Mylovelly

By chihamusen

504K 6.6K 189

Ini kisah tentang Alyra yang selalu sabar dan tetap tegar mencintai Axello yang mempunyai hati sekeras batu h... More

Pacar lama?!
Mantan temannya
Berusaha buat Lo?!
Siapa itu cewek?!
Ingat dia gak?!
Rela kotor deminya
Sahabat cowok terbaiknya
Iseng Pembalasan
Kacamata Hitam
Bukan selera gue!
Perasaan lebih
Masih Kangen
Sama yang Baru
Niat busuknya?!
Mimpi mustahil
Berhati malaikat?!
Sekalian Kencan.
Terbayang gemas
Ambigu aturannya?!
Latihan praktek anu?!
Dibuat tak betah?!
Si mesum gila?!
Takdir atau nasib?!
Guru Privatenya
Benci atau suka?
Simpanan temannya sendiri?!
Apa maunya?!
Perintah Tuan?!
Kena jebakannya
Benda terlarang
Merasa kehilangan?!
Kekasih sebenarnya?!
Menipu perasaannya
Terasingkan perasaan
Sentuh atau Injak?!
Teman barunya
Saingannya
Pindah sebangku
Hukuman bersamanya.
Jawaban Cinta!!
Mengejar hati?!
Mewujudkan buktinya!!
Gebetan Baru
Permainan gila!!
Pasangan Resmi!!
Calon Mertua Idaman
Tak mengakuinya
Kencan serius!?
Masa lalunya?!
Terasa Berat Baginya
Bahaya mengancam?!

Teman masa kecilnya.

281 22 0
By chihamusen

Happy reading!

Semoga suka dan terhibur!!

Harap maklum TYPO'S....

VOTE DAN KOMENT!!

"Lo, gue peringatin ya jangan ganggu dia lagi!!" ucap Axello tajam pada Marchello dengan geng kawanannya.

"Haa dia siapa?" Marchello tertawa sebentar. "siapanya Lo sih?" decihnya memberikan tatapan mengejeknya. Anak buahnya pun ikut menertawakan Axello yang seperti direndahkan.

"Lo gak usah bacot dah! Kalau sampai Lo macam-macam sama dia tengkorak kepala lo bakalan gue jadiin pajangan rumah!!" balas Axello dengan ancaman seriusnya.

Terlihat gerombolan motor gengnya Marchello berdiri didepannya tak jauh. Axello sebenarnya sempat mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut bersamanya, tapi entah kemana mereka bisa terpisah hingga Axello hanya seorang diri dihadapan musuhnya. Tunggu sebentar mungkin anak-anak yang lain akan menyusulnya entah kapan itu. Axello harap mereka bisa diandalkan sebelum dia akan memulainya.

"Jangan sok jago Lo mau ngelawan gue sendirian. Lo akan kalah telak dibantai habis sama anak buah gue. Lihat mana kesempatan Lo? Gak ada!" kata Marcello dengan sombongnya. Guratan di dahi Axello semakin mengencang saat mendengarnya. 

Alyra yang tak sengaja berjalan pada sore hari ketika melihat mereka beradu di sebuah tempat yang cukup sepi tempat pertemuan kedua belah kubu yang berlawanan itu seakan bersitegang.

Alyra jadi teringat tentang kejadian malam itu dimana Marchello mempermainkan perasaannya. Ia begitu gusar sempat mengacak rambutnya sendiri hingga menutupi wajah suramnya yang tak terlihat saat itu. Mungkin untunglah Marchello sampai tak bisa mengenali wajahnya. Alyra benar-benar mengamuk jika saja ia tak sadar, mungkin Alyra akan melakukan sesuatu yang lebih gila lagi demi melampiaskan emosinya.

Cukup Alyra saja yang frutasi kemarin itu, jangan lagi Axello yang dalam bahaya hanya karena mantan pacarnya itu membuat masalah lain. Ya Alyra memutusnya secara sepihak tanpa Marchello tahu bahwa ia tidak ingin berhubungan lagi dengan cowok sialan itu.

Sekarang kini Alyra benar-benar terpaksa harus bersikap baik pada mantannya itu sebentar, ketika sudah sampai dihadapan antara mereka berdua.

Disini Alyra sedikit bisa membedakannya bahwa yang lebih rupawan adalah Axello dengan gaya rambut gondrongnya yang agak kerul dicepol sebagian kebelakang dan terlihat anting berlian indah pada salah satu telinganya. Sedang Marchello cowok itu sepertinya baru saja memangkas rambutnya pendek dengan berjaket kulitnya.

Dari situ Alyra sudah bisa menebaknya bahwa itu Axello hanya seorang diri dan kalah jumlah dari Marchello yang siap kapan saja akan main mengeroyokinya habis tanpa ampun.

"Kenapa malah cewek itu yang muncul padahal lagi ngomong tentang Syella,," gumam Axello mendengus samar. Ia memutar bola matanya jengah.

Lalu Alyra dengan sengaja memeluk tubuh Marchello dengan sangat erat seolah menahannya agar tak bisa bergerak sedikit pun untuk menantang Axello.

Cowok gondrong itu sedikit merasa aneh dan mengernyitkan alisnya melihat Alyra tanpa melepaskan pelukannya pada Marchello yang kini mulai sesak kesulitan bernapas ditempatnya. Namun tetap saja Axello tak suka memandangnya ke arah mereka berdua entah apa yang akan dilakukan oleh cewek itu. Terserah Axello tidak peduli mau dia sengaja atau terpaksa dengan maksud lain. Jelas-jelas batin Axello tidak bisa menerimanya.

"Sayang kamu ngapain disini hmm? Aku cariin dari kemarin loh kok kamu gak ada, kemana? Eh tau-taunya malah ketemuan disini aku khawatir loh." ucap Alyra sambil tersenyum lembut mengarahkan wajah Marchello yang mulai pucat agar tetap terus menatapnya.

"Plis sayang jangan sekarang! Nanti aja kita ngomonginnya. Gue lagi ada urusan sama tuh orang." Marchello memelas agar Alyra tak menghalanginya.

"Urusan kamu kan aku. Kenapa gak kita selesaikan aja?" ucap Alyra yang membuat Marchello sesaat bingung dengan maksud perkataannya itu tadi.

"Cih ngapain sih tuh cewek malah ikut campur segala?" decih Axello kini menatapnya dengan penuh tajam. Sejujurnya ia merasa gerah hingga harus melepaskan jaket denim hitamnya yang melekat dari tubuhnya membuatnya seolah siap ingin mulai berduel. Alyra melototkan matanya sejenak.  Masih sempat-sempatnya ia terpana oleh kegagahan Axello yang hanya memakai kaos singlet tanpa lengan begitu jaket itu dia ikat di pinggangnya.

Lantas Alyra pun menggelengkan kepalanya keras berusaha untuk tidak terkena oleh godaannya. Ia pergi meninggalkan Marchello yang masih dibuat penasaran.

Tak lama kemudian rombongan dari geng temannya Axello akhirnya mereka datang juga tiba disini yang akan siap membantu ketuanya sebelum sempat melihat Alyra yang mulai tenggelam dibelakang kerumuman anak buahnya Marchello.

"Lah itu Axel Kw bukan sih? Mau adu ketampanan atau mekanik?" ujar Eboy meledeknya sebentar terkekeh geli. Axello jadi sedikit tersinggung ia menatap tajam temannya itu yang hanya cengengesan.

"Yo telat banget Lo semua!!" kesalnya

Marchello terbelalak lebar. Sekarang situasinya terbalik. Geng Axello yang terpilih dan kuat dalam bertahan mereka semua sudah berada disini. Tidak sebanding dengan anak buah Marchello yang banyak tapi mereka sedikit lemah. Marchello tentu saja harus waspada. Ketika ia ingin kabur malah Marchello telah kehilangan kunci motornya yang tanpa sadar telah dibawa oleh Alyra agar cowok mantannya itu tidak bisa melarikan diri.

"Pengecut banget sih Lo! Kayak bocah ingusan!!" ujar Rendra menyayangkan sekali tindakan penakutnya itu padahal ia ingin menghajarnya sampai habis.

Tanpa mempedulikan lontaran sarkas dari kubu musuhnya, Marchello kembali teringat pada Alyra dan mengejar cewek itu yang tak jauh masih disekitaran ini.

"Ini gue balikin punya Lo! Mulai sekarang kita putus gue gak butuh alasan apalagi mulut buaya lo!!" ucap Alyra yang tiba-tiba muncul dihadapannya begitu saja lalu membentur kepalanya ke dagu Marchello hingga cowok itu tak sengaja harus menggigit lidahnya sendiri dan meringis kesakitan.

"Dan Lo bebas mau ngapain main sama nenek tua keriput sekalipun gue juga gak akan peduli apalagi harus cemburu sama cowok sinting kayak Lo!!" tekan Alyra sambil memaki dan menatap tajam lalu mendorong kasar tubuh Marchello yang sedikit terhuyung kebelakang.

Marchello membulatkan matanya tak terima tiba-tiba saja dia putusan dengan cewek itu, meski Alyra bukan prioritasnya sih. Tapi entah kenapa ia baru tersadar dan enggan siap kehilangan cewek itu. Sial! Sudah terlambat. Marchello bahkan tak bisa berkata-kata mengeluarkan suaranya untuk menjelaskan semua kebohongannya pada cewek itu dan ingin memperbaiki keadaan.  Marchello dibuat membisu olehnya. Alyra sengaja melakukan hal itu agar tidak harus mendengarkan semua omong kosong Marchello yang sudah menjadi mantan terburuknya.

Alyra berbalik pergi menjauh meninggalkan Marchello yang berupaya untuk terus memanggilnya namun sia-sia. Cewek itu tak menghiraukannya apalagi enggan peduli sama sekali. Marchello tidak bisa berbicara dengan jelas ketika suaranya yang tertahan oleh rasa sakit yang luar biasa sesaat. Mungkin darahnya juga ikut tertelan membasahi tenggorokan cowok itu secara perlahan. 

"Alyra! Lo udah ketemu Axello sama Marchello juga?" sebuah suara menariknya membuat Alyra langsung menoleh ke arahnya. Dan mendapati Syella berdiri didekatnya membawanya sebentar.

"Lo jangan salah paham ya plis! Gue tadi dikejar sama Marchello dan Axello tadi lagi nolongin gue." kata Syella dengan keringat didahinya. Ia berusaha untuk menjelaskan kenapa akhir-akhir Syella menghindari Alyra saat tahu Marchello adalah pacarnya.

"Ma-maksud Lo gimana sih? Gue barusan udah putusin si berengsek itu demi bisa balikan lagi sama Mylovello. Tapi kok mereka berdua dan Lo?! Ada masalah apa sih kalian kok bisa saling kenal gitu, gue masih gak paham sama lo!!" Alyra mengerjapkan matanya sebentar. Saking bingungnya ia sampai tidak tahu harus darimana meminta penjelasannya. Sejenak Alyra menjeda kalimatnya lalu berubah tajam seketika menatap Syella dengan penuh tuntutan.

"Yaudah Lo tenang dulu,," ujar Syella yang habis tersengal-sengal berhenti sejenak. Sedang Alyra mencoba menarik napas panjangnya sebentar berharap otaknya akan cepat mencerna.

"Beneran deh! Mereka berdua itu sepupuan! Makanya jadi mirip gitu. Sebenarnya Marchello dan Axello itu jauh berbeda sih aslinya. Mereka berdua itu gak sama, tapi..." Syella jadi terlihat ragu untuk meneruskan perkataannya. Alyra terlihat gemas menunggu apa yang selanjutnya akan cewek itu jelaskan padanya.

"Buruan Lo jangan bikin gue mati konyol deh digantung sama harapan mustahil buat dapatin jawaban dari Tuhan. Asal Lo tau selama ini gue udah sabar banget buat gak terlalu mikirin kenapa Axel kenal sama mantan gue. Terus tapi, tapi kenapa? Coba Lo bilang cepetan dah gue gak bisa nunggu lebih lama lagi atau enggak nyawa Lo melayang duluan!!" decak Alyra garang dengan tak sabarannya ia hampir saja mencakar Syella kalau tidak segera menahan dirinya dengan kesadaran.

"Itu gara-gara cintanya Marchello pernah gue tolak sih waktu kami bertiga masih kecil. Gue sama Axello temanan dari dulu. Terus dia dendam banget sama Axello karena dia pikir gue sukanya sama Axel bukan sama dia. Maka dari itu March selalu berusaha buat bisa semirip mungkin seperti Axello agar gue gak ngehindarin dia lagi dan mau buat jadian sama dia hanya karena Axello yang dekat sama gue. " ujar Syella panjang lebar lalu memelankan suaranya diakhir kalimatnya. Alyra hanya tercengang hingga hampir lupa caranya untuk berkedip. Ia begitu kaget mendengar cerita lama teman masa lalunya itu.

"Jadi Lo--?!" Alyra membuka lebar matanya tak menyangka.

"Dengarin dulu. Gue belum selesai ngomong.  Tapi gue sama Axel gak ada apa-apanya kok. Dan Lo jangan bilang Lo udah lupa. Masa Lo gak ingat kita sempat temanan loh, Lo sama Axel sayangnya gak ada mantan Lo waktu itu. Kita cuma bertiga nih Lo, gue dan Axello. Ingat gak waktu kecil itu?" ucap Syella lagi dengan semringah. Cewek itu menatap lamat Alyra mencoba mengingatkan cewek merah itu pada sesuatu yang sudah lama terukir tentang pertemanan singkat mereka mengenai Axello.

Alyra hanya bisa terdiam menganga sembari menutup mulutnya lebih terkejut mendengar hal seperti itu, dulu dia pernah bertemu dengan Axello sebelumnya? padahal Alyra benar-benar lupa dengan cowok gondrong itu saat mereka masih kecil, akibat masa lalu kelam dialaminya yang begitu mengerikan sampai ia tak bisa lagi sanggup mengingat hal indah lainnya yang pernah terjadi dalam hidupnya kala itu.

****

"Sekarang gue ngerti kenapa Lyra sampai nekat ngaku dia istri Lo Xel waktu itu... Ternyata dia pacarnya Marchello sepupu Lo bro! Sayang sekali ternyata cinta matinya cewek itu bukan untuk Lo! Tapi buat musuh Lo sih! Kurang beruntung Lo Xel Xel Coba aja Lo pura-pura nerima pasti Lo bisa ngerasain gimana--?!" ucap salah satu temannya yang kemarin sempat melihat Marchello mencari Alyra dari kejauhan dan mengikutinya dari belakang diam-diam. Ia masih mengira kalau Alyra yang memeluk cowok itu namun yang sebenarnya terjadi adalah Alyra memberikan pelajaran cukup berharga agar Marchello tidak bisa lagi berbicara padanya bahkan berbohong sekalipun yang sengaja sempat dia buat menjadi gaguk. Alyra tersenyum senang melihat Marchello menderita karena perbuatannya itu.

Axel yang duduk anteng di meja bangkunya menjadi semakin merasa terganggu saat mendengar perkataan berisik temannya si Eboy, cowok curly itu suka sekali membicarakan hal yang berbau soal cewek didepannya tanpa tahu malu.

Padahal Axello tak begitu tertarik ingin membicarakan atau bahkan kalau bisa dia saja yang menyimpannya. Ia sampai bosan dan menggebrak mejanya dengan begitu kesal atas kejadian yang berulangkali dalam pikirannya kacau kini diungkit terang-terangan. Membuat Eboy sedikit terlonjak kaget ketika Axel mulai terpancing emosinya secepat ini. Padahal niatnya cuma bercanda. Tapi Axello tidak bisa diajak seru.

"Udah jelas kan sekarang gue sama dia gak akan bersama selamanya. Gue juga ogah bekasan orang. Mending gue nyari anaknya pak juragan ke desa nan jauh daripada yang dekat dikota udah penuh terkotori sama sampah-sampah lain,," decak Axello mendengus kasar sembari menyembunyikan rasa gengsinya yang besar. Ia membuang mukanya ke arah lain sebentar yang tentu saja diperhatikan oleh teman-temannya.

Rendra hanya membuang napasnya, ia mendengarkan tapi tak ingin ikut berkomentar. Sedang Kevano hanya mengendikan bahunya acuh, tapi isi otak licik dalam pikirannya ia mulai menyusun sedikit rencana baru sambil menyeringai kecil sekilas.

"Kali aja segelnya masih utuh belum rusak disentuh sama belalang orang utan. Lo mana tahu kalau belum periksa punya tuh cewek selagi masih bisa dipakai. Kan enak juga buat dijadiin cadangan entar." bisik Kevano seakan mempengaruhi jalan pikiran buruknya Axello yang masih suci. Cowok berwajah dingin namun berpikiran sempit itu selalu saja mencoba menghasutnya dengan kesesatan. Axello menggelengkan kepalanya keras menahan malu. Ia tak habis pikir bagaimana bisa Kevan memanasinya saat mengenai tentang Alyra, memaksa untuk membayangkan hal aneh yang jelas bukan seperti diri Axello sendiri hanya karena mulut orang lain.

Siasatnya kali ini Kevan harap Axello tak menyia-nyiakan cewek itu sementara sampai Alyra akan takluk dan berubah menjadi cewek lemah tak berdaya karena kesalahan Axello sendiri.  Kevan jadi bisa memanfaatkan keuntungannya itu yang masih tersisa, Kevan juga akan mencoba merasakan sesuatu yang dia pendam menarik pada diri cewek itu nantinya.

Entah kapan hal itu akan terjadi yang pasti niatnya ingin sekali bermain sepuasnya bersama Alyra yang selama ini membuatnya sedikit tergiur ketika membayangkannya. Ingat tapi saat Axel yang menjadi orang pertama kalinya menguasai diri cewek itu, baru Kevan akan melakukannya kalaupun kesempatan datang berpihak padanya sebagai seorang penikmat. Dengan senang hati Kevan siap menerimanya dengan sedikit bersabar lagi.

Axello pun menoleh ke arah Kevan sambil merasakan ada hal yang janggal pada cowok itu. " But, gue tahu apa yang Lo inginkan dari dia. Gue gak akan termakan sama omongan niat setan Lo itu!!" Axello sedikit tersenyum tipis membalasnya. Kevan mendelik tajam dan menahan kesalnya sambil memukul mejanya mendengar ucapan tenang dari cowok gondrong itu seolah mengetahui jalan maksud pikirannya itu lalu akan menghancurkan rencananya tadi begitu saja karena kesadaran akal sehatnya Axello.

Ale hanya terdiam saja. Ia tidak ingin terlihat oleh siapapun dalam masalah terkait tentang mengenai cewek merah itu sejak tempo waktu itu. Meski Kevan sedikit menyadarinya dan mulai sejauh itu tahu. Cowok berwajah dingin itu seakan sedang tertarik karena rasa penasarannya yang lebih besar antara Ale dan Alyra intinya orang-orang yang berdekatan dengan cewek merah itu.

Saat Kevan melihat ke arah Ale  sambil tersenyum miring, Ale pun langsung memalingkan mukanya enggan balas bertukar pandangan dengan cowok itu. Ia tahu cepat atau lambat Kevan akan memanfaatkan dirinya untuk mencari tahu tentang siapa Alyra padanya agar memudahkan cowok satu itu untuk melancarkan aksinya.

TBC....




Continue Reading

You'll Also Like

803K 22.5K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
2.1M 98.1K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
3.3M 207K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
937K 86K 32
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...