jongchevevat family (End)

By rainbow_brainnn

38.4K 3K 165

Masalah terus menerus menyapa dan mengganggu kebahagiaan keluarga jongchevevat, satu persatu anak anak Mew me... More

pagi
friend zone
nonton
anak baru
jalang?
rencana
murung
cuti
perdebatan
siapa?
aneh
problem
fiance?
medicine
ikhlas
flashback
flashback II
flashback III
usai
tekad
keputusan
SENJA , SAKSI DAN WARNA
MAAF
akhir dari semua
Minggu
mall
tamu
butik
persiapan
rencana II
rumah sakit
pesan
feeling
hurt
duka
interogasi
Dia kembali
pil
ice
motor baru
who?
BERBAIKAN
teman baru
penolakan
aneh
bepergian
kejelasan
mukbang?
jogging
kenyataannya
kambuh?
masalah?
emosi
masalalu yang terulang?
healing maybe?
tanggung jawab?
memori
perdebatan
penjelasan!!!!
berkumpul
penyebab nya
his departure
end?
bonchap spesial

ilegal?

277 30 1
By rainbow_brainnn





Alice sudah berada di atap gedung sekolah dia sedang menunggu seseorang dengan beberapa lembar kertas di tangan nya, tiba-tiba telepon nya berdering dengan cepat dia mengangkat nya karena itu telepon dari win

"Halo kak"

"Halo Alice gue lupa kalo hari ini gue ada study tour"

"Terus kenapa ikut aja "

"Setan lo ga tau aja ini study tour nya seminggu"

"Anjirr lama banget "

"Ya makanya itu "

"Kata kak nut gimana?, Di izinin nggak "

"Katanya gue harus nanya lo"

"Hah kok Alice sih "

"Iya ga tau, jadi gimana boleh kaga, kalo boleh biar gue packing ni barang barang gue"

"Yaudh pergi aja, Alice gapapa lagian seminggu doang kok"

"Yes makasih, gue pergi dulu bye"

"Humm bye "

Tut

telepon selesai Alice lalu berbalik dan kaget sudah ada sing yang duduk sambil menatap nya

"Setan lo kaget gue"kesal Alice sambil memukul lengan sing membuat sing sedikit terkekeh

"Ya habis lo serius banget telponan tadi sampe ga sadar kalo gue Dateng"

"Ya terserah gue lah"

"Siapa yang nelpon?"

"Kakak gue, katanya dia mau study tour selama seminggu"

"Ooo kenapa ga nelpon ortu lo aja?"

"Daddy sama Buna ke Hawaii"

"Oooo gituuu"

Lalu Alice tak sengaja melihat tas yang di bawa oleh sing

"Dih mau bolos jam pelajaran terakhir lo?"

"Yoiii"

"Heran gue kenapa lo jadi murid pinter"

"Sama gue juga heran, mungkin dukungan kuat dari gen gue kali ya"

"Ya ya ya terserah lo, nih hasil tesnya baca aja"ucap Alice sambil menyerahkan beberapa lembar kertas kepada sing, lalu pria itu mulai membacanya

Setelah beberapa saat hening sing kembali mengangkat suara

"Lo bener kakak lo anak Daddy lo tapi bukan anak Buna lo, disini kakak lo mewakili 70% gen Daddy lo tapi sama Buna lo 0% atau sama sekali ga ada, tapi di tes DNA yang satu lagi kakak lo mewakili 30% dari gen dia"jelas sing

"Hahhh benerkan kakak gue itu anak selingkuhan nya Daddy"tanya Alice memastikan

"Ya bisa di bilang gitu sih"

"Jadi selama ini kita saudara tiri huh, kenapa Daddy gue nyembunyiin ini dari yang lainnya"

"Pasti ada alasan nya, Daddy lo mungkin ga mau keluarganya hancur dan anak dia bisa dapet kasih sayang dari buna lo, eh iya ngomong ngomong ini selingkuhan nya sekarang tinggal dimana?"

"Dia udah meninggal sing"

"Oh gituu"

"Sing gue tuh kecewa banget sama Daddy gue, kenapa dia selingkuh sih bahkan sampe punya anak gini, tapi gue sayang sama kakak gue itu, gue gue ga mau dia ngebenci gue sebagai adik tiri dia sing hiks"

"Ssssttttttt udah udah, jangan nangis dong, gapapa Alice ini semua hanya masalah waktu lo harus sabar ngejalaninnya okei"ucap sing membuat Alice membatu karena dia seperti pernah mengingat kata kata ini di ucapkan oleh seseorang tapi dia tidak tau siapa

Brakkkkk.....

"Icee"panggil seorang pria membuat Alice dan sing kaget pasalnya orang itu membuka pintu dengan keras, Alice cukup kaget dengan siapa di depannya

"Phi..."

"Jadi bener kata anak anak, selama aku ga kesekolah kamu Deket sama orang kaya dia"emosi Patrick

"Maksudnya?"

"you cheated on me ice?"

"Engga phi"

"Let's break up"kesal Patrick lalu langsung keluar dari sana, Alice menyugar rambutnya kebelakang dengan ekspresi gusar, dia dengan cepat mengambil kertas di genggaman sing lalu berlari mengejar Patrick

"Dih Cowo gila, ga berubah juga ternyata hahahaha"ucap sing lalu tersenyum tipis dan menghembuskan nafas nya pelan lalu menatap pemandangan dari atas rooftop sekolah .

"Phii, tungguin"teriak Alice masih berusaha mengejar Patrick

Hap....

Alice berhasil menangkap tangan Patrick dengan dirinya yang ngos-ngosan habis berlari

"Ngapain nyusul"

"Aku sama sing ga ada hubungan apa apa, cuma temen"

"Pelukannya tadi, is that also a friend's hug huh?"

"Iyalah"

"Yaudh kalo gitu kamu pelukan aja sama semua orang di sekolah ini, mereka temen kamu juga kan"

"Kamu kenapa sih phi, kamu baru balik sekolah loh"

"Aku gapapa, tapi kamu yang kenapa"

"Aku ga kenapa Napa, aku baik"

"Kamu sadar nggak kamu tuh secara ga langsung selingkuh dari aku ice"

"I'm not cheating on you"

"Yeah oke, kamu ga selingkuhin aku tapi kamu sama dia ngapain pdkt kamu sama dia iya!!!!"

"Kamu kenapa sih"

"I'm oke ice I'm ok"

"So why are you like this?"

"Why, you ask me why, Holy shit!!!!"
"Aku kaya gini Karna kamu terlalu dekat sama dia!!!"

"Aku Deket sama dia cuma sebagai temen"

"I don't care what you say, so let's break up"

"Okeyyy, kalo itu yang kamu mau"
"Let's break up dude"kesal Alice

Lalu keduanya memandang satu sama lain dengan kesal dan Patrick menaiki motor nya dan pergi meninggalkan Alice yang sudah mengepalkan tangannya

"Aaaaarrrrrgghhh dasar bajingan gilaa"teriak Alice lalu menendang ban mobilnya, Dan mengusak rambutnya gusar

Alice memacu mobilnya menuju kafe tempat biasanya dia nongkrong bersama teman temannya, dia masuk kedalam lalu memesan Americano hangat, lalu duduk di dekat jendela, bulan ini memasuki cuaca pancaroba jadi wajar saja tadi panas sekarang sudah gerimis

Alice hanya diam melamun sesekali meminum kopi miliknya, rasanya kebenaran yang dia ketahui itu palsu seperti ilusi yang di dapatkan oleh dirinya, ingin percaya namun logikanya menolak, jika tak percaya semua bukti sudah ada di tangan nya

Alice menyeka Air matanya yang tiba-tiba menetes, lalu dia menatap Americano miliknya

"Semuanya hanya masalah waktu, bom waktu, rahasia yang di telan waktu"gumam Alice entahlah dia merasa di sedang bermain-main dengan waktu dan juga takdir entah apa yang terjadi jika mereka mengetahui kebenaran yang ada di tangan nya.

Patrick melajukan motornya dijalanan lalu dia berhenti di pantai, di pantai yang pernah dia tunjukkan ke Alice, Patrik terduduk di pasir putih merenungkan sesuatu menatap pada luasnya lautan biru yang tak berujung

Dia menyugar rambutnya kebelakang belakang lalu merebahkan dirinya di pasir putih itu dan menghela nafas dalam

"Kapan ice, kapan Lo bakal Inget semuanya gue udah terlalu lama nunggu, meskipun gue tau itu hal yang cukup mustahil tapi gue bakalan tetap menunggu, nunggu sampe Lo inget semuanya"gumam Patrik lalu memejamkan matanya mencoba mengingat kembali apa yang sudah dia lalui bersama Alice 'dulu'

Sementara itu di rooftop sekolah sing masih melamun, sedari tadi dia memperhatikan pertengkaran Alice dan Patrick dari atas sampai mereka pergi meninggalkan sekolah dengan arah yang berlawanan, lalu setelah itu dia tersenyum tipis

"Kisah Lo berdua bakalan mustahil kalo bersatu sekarang, dari dulu kalian emang ga pernah di restuin, Alice dan Patrik kalian berdua ga bakal menyatu pada kehidupan ini, dendam diantara orang-orang terdekat kalian sudah terlalu besar"gumam sing

***********

Mobil BMW X5 berhenti tepat di depan sebuah apartemen mewah, dia sedikit kaget melihat tempat pertemuan yang di janjikan oleh seorang pria padanya

Jimmy menghela nafas dirinya sebenarnya sedikit tidak yakin untuk melakukan ini namun dorongan dari rasa penasaran dan pertemanan membuat tekadnya kembali bulat.

Semuanya bermula pada saat dia pulang dari Korea setelah mengantar jae ketempat seharusnya dia berada, Jimmy keluar untuk menemui fluke, Drake dan juga coo

Rasa khawatir dia tidak di terima oleh coo ternyata memang benar meskipun fluke dan Drake mengajak nya berbicara dan menghiburnya namun coo hanya diam saja, entahlah dia merasa dirinya benar benar di asingkan, Fyi Jimmy dan coo sudah berteman dekat bahkan coo jugalah yang menyatukan dirinya dan jae, itulah sebabnya mengapa dia sangat merasa bersalah

Cukup sering mereka berkumpul, namun selalu saja coo diam membisu, terkadang pawat nanon dan chimon ikut berkumpul bersama mereka

Sampai hari dimana Jimmy melihat coo dan fluke menunggu di halte bus, mungkin mereka sedang menunggu taksi, dengan baik Jimmy menawarkan tumpangan pada mereka

"Woi butuh tumpangan nggak?"panggil Jimmy membuat dua manusia itu menoleh kearah nya

"Humm gue sih engga Jim, gue nunggu ohm"jawab fluke Jimmy hanya mengangguk

"Nah itu ohm, oh iya Lo bawa coo aja Jim, lagian ini dah sore mungkin taksi jarang lewat, tadinya gue kira ohm bawa mobil ternyata bawa motor"jelas fluke panjang lebar

"Humm gue mah oke aja, tergantung dianya mau apa enggak"jawab Jimmy

Jimmy bisa melihat dua manusia itu sedikit berdebat sampai akhirnya Coo masuk kedalam mobil miliknya lalu Jimmy mulai melajukan mobil itu menuju rumah coo

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan, Jimmy hanya fokus kearah jalanan, dan coo sibuk melihat kearah luar jendela berusaha tidak memandang pria disamping nya

"Sampe kapan lo bakalan marah sama gue coo?"tanya Jimmy ketika mobil itu sudah memasuki kawasan perumahan elite

"Lo tau Jim, gue marah kesel benci sama lo bukan Karna gue masih nyalahin lo atas kematian jae tapi tindakan lo setelah kematian jae, sikap lo seakan lo ga perduli sama dia"

"Maksud lo gue ga perduli gimana coo!?"

"Lo ga peduli Jim, kalo lo peduli sama dia lo pasti tau penyebab kecelakaan yang menimpa jae"

Membuat Jimmy diam membisu

"Lo tau?, Engga kan, lo ga tau penyebab kecelakaan itu, gue berharap banget lo tau Jim, minimal penyebab kecelakaan itu masuk penjara setimpal sama apa yang dia perbuat, tapi jangan kan nyari tau tentang siapa penyebab nya lo bahkan berlama-lama di Korea yang gue ga tau lo ngapain, harapan gue lo balik kesini dan mulai selidikin tapi apa lo malah ikut ngumpul sama kita seakan lo udah lupa sama jae, jae gabakal meninggal jika bukan karena orang yang menyebabkan kecelakaan itu"ucap Coo mengeluarkan unek-unek nya, mobil berhenti di depan rumah nya, coo melepaskan sabuk pengaman nya lalu beranjak turun

"Makasih tumpangannya"lalu meninggalkan Jimmy yang masih diam

Jimmy memutar mobilnya lalu melajukan nya dengan kecepatan sedang, kata kata coo selalu terlintas di otaknya, pemikiran coo benar sampai sekarang dia memang tidak mengetahui siapa penyebab kecelakaan itu.

Jimmy menghela nafasnya lagi sekarang dia sudah duduk bersama dengan seorang pria misterius, orang ini adalah orang yang dia bayar untuk melakukan penyelidikan tentang kecelakaan itu

"Selamat siang tuan"

"Ya selamat siang"jawab Jimmy

"Jadi, mengapa kau menyuruhku untuk melakukan penyelidikan ini?"

Pertanyaan itu terlontar begitu saja membuat otak Jimmy kembali mengingat hari dimana dia pergi kekantor polisi beberapa hari yang lalu adalah hari terakhir nya,

Jimmy melangkahkan kakinya masuk kedalam kantor polisi ini sudah entah keberapa kalinya dia menginjakkan kaki kedalam kantor polisi ini

"Hei nak kau datang lagi rupanya"sapa seorang polisi disana

"Ya aku datang ingin menanyakan hal yang sama"jawab Jimmy

"Pulanglah kau tidak akan pernah mendapatkan nya"ucap polisi itu

Kebenarannya Jimmy sudah berulangkali kesana dan berulang kali mencoba memberikan uang agar mereka ingin membuka mulut, namun para polisi itu menolak mentah-mentah penawaran itu, semua usahanya benar benar tidak membuahkan hasil sedikitpun

Sampai pada saat dia menemukan seorang pelapor di depan kantor polisi dia sedang merokok dan memanggil dirinya untuk duduk di dekatnya, Jimmy mengangguk lalu duduk di dekatnya

"Apa yang kau lakukan disini, aku sudah melihat mu beberapa kali saat aku kesini?"ucap pria setengah baya itu

"Aku tak tau apakah ini privasi atau tidak tetapi aku sedang mencari informasi tentang sebuah kecelakaan namun para polisi itu tetap tidak memberi tau diriku"keluh Jimmy

"Kau sudah menyogok para polisi itu"

"Ya aku bahkan ingin memberikan mereka mobil, namun mereka tetap tidak mau"jelas Jimmy membuat pria itu tertawa

"Kau tau, bayaran mu memang besar tapi sepertinya sudah ada orang yang mengunci informasi itu dan membayar semua polisi dengan jumlah besar, iming-iming yang kau berikan memang cukup besar namun sepertinya mereka telah di bayar jauh lebih besar dan ya, sepertinya orang yang membungkam mulut para polisi itu memiliki koneksi di negara ini"jelas pria itu

"Dari mana kau mengetahuinya?"

"Aku sudah cukup sering bermain main dengan polisi"

"Lalu apa kau tau bagaimana cara meluluhkan para polisi itu?"

"Ahahaha, tidak tidak bisa nak, tetapi hal yang harus kau coba menyewa seorang detektif bayaran"

"Bukankah mereka bagian dari polisi berati itu sama saja"

"Tidak bukan detektif itu, tetapi detektif ilegal, percayalah ilegal akan lebih memuaskan dari pada legal"jelas pria itu lalu membuang puntung rokoknya

"Dimana aku bisa mendapatkan nya?"

"Hummm ini, ini kartu nama orang itu, dia juga pernah membantu diriku selamat mencoba"jawab pria itu lalu pergi meninggalkan Jimmy di kursi itu sendirian.

"Tuann, apakah kau mendengar ku?"ucap pria yang memakai pakaian serba hitam itu

"Akhh maaf kan aku, aku mendengar mu"jawab Jimmy tersadar dari lamunannya

"Jadi?"

"Ehem aku tidak perlu memberi tau mu tentang detailnya tetapi aku ingin kau mendapatkan informasi tentang kecelakaan lalulintas yang terjadi beberapa bulan yang lalu, aku sudah mencoba mencari nya sendiri namun aku tetap tidak menemukan nya dan bahkan polisi tutup menutup mulutnya, jika kau berhasil membawakan informasi itu aku akan membayar mu dengan mahal"jelas Jimmy

"Ahahaha, kau akan puas dengan hasil kerja ku tuan"

"Kapan itu akan selesai?"

"Dalam 3 hari kedepan kau datang lah kesini, di tempat dan jam yang sama, lalu kau akan mendapatkan hasilnya"

Jimmy mengangguk paham lalu dia bangun dari kursi nya dan pulang kerumahnya, sedikit perasaan bersalah muncul di hatinya namun dia terus menyakinkan bahwa 'ilegal lebih baik dari pada legal'

**************************

Jeng jeng
Dah segini dulu wkwkwwkk
Ngawur cerita nya, mohon mangap Karna ini idenya yang muncul

Sampe ketemu di lain prat

Bye bye

Continue Reading

You'll Also Like

406K 41.3K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
210K 6.2K 32
"𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧" Diharapkan untuk follow sebelum membaca. "Ayah akan menjodohkan kamu." Tak pernah Adinda...
56K 4.7K 37
"Aku menyukai mu sejak dulu, Phi. Tapi kau malah mengacuhkan ku. Suatu saat nanti kau akan merasakan bagaimana sakitnya mencintai seseorang dalam dia...
207K 31.6K 57
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...