.
.
.
.
Beberapa paragraf tidak dipublikasikan. Part lengkap ada di buku fisik.
.
.
.
.
.
Diluar dugaanku, yang tadinya aku pikir dia bakal menolak, justru dia memutar badannya sampe kita berhadapan. Kedua tangannya dikalungin ke leherku seperti menyerahkan diri.
Gak lama, jari-jari tangan kanannya mulai merayap ke sekitar bibir dan daguku. Sedang tangan kirinya masih menekan tengkukku agar tetap merapat.
Rasanya pengen aku gigit, tapi aku berusaha menahan diri padahal diginiin doang udah bikin adekku bangun.
"Mau lagi??" Tanyanya dengan suara sedikit serak agak dibikin mendesah. Bibirnya menempel tanpa penekanan dipipiku, sedang jariku masih memainkan bibirku
Aku hanya meresponnya dengan anggukan semangat!
"Boleh, tapi gantian kakak yang dibawah ya??"
"Eh?? " responku kaget.
Jujur aku pengen ketawa tapi liat Jiel yang mode susah payah menggodaku ini, aku urungin. Seenggaknya aku mau menikmati momennya, jarang banget Jiel mode Binal gini.
Jiel mau jadi Top? Gak salah? Tapi gimanapun, aku harus menghargai.
Aku melingkarkan kedua tanganku dipinggangnya, menariknya sedikit agar kita bisa lebih merapat. Harusnya dia berasa klo juniorku sudah keras menantang.
"Mau nyoba diatas?" Tanyaku, dan langsung dijawab anggukan penuh keyakinan sama Jiel.
"Gantian dong kaaak" katanya polos..
Aku masih menahan ketawa, geli sumpah liat Jiel yang mencoba se-sexy mungkin itu...
El, sadarkah kamu, pesonamu itu di tingkah imutmu, gak usah effort macem-macem kamu tu udah menggoda banget. kalau sexy biarlah itu jd urusan kakak....
"Mau nggak??? Kalau gak mau yaudah kita pulang aja" ancamnya yang belum aku respon. Akunya masih sibuk menerka seringai aneh di wajah Jiel yang jarang banget aku temui ini.
.
.
.
.
.
Cerita lengkapnya ada di buku fisik... ❤❤