Jangan tanya author, ini mumpung inspirasi... Tapi ati ati mungkin bakal disensor lg sih AWOKWKWKWK/slap
__________________________________________
Hari sedang hujan kembali kamu ditemani seseorang pemuda ganteng dengan telinga anjing Asli -Eh! Bentar kok bisa?
Jadi gini kronologi abal abal dari author yg binsalabim...
Hali gasengaja minum ramuan bikinan Solar yg sebenernya pengen dikasih ke Fang biar dia jd siluman gukguk... Lagi bergelud mereka. Nah, ramuan ini belom selesai udh dengan ga sengaja diminum ama Hali, soalnya kek es teh tampilannya. Efeknya kebetulan baru muncul pas Hali lg kerumahmu.
Kenapa Hali kerumahmu? Dia mau ngasih surat surat sama keperluan buat nikah... Kan "guk, guk, guk" yg sebelumnya kalian dah icikiwir swadikap biskuit ahoy-an cuma disensor author pake ujan.
"(Y/n) "-Hali
" Apa? "Jawabmu dingin kek kulkas.
" Gamau lanjut chapter kemaren? "-Hali
Seketika kamu membuat jarak diantara kalian.
Melirik Hali dengan wajah waspada, meski sekarang penampilan manusia setengah guk guk itu punya telinga imut dan ekor berbulu yg keliatan lembut.
Hali menghela nafas, bangun dari duduknya dan pergi ke sebuah ruangan yg mungkin ruang penyimpanan.
Hali kembali dengan memakai kalung berantai di lehernya.
" Oi, mau main S or M? "-tanya Hali dengan seringai
" Jangan ngadi-ngadi lu ye!! Dah cukup yg kemaren berasa remuk perut gua... Kalo ga karena lu harus tanggung jawab aku... " kamu menggantung kalimatmu
"Yah, gimana ya... Pas itu kamu... "
Hali mendekat ke telingamu
"Beneran bikin gatahan"
Kamu bergidik ngeri dan hendak menjauh, tapi Hali sudah memegangimu duluan.
"A-apa... Apansih!! " Ucapmu memalingkan wajah
Hali mendekat ke telingamu lg
"Kalau disuruh milih dada atau paha, aku sukanya paha sih~ karena deket sama lubangnya hehe~"-Hali
Wajahmu seketika memerah, jantung serasa mau meledak... Antara takut dan berdebar rasanya bercampur aduk.
" K-kamu beneran Hali gak sih?! "-(Y/n)
Hali tertawa kecil, membuatmu makin merinding
" Entah ya... Orang kadang bakal nunjukin sifat berbeda pada orang yg berbeda pula"-Hali
Kamu meneguk ludah kasar
"Jadi? Kita juga bakal nikah... Gamau coba gladi bersih dulu? Ah, meski dibilang gladi bersih nanti bakal kotor juga sih"-Hali
" K-Kamu... "-(Y/n)
Kamu terlihat agak ragu dan takut
" Gapapa, kamu bisa pilih "Didominasi" atau "Mendominasi" hmm? "-Hali
Agak lama akhirnya kamu menjawab
" M-Mendominasi... " Ucapmu sambil menunduk, karena takut Hali bakal melihat wajahmu yg terlihat agak kacau
"Hoo... Yakin? "-Hali
" Ka-Katanya tadi suruh milih!! " Ucapmu menatap Hali, membuat Hali jd menyeringai
"Kalau gitu kita lihat siapa yg menang diakhir"-Hali
Cttn Author : Ini mungkin ga sesuai ekspetasi, aku gapernah bikin 18+ yg ada ena ena nya... Tapi sering baca punya orang sih /plak, pokonya maap kalo kurang joss ena ena nya (>////<)
___________________________
Hali memposisikan dirinya berbaring diatas karpet didekat sofa.Sebagai tambahan kalian sedang ada diruang tamu.
Kamu menyuruh Hali melepas kemejanya,Hali masih memakai kaos merah berlengan pendek. Lalu memegang rantai leher yg dipakai Hali dan mengikat tangan Hali dengan kemeja yg ia lepas.
" Oke, lalu selanjutnya apa? "-Hali
" Di-diem dlu napa!! "-(Y/n)
Hali pun diam dan menatapmu seakan sedang menilai caramu yg akan mendominasi dia.
Kamu menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Lalu mendudukan diri tepat dibagian agak kebawah perut Hali.
Tidak ada respon, raut wajah Hali pun terlihat seperti menunggu tindakanmu.
Kamu menaruh sikumu diantara kepala Hali, mendekatkan wajahmu dan mulai menciumnya perlahan, sedang bagian bawahmu memposisikan milikmu agar bersentuhan dengan milik Hali.
Setelah dirasa saling menyentuh, kamu mengesek-geseknya, seolah-olah percaya hanya dengan begitu Hali akan menegang. Tentu kamu melakukan itu sambil menciumnya, tapi tidak berusaha mencium sampai bermain lidah.
Kamu ingin mendominasi tapi disisi lain kamu ga ingin berlebihan dalam bertindak, menurutmu melakukannya perlahan akan terasa lebih profesional.
Tapi beberapa menit berlalu, namun Hali tak kunjung " menegang".
Kamu pikir dengan menggesek-gesek arean wanitamu ke area lelaki Hali dapat dengan mudah membuatnya terangsang, tapi ternyata tidak semudah itu.
Kamu menghentikan ciumanmu.
"U-ugh! Kenapa belum terangsang juga, sih?" - (Y/n)
"Hmm? Kamu coba menggodaku hanya dengan itu? Heh" ucap Hali dengan senyum mengejek
Kamu sedikit sebal "A-aku belum selesai!! "
Kamu melepas pakaian luarmu dan menyisakan pakaian dalammu
Mendekatkan bagian dada dan menunjukan isinya
"H-hi... Hi... U-ukh"- Wajahmu makin memanas
" Hi? "-Hali
" Hi-hisap, ta-tapi perlahan!! Ngerti!! "-(Y/n)
Hali tersenyum nakal dan mulai menghisap ujung payudaramu
" U-ukh~ Ah!... Uu.. Ugh~"
Kamu menahan desahanmu dengan salah satu tangan, tanpa kamu sadari bagian bawah menggesek-gesek dan pinggulmu bergerak naik turun
Hali dengan sengaja mengigit putingmu agak keras
"Akh!! Jangan gigit!! " Ucapmu sambil menjambak rambut Hali dan menarik rantai di lehernya
"Aduh! Heh... Ingin mendominasi tapi malah keliatan kayak pengen dimanja lagi" -Hali
"A-aku engga-"
"Kalau mau aku juga bisa pelan kok"
"Ta-tapi... "
"Hei, kita bakal nikah, dan aku gada niatan buat ngebatalin nya, tau kenapa? "-Hali tersenyum tipis, senyumnya kali ini terlihat tulus
Kamu menggeleng tidak tau
" Itu karena... Aku ingin kamu jadi punyaku... Seutuhnya"-Hali
Kamu terkejut, ingin kamu membalas ucapannya tapi Hali memotong
"Aku tau cara awal ku salah, sebenarnya aku juga ga ingin seperti ini... Mungkin bukan yg terbaik... Tapi, kalau bukan begini mungkin aku ga akan bisa jujur" Jelas Hali
"Hali... "-(Y/n)
" Jadi, mau tukar posisi? "- Hali
" E-emmm... Tapi, jangan kasar"-(Y/n)
"Oke, tapi aku ga janji... Aku juga punya batas buat menahan beginian" - Hali
Akhirnya kalian bertukar posisi, tapi Hali menyuruhmu untuk membelakangi nya
Hali dari belakang meraba-raba bagian depan, mulai dari leher, dada, perut sampai bagian diantara paha. Dari sana tangannya meraba raba bagian sensitifmu, memainkannya dari luar celana dalam yang kemudian mulai masuk kedalamnya
Hali melakukannya dengan lihai, hingga dia memasuk-keluarkan jarinya pada milikmu yang mulai membasah
Hujan yang makin deras menyamarkan desahanmu yang mengeras. Dari belakang Hali mendekat ke telinga mu lagi.
"Masih mau dimanja atau langsung saja? " Tanya Hali
Kamu masih sibuk menikmati sentuhan yg diberikan Hali, malah makin menggerang ke enak an
"Uugh~ Aah~ dishitu~ Akh~! "
"Hmm... Kalau gitu biar kujawab langsung saja ya " -Hali
Hali pun membuatmu menungging, perlahan mendekat dan mengigit telingamu
. Dengan tangan yg tadi sudah diikat saat tukar posisi Hali menekan dengan satu tangan agar tidak bisa bergerak bebas, sedang tangan satunya ia gunakan memainkan salah satu payudaramu
"Aaah~ Hayhii~Ungghuh~ Aaah~"
Semakin keras suaramu, semakin basah bagian bawahmu. Dan Hali pun selesai bermain.
Kini ia memegangi dua pantat empuk yg siap untuk dijajah. Hali memijit dan mengelus nya perlahan, lalu menampar keduanya keras
"AAAH!! H-Hali! "
"Maaf ya (Y/n), kurasa kali ini pun aku bakal jd anjing nakal " ucapnya dengan seringai menyeramkan saat kamu agak melirik nya.
Diratakan cairan basahmu, dan disiapkan pedang kebanggaannya yg sudah menegang agak lama
"H-Hali.. Pe-pelan ya... Ya..U-ukh " Ucapmu dengan nada khawatir
"Hmm... Maaf ya~"-Hali
" Ha-HaLIIIIiiii!!! Iiiikh!!"Jerit mu saat sesuatu yg besar dan keras menghantam lubangmu tanpa aba aba
"Kalo gatahan keluarkan saja, toh diluar masih hujan deras, soalnya aku juga... Gabakal bisa tahan sih" -Hali
Suara decitan antara daging basah yg saling menggesek terdengelar makin cepat.
Sudah hampir 2 menit sejak lubangmu dihantam tanpa ampun. Bahkan tidak diberi waktu untuk menyesuaikan ukurannya 'lagi'
"UwAAaah!! DaAah!! HeNTIiii!! HAyhIiii!!HaaAYhIiiii "-Hali
Hali tidak mendengarkan dan tetap melanjutkan kegiatannya, bahkan dia belum keluar saat kamu sudah sangat basah
" Belum... "-Hali
Hali memegang dia kakimu dan memposisikan dirinya berdiri, sedang kamu dalam posisi terbalik dengan tangan menompa tubuh dan kaki diatas dipegang Hali
Hali membuka pahamu lebih lebar
" Haaah... Ngaan.... Jaah.. Ngan.. Hayhii"
"Tenang pernikahannya masih beberapa minggu, jadi masih ada waktu buatmu memulihkan diri, kan? "
Setelah mengatakan itu Hali langsung menggenjot tanpa ampun, bahkan serasa tidak ada jeda
"UdwaaAaah!! HayhIIiii!! Udaah!!! Gaabiisaa!! "
"Masih bisa, tahan sedikit lagi ya... Tubuhmu kan lentur, nanti kalo memang sakit aku pijitin ya"-Hali
" GwaaaAAaah!! NdAaah!!YhiiiIi!! "
Kepalamu yg kini masih diposisi terbalik terasa makin berputar
"Oke, Oke... Tunggu aku keluar baru udahan"
Jika tidak dalam posisi terbalik mungkin airmatamu bakal membanjiri pipi, air dari hidung pun sampai keluar
Hali menurunkan kakimu dan kini memposisikan tubuhmu berbaring telentang. Dia melepaskan kaos merah dan menunjukan tubuh bagian atasnya
"Oke, kalau begitu kita habiskan sekarang"-Hali
Hali mulai memasukan dan menggenjot lagi dengan kekuatan maksimal, kini sambil menggigiti leher, bahu dan dada hingga terbentuk banyak tanda disana
Seperti anjing liar yg menggigit mangsanya tanpa ampun
Suaramu bahkan perlahan menghilang karna kelelahan
_________________________________________
Kamu membuka mata perlahan dengan rasa sakit di sekujur tubuh terutama pinggang dan pinggul
" U-ukh... Apa yang... "
Kamu sedang berada dikasur dengan hanya selimut menutupi tubuh
Sebuah kalung rantai dan sebuah catatan juga kantong kresek sedang tergeletak diatas meja
Catatan itu berisi :
Kurasa aku agak berlebihan, di kresek ada obat pegal pegal dan nyeri, sebelum minum harus makan dlu. Ngerti?
Habis hujan reda Gempa telfon dan suruh aku pulang, jadi ga sempet pamit. Jangan lupa minum obatmu
Kamu mengintip isi kresek benar ada obat pegal dan nyeri tapi selain itu ada sebuah botol obat yg tertulia "Obat Kuat tahan Sampai 12 jam"
Seketika kamu bergidik ngeri
End
_____________________
Yeey gaje gatau aku malu sendiri coba coba bikin part ini, tau ini kurang sesuai ekspetasi... Tapi maksimal aku bisanya segini (ಥ ͜ʖಥ)
Hehe~ lain kali pengen versi Mama Gemgem apa Upan deh~ yg Gemgem soft Daddy, yg Upan versi shota biar readers jd pedo wkwkwk//plak
Yauda sekian Terima HR-an