TAEYONGIE - JAEYONG

ppeachrose

980K 99.4K 9.4K

BXB || JAEYONG || MPREG "Hei! apa yang kau lakukan?! kau mau telanjang dipinggir jalan?!" - Jaehyun. 🥇#1- ta... Еще

1. ☁️
2. ☁️
3. ☁️
4. ☁️
5. ☁️
6. ☁️
7. ☁️
8. ☁️
9. ☁️
11. ☀️
12. ☀️
13. ☀️
14. ☀️
15. ☀️
16. ☀️
17. ☀️
18. ☀️
19. ☀️
20. ☀️
21. 🪐 (repost)
22. 🪐
23. 🪐
24. 🪐 (🔞)
25. 🪐 (🔞)
26. 🪐 (🔞)
27. 🪐
28. 🪐
29. 🪐
30. 🪐
31. 🌙
32. 🌙
33. 🌙
34. 🌙 (🔞)
35. 🌙 (🔞)
36. 🌙
37. 🌙
38. 🌙
39. 🌙
40. 🌙
41. 🤍 (End)
42.🤍 (Bonchap 1/2🔞)
43.🤍 (Bonchap 2/2)

10. ☁️

22.9K 2.7K 155
ppeachrose

SEMENJAK kejadian kemarin, Taeyong tidak diperbolehkan mengepel lantai lagi oleh Jaehyun. Untung saja Tuan Jung bukan tipe seseorang yang mempermasalahkan hal seperti itu, walaupun sifat Taeyong kemarin termasuk tidak sopan, hanya saja Tuan Jung menganggap itu adalah hal yang lucu. Rasanya kantor ini terasa begitu monoton jika tidak ada karyawan seperti Taeyong.

Taeyong bersyukur karena Tuan Jung tidak marah saat itu. Tapi tetap saja, bagaimana jika ia tidak direstui saat menjadi kekasih Jaehyun nantinya? Sekarang Taeyong mendapatkan pekerjaan membersihkan dibagian belakang, seperti gudang, toilet, dan bagian dapur kantor. Dan parahnya, ia tidak diberi tugas membersihkan bagian ruangan Jaehyun. Padahal Taeyong sudah memikirkan berbagai macam hal kotor jika ia berada satu ruangan dengan Jaehyun. Seperti menggoda pria itu, lalu berakhir melakukan adegan panas diatas meja kerja milik Jaehyun. Ugh, tapi sayangnya itu tidak akan pernah terjadi.

Taeyong menghela nafas lelah, ia baru saja membersihkan satu barisan toilet dan ternyata itu cukup melelahkan. Sebenarnya ia masih harus membersihkan satu barisan bagian wastafel lagi, tapi ia sudah sangat lelah. Akhirnya ia pergi meninggalkan pekerjaannya, dan membiarkan satu rekan kerjanya yang membantu nya tadi bekerja sendirian.

Awalnya temennya itu yang ia sendiri tidak tahu namanya, marah saat ia ingin pergi, tapi ternyata Taeyong lebih galak dari nya alhasil temannya itu membiarkan Taeyong pergi lebih dulu, walaupun masih terdengar gerutuan, Taeyong tidak peduli.

Taeyong berjalan menuju pintu belakang, ia sudah penasaran sejak lama apa yang terdapat dari balik pintu itu. Setelah pintu itu terbuka, mulut Taeyong membulat dengan apa yang baru saja dilihatnya. Ternyata disini terdapat taman dengan halaman yang luas dan juga terdapat kolam berbentuk lingkaran berukuran besar ditengah taman, dan ditambah lagi ada air mancur yang menjulang tinggi.

Tapi disini sangat sepi, tidak ada satupun karyawan yang lainnya. Baru saja Taeyong melangkah ingin mendekati kolam itu, matanya menyipit saat melihat sebuah papan tulisan dibawah kakinya berjarak sedikit jauh.

[ Jangan diinjak ]

Itulah tulisannya. Taeyong berdecak saat membacanya. Apa-apaan itu?

"Bagaimana aku akan kesana jika tidak boleh diinjak?!" Seru Taeyong kesal.

Pantas saja disini sangat sepi, apa itu sebabnya tidak ada karyawan yang bermain disini?

Oh, Lee Taeyong. Memangnya siapa juga yang akan bermain disaat bekerja?

Taeyong mengendikan bahunya acuh, dan berlalu begitu saja, bahkan kakinya sempat menendang papan peringatan itu, membuat nya sedikit miring. Taeyong melirik sekeliling tidak ada siapapun, jadi Taeyong pikir ini masih aman.

Taeyong hanya tidak tahu, jika ada satpam penjaga cctv yang melihat semua kelakuannya. Satpam itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat apa yang baru saja Taeyong lakukan.

Taeyong memetik salah satu bunga yang ada disana, lalu menyelipkan nya pada telinganya. Taeyong berlari kecil, menghampiri pinggiran kolam dan menunduk, melihat bayangannya sendiri didalam air.

Taeyong terkikik melihat dirinya sendiri, "bukankah aku terlihat menggemaskan?" Gumamnya penuh percaya diri.

Taeyong berdiri, kakinya manaiki pembatas kolam yang dibikin seperti pagar sedikit lebih tinggi diatas mata kaki. Kakinya melangkah dengan perlahan, kedua tangannya ia rentangkan untuk mengimbangi tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Taeyong!"

Taeyong menoleh saat ada yang memanggilnya, matanya membulat bersamaan dengan mulutnya karena terkejut melihat Jaehyun yang ternyata sudah berdiri didepan pintu yang baru saja ia buka tadi. Karena sudah tidak mengimbangi tubuhnya dengan benar, akhirnya yang terpeleset.

Byuur!

"Taeyong!!" Jaehyun berteriak panik, ketika Taeyong terjatuh. Ia berlari menghampiri kolam dan melihat kebawah yang seperti tidak terjadi apapun, tidak ada pemberontak dari tubuh Taeyong. Tapi ia bisa melihat dengan jelas tubuh Taeyong yang hanya terdiam didalam air.

Jaehyun bahkan tidak tahu seberapa dalam kolam ini! Jaehyun melepaskan sepatu dan jas nya lalu menyeburkan dirinya kedalam kolam, ia benar-benar khawatir.

Tanpa Jaehyun tahu, Taeyong bisa memerhatikan Jaehyun yang ikut menyeburkan diri, Taeyong hampir saja memekik senang didalam air. Saat Jaehyun mendekatinya, ia berusaha menjauhkan diri.

Apa kalian pikir Taeyong tidak bisa berenang? Jika iya, maka kalian salah. Ia bahkan bisa berenang dengan baik, bahkan menahan nafasnya.

Tapi tetap saja, Jaehyun bisa menangkap dirinya. Taeyong benar-benar akan kehilangan kesadarannya, saat merasakan lengan Jaehyun yang melingkar perutnya ketika baju nya sedikit tersingkap membuat ia bisa merasakan dengan jelas bagaimana bersentuhan dengan Jaehyun, walaupun masih didalam air. Disaat seperti ini, Taeyong masih sempat membayangkan bagaimana jika bercinta dengan Jaehyun didalam air.

Jaehyun membawa tubuh Taeyong naik dengan mudah, saat itu Taeyong sudah menutup matanya, ia berpura-pura pingsan. Jaehyun menepuk pelan pipi Taeyong mencoba untuk menyadarkan nya.

"Taeyong, ayo bangun!"

Jaehyun mengedarkan pandangannya, mencoba meminta tolong pada yang lain tapi tidak ada siapapun. Taeyong membuka sebelah matanya, melihat Jaehyun yang masih mengedarkan pandangannya dengan panik, saat Jaehyun menunduk dengan cepat ia menutup matanya kembali. Untung saja Jaehyun tidak menyadari itu.

Jaehyun kembali menepuk pipi Taeyong. Taeyong sudah membatin dengan berteriak.

'Ayo cepat, beri aku nafas buatan!!'

Jaehyun mendudukkan tubuh Taeyong dan memeluknya dari samping. Jaehyun mengguncang tubuh Taeyong dalam pelukannya.

"Taeyong, ayo bangunlah."

Taeyong tidak akan bisa bangun, karena ia memang masih sadar hanya saja ia tetap menutup matanya. Kepalanya masih terkulai dengan lemas. Seperti nya kita memang harus memberi penghargaan untuk Taeyong, karena bisa berakting dengan baik.

Setelah cukup untuk berpikir, akhirnya Jaehyun mencengkram rahang Taeyong, hingga membuat mulut pria kecil itu sedikit terbuka. Tanpa hitungan detik, bibir Jaehyun sudah mendarat tepat diatas bibir Taeyong, ia benar-benar akan memberi nafas buatan. Jaehyun baru saja menempelkan bibirnya, tapi Jaehyun bisa merasakan jika tubuh Taeyong sedikit menegang. Jaehyun menyerngit saat merasakan pergerakan bibir Taeyong, yang seperti sedang melumatnya?

Apa?!

Jaehyun menjauhkan wajahnya dengan raut yang terkejut. Bahkan Taeyong bisa memajukan bibirnya sendiri, padahal Jaehyun tidak lagi mencengkram nya. Bukankah pria kecil itu, tidak sadarkan diri?!

"Taeyong?" Panggil Jaehyun dengan tidak percaya.

Taeyong membuka matanya, lalu tersenyum tanpa merasa bersalah. "Kenapa berhenti? Ayo lanjutkan!" Taeyong kembali memajukan bibirnya dan mendekat kan wajahnya pada Jaehyun.

Jaehyun mengeraskan rahangnya, lalu melepaskan pelukannya membuat Taeyong terjatuh dengan punggung yang membentur tanah langsung.

"Aw!" Pekiknya sakit.

Jaehyun berdiri, lalu berbalik pergi meninggalkan Taeyong. Ia juga membiarkan jas dan sepatunya tergelatak, ia sudah tidak peduli karena terlalu kesal.

"Jaehyun, tunggu dulu!"

Taeyong bangkit dan berlari cepat mengejar Jaehyun, belum sempat Jaehyun masuk kembali, lengannya sudah berhasil ditahan Taeyong.

"Kau marah?" Tanya Taeyong dengan polos.

Taeyong mencebikan bibirnya, "kenapa kau terlihat seperti perempuan jika sedang marah? Kau selalu pergi meninggalkanku jika sedang marah."

Jaehyun mendengus, dan mengusap wajahnya yang basah.

"Kau selalu saja membuat ku khawatir." Ucap Jaehyun lirih.

Taeyong menahan senyumnya ketika mendengar itu. Lagi, Taeyong menubrukan tubuhnya, memeluk pria tampan yang berdiri didepannya dengan keadaan basah, seperti dirinya.

Taeyong melepaskan pelukannya, saat merasa tidak mendapatkan balasan. Tidak apa. Tapi Taeyong cukup senang saat mendengar pria itu mengkhawatirkan nya. Bukankah itu artinya, Jaehyun perduli padanya?

Jaehyun memutar matanya malas, saat melihat senyum menyebalkan milik Taeyong. Jaehyun mendorong kepala Taeyong menggunakan jari telunjuknya agar sedikit menjauh.

"Berhenti menatap ku seperti itu." Ucapnya datar.

Saat Jaehyun ingin kembali masuk, lagi-lagi Taeyong menahannya.

"Jaehyun, bolehkah aku pulang saja?"

"Tapi, jam kerja mu belum selesai."

"Aku tahu itu." Taeyong kembali memelas. "Aku sudah basah kuyup, tidak mungkin kembali bekerja."

"Hm, pulanglah." Jawab Jaehyun singkat.

"Kau tidak ingin mengantar ku pulang?"

Jaehyun mengangkat sebelah alisnya, "kau mau diantar."

Jaehyun berkecak pinggang, saat Taeyong mengangguk kan kepalanya dengan semangat.

"Kalau begitu, ambilkan dulu jas dan juga sepatuku yang ada disana." Jaehyun menunjuk tempat dimana jas dan sepatunya yang baru saja ia tinggalkan.

Tanpa menjawab Taeyong langsung berlari mengambil jas dan sepatu seperti yang Jaehyun suruh. Namun, saat ia berbalik, Taeyong melihat punggung Jaehyun yang berlari meninggalkannya dan menutup pintu masuk itu dengan cepat.

"YAK! JAEHYUN!"

To be continue..

Pendek deh ini kayaknya, wkwk.
Tenang aja, aku gantung nya gak lama kok, ingetin aja nanti buat up,😄

Terimakasih, sampai jumpa di next chapter 🤍💖

Продолжить чтение

Вам также понравится

1.3M 124K 37
Jeno dan Jaemin itu musuhan sejak SMA. Tapi gimana jika tiba-tiba mereka harus terikat dalam sebuah ikatan 'perjodohan' yang dibuat atas kesepakatan...
GAVIN // nomin tweet blackezyy

Подростковая литература

652K 44.2K 37
hai hai aloo ^_^ Gavin Dirgantara // Lee Jeno follow dulu sebelum baca atuh bestie , biar dapat notif juga yaa<33 ‼️ BXB ‼️MPREG ‼️BL semoga sukaa ;)
45.7K 3.4K 9
[Romance] [M] [Short story] Sahabat rasa pacar?Atau sahabatan udah kayak pasangan suami istri? Atau mungkin, friendship with benefit? Cuman Janu sam...
6.6K 1.9K 9
Chika adalah wanita populer yang dulunya membully Tara di sekolah menengah. Bertahun-tahun kemudian, mereka bertemu kembali di kantor yang sama, di m...