KENANDRA ✅

By tivery

365K 34.7K 2.4K

JAZZIEL PART 2: KENANDRA Ini masih tentang ANDRA And JIEL. Anak baik hati bernama JAZZIEL, Si Semestanya An... More

0. Kenandra
1. doing nothing
2. Siaga
3. Jajan
4. Kind*rjoy
5. gemezzzzz
6. Drama
7. Lost
8. it's raining
9. UnInstal
10. Meeting
11. Mas Andra
12. 24jam 🔞
13. Pembalasan 🔞🔞
14. Kupon permintaan
15. Gagal surprise
16. Rega
16. Gagal surprise (lagi)
17.Masih Pengen Surprise??
18. Kebun Teh
19. Bawel
20. Bawel mulu
21. Diiih....
22. WHY???
23. Yasmin
24. Sidang?
25. Juragan
26. juragan part2
27. Preview 🔞
28. Piyama
29. Luka
30. Wangi Kakak
31. flashback
Leo and Kai
🐣🐣🐣
💐💐💐
32. Cerita..
33. Pintu
34. Cicilan
35. Makan Malam
36. Maklumin dulu
37. Sementara
38. Buntung
39. Taring si Bayi
40. Bayiknya Nangis
41. Bertautan bibir
42. Tujuh hari
43. Masker
44. Jiel Pov
45. Semangka 🍉
46. Rafting
47. Obat
48. Panik
49. Pulang
50. Kevi
51. Bye...
52. Cemburu?
53. Rencana
54. kita Partner
55. Demam
57. Gadis baju putih
59. Papi
60. Pertengkaran
61. Terusik
62. Kehilangan Andra
63. Salah paham??
64. Baik-baik saja?
65. Hamil
66. Aku pergi...
67. Putus

58. Shanum

2.3K 289 29
By tivery




Haaaaai.... Hiatus is done

Vote, thanks...

❤❤❤❤❤❤






"Kalau gak mau cerita, gak papa" aku motong pembicaraan kita, niat mau balik ke dapur ambil minum buat Jiel.

Aku pikir lebih baik aku gak bertanya soal Gadis itu lagi. Respon Jiel gak bagus soalnya, tapi jujur itu bikin aku makin penasaran siapa dia sebenarnya.

"Namanya Shanum kak... " penjelasan Jiel justru mulai setelah aku berdiri. Mau gak mau aku balik duduk lagi, dengerin penjelasan Adek.

"Shanum sementara akan tinggal di Rumah Kara karena dia sedang ada masalah keluarga"

"Aaaaah. Dia kenalan atau..... ????"

"Pertama Jiel ketemu di Manchester pas Jiel S2...."

"Ooh... Temen Adek kuliah?"

"Bukan,.. " dijawab cepat. "Dia baru lulus SMA taun ini kog" tambahnya.

Kalau dibilang gak kaget, bohong! Tapi aku sebisa mungkin merespon tanpa terlalu banyak nanya. Pengennya biar Jiel aja yang cerita.. Padahal rasanya tu kayak pengen nyodorin list pertanyaanku tentang sosok Shanum ini ke Jiel. Sepenasaran itu Aku sama Shanum.

Tadi El bilang ketemu Shanum pertama kali saat S2 di Manchester kan, itu berarti saat kita udah baikan dan kenapa baru sekarang aku dengar tentang Shanum ini. Aku tau semua temen-temennya, bahkan yang di Inggris.

Setelah jeda yang cukup lama, hanya lanjut lagi dengan kalimat penutup.

"Ya gitu deh pokoknya, Shanum tinggal di Rumah Kara... "

Udah gitu doang? Gak ada penambahan lagi???

Aku harap Jiel gak terlalu membahas soal Shanum karena memang Jiel pikir itu bukan hal yang penting untuk aku tau. Aku berharapnya hanya begitu, walaupun jujur Aku masih merasa ada yang asing.

Terasa sangat jelas, aku melihat Jiel sengaja menyembunyikan sesuatu dari Aku. Dan ini yang pertama kali.

.
.
.

Aku makin sering keluar kota, beberapa proyek harus Aku tinjau langsung. Dalam satu minggu ada aja Aku perginya, entah sehari atau dua hari. Papi kan sedang di Indo, jadi aku banyak pergi sama Papi. Jiel gak ikut kalau sudah ada Papi. Sebisa mungkin aku gak mempertemukan mereka berdua. Gak baik buat Adek aja.

Lagipula akhir akhir ini Adek sering sakit, fisiknya lemah banget. Sering migran, demam, muntah-muntah sampai lemes. Sudah kupanggil dokter berkali-kali tapi jawabannya gak ada yang pasti. Antara kecapean, kurang istirahat, harus jaga pola makan. Hanya begitu...

Tiap aku pergi keluar kota, harus kupastikan ada orang yang nginep di Apart. Entah temennya yang nginep di Apart atau aku yang nitipin Jiel ke rumah kak Rachel atau Mami. Dia harus ada yang nemenin, kalau gak gitu aku gak tega.

Dan sekarang aku buru-buru setelah Landing dari Lombok, mau ke Rumah Kara. Jiel ada disana. Harusnya aku tiga hari di Lombok, tapi aku persingkat jadi dua hari aja demi secepatnya ketemu Jiel.

Kasian bayi manisku, aku ninggalin dia pas dia gak enak badan dan itu bikin aku gak tenang, gak bisa fokus ke kerjaan.

El sih bilang udah baikan, tadi aku udah sempet chat dia, dia bilang dia sedang di Rumah Kara dan sudah sehat.

Mampir sebentar untuk beliin anak anak snack, aku bergegas ke Rumah Kara. Jiel gak tau kalau hari ini aku udah pulang, sengaja aku mau bikin surprise.

Aku yang bersemangat ketemu Jiel ternyata gak berbalas dengan yang terpaksa aku lihat. Sekali lagi perasaan gelisah mulai merayap dan menganggu pernapasanku sampai aku hampir sesak. Sebisa mungkin menormalkan apa pikiran aneh yang berlarian di otakku.

Aku bahkan gak pernah membayangkan ini sebelumnya. Sampai aku liat dengan mata kepalaku sendiri. Mendadak asing sama pandangan Jiel terhadap orang lain, aku belum pernah liat yang seperti ini sebelumnya.

Aku lihat Jiel sedang duduk di gazebo berdua dengan gadis, dia yang kapan hari aku liat dan sempat aku tanyain ke Jiel. Shanum kan namanya?.
Bukannya kapan hari Jiel masih terkesan gak peduli sama dia, dan sekarang yang aku liat Jiel yang tersenyum saat ngobrol dengan dia. Berdua membaca majalah yang sama terus asyik mendiskusikan sesuatu.

Bukan senyum yang berlebihan dari Jiel, hanya senyum biasa aja tapi entah itu cukup bikin aku sesak.

Aku mematung lumayan lama. Jarak kita masih agak jauh, Jiel belum menyadari kalau aku sedang melihatnya.

Seperti ingin menguji kemalanganku, aku mengambil hapeku trus Call ke Jiel. Aku penasaran gimana reaksinya.

Ternyata gak terlalu mengecewakan karena Jiel cepet mengangkat telponku, bahkan dia gak menjauh dari Shanum untuk sekedar mengatur privasi.

Sedikit perasaan lega menghiburku, rasa bersalah muncul karna aku sempet meragukan dia. aku harap ini hanya rasa cemburuku yang berlebihan. Aku berharap ini hanya efek dari rasa kangenku yang udah sampai ubun-ubun.

Jiel menyadari kehadiranku ketika matanya merotasi sekitar, dengan cepat dia berlari kearahku dan memelukku....

"Kaaaaaak" langsung dia lari kepelukanku. "Jiel kangeeen, Kog gak bilang kalau pulang hari ini?"

Semringah, kelihatan sehat dan ceria. Syukurlah...

Aku masih usaha membuang sisa-sisa pikiran gak penting dari otakku. Bayiku yang manis sedang hangat memelukku sekarang, apa yang perlu dikhawatirkan?? Iya kan?

"Kakak kog udah pulang??" Tanyanya sekali lagi,

"Kangen kamu.. " jawabku dan dihadiahi pelukan lagi sama Jiel.

Perasaan Lega tadi hanya sedikit mengikis perasaan curiga. Bukankah terakhir kali aku meninggalkan Jiel dengan kondisi dia yang sedang gak enak badan bahkan super sensitif? Tapi Jiel dihadapanku sekarang secerah Jiel biasanya, sumringah, sehat dan semangat.

Lihat Jielku yang sumringah kayak gini, Aku lega tapi sayangnya ada ketakutan terbersit dalam batinku. gimana kalau justru bukan aku yang berhasil mengukir senyum itu lagi?. Rasa insecure yang tiba-tiba datang, beneran sulit buat Aku kendalikan.

Aku mengeratkan pelukanku ke Jiel, mencoba mengintimidasi terhadap pandangan Shanum yang gak aku duga justru tersenyum tulus. Pandangannya baik-baik aja, seolah ikut merasa bahagia. Aneh kan??

"Bawa apa?" Tanya Jiel yang memecah lamunanku, dia mulai mengambil paper bag yang sempat aku jatuhkan tadi.

"Anak anak mana? Kakak bawain jajan buat mereka" tanyaku ke Jiel.

"Anak-anak lagi ada kelas Inggris. Dih, sempet-sempetnya belanja. Baru aja landing kan?"
Sambil liat isi paperbag Jiel sekali lagi memamerkan senyumnya tapi itu tak cukup untuk mengusir gundahku, justru makin bikin Aku overthinking.

"Oiya kak, kenalin dia shanum" Shanum yang Jiel tunjuk itu segera menghampiri kita setelah Jiel memberi isyarat agar dia mendekat.

Oh God siapa yang bisa berbohong dan menyebutnya gak cantik. Dia cantik dengan wajah pucatnya, setelah dilihat lebih dekat dia sedikit lebih bocah dari Jiel.

"Maaf ya Kak, baru sempet ngenalin. Ini Shanum, sementara dia akan tinggal disini, kalian akan sering ketemu nanti" jelasnya Jiel sekali lagi.

Aku gak tau harus merespon seperti apa, aku sibuk menetralkan pikiranku karna saat Jiel mengenalkan dia ke Aku, Aku justru merasa asing dengan ekspresi Jiel.

Shanum tidak mengulurkan tangannya padaku, dia hanya menyatukan kedua telapak tangannya untuk memberi salam dengan sedikit mengangguk.

"Nama saya shanum kak Andra" katanya

Kak Andra?? Enteng banget dia nyebut namaku. Itu artinya Jiel udah ceritain tentang aku ke Shanum. Iya kan?

Dilihat dari sudut manapun, fisik shanum memang spek bidadari. Tetap terlihat Cantik meskipun sedikit pucat, apa dia sakit?

Yang secantik ini, bukan gak mungkin kan Jiel gak berfikir yang sama?. Aku gak yakin kalau Jiel bahkan tidak memuji betapa cantiknya shanum, walau cuma di bathin.

Susah, tolonglah ini susah. Aku gak bisa menjelaskan bagaimana tapi murni ini insting Aku aja. Gadis cantik didepanku ini gak terkesan jahat sama sekali, gak juga berekspresi yang menganggu, tapi entah kenapa aku merasa harus mewaspadai dia.

Sampai sekarang pun belum terjawab Shanum itu siapa, Masalah apa yang membuat dia harus tinggal di Rumah Kara, apa dia sakit karena wajahnya sangat pucat...

Dan satu hal lagi, perubahan sikap Jiel yang cepet banget, bukannya kapan hari dia masih membuang muka dari shanum, Dan sekarang kenapa tiba-tiba akrab??

.
.
.
.

Continue Reading

You'll Also Like

39.6K 1.3K 17
Dia bukanlah Kuntilanak, dia bukanlah Leak, dia juga bukanlah Valak, yang begitu menyeramkan, dan dia bukanlah makhluk terkutuk lainnya, yang pernah...
ALFARIZKY By Dee

Teen Fiction

334K 37.9K 34
Dia Alfarizky, cowok yang kasih tahu gue bahwa dunia itu indah, dunia nggak semenyeramkan apa yang gue pikirkan, dunia bakalan ramah kalau kita ramah...
9.9K 1.2K 11
Perjalanan kehidupan langit reksa dan semuanya
380K 22.4K 23
FOLLOW SEBELUM DI BACA ‼️ ⚠️WARNING!! CERITA BL, jangan sampai salah lapak ya⚠️ Gimana jadinya kalo cowo famous yang terkenal pintar di sekolah dan m...