SAVAGE QUEEN

By K_Gleo

145K 13.3K 1.3K

#FOLLOW DULU AUTHOR NYA# ##Murni keluar dari otak saya Jika ada kesamaan tempat, tokoh, atau alur yang hampir... More

1. Transmigrasi
2. Pay Back!
3. Radja Atlanta
the cast
4. Terpesona!
5. Mau Gue Tolongin Gak?
6. GELUD!
7. Telephone
8. Party
9. Introduce
10. PINDAH
11. Sejarah Dan Kebenaran
Long Consideration
ASIAN VERSION
12. BOOM
13. Piece by Piece
14. Close to you
15. Not Important
16. SNIPER
18. Lovely Sist
19. Olahraga
20. Hukuman buat orang ganteng!
ANNOUNCEMENT

17. Married

2.3K 233 7
By K_Gleo

VOTE
COMMENT
SHARE
AND don't forget to follow my WP Account

"RADJA ATLANTAAAAAA! BAGUUUUN BUNDA SURUH BELANJAAAA!" Teriakan membahana menusuk gendang telinga Radja yang tengah molor di atas kasur, lebih tepatnya orang itu berteriak di sebelah telinga Radja.

"Anjing! Bangkeeee!" Radja terkejut tentunya tapi lebih dominan jengkel

"Bangke bangke mulut lo yang bau bangke, nama gua Kai, Kaisar, seenak lambe lo singkat singkat nama gua" Kaisar, Abangnya Radja berkacak pinggang memelototi adiknya yang masih saja berbaring tengkurap di kasur.

"Bodo amat lah, sama aja Bangke ama Bang Kai, gak ada bedanya sama-sama bau Hahahahahaha ngk ngk!" Radja yang tengah tengkurap tertawa sampai bengek mendengar candaannya sendiri.

"Mudah-mudahan lo bengek seumur hidup lo! Disuruh bunda belanja kepasar!"

"Loh kok gua, kan ada elo bang?"

"Gua mau kekantor bentar lagi"

"Yaa gua mau sekolah lah!"

"Lo kan libur pea!"

"Lah lo juga libur bang!"

"Hari ini gua ada meeting sama client penting dari Canada, jadi gak bisa! Lo pemalas banget buset, cuman disuruh belanja ama bunda"

"Ya lo kalo disuruh belanja kepasar sama bunda emang mau?"

"Ya enggak lah Hahahahahahahaha! Mampus lo salah belanja bolak-balik lo entar, bunda baru beli panci baru, gua terawang bakal niban pala lo tu panci Hahahahaha!" Kaisar berbalik pergi sambil terus ngakak sementara Radja hanya bisa cemberut, padahal hari ini adalah hari minggu pagi yang indah, kenapa harus dirusak sama si Bangkee.

Radja terpaksa turun dari tempat tidur lalu kekamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi, lalu ia turun ke lantai bawah dan melihat bundanya yang tengah fokus menonton acara masak-masak.

"Pagi bundaaa" Radja mencium kedua pipi bundanya

"Pagi sayang, nih uangnya sama ini nih daftar belanjaannya" Bundanya menyodorkan uang Rp.100.000 tiga lembar serta daftar belanja kepada Radja

"Nanti kalo uangnya kurang kamu tambahin dulu sampe rumah nanti bunda ganti, oke sayang" bunda mengelus kepala Radja sayang.

"Oke, aku pergi dulu bun" Radja mencium lagi pipi bundanya sebelum pergi.

***

Radja tengah mengendarai motornya sambil berusaha menghafal bahan-bahan yang disuruh oleh Bundanya untuk dibeli, ia tau nama-namanya tapi bentuknya? Ia tidak tau sama sekali, paling yang ia tau hanya tomat dan cabe, sementara yang lainnya ia tidak tau sama sekali.

Radja berhenti dipinggir jalan, lalu ia mencoba menelepon Bagas.

"Halo, Gas, Bagas lo dimana sekarang?"

"Gue lagi siap-siap mau ke arisan anterin nyokap"

"Yaaah, gua baru mau ngajak elo kepasar buat belanja, soalnya bunda nyuruh belanja gua gak tau apa-apa, ga bisa lo nemenin gua bentar?"

"Sorry gua gak bisa soalnya udah mau berangkat... Iyaaa maaah, sorry ya Ja nyokap manggil gua tutup ya, oh iya lo coba ajak Alam soalnya dia sering gua ajak belanja, oke gua tutup,"

Tuuut...tuuut...tuuut...

Setelah Bagas menutup telepon, Radja langsung mendial nomer Alam,

"Halo Lam, lo lagi dimana nge?"

"Halo, ngapain lo nelpon pagi-pagi gini" Alam menjawab dengan suara berat khas baru bangun tidur

"Gua mau ngajak elo belanja kepasar, kata Bagas lo sering nemenin dia jadi lo mungkin tau bumbu-bumbu dapur sama bahan-bahan masak yang lain, lo bisa kesini gak?"

"Akhhh masa lo bangunin gua pagi-pagi cuma buat kepasar si bangke! Gua gak tau apa-apa soal begituan soalnya gua cuma dapet bagian ngambil ngambilin cemilan sama minuman, salah orang lo nelpon, gua tutup, mau lanjut tidur!"

Tuuut... tuuut... tuuut

Radja spontan langsung menatap ponselnya saat Alam menutup telepon dengan raut wajah jengkel,

"Kampret! dasar lo Alam goib, moga aja beneran nyangsang ke alam goib lo kimak! Tidur kebawa sama nyi Roro kidul mampus lo!" Radja memaki-maki kearah ponselnya yang menunjukkan nama Alam.

Radja yang masih mesem-mesem, saat ingin menghidupkan motor nya, ia melihat Queen yang tengah memakai Hoodie baby blue berjalan sambil menenteng kantong plastik yang berisi snack dan lain-lain. Otomatis Radja langsung mendekat tanpa pikir panjang. Ia lupa kalau sekarang tengah berada di sekitar rumah Queen karena saking sibuknya memikirkan belanjaan bundanya.

"Hai your majesty! Good morning!" Sapa Radja riang.

Queen kaget melihat Radja yang sudah berada disampingnya dengan motor barunya.

"Ya?" Queen melihat Radja dari atas sampai bawah, terlihat orang ini baru bangun, bahkan bau bantal masih tercium dari tubuhnya.

"Habis dari mana?" Tanya Radja basa basi

"Habis dari perang dunia ke 5, ya dari minimarket lah, kamu ga liat aku nenteng kantong plastik gini!" Ucap Queen gak selow, maklum hari pertama datang bulan.

"Santai..santai.. oh iya Queen bisa tolongin aku gak?"

"Gak!"

"Please, aku udah gak tau mau minta tolong kesiapa lagi, tolong yah? Yah.. iya dong.." Radja memelas semeleas melasnya agar menarik simpati Queen

"Gak!"

"Ini suruhan bunda aku, aku gak mau benjol dilemparin panci baru bunda, tolongin yaa..."

Queen mengerutkan keningnya tapi pada akhirnya menjawab iya

"Iya, tolongin apa?"

"Temenin aku belanja kepasar, soalnya aku gak tau apa-apa soal ginian" ucap Radja sambil menyodorkan kertas berisi daftar belanjaan bundanya,

"Yaudah ayo," Malas-malasan, Queen naik ke atas motor,

"Pegangan! Aku mau ngebut soalnya udah lama bunda nunggu"

Queen terpaksa memegang jaket yang Radja kenakan, ia tak mau jatuh konyol hanya karena hal kecil seperti ini.

***

Sesampainya dipasar Queen melihat daftar belanjaan lalu langsung menuju tempat penjual bumbu bumbuan, sementara Radja hanya mengekor dibelakang. Selesai dari situ mereka menuju tempat penjual ikan dan daging, lalu sayur dan lain-lain. Radja rasanya ingin pingsan saat mengikuti Queen berbelanja kedalam pasar, mana tangannya udah pegel megangin belanjaan yang banyaknya minta ampun, Radja rasanya sudah menginjakkan kakinya di setiap sudut pasar, Yaa Tuhan selamatkan Radja...

Queen yang tengah melihat daftar belanjaan berbalik kearah Radja yang masih menyesuaikan lagi posisi kantong belanjaan yang ia pegang, Queen melihat daftar lalu menghitung semua belanjaan lalu kemudian mengangguk.

"Udah semua nih, masih ada Rp.100.000 lagi, nih duitnya" Queen menyodorkan sisa uang itu

"Haaa! Masih ada sisanya, belanjaan sebanyak ini masih ada sisanya! Kamu bercanda!"

"Gak, ini namanya nawar, makanya jan bego!" Sarkas Queen, sementara Radja terbengong-bengong, jika tangannya tidak penuh ia akan memberikan jempol dan tepuk tangan buat Queen, bisa-bisanya uang sesedikit itu masih ada sisanya, waaahhhh ia tidak menyangka.

"Kalo gitu kita makan dulu, aku udah laper banget sama haus juga, tenaga aku kekuras semua nih keliling-keliling pasar"

Mereka keluar dari dalam pasar lalu berjalan kearah gerobak penjual bubur ayam,
Radja meletakkan semua belanjaannya diatas meja lalu langsung menenggak air putih yang disediakan diatas meja.

"Haaaahhh akhirnya aku duduk juga, cape banget muter-muterin pasar dari tadi, rasanya kaki sama tangan aku mau patah semua"

"Waaahhh masnya baik banget nemenin istrinya belanja, ya udah gitu toh mas resiko nya kalo ikut istri belanja kepasar, pasti jadi kuli angkut barang" tiba-tiba bapak penjual bubur ayam menyahuti ucapan Radja sambil menyiapkan bubur ayamnya.

"Tapi kalian masih muda yoo, baru nikah mas?" Ucap bapak itu lagi, Radja yang mendengar itu langsung tersenyum super duper lebar sambil melihat kearah Queen yang sudah cemberut dan ingin menyahuti ucapan bapak penjual itu.

"Iya pak kita baru nikah, gimana cocok gak pak?" Tanya Radja dengan nada senang

"Ya cocok, mas nya guanteng, mbak nya cuantik, ya pasti cocok, langgeng yoo mas e," bapak itu langsung menyajikan dua mangkok bubur ayam kepada mereka berdua.

"Pak kita gak nikah, dia cuma temen saya" sahut Queen

"Loh saya kirain pengantin baru, maafin saya yoo mas, mbak, tak kirain pengantin baru haduuh haduuh" bapak itu langsung menepuk jidatnya saat tau ia salah sangka

"Gapapa pak, soalnya emang mau saya jadiin kandidat satu-satunya sebagai calon istri dan calon ibu dari anak-anak saya nantinya" Radja menatap Queen dalam sementara yang ditatap mengalihkan pandangannya.

"Makan aja, gak usah natap-natap, aku khilaf bisa-bisa kecolok mata kamu pake sendok" Queen mengacungkan sendoknya sementara Radja hanya menunduk makan sambil senyum-senyum.

***

"Astagaaa, bego banget aku, aku lupa kalo belanjaan banyak, aku malah naik motor bukannya mobil.
Radja menepuk jidatnya saat sampai didepan motornya. Radja langsung berbalik kearah Queen lalu cengengesan.

"Hehe kamu ikut aku pulang yah, megangin belanjaan, soalnya ini gak bisa aku pegang semua, please" Radja menangkupkan kedua tangannya dengan mata memelas. Queen hanya bisa tarik napas panjang.

"Yaudah, aku yang bawa motor, kamu yang pegang belanjaan, nanti kamu arahin jalannya"

Radja sumringah dan langsung menyerahkan kunci motornya, lalu mengangkut semua belanjaannya dan naik ke atas motor, dan merekapun pergi dengan Queen yang membonceng Radja.

***

"Haaah akhirnya sampeee, pegel banget, Queen masuk dulu, aku nyimpen ini dulu terus nganterin kamu" Queen mengekor dibelakang Radja, ia tidak tau bahwa Radja tengah tersenyum mencurigakan didepannya.

Radja tau jika bundanya akan menahan Queen pulang, sampai makanannya masak dan mereka makan. Radja percaya sama bunda, ucap Radja dalam hati.

"Assalamualaikum Radja pulaaang. Bundaaaa..."

"Ya Allah jangan teriak-teriak kayak orang hutan gitu dong Radja"

"Hehehe..."

"Loh Radja itu cewek cantik dibelakang kamu siapa?" Bunda Radja langsung berdiri saat melihat Queen yang ada dibelakang Radja.

"Queen tante," Queen menyalim tangan bundanya Radja dengan santun.

"Ini Bund calon pacarnya Radja hehehe..." Radja cengengesan sementara Queen sudah melotot seolah ingin melakban congornya Radja.

"Bukan tante, Radja cuman bercanda" ucap Queen mengoreksi

"Kalo serius juga gak papa kok" ucap Bunda Radja dengan senyuman manis

"Iya kan bund, noh bunda aku udah kasi lampu ijo nih" Radja menaik turunkan alisnya sambil menatap Queen.

BUUKKkk

Queen langsung menyikut perut Radja sambil tersenyum kerah bunda.

"Diem!" Ucap Queen dengan gigi terkatup, sementara bunda hanya senyum-senyum saja melihat tingkah keduanya.

"Oh iya Queen udah makan, bunda mau masak, Queen jangan pulang dulu yah"

"Aduh gimana ya tante..."

"Disini aja dulu, ini masih jam 10, temenin bunda didapur, kita masak bareng soalnya kalau Radja atau abangnya diajakin bukannya ngebantu malah ngerecokin, yaah Queen mau yah nemenin bunda" Queen tidak tega melihat bundanya Radja memohon dan akhirnya hanya bisa mengangguk, lalu ia memberi tau Grandpa nya kalau ia pulang terlambat.

Bunda dan Queen sudah menuju dapur sementara Radja tersenyum penuh kemenangan. Semua sesuai dengan apa yang ia prediksi. 'I love you bundaaa' teriak Radja dalam hati.

Bunda dan Queen terlihat bersenang-senang didapur, Radja hanya bermain game sedari tadi menunggu keduanya.

Lalu tidak lama Queen keluar membawa hidangan hidangan yang sudah mereka masak.

Saat semua sudah tertata rapi diatas meja, Radja juga sudah duduk manis di kursi sambil memandangi semua hidangan itu.

"Waah kamu jago masak juga ya Queen" ucap Radja masih terus memandangi hidangan di atas meja.

"Iya bunda aja kaget, Queen jago banget masaknya, lain kali kesini lagi ya sayang, kita masak-masak bareng lagi, atau kita bisa bikin kue bareng, pasti seru!"

"Iya tante"

"Kok tante, kan tadi janjinya manggil bunda,"

"Hehe iya bunda" ucap Queen sambil tersenyum tulus.

Baru kali ini Radja melihat senyum tulus Queen, 1000x lipat lebih manis, sampai-sampai Radja ngeblank bentar.

"Ayo dimakan, keburu dingin. Bunda juga udah kirimin ke Papah sama Abang kamu tadi, mereka juga harus rasain masakannya Queen"

"Masakan kita bunda" Queen lagi-lagi tersenyum kepada bunda

Saat Radja mencoba masakan Queen ia terkejut, ia tidak tau Queen sangat jago memasak, enak banget.

"Enak banget, kok kamu gak ngasih tau aku kalo kamu jago masak" Radja terus menyuap nasi kemulutnya

"Gak pernah nanya" Radja langsung terdiam mendengar jawaban Queen, bunda hanya terkikik geli melihat interaksi keduanya.

Sampai tidak terasa mereka sudah selesai makan dan Queen sudah ingin berpamitan pulang.

"Nanti Queen lain kali main-main kesini lagi yah, kita masak-masak lagi"

"Oke, Queen pamit dulu bund"

"Iya hati-hati, Radja jangan ngebut!"

"Iya bundaku sayang" Lalu keduanya pergi .


VOTE
COMMENT
SHARE
AND don't forget to follow my WP Account
See ya









Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 263K 62
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
444K 46.9K 20
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...
1.3M 93.3K 43
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
904K 47.1K 76
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...