⿻⃕ 卍Pungut Project || Fluff W...

By KiraYuki4

915 146 102

Perlahan tinta hitam tumpah di atas kertas putih, membentuk cerita yang akan menjadi dongeng selama seminggu... More

⿻⃕ 卍Note☁︎︎.⋆
⿻⃕ 卍01. Our Stage☁︎︎.⋆
⿻⃕ 卍02. Warmth☁︎︎.⋆.
⿻⃕ 卍03. Mine☁︎︎.⋆.
⿻⃕ 卍04. Doki Doki☁︎︎.⋆.
⿻⃕ 卍05. Future Box ☁︎︎.⋆.
⿻⃕ 卍06. Skipping class ☁︎︎.⋆.
⿻⃕ 卍 Last Word ☁︎︎.⋆

⿻⃕ 卍07. Warm snow ☁︎︎.⋆.

64 10 14
By KiraYuki4

Fluff Week : Day 07
Tema : Anniversary
Judul : Warm snow
By : me
Pair : Baji × Kazutora
Tokyo Revengers
©Ken Wakui

.

.

.


Desember.

Bulan terakhir dalam setahun, di mana salju akan menjadi musim dan menutup hampir seluruh Jepang. Dingin. Itu yang warga Jepang rasakan. Membuat mereka haus akan kehangatan.

"Huhh ...." Seorang laki-laki berambut dwiwarna, dominan hitam namun bagian depannya berwarna kuning, dengan anting lonceng yang selalu setia menemaninya sejak masih remaja.

Ya, usianya sekarang bukan lagi remaja. Ia sudah dewasa, bahkan ia sudah menikah. Ia menghela napas, membuat sedikit asap putih keluar dari mulutnya karena cuaca yang dingin.

Namanya Baji Kazutora. Sekarang ia bukan lagi seorang Hanemiya, kini ia menyandang marga suaminya yang tak lain adalah Baji Keisuke.

Srrpt!

Kazutora menyeruput coklat hangat di tangannya sembari melihat ke arah jendela. Memperhatikan orang-orang yang sedang beraktivitas di luar sana. Hari ini dirinya libur bekerja, jadi ia ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai di rumah.

Kemudian mata pasirnya melirik kalender yang terpanjang di meja nakas samping tempat tidurnya. Terlihat ada coretan spidol berwarna merah berbentuk love yang ia sendirilah yang menandainya di kalender.

"Sudah setahun, ya, Kei," ucapnya sambil menyeruput coklat lagi. Kemudian ia beranjang ke tempat tidur.

Kazutora meraih guling, lalu memeluknya dengan erat. Membayangkan bahawa yang tengah ia peluk saat ini adalah suaminya.

Sudah 1 tahun Kazutora menyandang nama Baji dan hari ini adalah hari anniverasy-nya yang pertama. Namun, belakangan ini Baji sangat sibuk dengan pekerjaannya hingga jarang sekali ada waktu untuk Kazutora. Berangkat pagi-pagi sekali dan pulang hampir tengah malam, lalu langsung tepar di kasur.

Kazutora berusaha memaklumi karena perusahaan yang Baji kelola memang sedang kacau, tapi hari ini adalah anniversary mereka! Tidak bisakah Baji meluangkan sedikit waktu untuk memanjakan Kazutora di hari yang spesial ini?

Sementara di tempat lain namun masih di kediaman Baji, tepatnya di taman belakang rumahnya. Ternyata si pemilik rumah a.k.a Baji Keisuke sudah pulang.

"Hei! Yang itu letakkan di sana! Lalu pasang lampu-lampu itu di sebelah sana! Nah, yang itu digantung! Jangan lupa lilinnya!"

Saat ini ia tengah memerintahkan beberapa bawahannya menata tempat untuk makan malamnya dengan Kazutora yang bertema outdor dan diselenggarakan di taman belakang rumahnya. Berharap saja salju tidak akan turun saat acara berlangsung.

"Nah, iya begitu!" serunya ketika bawahannya berhasil melaksanakan perintahnya dengan sempurna.

Beberapa menit kemudian urusan tata-menata pun selesai karena memang sudah dilakukan sejak tadi. "Sekarang kalian boleh pulang," kata Baji.

"Ingat, pulang! Awas kalau kalian masih di sini, terutama kau, Chifuyu!" tegas Baji sambil mengarahkan jari telunjuknya ke laki-laki berambut hitam yang statusnya adalah asisten pribadi sekaligus sahabatnya.

"Baji-sa-"

"Jika kau tetap bersikeras, maka aku juga akan mengintipmu dan Takemichi!" ancam Baji dan Chifuyu pun bungkam.

Setelah itu semua bawahan Baji pun pulang, termasuk Chifuyu. Kali ini ia hilangkan rasa keponya dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu berdua dengan kekasihnya, Takemichi.

Setelah semuanya pulang, Baji masuk ke rumah besarnya, mencari Kazutora yang ternyata sedang tertidur di kamar. Pulas sekali tidurnya, wajahnya jadi terlihat cantik.

"Kazutora~" panggil Baji lembut hendak membangunkan sembari mengelus-ngelus kepala Kazutora.

"Eng ...." Kazutora sedikit mengerang karena merasa tidurnya terganggu.

"Hei, ayo bangun! Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."

Cup.

Baji mengecup singkat bibir Kazutora, membuat sang empu pun langsung membuka mata karena terkejut. Sementara pasangannya hanya terkekeh melihat ekspresi Kazutora.

"Ayo bangun sayang, atau harus kucium lagi?"

"K-kei!" Kazutora memukul pelan dada Baji dengan wajah yang sedikit memerah.

"Aku sudah bangun, ada apa?" tanya Kazutora. Kemudian ia merubah posisi tidurnya menjadi posisi duduk.

"Masa tanya 'ada apa?' Kau lupa sekarang hari apa?" Baji bertanya balik dengan bibir yang dimanyunkan, pura-pura ngambek agar dirinya dimanja Kazutora.

Kazutora menguap karena masih sedikit mengantuk, kemudian berkata, "Tentu saja aku ingat, mana mungkin lupa!"

Kini mereka saling menatap, lalu saling melempar senyum yang membuat kedua belah pihak sama-sama meleleh dengan yang dilihatnya.

"K-kukira kau masih di kantor," kata Kazutora sedikit gugup.

Baji menggeleng pelan, kemudian berkata, "Malam ini aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, manis~"

"Ayo!" Tiba-tiba Baji menarik tangan Kazutora dan membuatnya berdiri.

"Ayo ke mana?" tanya Kazutora bingung.

"Ke mana saja asal bersamamu~" gombal Baji mencolek dagu Kazutora.

"Sudah, ikut saja!" Baji kembali menyeret Kazutora menuju taman belakang dengan wajah berseri-seri. Sedangkan Kazutora masih kebingungan.

"Kita mau apa ke sini, Kei?" tanya Kazutora yang tentunya ia tau ke mana arah jalan Baji membawanya.

Baji berhenti melangkah, diikuti Kazutora. Lalu ia berbalik dan menghadap male wife nya dengan senyum yang masih terpampang jelas di wajahnya. Ia tidak sabar ingin melihat ekspresi Kazutora saat melihat kejutan yang sudah ia siapkan

"Tutup matamu, sebentar lagi kita sampai," kata Baji yang sudah berdiri di belakang Kazutora dan menutup netra pasir Kazutora dengan tangannya.

"Kei?"

"Iya sayang, sabar ya. Nanti kalau sudah sampai, aku buka lagi matanya." Baji menjadi penuntun Kazutora saat berjalan. Langkah demi langkah sekarang mereka sampai di tempat tujuan. Taman belakang rumah Baji yang sudah dihias dan ditata sedemikian rupa sehingga terlihat seperti dekorasi outdor party.

"Tadaaa~" Baji menurunkan tangan besarnya, membiarkan netra Kazutora menangkap indahnya tempat yang biasanya sepi itu. Ya ini juga sepi karena hanya ada mereka berdua di sini.

Kelopak mawar menghiasi jalanan yang mereka lewati, sebuah meja bertaplak putih dengan sepasang bangku yang melengkapinya berada dalam lilin-lilin yang disusun menyerupai bentuk love. Di atas meja itu terdapat vas kecil berisi dua tangkai bunga mawar. Lampu warna-warni pun terpasang di pepohonan di sekitar mereka, membuat pemandangan malam hari semakin terlihat indah.

"Kau menyukainya?" tanya Baji sembari menengok ke Kazutora yang masih terpukau dengan pemandangan di depannya. Bukan hanya karena indahnya, tapi lebih karena ia terkejut dengan apa yang Baji yang siapkan untuknya.

Kazutora mengangguk kecil, lalu melirik suaminya dan Baji memberinya senyum hangat. "Ayo duduk, manis~ nanti pegal kalau kau berdiri terus."

Baji mengajak Kazutora ke meja itu, lalu menarik satu kursi dan mempersilakan male wife nya duduk. "Silakan~"

Kazutora duduk di kursi yang disediakan Baji, lalu Baji juga duduk di kursinya. Tangannya meraih tangan Kazutora dan menggenggamnya dengan erat.

"A-aku belum siap-siap, Ken. Aku bahkan masih mengenakan kaos ini!" Kazutora menunjuk kaos putih yang menempel di badannya.

"Sedangkan kau? Kau tampak keren dan gagah dengan jas itu!" rajuk Kazutora. Ia juga ingin setidaknya berdandan untuk Baji.

Suaminya terkekeh melihat Kazutora cemberut. "Tanpa make up atau pakaian mahal pun kau tetap cantik di mataku, Kazutora."

"Sekarang ayo makan, Kazutora." Baji memanggil pelayan rumahnya yang tugasnya adalah mengantar makanan ke meja Baji dan Kazutora. Ya pelayan yang satu ini tinggal di rumah Baji sebagai asisten rumah tangga, jadi dia tidak pulang seperti yang lain.

Pelayan itu membawakan sup miso kesukaan Kazutora, lalu meletakkannya di atas meja Baji dan Kazutora.

Sepasang suami itu pun makan dengan lahap karena mereka memang lapar. Walau begitu, Baji terus saja menggoda Kazutora hingga pria itu sempat tersedak beberapa kali akibat gombalin Baji.

"Kazutora," panggil Baji.

"Apa?!" sahut Kazutora pura-pura kesal karena Baji terus membuatnya batuk saat makan akibat tersedak.

"Aaa~" Baji menyiapkan mochi yang menjadi hidangan penutup makan malam mereka dan Kazutora menerimanya dengan hati. Ia memasukan mochi kenyal dan manis itu ke dalam mulutnya, lalu mengunyahnya.

"Kau juga, Kei." Kazutora balas menyuapi Baji.

Beberapa menit setelah acara makan, Baji baru saja hendak melempar gombalannya lagi, perlahan butiran putih turun dari langit. Salju. Sepertinya dinner mereka harus dilanjutkan di dalam.

"Ayo masuk, Kazutora. Sebelum salju ya semakin lebat." Baji memakaikan jas nya ke tubuh Kazutora, berharap balutan yang tidak terlalu tebal itu mampu menghalau dingin yang menyerang kulit.

Kemudian mereka masuk ke rumah, lebih tepatnya kembali ke kamar. Baji mengganti pakaiannya dengan yang lebih santai, sedangkan Kazutora masih mengenakan kaos dan celana karet yan ia pakai tadi.

Brukh!

Baji menjatuhkan dirinya ke kasur, yang di mana di sana terdapat Kazutora yang sedang tiduran menunggu Baji selesai ganti baju.

Hug.

Sekarang Baji memeluk Kazutora. Ah, tunggu! Lebih tepatnya menimpa Kazutora.

"Hei, mau beberapa ronde?" tawar Baji, berharap Kazutora menerama tawarannya yang sebenarnya adalah permintaan.

"Boleh." Kazutora menjawab sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kalau begitu ayo mulai."

Baji memulainya dengan mencium bibir Kazutora, melumat ya dengan lembut sembari mengabsen gigi-gigi dalam mulut Kazutora.

"Mmnh~" Lumayan semakin dalam, Kazutora pun membalas lumayan Baji dengan senang hati.

Sementara cukup untuk bibir. Ingat, sementara! Selanjutnya ia beralih menciumi leher dan telinga Kazutora. Sesekali ia menggigit di sana-sini, memberi tanda bahwa Kazutora itu miliknya.

Mungkin malam ini mereka akan melakukan beberapa ronde, entahlah mungkin sampai salah satu dari mereka kelelahan. Yaa ... mungkin Kazutora yang akan tepar duluan.

Kazutora sangat bersyukur karena ternyata hari ini tidak seburuk yang ia bayangkan karena Baji akan terus sibuk dengan pekerjaannya. Ternyata suaminya itu malah memberi kejutan indah untuknya. Jadi ia juga ingin memberi tubuhnya sebagai hadiah untuk Baji.

End.

DUARRR!
Kalian pengen liat anu yaaa~
Jujur kalean! Ngaku!
Ini bukan pemaksaan, ini perampokan!

Oke oke arigatou untuk yang sudha mampir, btw ini ada typo kah? Atau salah nama? Dan kesalahan lainnya?

Voment ya gaes, besok gada lagi ni udah selesai 7 hari.

Continue Reading

You'll Also Like

42.3K 4.6K 17
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
113K 9.3K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
290K 24.5K 36
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
991K 80.2K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...