Figuran

By alghazali0101

787 96 8

[REVISI] SIDE STORY OF JURISTIC Figuran adalah pemeran pendukung untuk membantu pemeran utama terlihat menonj... More

Prolog
Cast
Figuran 2 ; Negosiator Hukum
Figuran 3 ; Initial Plan
Figuran 4 ; Dinner
Figuran 5 ; Dasya, gimana ??

Figuran 1 ; Waketum Unit Kesehatan

167 19 5
By alghazali0101

'Namanya Dasya...'
-Bram Adi Pratama-

###

"Jadi kemarin nggak ada yang datang ke acaranya anak hukum ??" Ujar wanita dengan kunciran setengah itu.

Mendapati kediaman seluruh anggota kesehatan siang itu,sudah cukup membuat wanita berambut sebahu itu memijat pertengahan dahinya.

"Kan kemarin Gege udah bilang kalau paling nggak ada 2-3 orang yang datang. Kemarin bukannya udah dibagi sama sekertaris. Mana sekertaris sekarang ?? Siapa delegasi yang kamu kirimkan kemarin ??" Ujar wanita itu tampak sangat-sangat frustasi.

Wanita berambut panjang itu tampak gugup dan menggeleng pelan.

"Saya lupa kak,kemarin kakak bilang sama saya jauh-jauh hari. Jadi pas hari h saya lupa..." Balas wanita yang menjabat sebagai sekertaris UKK.

"Saya memberitahu kamu jauh sebelum hari h itu untuk membuat kamu bisa menyiapkan dengan matang. Alasan macam apa yang baru saja kamu bilang ha ?! Kalau sampai ini jadi masalah sama anak hukum gimana ?? Kenapa kamu tidak bertanggung jawab seperti itu ?? Kalau kamu bilang saya memberitahunya jauh-jauh hari maka artinya kamu tidak memperhatikan. Kemarin saya mengkonfirmasi sama kamu terkait ini,tapi jangankan membalas,kamu bahkan tidak membaca pesan saya. Kalau tidak berniat menjadi bagian dari anggota kesehatan tidak perlu memaksakan diri !!" Marah wanita itu.

Ketukan di pintu menghentikan amarah yang sedang menggelora pada wakil ketua umum UKK itu. Semua orang menoleh ke pintu dimana ada 2 orang yang berdiri disana dengan wajah asing.

"Ketua umum UKK ada ?? Kita mau bertemu dengannya..." Ujar pria berjas hitam itu tegas.

Wanita berambut sebahu itu berdehem.

"Gege sedang ada seminar di Bandung dan akan kembali lusa. Ada yang bisa kami bantu ??" Balas sang wanita.

"Ah ini perihal delegasi UKK yang tidak dikirim ke acara himpunan hukum kemarin. Kami belum menerima konfirmasi apapun dari pihak UKK..." Jelas pria berkucir itu.

Wanita berambut sebahu itu menghela nafas kasar.

"Saya wakilnya. Kalian bisa berbicara dengan saya..." Balas sang wanita.

Pria berkucir itu mengangguk.

"Keberatan jika kita berbicara di taman ?? Karena tidak memungkinkan jika kita berbicara disini..." Jelas pria berkucir itu.

Sang wanita mengangguk saja.

***

"Kami nggak akan bertele-tele. Perkenalkan sebelumnya saya Dye selaku ketua umum himpunan mahasiswa hukum dan ini Bram,kepala divisi Humas. Kami kemari untuk meminta keterangan terkait delegasi dari UKK yang tidak hadir dalam konferensi kemarin..." Jelas pria yang baru saja mengenalkan diri sebagai Dye.

Wanita itu mengangguk.

"Sebelumnya saya meminta maaf kepada himpunan mahasiswa hukum, kemarin ada miss komunikasi antara sekertaris dan saya. Ketua kami mengkonfirmasi bahwa UKK dimintai bantuan untuk menjadi relawan di acara anak hukum 2 Minggu sebelum acara dilakukan. Lalu saya mengkonfirmasi kepada sekertaris saya bahwa akan ada acara di himpunan hukum seminggu sebelum acara dilakukan. Namun ternyata pihak kami,sekertaris kami lupa dan tidak membentuk unit khusus untuk...." Ucapan wanita itu diputus oleh pria yang sedari tadi diam.

"Lupa ?? Lupa ketika kalian memiliki tanggungan besar ?? Itu menandakan kegagapan UKK dalam menghadapi acara besar...." Jelas pria berbaju hitam itu.

Sang wanita termenung. Cukup terkejut akan hinaan yang baru saja dilontarkan oleh pria bernama Bram itu.

"Kamu tahu benar bahwa acara ini besar dan dihadiri oleh orang-orang penting. Kami hanya membutuhkan bantuan kalian dengan berjaga untuk kami,jika ada yang sakit kalian bisa menanganinya,apakah sesulit itu ?? Kalian terlalu menganggap remeh karena terlalu sering dimintai bantuan,mungkin acara kemarin tidak lebih besar dari acara FK bukan ?? Karena itu kalian melupakan nya ??" Balas Bram tajam.

Dasya melupakan sejenak untuk mengambil nafas. Mendengar ucapan panjang Bram barusan menyulut emosinya.

"Saya sudah mengakui kesalahan yang dilakukan oleh unit kami dan apakah diperlukan Anda menghina unit kami ?? Kami tidak pernah menganggap siapapun remeh disini, pihak medis itu menolong tanpa pamrih dan ucapan Anda barusan sangat-sangat tidak menyenangkan untuk didengarkan...." Kesal sang wanita.

Dye yang merasakan keadaan memanas mulai mengambil alih forum.

"Bram tenang. Dasya,saya tahu kamu benar-benar tidak bermaksud seperti itu. Maaf jika kesannya kami terlalu menekan kamu. Saya rasa pertemuan ini sudah cukup,kamu sudah meminta maaf kepada kami dan kami juga sudah mendapatkan jawaban akan permasalahan ini dan kebetulannya lagi tidak ada yang sakit parah kemarin. Hanya lelah dan tidak sampai menyulitkan kami dari hukum...." Jelas Dye.

Wanita yang dipanggil Dasya itu mau tidak mau berusaha mengontrol emosinya dan bernafas pelan.

"Saya juga meminta maaf kak sekali lagi. Maaf atas kelalaian yang kami lakukan. Saya akan menjamin kelalaian seperti ini tidak akan terulang lagi. Next time,kalau kakak mau meminta bantuan kepada kami,saya sendiri yang akan menghandle semuanya...." Jelas wanita itu tegas.

"Kami bisa memegang ucapan kamu ?? Sebab kejadian kemarin cukup membuat kita was-was kalau-kalau kalian lalai lagi..." Balas Bram.

"Bram..." Peringat Dye.

Wanita berambut sebahu itu tidak bisa untuk tidak menatap Bram tajam.

"Kakak bisa memegang ucapan saya. Juga kemarin adalah kali terakhir kami mengalami kegagapan dalam bertugas..." Jelas sang wanita dengan menekan kata kegagapan.

Bram mengangguk. Sangat-sangat menyebalkan dimata sang hawa.

"Bagus.." Balasnya pendek.

***

Wanita berambut sebahu itu meletakkan makanan dan minumannya kasar diatas meja kantin. Bahkan gerakannya itu membuat beberapa orang memperhatikannya.

"Lo kenapa deh ?? Kalau ada masalah tuh cerita bukan menghancurkan properti orang..." Ujar wanita berambut panjang coklat itu.

Gee Ariesta. Putri perwira polisi yang dikenal ramah dan lugu. Salah satu mahasiswi paling diminati karena cantik dan cerdas.

"Lo ada masalah sama siapa deh Sya ?? Perasaan dibanding musuh,Lo lebih banyak punya penggemar..." Ujar wanita berwajah dingin itu.

Keyra Widuri. Kepala Divisi Media himpunan mahasiswa jurusan psikologi. Wanita yang terkenal dingin dengan mulut setajam pisau.

"Tahu,ditembak siapa Lo sampai kayak reog gitu ?? Kemarin teman seangkatan sekarang siapa ?? Kakak tingkat ??" Balas wanita berambut hitam itu.

Nuri Deryaswati. Wanita jurusan bisnis yang ucapannya bisa membuat semua orang tersihir dan membeli jualannya. Wanita ramah dengan banyak daya pikat namun tidak ada yang berani mendekatinya karena sudah berpawang.

"Lo semua jangan bikin gue makin kesel. Gue lagi nggak mood bercanda ya anjir. Gue lagi pengen ngamuk parah karena kepemimpinan gue baru aja diusik sama cowok sok dari jurusan pacar Lo..." Tunjuk wanita berambut sebahu itu dengan ganas kearah Gee dan Nuri.

Dasya Putri Sendani. Wakil ketua umum Unit Kesehatan Kampus. Wanita yang terkenal ramah,cerdas dan cekatan dalam bertugas. Satu-satunya mahasiswi yang digadang berhasil membuat dosen pembimbing rebutan untuk membimbing nya. Juga termasuk salah satu mahasiswi dengan latar belakang keluarga yang sempurna.

"Ya kalau itu mah masalah Lo sama Athalan and the genk,kenapa jadi Lo ngamuk ke gue ??" Balas Nuri tak terima.

Keyra menatap Dasya yang memang jarang sekali kesal. Itu artinya permasalahan kali ini serius,dari arah pintu masuk anak himpunan yang membuat Dasya kesal memasuki kantin bisnis. Akan menjadi bencana jika kekasih Nuri memilih bergabung.

"Lo ada masalah sama yang mana ??" Tanya Keyra.

Gee dan Nuri serempak menoleh kepada Dasya kala pertanyaan Keyra terlontar. Jujur mereka juga penasaran.

"Bram.." Jawab Dasya.

Ketiga wanita disana langsung refleks menoleh kearah pria yang baru saja melewati meja mereka dan meninggalkan aroma parfum yang menyeruak.

"Dia barusan lewatin kita..." Jelas Keyra.

Dasya mendengus.

"Gue tahu. Parfum dia kecium jauh banget udah kayak kuburan baru..." Ujar Dasya jelas.

Pria yang baru saja akan berlalu itu terpaksa berhenti dan menoleh kearah Dasya karena mendengar ucapan tidak mengenakkan dari sang wanita.

"Apa Lo bilang ??" Balas Bram.

Dasya mendongak.

"Apa ??" Balas Dasya bodo amat.

"Tadi Lo bilang parfum gue kenapa ??" Balas Bram.

Dasya berdiri. Entah kenapa suasana kantin mendadak dingin kala dua pentolan jurusan saling berhadapan dengan aura dingin yang menguar.

"Parfum Lo kecium jauh banget...." Jawab Dasya.

Dasya menatap Bram tajam dan dibalas tatapan tenang Bram.

"Lanjutannya ??" Balas Bram dan perlahan mendekat,mengikis jarak antara dirinya dan Dasya.

Dasya tidak gentar. Dia juga ikut maju,jarak mereka sekarang sangat-sangat dekat. Jika seseorang tidak sengaja menyenggol Bram atau Dasya sedikit saja,mereka akan berciuman.

Dasya meletakkan telunjuknya di dada kanan Bram.

"Bau parfum Lo kayak kuburan baru. Kecium sampai jauh dan itu mengganggu..." Ujar Dasya dan mendorong Bram menjauh darinya.

Dorongan tak seberapa Dasya itu membentangkan sedikit jarak diantara keduanya. Ingat hanya sedikit.

"Oh,kalau begitu next time gue bakal pake satu botol parfum untuk membuat Lo terganggu..." Balas Bram mem-provokasi.

Dasya meraih botol air mineral dan rotinya.

"Terserah. Dasar gila.." Umpat Dasya dan berlalu dari kantin.

Mengabaikan seruan teman-teman nya. Suasana hatinya jauh lebih-lebih buruk selepas bertemu dengan Bram untuk kedua kalinya.

"Semoga besok Lo dapat masalah besar supaya Lo nggak bisa tersenyum seperti sekarang. Dasar gila..." Umpat Dasya kesal.

***

Dye menggeleng pelan kala Bram kembali kehadapannya dengan makanan dan minumannya.

"Lo ngapain sih ?? Ada dendam apaan Lo sama Dasya ??" Balas Dye kala mendapati pertengkaran Dasya dan Bram beberapa saat yang lalu.

Bram menggedik.

"Nggak tahu,pengen aja. Namanya siapa ??" Balas Bram.

"Dasya..." Balas Athalan.

Bram mengangguk.

"Kenapa ?? Suka Lo sama dia ?? Biasanya kan orang yang suka berantem tuh sebenernya saling suka. Cuma cara ngungkapinnya aja yang beda..." Jelas Bara.

"Pake physical attack hah ??" Ujar Januar.

Semua orang di meja anak himpunan hukum itu tertawa.

"Gila Lo. Tapi percaya sih kalau Bram sama Dasya. Dua-duanya mendominasi. Legend banget pasti kalau Lo sama Dasya jadian,nih kampus pasti bakal jadi puing-puing karena setiap hari nahan badai pertengkaran Lo berdua...." Kekeh Dye.

Bram tertawa.

"Tunggu aja..." Balas Bram santai.

"Beneran Lo mau deketin dia ??" Balas Bara cukup terkejut.

Bagaimana tidak ?? Seorang Bram Pratama tidak pernah sekalipun tertarik dengan percintaan dan sekarang tiba-tiba dia akan bergerak mendekati Waketum UKK ?? Mengejutkan.

"Maybe. Kenapa ?? Lo juga suka sama dia ??" Balas Bram.

"Siapa coba yang nggak suka sama Dasya ?? Dosen aja rebutan dia, apalagi cowok..." Jelas Bara.

Sadewa mengangguk.

"Kebangetan kalau Lo nggak pernah dengar berita tentang dia. Dasya tuh, putri kedua dari keluarga yang seluruhnya adalah dokter. Papa,mama dan kakak nya semuanya bergerak di bidang kesehatan. Posisinya juga penting...." Jelas Sadewa.

Bram menggeleng. Mendadak dia menoleh kearah dimana Dasya terduduk tadi.

"Serius Lo ??" Balas Bram tidak menyangka.

"Kalau dibanding sama Lo mah jauh anjir. Dia tuh ibaratnya berlian sedangkan Lo kerang. Dia kemana-mana aja dicariin,lha Lo ?? Dicari karena banyak masalah..." Balas Athalan.

Bram terkekeh.

"Berarti kalau gue bisa dapat dia,gue bakal terkenal banget dong ?? Meski sekarang juga gue udah terkenal..." Balas Bram percaya diri.

Dye menggeleng.

"Terkenal Lo sama Dasya itu beda. Kalau Dasya terkenal karena semua yang ada di dia itu sempurna. Sedangkan Lo ?? Terkenal Lo karena Lo friendly sama semua orang dan terutama sama cewek. Buaya Lo..." Cemooh Dye.

Bram tertawa.

"Buaya ini bakal berhenti ganas karena udah nemuin pawangnya..." Balas Bram.

Athalan meraup wajah Bram kesal.

"Gue bakal jadi hatters pertama kalau Lo sama Dasya jadian. Nggak akan rela gue wanita se-sempurna Dasya ada hubungan sama bangsat jancuk kayak Lo..." Balas Athalan dan berjalan menuju ke meja kekasihnya.

Bram menoleh pada Athalan yang sekarang sedang bercengkrama dengan kekasihnya selepas membubuhkan ciuman di pipi Nuri.

"Jangan menghasut aneh-aneh sama mereka ya sat !! Jangan ngebuat citra gue jelek !!" Teriak Bram.

Athalan mengabaikan teriakan Bram dan fokus pada Nuri. Bram memejam kala dengan ganas Bara meraup wajahnya dengan seenak jidat pria itu.

"Halah sok oke Lo pake ngomongin citra,citra Lo mah udah buruk dari Lo masuk sini anjir. Semua orang juga tahu se-bangsat jancuk apa Lo..." Balas Bara.

Semua orang kembali tertawa akan ucapan Bara. Memang diantara semuanya Bram jelas paling sering dekat dengan Bara.

Bram mendengus mendengar ucapan Bara.

"Kalau gue jadian sama Dasya,apa yang bakal Lo kasih ke gue ??" Balas Bram menantang.

"Doa. Semoga Dasya nggak cepet sadar dan ninggalin bangsat jancuk kayak Lo..." Balas Januar tanpa tedeng aling-aling.

Bram melemparkan gumpalan tisu kepada Januar.

"Congor Lo kebiasaan kalau ngomong nggak pake bismillah..." Balas Bram kesal.

"Lo dan kita semua kristen goblok...." Balas Januar dan mendorong kepala Bram kesamping.

Bram beranjak dari duduknya.

"Bodo amat bangsat !!" Kesal Bram dan beranjak dari sana.

Diam-diam Bram mengingat semua tentang wanita yang baru saja menarik perhatiannya. Semuanya tentang dia,berusaha untuk dicatat di kepala cerdas Bram.

"Namanya Dasya..." Kekeh Bram kecil.

Bram menggeleng.

"Sampai ketemu di status paling rasional Dasya..." Celetuk Bram dan tersenyum cerah.

***

Selamat sore semuanya....

Doain ini jadi revisi terakhir Dasya dan Bram huhu😭😭

Author sebenarnya udah mau nyerah sama book ini karena jujur aja bingung banget. Tapi disisi lain author nggak rela juga🙃

Jadi author berusaha untuk nggak terpaku sama akhiran dari book nya dan berusaha enjoy sama alurnya. Doain ya ini akan selancar Juristic dulu. Kalau dihitung ini udah direvisi tiga atau empat kali ini ?? Sedangkan Juristic kemarin cuma 2 kali dan jadi sampai ending.

Entah kenapa author susah dapat ide untuk book-book author. Book baru author aja masih ditulis setengah di chapter 1 dan bingung mau dibawa kemana.

Doain semoga cepet teratasi semuanya jadi kalian bisa menikmati cerita nya.

Terus dukung akun author ya terutama book ini. Jangan lupa share,vote dan comment !!

Ditulis setelah melihat teaser foto dari Got7😭😭 ganteng banget mereka tuh💚💚

See you on the next chapter 💚💚

___________________
Tulungagung,
17 Mei 2022
21.25

Continue Reading

You'll Also Like

88.1K 11.4K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
3.8K 183 27
gak suka? YAUDAH SANA MINGGAT. gitu aja susah. transmigrasi jadi antagonis dan merubah alur?, tapi berbeda dengan ryea yang semakin menjadi jadi, mem...
785K 58K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
526 65 7
Raisa anandita laudya Nama seorang gadis cantik pecinta cogan. setelah meninggal, ia tidak langsung ke akhirat, melainkan memasuki beberapa novel. a...