Don't cry Suke

Galing kay onyxpire

4.1K 177 23

"setiap tetes air mata yang keluar dari mata indah mu, pasti akan kubalas dear, itu janjiku. " ________Narufe... Higit pa

prolog
1
2
berbagi
3
sapaan
bagian 5
bagian 6

bagian 4

303 15 0
Galing kay onyxpire

"arhhh menyebalkan, kalau tau begini aku tidak ikut tadi. Menyebalkan, pokoknya menyebalkan." Hiji menatap sinis mendengar rengekan tak jelas Ciba. Jika saja ia tidak dalam misi sudah dipastikan kepala bundar berhias surai coklat itu sudah benjol.

"Diamlah Ciba!"

"Ck, kau tak mengerti Hiji." Mendengar dengusan singkat Hiji membuat Ciba semakin naik darah.

"Kau tak tau betapa tidak serunya melakukan misi pengintaian dibandingkan misi membunuh mereka. Ck percuma aku membawa bom imut ku ini!" Hiji menatap Ciba tanpa kesan, mencoba untuk tak mendengus lagi.

Hiji melengos menatap arah depan, tepat pada daerah yang menjadi tempat misi mereka. Mata bulan yang awalnya penuh kelembutan berubah sekejab mata. Tatapan tajam sarat akan kebencian memancar begitu jelas, jangan lupakan seringai tipis dibalik topeng elang merahnya.

"Kita mulai Ciba."

Tak menunggu jawaban Ciba, Hiji langsung berpindah tempat.Bersembunyi.Bidik.Tewas.

Melihat Hiji mulai beraksi, membuat ciba tak ingin kalah, meski ia tak diturunkan dalam misi utama, setidaknya ia bersenang senang dimisi pengintaian ini bukan. Lagian penyebab ia berada di misi ini juga karena kesalahannya juga.

Jika mengingat hal itu, ia benar benar kesal. "Inspektur sialan." umpat Ciba melempar bom asap, yang langsung menjatuhkan belasan orang.

"1,2,3,4,.........18,19,20, selesai." gumam Hiji menghitung para penjaga didaerah pengintaiannya.

Sesuai dengan informasi yang Ichi berikan.

" Lapor suki, daerah barat beres....laporan selesai." Selesai dengan laporannya, Hiji menatap kedepan. Arah timur, tempat yang menjadi daerah Ciba.

"Ku harap ia tak mengacau, atau suki akan mengamuk lagi." gumam Hiji sambil duduk diatas tubuh seorang korbannya.

Namun sepertinya harapannya tak terkabul. Sebab dari arah itu mengepul asap yang sangat banyak. "Bodoh!"

Disisi lain, Ciba nampak begitu semangat menabur bom asap sana sini, meski targetnya sudah tumbang semua. Tapi satu yang tak ia sadari, asap dari bomnya meluas hingga kegerbang pertama dan mengaktifkan alaram kebakaran.

Alaram yang begitu keras menjadi daya tarik para penjaga mension, membuat mereka semua menghampiri gerbang pertama, bahkan penjaga gerbang ketiga pun ikut memeriksa, dan........

Mereka semua tumbang.

"hahahahah bodoh!!!" tawa Ciba menggelegar melihat korban nya semakin bertambah. bukan hanya itu, ia semakin senang saat melihat laser kuning yang terpancar ketanngannya, itu tanda dari Hiji diujung sana.

" yesss aku menang hahaha" saking bahagianya membuat ciba lupa melaporkan situasi, hingga dengingan ditelinganya membuat ia sadar.

"hoi, anak anjing jelaskan kedaan disekitarmu bodoh!"

"sialan kau ichi, tak usah teriak juga kau mau membuat telingaku tuli ha.!"

"cepat bodoh!"

"disini beres...kalian bisa memulainya" jelas ciba kesal.

"hmmm"

Panggilan terputus, membuat ciba benar benar kesal setengah mati, cih jika saja ia tak mengalami kejadian itu dan ditolong oleh mereka ia tak akan mau diatur atur seperti ini. "ck sialan."

****

Selesai dengan laporan Hiji, Suki menatap orang orang dibawah sana. Ia dapat melihat betapa mewah dan bahagianya kehidupan keluarga ini, namun dibalik kebahagiaan mereka terdapat keluarga lain yang menderita bahkan hancur sehancur hancurnya.

"sayonara Yamanaka, meski hari ini bukanlah hari kalian. Tapi shinigami memilihku melenyapkan kalian hari ini, jadi berbahagialah." Ichi hanya terkekeh kecil mendengar lullaby yang keluar dari bibir Suki didepannya.

dor...dor...dor...

Tembakan beruntun mengalun begitu indah dipendengaran suki, bahkan Ichi sudah terjun kebawah sambil membawa pistol ditangan kiri dan jarum jarum kecil ditangan kanan.

"Kematian neraka akan menjemput kalian" kekeh Ichi melempar jarum jarum beracunya.

Bahkan topeng silvernya sudah terciprat darah sana sini, gerakan yang gemulai dan lincah membuatnya tak dapat disentuh sedikitpun. "ahhhh ini membosankan."

"hancurkan semuanya, kalau kau bosan." sahut Suki melangkah menuju mansion yang mulai hancur.

Pedang silver tergenggam erat ditangan suki, langkah pasti tanpa ragupun mengiringi perjlanannya. Semua yang dihadapannya ditebas tanpa hati, membuat pedang yang tadinya bersih berlumuran warna merah pekat.

Sibuk dengan dengan didepannya bukan berarti suki mengabaikan musuh dibelakangnya,

slassshhhh..

Kepala yang terpotong rapi menggelinding bagai boling menghampiri Ichi, dan....

dak.....

Tendangan singkat diberikan Ichi, membuat semua yang memandang mereka berdua meringis ngeri.

"mereka iblisss"

Kedua Hakai no Washi itu menari begitu indah, cipratan darah menjadi penghias setiap gerakan mereka. tebasan, tembakan, tusukan mereka lakukan dengan akurat. Bahkan tubuh mereka tak ada goresan sedikitpun.

"hai hai hai, disini ada ciba dan hiji, salam kenall. Wow banyak sekali penggemarmu suki" Ujar ciba yang bergabung dengan kehebohannya.

Dari arah samping Ichi melempar jarumnya, syukur Ciba mengelak dengan gesit. "kau kejam hikss..hiks.."

dorrr....

"dasar gila"

Mengabaikan umpatan Hiji, Ciba berlari dengan bomnya. "ayo mulai Hiji, tadi kita ketinggalan setidaknya kita yang akan berpesta huuuu"

Suki melangkah memasuki mansion , meninggalkan kekacauan dari pesta tenangnya.

"dasar penganggu."

Dor....

Tumbang.

Satu persatu penjaga dalam mansion terkulai lemah tanpa darah. Tembakan dan lemparan Ichi begitu gesit, membuat Suki melangkah tenang mendapati keluarga inti yamanaka.

"maaf menunggu lama." ujar Suki dengan senyum manis dibalik topengnya.

Merasakan Ichi mendekat, Suki memberikan kode menghabisi yang lain. bagian keluarga inti akan menjadi urusannya. "Curang"

"neee kalian tidak meminta ku untuk duduk dulu?" suara lembut namun mematikan berdengung ditengah teriakan kesakitan dilantai atas. "ahhh ichi terlalu terburu buru, maaf nee"

Kepala yang miring kekiri, tangan yang bertautan dibelakang tubuh akan membuat kesan yang sangat imut saat ini, namun sayang bercakan darah ditubuh Suki membuat ia seperti psikopat gila.

"dasar kau iblis, apa yang sebenarnya kau inginkan iblisss. kenapa kau menghancurkan keluargaku." Teriakan sang tetua yamanaka mengalun menyaingi teriakan korban ichi dilantai lain.

Sedangkan suki hanya terkekeh merubah getsur tubuhnya, membuat yang lain bersiaga.

mereka takut, gemetar, tapi.....

"ARRRRGGGHHHHH....."

Merasa lelah berdiri, Suki mendekati sofa tunggal didepannya. Berjalan santai, dan duduk tenang menghiraukan keadaan sekitarnya.

"kuharap kalian tidak keberatan untuk menunggu sejenak nee"

Merasa dipermainkan Dua kepala keluarga mendekati Suki, mengancam dengan revolver satu meter dihadapan suki. "kau ingin menghabisiku? Jahat sekali."

Sepersekian detik tangan yang memegang Revolver itu jatuh melawan gravitasi, bahkan dua kepala keluarga itu tidak sempat bereksi.

"ARRRGGHHHHH TANGAN KUUU....IBLISSS...ARRG..SGH...ERGG.."

"Yah mati,"

"baiklah aku tak akan berlama lama, kau ingat aku? ingat suara ku? ingat rambutku?" pertanyaan suki hanya dibalas kernyitan singkat oleh orang yang tersisa.

"siapa kau!!!"

Brukkk....

"MINAAAA"

"ahhh istrimu mati?."

"SIALAN KAU, MATIIII..."

Suki hanya menatap malas kepala yang terlepas itu. "jadi???"

Pandangan ketakutan didepannya membuat Suki semakin bersemangat menghabisi mereka semua. "jadi kalian tak ingat, ahhh sayang sekali. kalau begitu maTILAHHHH."

TRASSSHH....TRASSSGHHH...

"ARRGGHHH.....SAKITTTT.."

"AARGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHH"

"SAKITTT...ARGGHH......................"

Malam ini menjadi malam terakhir yamanaka, Hakai no Washi melangkah dengan santai meninggalkan mansion mewah yang baru saja selesai dengan cerita kejayaannya. Nyala merah api dan bom kecil bersaut sautan, serine polisi dan ambulan menjadi lullaby bagi Hakai no washi.

Suki menatap prihatin bocah digendongan Ciba. "Seharusnya kau tidak terlahir dalam keluarga kotor ini." gumamnya.

"Kuharap kau senang dengan hadiah kami inspektur rusa khekhekhe".......




__

Maaf kalo membosankan;)
Makasih udah baca🤗

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

83.9K 8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
202K 21.8K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
216K 10.4K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...
127K 13.3K 24
Lima tahun lalu, Wonwoo memutuskan sebuah keputusan paling penting sepanjang hidupnya. Dia ingin punya anak tanpa menikah. Lima tahun kemudian, Wonw...