In Lyoko World

By SFClaudia925

548 59 11

Bagaimana jika Seorang Azume berada di dunia Lyoko dan berperang melawan XANA Bersama yang lainnya? . . cerit... More

β™ͺβ˜…1β˜…β™ͺ
β™ͺβ˜…2β˜…β™ͺ
β™ͺβ˜…3β˜…β™ͺ
β™ͺβ˜…4β˜…β™ͺ
β™ͺβ˜…6β˜…β™ͺ
β™ͺβ˜…7β˜…β™ͺ
β™ͺβ˜…8β˜…β™ͺ
β™ͺβ˜…9β˜…β™ͺ

β™ͺβ˜…5β˜…β™ͺ

55 8 1
By SFClaudia925

Bahasa Indonesia : tulisan miring
Bahasa perancis : tulisan tegak

Jika kau ingin mendapat gambaran Azume baik lyoko maupun nyata. Bisa dilihat di atas itu (beserta boneka setan yg azume maksud)

=======✨✨✨✨✨=======

Hari telah berlalu. Para pejuang kadic sedang berada di kelasnya. Sedangkan Azume berada di labolatorium dan kini tengah meminjam laptop aelita.

Entah mengapa. Kemarin dia bisa menemukan charger hpnya di dekat tabung. Karna Azume rasa dia tidak sedang cas hpnya. Sehingga dia meminjam untuk cas hpnya.

Dan juga dia menemukan barang seperti kartu identitas, bon belanja, uang 50k dan foto bersama keluarganya. Mungkin terlihat sepele. Tetapi cukup berguna juga selain uang 50k itu.

"Untung saja Kartu pelajar dan Foto terakhirku bersama ayah dan ibu masih ada di casing hpku. Aku tidak bisa berharap banyak dari terdamparnya aku disini"

Tiba tiba terdengar suara lift terbuka. Dan muncul sosok yumi dari sana.

"Ohayou Yumi!! Kelasmu sudah selesai kah? Kok sudah selesai?"

Yumi berjalan mendekati Azume dan duduk di samping Azume

"Yeah. Kelasku selesai lebih awal dari kelas 8. Dan 1 jam kedepan aku tidak akan ada kelas sehingga aku menuju kesini untuk menemanimu"

Azume hanya ber-oh ria dan membuka hpnya. Meskipun dia tau dia tak bisa apa apa karena tidak ada wifi dan kuotanya tidak bisa dipakai. Dia hanya bisa memainkan apa yang ada di handphonennya.

"Waw... Canggih sekali..."

Azume menyadari kalau Yumi sejak tadi menonton Azume yang sedang bermain game

"Sebenarnya ada yg lebih seru. Ini hanyalah game offline. Dan karna kualitas internet ini tidak bisa menjangkau kekuatan internetku. Sehingga hp ini tidak akan bisa digunakan selain untuk belajar, bermain game seperti ini ataupun menggambar"

Yumi terlihat tidak menyimakku. Doa lebih serius melihat gameku. Saat ini aku sedang memainkan game skyblock. Dan dia menatap serius game ini.

---

15 menit berlalu. jeremy Dan aelita sekarang sudah berada di labolatorium dan Yumi sedang pergi membelikanku makanan. Disaat Azume plonga plongo. Jeremy memberikan 1 ide menarik. Odd dan ulrich tetap berada di kadic untuk berjaga jaga.

"Azume. Aku ada ide. Bagaimana jika kau masuk ke Kadic dan juga tinggal bersama kami?"

Ide tersebut cukup bagus. Tetapi yang jadi masalahnya. Bagaimana aku mendaftar dan melengkapi kebutuhanku disaat aku hanya ounya 50 ribu saja dan sialnya uang ini tidak bisa ku belanjakan apapun karna uang ini tidak akan bisa digunakan karna uang ini masih belum rilis tahun sekarang (uang yg azume bawa adalah Rp.50.000 yang tipe baru)

"Ada apa Azume? Kau memikirkan sesuatu yang sepertinya serius sekali?"

Azume yg sadar karna pertanyaan Aelita hanya bisa menghela nafas

"Ya aku cukup memikirkan sesuatu. Aku tidak mempunyai apa apa disini. Uang sepeserpun aku tidak punya. Jadi bagaimana aku membiayai sekolahku jika begini ceritanya?"

Jeremy dan Aelita menyadari hal itu. Tetapi Aelita memancarkan aura aura malaikat penolong

"Tenang saja. Di the Hermitage Itu aku masih menyimpan cukup banyak uang. dahulu. Ibuku sering mengirimkan uang tanpa menyadari jika anaknya dan suaminya menghilang"

Azume yang mendengar hal tersebut hanya bisa tersenyum miris

"Rada miris. Kok jdi kasihan ama buk shaffer. Baiklah jika begitu. Aku juga akan mencoba mencari pekerjaan akhir pekan untuk menggantikan uangmu."

Jeremy tidak terlalu menyimak pembahasan para gadis karna terpaku dengan komputer super.

Azume juga memperkenalkan foto keluarganya ke Aelita. Karena menurut Azume. Mereka sama sama yatim piatu. Bedanya yg satu piatu aktif yg satu piatu pasif

(★S note : sorry dark joke 😭)

Selang beberapa menit kemudian. Yumi telah kembali. Azume telah membuat proposal yang bisa digunakan untuk mendaftar Kadic. Dia berniat untuk pergi kesana nanti sore. Sekalian melihat kamar yang ada.

Aelita menyarankan untuk meminta Azume sekamar dengannya. Seperti Odd dan Ulrich.

"Yeah lagi lagi aku saja dari geng ini yang tidak di asrama."

---

Saat ini Azume Sendiri lagi. Jeremy aelita dan yumi telah kembali ke kadic. Azume memutuskan untuk keluar. Mungkin hanya sampe jembatan saja. Karna jika tetap disini kebosanan akan terus melanda.

Dia memasukkan laptop ke dalam tas dan membawanya. Karna laptop tersebut bisa melacak jika xana menyerang.

"Setelah ku pikir pikir lgi. Meskipun merupakan pabrik ga kepakai, tapi bersih juga nih pabrik. Ada kerja bakti rutinan ato gimana nih para warga virtual"

Azume menghabiskan waktu untuk melihat lihat. Dan di dekat mesin dia melihat ada tongkat. Diambil lah tongkat tersebut. Azume memiliki 1 ide untuk tongkat besi tersebut

Tetapi untuk kali ini. Azume hanya membawanya

---

Azume POV

Hari sudah mulai sore. Sekarang aku bersiap siap mendaftar sebagai salah satu warga kadic

Awalnya Aku bersama Aelita. Tetapi saat mendekati sekolah kadic. Aelita meninggalkanku. Karna kami akan bersandiwara tidak mengenal satu sama lain

Saat Aku memasuki sekolah. Dan menuju ruang kepala sekolah. Beberapa pasang mata melihatku. Desas desus tentang adanya orang baru cepat menyebar. Tetapi aku tidak memperdulikannya.

Kepala sekolah menanyakan tentang apa saja yang membuatmu yakin. Karna aku juga tidak memiliki surat pindah yang falid. Maka dari itu cukup susah untuk membuat kepala sekolah satu ini percaya

Setelah berbincang (lebih ke arah debat sebenarnya) akhirnya aku dimasukkan kelas yang sama dengan Yumi. Cukup beruntung. Sehingga lebih mudah untuk memanggilku saat Xana menyerang.

"Um.. kepala sekolah. Apakah aku bisa tinggal 1 drom dengan seseorang? Aku memiliki ketakutan jika sendirian."

Kali ini kepala kepala sekolah mengerenyit. Dia mempertimbangkan permintaanku

"Aku ingat kata anakku. Ada salah satu murid perempuan yang memiliki masalah tidur juga. Mungkin kau bisa berada 1 kamar dengannya"

Bingo!! Menurut pengamatanku dari beberapa cerita para lyoko gang. Hanya Aelita lah yang memiliki masalah tidur. Jadi kesempatanku agar bisa sekamar dengannya. Tetapi aku harus tetap stay cool

"Kalau boleh tau siapa namanya?"

"Aelita Stone"

Sekepakatan telah dibuat. Untuk pembelajaran aku bisa ikut mulai besok. Dan untuk kamar. Kepala sekolah sudah mengatakan jika aku bisa mulai tinggal disini

---

Dan kali ini. Aku sedang diantar jim menuju kamar Aelita.

"Kupikir kau adalah orang yg pemalu pendiam dan kikuk. Tetapi berani juga kau berbicara kepada kepala sekolah tersebut"

Jim tidak salah. Saat ku di indonesia. Aku juga orang yang selalu dianggap seperti itu. Sehingga aku hanya bisa tersenyum masam

Aku tetap tidak menjawab pertanyaan jim. Tetapi aku melihat sissi dari kejauhan. Dengan wajah senang (?) Kurang lebih begitu

"Jim apakah dia murid baru?"

Ku tidak menyimak percakapan mereka dan memilih masuk ke kamar Aelita. Aku terkejut dia berada di kamar ini. Dan dia terkejut yg aku tiba tiba membuka pintu.

Aku sadar kalau ada sissi dan jim ada di sekitarku. Sehingga aku beracting seperti aku tidak mengenalnya. Tapi aelita sendiri faham akan hal tersebut

Sissi yg awalnya debat dengan jim menarikku. Bahkan aku belum sempat menaruh tas ku di kursi. Aelita juga heran melihat ini dan mengikutiku

"Halo anak baru. Tampaknya kau cukup mengenal style baju ya?"

Aku cukup bingung dengan pertanyaan Sissi ini. Disatu sisi. Penampilanku adalah penampilan biasa. Baju pendek hijau dengan jaket yg aku beli karna study tour. Bahkan jaketku ini terlihat kuno

Dan disisi lain. Aku risih. Ya. Dia mengkabedonku seperti hendak membullyku. Tetapi aku menahan untuk tidak meninju wajahnya. Aku cukup pandai dibidang silat. Sehingga menghajar orang seperti ini tidak sebanding dengan silat tingkat nasionalku

Aku diam saja. Tidak akan menjawab pertanyaannya. Males sekali. Tetapi muncul ide jahil di otakku

"Naon eta? Aku ra ngerti kau bahas apa. Gaada urusan?"

Sissi bingung dengan ucapanku. Dan dia mengulangi kembali pertanyaannya. Tetapi kali ini dia sambil menabok bahuku

"Ittai~ sakit njir. Bentar. Kok malah desah. Mbak sissi. Mending ganggu orang laen ae dah. Risih aku liat kau"

Merasa dipermainkan. Sissi berteriak memarahiku. Aku dengan santainya mendorongnya dan menjatuhkannya. Cukup berlebihan sih. Tetapi moodku cukup buruk saat ini. Sehingga aku melakukan ini.

---

Aelita tertawa mendengar ceritaku. Dia memang mengikutiku. Tetapi sepertinya dia tidak mendengar perkataanku tadi. Terlebih lagi dia tidak akan faham tentang semua yg ku ucapkan tadi.

Jim menyiapkan 1 kasur cadangan sembari menunggu kasur tidurnya siap. Karna jim juga harus memindah lemari dan juga beberapa peralatan aelita yang lain.

Jika dikamar odd dan ulrich kamar itu dibagi 2. Tidak untukku dan Aelita. Kepala sekolah akan memasangkan kasur tingkat untuk kita. Mengingat kamar Aelita juga cukup kecil tapi cukup untuk berdua

Azume POV Off

❄️❄️🐺 SFC 925 🐺❄️❄️

Otsusyaww kalian yg setia menunggu book ini lanjut 😔👌

Kalau kalian suka, plis cuman satu. Jan lupa Vote karna 1 Vote sangat berarti buat saya

Author note : kemungkinan aku bakal take break. Karna jadwalku lumayan padan kedepannya.

Dan juga. Setiap aku Update book ini. Aku selaku usahakan ku barengi dengan book sebelah. Mungkin itu juga alasan saya cukup lama updatenya

Tetapi kalau kalian mampir ke book Deadly star's kalian juga bisa menemukan thread saya tentang hololive. Makanya menambah poin update lama 😌✌️

Continue Reading

You'll Also Like

824K 87.2K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
53.6K 8.4K 52
Rahasia dibalik semuanya
75.4K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
56.5K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.