadar Bulan tertawa sendirian. Telunjuknya menelusuri setiap sisi ponsel milik Jerian itu, yang ia letakkan di atas meja. Setelah ini Bulan akan ke iBox membeli charger, barusan Jerian sudah memberikan uangnya ke Bulan karena jenis ponsel mereka berbeda jenisnya.

"Heeehehehehehe..."

Ah, sesimpel ditransfer uang saja sudah buat Bulan senang bukan kepalang. Bisa gila ini.

Masalahnya, Jerian Argarasya merupakan pria yang menarik perhatian Bulan bahkan jauh sebelum Bulan masuk BEM dulu. Wajah pria itu yang familiar berhubung sering menjadi seksi dokumentasi membuat ia sering dikenal orang. Tak aneh Jerian juga cepat akrab dengan siapa saja—sayang saja Bulan kelewat tak percaya diri membuat mereka tak pernah berbicara sama sekali.

Padahal, kalau mau membicarakan kesempatan, persentase pertemuan mereka sih banyak sekali.

"Makanya jadi cewek harus pede walau cuma sedikit." Teman kuliahnya dulu bertutur demikian saat Bulan berbicara tentang Jerian. "Muka udah pas-pasan tuh kalo bukan sifat yang bagus ya apalagi yang mau ditunjukin?"

Maka itu, melihat ada kesempatan bersinggungan dengan Jerian seperti ini, Bulan akan berusaha sebisa mungkin untuk dekat dengannya.

Eren!! Lo kan bilang lo sodaraan sama temennya Kak Jeje ya? Nanti kalo (barangkali) dia nanyain gue ke lo, pokoknya bagus-bagusin sifat gue plis ya Ren!!

Tadi sejak pertama kali bercerita tentang tragedi HP Jerian ditemukan oleh Bulan, teman-teman satu gengnya sangat antusias menunggu berita-berita selanjutnya. Bahkan sesimpel Jerian baru transfer uang untuk membeli charger saja Bulan cerita ke Dianne dan Eren.

Ini gue mau videocall sama Kak Jeje, dia pengen nyoba log-in pake qr sambil videocall jadi nanti dia nunjukin laptopnya ke kamera terus gue scan pake hp dia...

Ya. Dalam hitungan menit Jerian akan menghubungi iPad Bulan yang sudah ia siapkan di depannya.

Jangankan videocall, gue bayangin chatan sama dia aja RASANYA MAU KAYAANGG

Mencoba menghabiskan waktu, Bulan pun terus bercermin dan memperbaiki make-up nya.

Drrrrtttt...

Jerian menelepon!

"Halooo Bulan!"

"Halo Kak Jeje!"

Gila! Bulan sampai grogi lima menit awal berbicara dengan lelaki itu. Benar-benar tak disangka. Gue telfon-telfonan begini sama Kak Jeje?!!!??? Ya Tuhan INDAH BANGEETTT!!!

Jerian begitu tampan di seberang sana. Sepertinya ia benar-benar baru sampai, baju dan rambutnya menunjukkan tatanan orang yang rapih bagai sedang pergi jalan-jalan. Jerian sendiri juga bertanya Bulan kini berada dimana, yang setelahnya wanita itu jawab ia sedang sarapan di salah satu restoran di tempat ia transit.

"Wah udah sampe Narita dong ya!"

"Iya Kak... Hehee..."

Sedikit-sedikit tangan Bulan memainkan fabrik sofa restoran. Ia gugup sekali perihal betapa ramahnya Jerian berbicara dengannya.

Seringkali pria itu juga membuka topik karena Bulan lagi-lagi terjerat hening di tengah jalan.

"Yuk coba scan Whatsapp Lan!"

Bulan dan Jerian pun mencoba menyambungkan Whatsapp pria itu ke laptopnya, melakukan inti alasan mengapa mereka videocall. Keduanya sama-sama mengangkat device masing-masing, menyatukan layar dengan layar melalui iPad bulan.

"Yah, nggak bisa lagi."

Sudah coba didekati, ditampakkan ke sisi minim cahaya, sampai ke arah layar tersorot matahari namun proses memindai kode Whatsapp itu gagal juga dilakukan mereka.

Berkali-kali Bulan dan Jerian mencoba namun hasil tetap nihil. Mereka sampai sempat mencoba videocall dengan aplikasi berbeda namun tetap saja hasilnya sama.

"Yah... Sayang ya kak." Bulan berkata demikian.

Padahal sih seneng kan lu! Jadi lu bisa punya alesan chat kak Jeje! Hati Bulan berkata demikian.

Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menyudahi telepon karena Jerian masih harus bekerja dan Bulan juga takut ketinggalan penerbangan, keduanya sama-sama melambaikan tangan ke kamera.

"Makasih banyak ya Lan..." Lagi-lagi Jerian berterima kasih. Karena sudah mau melakukan telepon video dan karena barusan Bulan menawarkan diri membuat Google Drive dari file-file yang pria itu butuhkan.

"Sama-sama Kak.. No worries...!"

"Hati-hati nanti kalo udah mau boarding periksa bawaan jangan sampe ada yang ketinggalan!"

"Iya kak! Makasiiih!"

"Daah Bulan...!"

"Dadah Kak...!"

Nit!

AAAAAAA!!!!!!

Bulan senang bukan kepalang! Tangannya sampai ia letakkan di pipi saking panasnya. Bukan cuma tersenyum lebar, ia sampai berjingkrak kecil saking senangnya!

Astaga Tuhannnnn gue telfonan sama Kak Jeje ya ampun GUE TELFONAN SAMA KAK JEJEEEEE!!!

Tepat saat itu pelayan datang membawa makanan. Lezatnya aroma nasi goreng yang ia pesan semakin membuat hormon serotonin nya meningkat.

Si pelayan pun begitu ramah meletakkan pesanan Bulan. Setelah menyajikan makanan dan minumannya, Bulan bahkan diberikan sovenir kecil dari pihak restoran.

"Arigato gozaimasu!!" Bulan langsung berkata demikian yang dijawab dengan ramah oleh si pelayan.

Di waktu yang sama, pesawat di depan tempat duduk Bulan berlaju hendak lepas landas. Bulan buru-buru mengabadikan momennya dengan kamera ponsel. Matahari yang perlahan menyongsong terang pun menjadi cahaya yang manis. Lalu sambil memakan nasi gorengnya, ia pun memainkan sovenir kecil uang tadi diberikan pihak restoran.

Arigato gozaimasu, everyone!


Continue Reading

You'll Also Like

123K 9.6K 45
Kehidupan setelah menikah itu benar-benar tidak bisa ditebak. Bahkan pasangan suami istri yang sebelumnya telah menjalin hubungan lama pun, bisa saja...
2M 164K 36
"Nikah sama anak Tante, hutang-hutang almarhum Ayahmu akan Tante dan suami anggap lunas." Kalimat itu terus terngiang di kepala Elin Nafisah. Selama...
133K 14.8K 49
I can smile because we're together, i can cry because it's you. So what can't i do? - smile flower
202K 13.7K 46
Seperti lautan malam, aura gelap dan perasaan dingin dari sosok Joshua Maximus membuat Sadriana enggan berhadapan dengan pria itu. Sudah cukup masa...