TAEYONGIE - JAEYONG

By ppeachrose

980K 99.4K 9.4K

BXB || JAEYONG || MPREG "Hei! apa yang kau lakukan?! kau mau telanjang dipinggir jalan?!" - Jaehyun. šŸ„‡#1- ta... More

1. ā˜ļø
2. ā˜ļø
3. ā˜ļø
4. ā˜ļø
5. ā˜ļø
6. ā˜ļø
7. ā˜ļø
8. ā˜ļø
10. ā˜ļø
11. ā˜€ļø
12. ā˜€ļø
13. ā˜€ļø
14. ā˜€ļø
15. ā˜€ļø
16. ā˜€ļø
17. ā˜€ļø
18. ā˜€ļø
19. ā˜€ļø
20. ā˜€ļø
21. šŸŖ (repost)
22. šŸŖ
23. šŸŖ
24. šŸŖ (šŸ”ž)
25. šŸŖ (šŸ”ž)
26. šŸŖ (šŸ”ž)
27. šŸŖ
28. šŸŖ
29. šŸŖ
30. šŸŖ
31. šŸŒ™
32. šŸŒ™
33. šŸŒ™
34. šŸŒ™ (šŸ”ž)
35. šŸŒ™ (šŸ”ž)
36. šŸŒ™
37. šŸŒ™
38. šŸŒ™
39. šŸŒ™
40. šŸŒ™
41. šŸ¤ (End)
42.šŸ¤ (Bonchap 1/2šŸ”ž)
43.šŸ¤ (Bonchap 2/2)

9. ā˜ļø

22K 3K 435
By ppeachrose

JAM kerja Taeyong akhirnya selesai. Saat ini dia sedang berjalan sendirian di trotoar, sesekali kakinya menendang batu dijalanan, hari juga sudah mulai gelap. Sebenarnya Taeyong ingin diantar pulang oleh Jaehyun, hanya pria itu bilang ia harus menunggu sampai jam sembilan malam jika ingin pulang bersamanya, tentu saja Taeyong tidak mau menunggu selama itu, dan ia lebih memilih untuk berjalan kaki. Semenjak kejadian di meja makan tadi, Jaehyun menjadi lebih dingin kepadanya. Taeyong berfikir, apakah Jaehyun sedang cemburu? Jika ia maka Taeyong akan melompat dari kasur karena terlalu senang, karena jika ia melompat dari gedung, itu terlalu tinggi, ia bisa saja mati.

Tapi saat Taeyong bertanya, pria itu hanya menjawab jika ia tidak sengaja menghajar Mingyu. Bagiamana seseorang bisa memukul dengan tidak sengaja sampai membuat sudut bibir berdarah? Sejak saat itu juga, Jaehyun tidak lagi berbicara dengannya.

Ngomong-ngomong bekerja sebagai office boy tidak buruk juga. Selain nantinya ia mendapat gaji tetap, pekerjaan nya pun tidak seberat apa yang ia bayangkan. Apa karena Jaehyun saja yang tidak memberinya pekerjaan yang berat? Hah, Taeyong juga tidak ambil pusing, yang penting ia mendapatkan gaji yang cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari nya.

Pip
Pip

Taeyong tersentak saat mendengar suara klakson mobil dibelakangnya, saat ia menoleh sebuah mobil sudah berhenti tepat disampingnya. Taeyong menyerngit, ia tidak mengenali mobil putih ini dan tidak mungkin juga Jaehyun, mobilnya Jaehyun berwarna hitam bukan putih. Rasa penasarannya hilang ketika kaca mobil itu turun, menampilkan wajah tampan seorang pria yang tadi siang terkena bogeman dari Jaehyun.

"Kau pulang sendiri?" Tanya Mingyu.

Taeyong hanya mengangguk kecil.

"Mau ku antar pulang?"

Taeyong menggeleng tegas, "tidak. Kau lupa apa yang dikatakan Jaehyun tadi siang? Kau akan kehilangan pekerjaan mu jika kau menyentuh ku lagi." Ucap Taeyong. Hanya saja ia sedikit was-was, bagaimana jika Jaehyun tidak bercanda dengan ucapannya? Ia tidak mau membuat seseorang kehilangan pekerjaan hanya karena dirinya, menjadi pengangguran itu tidak menyenangkan.

Mingyu hanya tertawa mendengarnya. "Kau percaya dengannya? Jaehyun hanya bercanda, ia tidak pernah bersikap seperti itu, apalagi hanya untuk seseorang yang menurutnya tidak penting." Mingyu menyeringai, "kecuali jika kau benar-benar orang yang penting untuk nya."

Taeyong menunduk, Mingyu benar. Jaehyun hanya bercanda. Memangnya siapa dirinya? Ia bukan siapa-siapa bagi Jaehyun. Taeyong menghela nafas pasrah, ia kembali berjalan meninggalkan Mingyu dengan kepala yang masih tertunduk.

"Hei, tunggu!" Mingyu berteriak memanggil Taeyong dan menjalankan mobilnya dengan pelan agar bisa menyamai langkah Taeyong.

"Lebih baik ikut denganku. Jaehyun tidak akan tahu, lagi pula aku tidak akan menyentuhmu, aku hanya ingin mengantar mu. Jaehyun tidak serius dengan ucapannya, percayalah."

Taeyong mengehentikan langkahnya dan kembali menghadap Mingyu, membuat pria tan itu juga menghentikan mobilnya.

Mingyu berdecak dan turun dari mobilnya, lalu mendorong bahu Taeyong agar berjalan dan membawanya untuk masuk kedalam mobilnya.

Dan tanpa mereka ketahui, seseorang sudah melihat dari kejauhan, hanya mampu mengawasi dari dalam mobil. Meremat kuat setirnya, dan memukulnya ketika melihat Taeyong sudah masuk kedalam mobil Mingyu.

"Kau benar-benar akan kehilangan pekerjaan mu besok, Kim Mingyu."

Jaehyun awalnya, hanya ingin mengikuti Taeyong, mengawasi pria kecil itu apakah pulang dengan selamat atau tidak, tapi ia malah melihat Taeyong pulang bersama pria lain.

Jaehyun mendesah kecil, kepalanya menunduk pada setir kemudi. Ada apa dengannya? Ia tidak yakin jika dirinya tengah cemburu sekarang, karena Taeyong juga bukan siapa-siapa, mereka tidak memiliki hubungan khusus. Hanya saja, Jaehyun tidak terima jika Taeyong juga dekat dengan pria lain.

🌷

Sudah tiga hari ini Taeyong bekerja sebagai office boy. Jaehyun tidak lagi mengizinkan nya untuk masuk ke dalam ruangannya dan setelah itu tidak ada lagi percakapan atau sekedar makan siang bersama lagi. Padahal lebih menyenangkan jika hanya bersih-bersih di ruangan Jaehyun, ia bisa menatap pria tampan itu sesekali-kali sebagai penyemangat.

Taeyong juga baru menyadari, jika ia tidak pernah melihat Mingyu lagi, terakhir saat Mingyu mengantarnya pulang dan itu terakhir kalinya Taeyong bertemu dengan Mingyu. Taeyong juga tidak peduli sebenarnya, ia hanya penasaran.

Saat ini Taeyong tengah membersihkan dinding kaca bagian depan kantor. Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya, ketika Taeyong menoleh ia melihat seorang pria manis tengah tersenyum padanya. Taeyong pernah melihat pria ini saat masuk ke ruangan Jaehyun, dan ia tengah membersihkan ruangan itu.

"Hai." Sapanya ramah.

"Kau pekerja baru disini? Aku baru melihatmu beberapa hari kemarin bersama sajangnim." Tanyanya dan membantu Taeyong untuk membersihkan dinding kaca itu.

"Tidak." Jawab Taeyong, "aku sudah bekerja disini selama sepuluh tahun." sambungnya, dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Pria disampingnya membulatkan mulutnya, menoleh pada Taeyong. "Benarkah?"

"Berapa umurmu?" Tanyanya lagi.

"Dua puluh tahun." Jawab Taeyong.

"Kau bekerja disini dari umur sepuluh tahun??" Kini tubuhnya sepenuhnya menghadap Taeyong dengan tatapan tak percaya.

Taeyong hanya memutar bola matanya malas, "aku hanya bercanda."

Pria itu terkekeh dengan canggung. Ia mengulurkan tangannya. "Kim Jungwoo."

Taeyong hanya tersenyum dan menjabat tangan itu, "Lee Taeyong."

"Senang bertemu denganmu." Ucap Jungwoo dengan senyum nya.

"Sayangnya aku tidak." Dan Taeyong dengan wajah datarnya.

🌷

Setelah selesai dengan dinding kaca, kini Taeyong beralih mengepel lantai, masih dilantai dasar. Ini masih jam kerja, jadi tidak banyak karyawan yang berlalu lalang memudahkan pekerjaan Taeyong yang sedang mengepel.

Seorang pria paruh baya berlalu didepan Taeyong, membuat Taeyong kembali mengepel dibagian itu. Beberapa saat kemudian, pria itu kembali lewat didepan Taeyong. Taeyong mendongak dan menyerngit karena masih dengan orang yang sama. Lagi, sekali lagi, Taeyong mengulang mengepel lantai. Sepatu pria tua itu sedikit berdebu, tapi cukup meninggalkan bekas jejak dilantai.

Taeyong berpindah tempat, mengepel lagi dilantai bagian depan. Lagi, pria tua itu kembali berlalu keluar, melewati Taeyong lagi. Taeyong mengepalkan peganganmya pada gagang sapu pel, menahan kesal. Taeyong mencoba bersabar, menghela nafas untuk mengontrol sekali lagi.

Taeyong berjanji jika pria tua itu kembali berlalu lagi, Taeyong tidak akan segan untuk memarahi pria itu. Dan benar saja pria paruh baya itu kembali berlalu, Taeyong yang memang sudah kesal, menghempaskan sapu pel tepat didepan pria paruh baya itu, membuat pria itu berjengit terkejut.

"Tidak bisakah ahjussi menghargai pekerjaan mu?!" Teriak Taeyong. Namun pria paruh baya itu hanya mengangkat sebelah alisnya, melihat tingkah Taeyong.

Taeyong semakin berdecak kesal. "Sedari tadi hanya ahjussi yang berlalu lalang! Membuatku mengepel lantai berulang kali!" Dan ucapan Taeyong membuat semua karyawan yang ada disitu menoleh kearah nya, Taeyong sudah tidak peduli lagi. Tidak tahu siapa pria paruh baya yang sedang ia hadapi.

Pria tua itu tidak menanggapi Taeyong dan hanya menggelengkan kepalanya, ia ingin berlalu lagi, tapi Taeyong menghadang jalannya dengan merentangkan kedua tangannya didepan pria itu.

"Ahjussi tidak boleh lewat lagi! Jika mau lewat, lewat saja dipintu belakang!"

Jaehyun yang baru saja keluar dari lift, menyerngit melihat Taeyong yang sedang merentangkan kedua tangannya, dan juga pria manis itu menjadi tontonan karyawan lainnya. Jaehyun akhirnya berlari menghampiri Taeyong.

"Taeyong, ada apa?"

Taeyong yang mendengar suara Jaehyun segera berbalik, dan bergelayut dilengan Jaehyun, mengabaikan semua tatapan orang.

"Jaehyun." Rengeknya, "ahjussi ini membuat ku bekerja berulang kali. Kau tahukan jika mengepel lantai itu melelahkan? Dan pria tua ini justru berlalu lalang didepanku." Tunjuknya pada pria paruh baya itu, yanga hanya terdiam.

"Pecat saja, ia juga tidak bekerja disini, selain mondar-mandir." Sambungnya.

Jaehyun memijit pelipisnya pening, tidak tahu lagi harus mengatakan apa.

"Taeyong, dia ayahku."

Taeyong mendongak dengan wajah pasrah, "Jaehyun, bunuh saja aku."

🌷

To be continue...




Vote sama comment dichapter sebelum nya, melebihi ekspektasi. Kalian hebat banget 😭👍🏻

Makasih yaaa~





Continue Reading

You'll Also Like

6.6K 1.9K 9
Chika adalah wanita populer yang dulunya membully Tara di sekolah menengah. Bertahun-tahun kemudian, mereka bertemu kembali di kantor yang sama, di m...
181K 9.4K 29
"Berhenti Jaehyun, kita tidak boleh melakukan hal seperti ini." Jung Jaehyun x Lee taeyong šŸ“[Romance] [Kerajaan] [Dinasti] šŸ“[Kekerasan/Bdsm] šŸ“[Bo...
65.6K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
430K 40.4K 32
Jung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah tumbuh dewasa ada keraguan didalam diri...