Just About Kageyama!

By OydisOceano

168K 12.1K 2.7K

Kumpulan tentang one shot, headcanon, ff, chatfic atau apapun tentang Tobio. Tobio × Everyone Yang gak suka s... More

Note
Drunk Kageyama (KenKage)
My Love (TsukiKage)
Mengekspos? (SakuKage) | Chatfic
Dazai Kageyama
Celengan Rindu
Kelopak untukmu.... (TsukiKage)
Kelopak Untukmu... #2
Kelopak Untukmu... #3
Kelopak Untukmu... #4 The end
Simp Kageyama Harem
Kata Terakhirnya (Oikage)
Kata Terakhirnya #2
Kata Terakhirnya #3 [Last Part]
Kekalahan Manis (UshiKage)
Simp Kageyama Harem
Aku Cemburu... (SakuKage)
Sampaikan sayangku untuk dia
Gojou x Kageyama | GoKage
Levi Sebagai Paman Kageyama
Sayonara | AtsuKage
Cukup tau | KuroKage
Simp Kageyama Harem
Siapa yang masih perjaka?
Aku melihatmu | BokuKage
Ayo putus
Aku Melihatmu #2
Aku Melihatmu #3
Jika Harem gabut
Salah Chat
Aku Melihatmu #4
Aku Melihatmu #5
Aku Melihatmu #6 Last part
Sang Alpha | SakuKage
Tobio no Kei | TsukiKage
My Little Vampire | KuroKage
Aku Tau Semua, Keiji | AkaKage
Pertengkaran Kecil | Tsukikage
Kageyama Sebagai Senpai Oikawa
Selamat Tinggal Teman-temanku
Tobio masuk dunia Demon Slayer
Tobio masuk dunia Demon Slayer (2)
Bermain Peran
Apa itu Cinta? | Sakukage
My Little Vampire #2
Seseorang Yang Spesial | AtsuKage
I am not I am | KageHarem
I am not I am #2
Suatu Hal Yang Aneh | TsukiKage
Aku Tahu Semua, Keiji #2
Aku Tahu Semua, Keiji #3 Last Part
Simp Kageyama Harem
I am not I am #3
Dia Milikku! | MiyaKage
I'm The King | OiKage
Itu Siapa?!!!
Takdir yang tercerai-berai | Kage × Tengen
Takdir yang tercerai-berai #2
Takdir Yang Tercerai-berai #3
Anything For You | Kage × Male OC
PDA | KuroKage
Apa ini?
I said, ride me | SakuKage
Pretty Setter Squad
Epilog
Berbaikan ya?
Ship Favoritmu apa?
We Are Sorry, Tobio | IwaOiKinKuniKage
Hanya Pengganti | Sakukage
Hanya Pengganti #2
Salah Chat #2
Tobio menciut | OiKage
New
Dominant | SakuKage
Takdir Yang Tercerai-berai #4
Inner Thought | TsukiKage
Let me go | SunaKage
Hanya Pengganti #3
New pt.2
Seorang Beta | AtsuKage
Rasa Ini | KageKiyo
What Happened To Me? | Ushikage
Did u ever love me? | KenKage
Dominant #2
Girlfriend | TsukiKage
I am not I am #4
Aku abis putus
Kejepit | OsaKage
Treason | UshiKage
Treason #2
Simon Says
Apocalypse | KuniKage
Suki! | KiyoKage
Memperhatikanmu | AkaKage
Simp Kageyama Harem
Prioritasku untukmu | SakuKage
Prioritasku untukmu #2
Prioritasku untukmu #3
How the story end
Hapus nomornya! | TsukiKage
Menantangmu | UshiKage
Brothers! ft Isagi & Dazai
Alpha bukan Beta | HinaKage
Kageyama as Senpai #2
Sweet morning | IwaKage
S Class guide | SakuKage
Prioritasku untukmu #4
Second choice? || TsukiKage
Tokyo date | Kurokage
my little vampire #3 end
salah chat#3

Tidak mirip ft. Dazai Osamu

866 66 2
By OydisOceano

Crossover HAIKYUU x Bungou Stray Dogs

Enjoy!

==========

Tidak ada yang tahu bahwa Dazai Osamu, sang maniak bunuh diri ternyata memiliki seorang adik. Keduanya terpaut umur yang lumayan jauh dan juga tidak tinggal secara bersama. Dazai berada di prefektur Kanagawa, Yokohama, sedangkan adiknya berada di prefektur Miyagi, Sendai. Dikarenakan tempat tinggal mereka yang lumayan jauh atau membutuhkan waktu sekitar enam jam perjalanan, membuat keduanya jarang bertemu.

Jadi, saat Tobio pulang ke rumah, mendapati sang kakak tiba-tiba ada di dalam dengan membawa dua orang tambahan, membuat dia hanya mampu membeku di tempat dengan memandang kaget situasi.

"Apa.. yang terjadi?"

Di sisi lain, dua orang tambahan yang Dazai bawa, Kunikida dan Atsushi, sudah menatap Tobio dengan pandangan waspada dan bersiap-siap menyerang seakan menemukan pencuri.

Dazai dari arah dapur, berjalan santai dengan membawa segelas kopi panas. Melihat Tobio, wajahnya langsung berseri-seri. "Oh! Tobiooo! Kau sudah pulang~?" Dia bertanya dengan nada ceria dan menghampiri adiknya yang masih mematung.

"Uh.." Tobio menengok kakaknya, wajah mengernyit meminta penjelasan, "Ada apa ini?"

"Oi! Dazai! Siapa orang itu?! Kenapa dia tiba-tiba bisa masuk rumahmu?!" Kunikida di seberang, bertanya, buku dan pensil sudah siap di tangan. Jaga-jaga kalau terjadi sesuatu, siap untuk menggambar senjata.

Dazai langsung memberikan pelukan pada Tobio, menghiraukan teriakan Kunikida. "Aku merindukanmu, adikku sayang!"

Tobio masih belum bergerak. Dia bahkan tidak mencoba untuk membalas pelukan kakaknya.

Ini membuat Dazai cemberut. "Apa kau tidak akan memeluk Nii-chanmu setelah sekian lama?"

Tobio mendengar nada rengekan kakaknya, menghela napas. Meskipun masih bingung dengan situasi saat ini, dimana Dazai tiba-tiba berada di dalam rumahnya bersamaan dengan dua orang tidak dikenal, dia mencoba mengerti. Bagaimana pun juga, ini perbuatan kakaknya. Sudah seharusnya dia tidak terkejut lagi.

Tobio lalu membalas pelukan Dazai sembari berucap, "Kau seharusnya memberitahuku lebih dulu kalau mau berkunjung."

"Huh? Berkunjung? Aku pulang, bukan berkunjung!" Teriak Dazai tidak terima.

"Terserah," ucapnya sembari memutar mata.

Tobio lalu melepaskan pelukan sang kakak. Melihat dua rekan Dazai masih menatap sedikit waspada terhadapnya, dia memperkenalkan diri.

"Halo, saya Kageyama Tobio, adiknya Osamu-nii." Tubuh sedikit membungkuk sebagai bentuk menghormati lawan bicara.

Kunikida dan Atsushi awalnya nge-lag. Menatap Tobio dan Dazai secara bergantian, mereka berkedip-kedip.

"Eh? Adik?" Atsushi mencoba mengamati lebih dalam.

Pemikiran Kunikida ketika melihat rupa Dazai dan Tobio yang tidak memiliki kemiripan sama sekali, langsung masuk ke bagian yang paling buruk. Dia menatap garang Dazai, kemudian beralih menatap Tobio dengan simpati. "Nak, kalau kau ternyata diam-diam di ancam oleh maniak bunuh diri ini untuk meminjamkan rumah, kau bisa langsung bilang padaku."

"Eh?"

"Kau tidak perlu sampai bohong segitunya dengan bilang kalau kau adalah adiknya Dazai."

Dazai terkesiap dengan dramatis. "Dia beneran adikku, Kunikida-kun! Mana mungkin aku sampai mengancam adikku sendiri!"

"Diam, Dazai! Aku tidak butuh pembelaanmu!"

"Tapi aku tidak bercanda!" Dazai lalu memandang Tobio yang masih berada di sampingnya. Mata berubah berbinar meminta bantuan. "Benar 'kan Tobio? Kau adikku tersayang 'kan?!"

Tobio sudah lelah. Dengan latihan yang dijalani tadi di sekolah, di tambah drama kakaknya yang tiba-tiba muncul, rasanya dia ingin segera membersihkan diri dan pergi tidur. Tanpa menjawab pertanyaan Dazai, Tobio lalu memutar tubuh, berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai dua, meninggalkan kakaknya yang berteriak memanggil namanya.

Satu jam kemudian Tobio turun menuju ruang tamu dengan membawa kotak P3K. Dia sudah membersihkan tubuh dan memakai piyama, bersiap untuk tidur. Akan tetapi, dia tidak dapat segera melakukannya. Ada satu tugas tambahan karena kehadiran sang kakak.

Sebelum menuju ruang tamu, di mana Dazai dan dua rekannya sedang berbincang serius, Tobio membelok ke dapur terlebih dahulu untuk mengambil susu kotak. Setelah itu, barulah dia menuju ke tempat kakaknya berada.

Dazai yang melihat Tobio datang, menyapa dengan senyuman lebar dan tangan melambai. Dia lalu melanjutkan diskusi yang sedang terjadi dengan kedua rekannya. Dengan begitu, Tobio tidak perlu untuk susah payah mencoba mendengarnya. Dia hanya duduk di kursi sofa panjang yang kosong sembari menghabiskan susu.

"Tobio~" panggil Dazai setelah rapat kecil mereka selesai.

Tobio menenggak susu terakhir lalu meletakkan bekasnya di meja. Dia melirik Dazai dengan datar, kemudian berucap sembari mengayunkan tangan, "Kemari, Nii-san."

Dazai dengan senang hati menuruti perkataan Tobio. Dia melangkahi Kunikida dengan kaki lebarnya, yang menyebabkan Kunikida menggerutu kesal, lalu lompat ke sisi samping Tobio dan langsung memeluknya erat.

Tobio yang dipeluk itu, tidak bisa bernapas karena tubuh Dazai menimpa dirinya. "Berat, Nii-san."

"Hehe~"

"Sebelumnya saya minta karena tidak langsung mengenalkan diri.."

Mendengar ini, Tobio mengalihkan pandangan dari Dazai menuju seseorang yang berucap. Itu pria berambut putih gelap dengan potongan poni yang mengingatkannya pada salah satu pemain Shiratorizawa.

"Saya Nakajima Atsushi!"

"Kunikida Doppo."

Tobio tanpa sadar sudah menepuk-nepuk punggung Dazai. Dia menganggukkan kepala. "Salam kenal Nakajima-san, Kunikida-san."

"Atsushi saja tidak masalah!"

"Ah.. Ha'i Atsushi-san.." dia lalu mendorong tubuh kakaknya menjauh. "Menjauhlah dariku sebentar, Nii-san!"

Dazai mendusalkan wajah ke dada Tobio. "Tapi kau tadi yang menyuruhku untuk mendekat! Kenapa sekarang malah mengusir! Aku tidak mauuu~!"

Tobio memejamkan mata sebentar. Belum juga satu jam mereka bertemu dan Tobio sudah hampir kehilangan kendali emosi. Dia harus banyak-banyak bersabar. "Aku hanya ingin melepas perbanmu."

"Oh!!! Kau seharusnya bilang!" Dazai lalu duduk dengan tegak. Kedua tangan ia julurkan maju ke hadapan Tobio.

Tobio yang akhirnya lepas, membuka kotak P3K-nya. Dia mengambil gunting dan mulai memotong perban yang melekat di lengan Dazai.

"Woah.. Ini pertama kalinya aku melihat Dazai-san melepas perban tangannya.." Atsushi terperangah, mata tidak lepas dari tangan Dazai.

Kunikida menyambung, "Kau benar. Ini pertama kalinya juga bagiku melihat Dazai melepas perban."

Dazai tersenyum jahil. "Kau seharusnya bilang padaku kalau ingin melihatku melepas perban, Kunikida-kun~ aku bisa menunjukkannya padamu caranya~"

Sebuah bolpoin langsung melayang ke kepala Dazai. Kunikida mendengus. "Tidak, terima kasih!"

Tobio selesai memotong satu perban, kemudian beralih ke perban yang berada di lengan satu.

"Oi, gaki. Aku ingin bertanya.." Kunikida bersuara.

Tobio membalas tanpa melirik. "Silakan."

"Apa kau benar adiknya Dazai?"

Gerakan gunting di tangan Tobio kemudian berhenti. Dia mengalihkan pandangan ke samping untuk melirik Kunikida. "Kenapa anda tanyakan itu, Kunikida-san?"

Kunikida dapat melihat ketidaknyamanan Tobio membahas topik tersebut. Dia menjadi merasa canggung, menggaruk pipinya yang tidak gatal, mencoba meminta maaf, "Ah, maafkan aku. Aku hanya tidak percaya bahwa orang gila yang setiap hari mencoba mengakhiri hidupnya ini memiliki adik. Terlebih lagi adiknya masih SMA."

Mendengar kata SMA, membuat Tobio menyatukan alis, dahi berkerut, yang membuat orang dapat salah paham bahwa ekspresinya saat ini adalah menunjukkan kemarahan. "Ada yang salah dengan itu?"

"S-sumimasen deshita!" Kunikida tiba-tiba meminta maaf. Badannya ikut membungkuk membuat Tobio terlonjak kaget.

"Eh? Kau tak perlu minta maaf seperti itu, Kunikida-san. Apa tadi pertanyaanku terdengar kasar? Aku hanya murni bertanya, tidak ada maksud lain."

"A-ah.. begitu.." Kunikida mengambil sapu tangan yang berada di saku bajunya untuk mengusap wajah yang tidak berkeringat. Entah mengapa, dia tadi dapat melihat ada aura intimidasi yang keluar dari diri Tobio. Dia menjadi tanpa sadar menggigil, menyebabkannya sedikit takut. Ya, hanya sedikit. Karena dia bukan pengecut yang akan ketakutan pada seorang anak remaja.

Selagi melanjutkan melepas perban, Tobio menjawab pertanyaan Kunikida, "Aku memang adiknya Osamu-nii."

"Hm! Hm!" Dazai di sisi lain, mengangguk-angguk.

"Pasti yang kalian bingungkan adalah wajah kita yang tidak ada mirip-miripnya. Benar 'kan?"

Atsushi tertawa canggung, mengiyakan pertanyaan yang diajukan Tobio, "Ahaha ya.. itu benar.."

Tobio selesai melepas perban. Dia mengembalikan gunting ke kotak P3K, mengambil perban yang berceceran. "Karena kita memang tidak ada hubungan darah."

"Maksudnya orang tua Dazai-san menikah dengan--"

"Tidak, tidak. Maksudku adalah, Osamu-nii dulu mengajakku pergi dengan menawariku sekotak susu saat aku berumur enam tahun."

"....."

"....."

Itu.. jelas jawaban yang sama sekali tidak terduga.

Atsushi dan Kunikida terdiam mendengar pernyataan blak-blakan Tobio. Kedua muka mereka menunjukkan keterkejutan, rahang jatuh ke bawah menjadikan mulut mereka terbuka lebar.

"I--itu.. uh.." Atsushi melirik Dazai yang sedang senyum-senyum berseri seperti orang kekurangan obat memandangi Tobio. Dia lalu kembali menatap Tobio dengan canggung. "A-apa anda sedang bercanda.. Kageyama-san..?"

Wajah Kageyama datar menatap Atsushi. Tidak sedikitpun menunjukkan ada tanda-tanda sedang bercanda. "Apa aku terlihat sedang bercanda?"

"Ti..dak..?"

Rahang Kunikida yang jatuh belum juga tertutup. Pandangannya berganti antara Dazai dan Tobio beberapa kali, keringat dingin langsung merembes keluar. "O-Oi Dazai.. bukankah ini termasuk kasus penculikan..?"

Dazai cemberut tidak terima hingga pipi menggembung. "Penculikan apanya! Saat itu Tobio bermain sendirian sampai larut malam dan tidak ada yang menjemputnya! Jadi aku membawanya pulang!"

"Kau tidak serius 'kan? Bisa aja memang orang tuanya terlambat atau.."

Tobio lalu berdiri. Waktu sudah menunjukan untuk dirinya segera tidur. Dia berpamitan, "Besok saya ada latihan pagi, jadi saya harus tidur sekarang. Permisi." Dia lalu berjalan menuju kamarnya.

Dazai mengikuti. "Aku ingin tidur denganmu, Tobio-chan!"

"Hah? Bagaimana dengan teman-temanmu?"

"Biarkan mereka tidur di sofa~"

Tobio tidak mau beradu argumen lebih lanjut. "Terserah."

Di sisi lain, Kunikida dan Atsushi masih memproses lebih lanjut informasi penculikan yang baru saja mereka dengar.

The end





=====

Aku merasa ini gaje sekali😩
Hope you can still enjoy this kegajean aku..

Continue Reading

You'll Also Like

16.8K 1.3K 22
"Our beloved mikey... " "Have you learned your lesson now ??" "You belong with us... We're your home" "We only have eyes for you mikey" "You have now...
1.9M 166K 54
All images are from pinterest. WARNING:- BERISI KATA KATA KASAR. ⚠️ - ADEGAN KISSING. ⚠️ - TYPO BERTEBARAN. ⚠️ ...
21.1K 1K 36
Tolong tinggalkan jejak kalian berupa vote,komen atau dua-duanya.. No sinopsis,jika kalian penasaran silahkan langsung baca ceritanya Warning: banyak...
62K 6.3K 34
Langsung Baca aja ya🙌