Tears Eclipse (End Di Pdf)

Von AmiHara58

15.8K 1.5K 381

kisah cinta kaisar muda kerajaan Hanxing terhadap salah satu menteri kepercayaannya. tak sesederhana yang di... Mehr

satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
duabelas
ready pdf

sebelas

611 104 29
Von AmiHara58

Beberapa hari terakhir tugas kaisar yang biasanya menumpuk layaknya Piramida kini berubah lengang, ratu sengaja meminta kasim Xueyang dan sekertaris istana untuk mengurangi tugas pekerjaan kaisar.

Ratu sudah mengetahui berita kehamilan kaisar dari ibu suri, ia tak marah, ratu justru sangat gembira mendengar berita itu, ratu Yurong tak sabar menunggu kelahiran bayi itu.

Baili sendiri lebih memperhatikan kaisar, apapun yang kaisar kerjakan maka ia akan dengan senang hati menemaninya hingga selesai.

Seperti saat ini, kaisar duduk di kursi bundar yang terbuat dari batu alam di tepi kolam teratai di belakang paviliunnya, baili dengan senang hati duduk di belakang kaisar melindungi pria itu dari serangan sembunyi-sembunyi yang mungkin saja menyerang kaisar begitu ia lengah.

Kaisar menopang kepalanya dengan satu tangannya, ia memejamkan matanya namun ia justru tersenyum karena merasakan belaian tangan lembut baili di perutnya.

"Apa kau tidak ada pekerjaan?" Tanya kaisar masih memejamkan matanya.

"Tidak ada, tugasku untuk hari ini sudah selesai." Jawab menteri baili tepat di dekat telinga kaisar.

"Jangan kira aku tidak mengawasimu tuan menteri, jika aku tahu kau melalaikan tugasmu maka aku akan memotong tunjangan gajimu!" Lanjut kaisar yang kini membuka matanya.

Sudut bibir baili terangkat naik mendengar ancaman kaisar. "Tidak paduka, aku sudah menyelesaikan semua tugasku dengan baik hari ini."

"Bagus!" Kaisar bergeser hingga posisi duduk keduanya merenggang.

"Apa kau lelah?" Baili merapikan helaian rambut panjang kaisar yang sehitam arang.

"Tidak, aku hanya ingin makan manisan buah persik, rasanya pasti sangat manis." Kaisar membayangkan di depannya saat ini ada sepiring manisan buah persik.

"Kau menginginkannya?" Tanya baili serius.

Kaisar mengangguk. "Eum..."

"Ayo ikut aku!" Baili menggenggam pergelangan tangan kaisar.

"Kemana?"

"Ke pasar malam di sebelah selatan Xilu, disana ada penjual manisan buah-buahan, aku rasa ada manisan buah persik juga disana." Terang baili.

"Sungguh?" Raut wajah kaisar berbinar ceria.

"Iya, ayo ikut aku."

"Eeh, tapi, hanya kita berdua? Kalau ratu dan ibu suri tahu mereka akan menceramahi kita nanti!" Kaisar berujar polos, baili sampai menahan diri melihat tingkah polos kaisarnya.

"Kasim Xue dan yang lain juga ikut, ayo cepat!" Baili menarik lengan kaisar untuk segera mengikuti langkahnya.

Yang bersemangat ke pasar malam justru baili.

Setelah melalui perjalanan tiga puluh menit dari istana Hanxing akhirnya rombongan kaisar tiba di gerbang pasar Xilu, pasar terbesar yang ada di wilayah kerajaan Hanxing, terletak di sebelah selatan Hanxing.

Para pengunjung pasar sontak menepi begitu melihat rombongan istana datang, mereka memekik kagum melihat kehadiran kaisar mereka yang tampak anggun dalam balutan jubah sutera, wajah tampan menjurus manis nan cantik kaisar mengundang decak kagum para pengunjung pasar malam Xilu.

"Hormat kami yang mulia kaisar!"

Kaisar tersenyum manis, tak menyangka ia akan di sambut sebegitu hangat oleh para rakyatnya.

"Dimana letak penjual manisan buah?" Tanya menteri baili kepada penjaga pasar.

"Di sebelah barat tuan, disana semuanya menjual berbagai macam manisan buah." Jawab penjaga pasar dengan penuh hormat.

Baili mengangguk pelan, ia menoleh kearah kaisar yang berdiri di sisinya.

"Ayo..."

Kaisar tampak bersemangat melangkahkan kakinya di sepanjang jalanan pasar.

Belum sampai di kedai penjual manisan buah, kaisar justru berhenti di depan kedai penjual daging bakar.

"Daging apa yang kau bakar itu paman?" Aroma daging bakarnya begitu wangi dan gurih, kaisar sampai tergoda.

"Ini daging kelinci yang kami beli dari para pemburu di hutan, yang mulia." Jawab si penjual.

Kaisar merengut sedih, binatang kesayangannya di buru dan di jadikan daging bakar di pasar, astaga!

Baili menyadari raut sedih kaisar. "Kenapa anda sedih yang mulia?"

Kasim xue yang berdiri di belakang kaisar mencemaskan kondisi kaisar.

"Itu hewan kesayanganku, kenapa di jadikan daging bakar!" Gerutu kaisar mencebikkan bibirnya tanpa sadar.

Penjual daging bakar itu berubah panik, ia tidak tahu akan hal itu, ia merasa bersalah.

"Maafkan hamba yang mulia, hamba tidak tahu, maaf yang mulia."

"Tidak apa-apa paman." Baili tidak menyalahkan paman penjual daging bakar di depannya.

"Jangan sedih, masih banyak kelinci yang hidup di hutan, itu hanya salah satu kelinci hutan yang kurang beruntung sampai tertangkap para pemburu hutan." Ucap baili membujuk kaisar.

"Aku akan mengeluarkan perintah larangan bagi seluruh rakyatku untuk tidak pernah memburu kelinci, itu binatang kesayanganku yang manis dan cantik." Oceh kaisar dengan mimik menggemaskan, baili dan yang lainnya sampai menahan gemas melihat tingkah kaisar.

"Baiklah, apapun itu asalkan paduka senang." Baili mengalah, menurut keterangan yang dia dengar dari tabib rong dan ibu suri suasana hati orang hamil itu mudah berubah, ia tidak mau membuat kaisar bersedih hanya karena masalah kecil.

"Aku haus." Kaisar melenggang pergi lebih dulu ke kedai penjual teh tak jauh dari kedai penjual daging bakar tadi.

"Yang mulia tunggu!" Kasim Xue memekik memanggil kaisar yang sudah masuk ke dalam kedai.

Baili gemas, jika tidak ingat posisi pria itu dia tak akan segan untuk memukul pantat kaisar, bisa-bisanya pria dengan posisi tertinggi di hanxing masuk ke dalam kedai minuman begitu saja tanpa mempedulikan keamanannya.

"Astaga!" Gerutu baili mengikuti kaisar.

*****

Di kediaman pribadi komisaris polisi istana, perdana menteri oh datang berkunjung diam-diam.

"Apa yang orangmu dapatkan tuan oh?" Komisaris polisi istana menuangkan teh hijau untuk sekutunya.

Oh Jun Gyu menyeringai. "Menurut mata-mataku kalau kaisar sedang mengandung, bukankah ini berita besar?"

"Jangan bercanda tuan perdana menteri!" Komisaris polisi istana terkejut bukan main.

"Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?"

"Maksudku, bagaimana bisa kaisar mengandung, siapa pria yang menjadi selingkuhan kaisar selama ini?"

"Menteri baili, menurut mata-mataku menteri baili sering pulang dari paviliun teratai saat fajar hampir menyingsing, bukankah ini sangat mencurigakan, untuk seorang menteri muda dia justru begitu dekat dengan kaisar!" Oh Jun Gyu menyeruput teh hijaunya.

"Jadi menurutmu menteri baili dengan kaisar memiliki hubungan khusus?"

Perdana menteri oh mengangguk mantap. "Tentu saja, jika berita ini tersebar ke seluruh Hanxing kau pikir apa yang akan terjadi pada diri kaisar?" Ia menyeringai licik.

"Rakyat tidak akan setuju dengan kondisi kaisar saat ini, hanya dua kemungkinan, kaisar di paksa turun dari posisinya dan kemungkinan kedua kaisar tetap di posisinya dengan tenang."

"Kita harus mencari cara ampuh agar kaisar turun dari posisinya, kita jebak kaisar misalnya." Oh Jun Gyu berambisi untuk menggantikan kaisar.

"Cara apa? Seluruh rakyat Hanxing sangat mencintai kaisar." Komisaris polisi istana berpikir keras memikirkan cara agar kaisar tidak akan pernah bisa melahirkan bayi itu, bisa ia pastikan jika bayi itu lahir maka posisi bayi itu bisa mengancam para menteri dari fraksi timur, ia yakin akan ada banyak menteri dari fraksi timur yang di copot dari jabatannya oleh kaisar dan ratu karena ia yakin baik ratu maupun kaisar sama-sama tahu menteri dari fraksi timur tidak pernah menyukai kepemimpinan kaisar selama ini, yang memiliki hak untuk mencopot paksa posisi para menterj hanya kaisar dan ratu.

"Kita buat kaisar lemah karena kehamilannya, dengan begitu kondisi keamanan Hanxing terganggu, kita akan gunakan kesempatan itu untuk menggiling kaisar." Celetuk perdana menteri Oh.

"Tidak tuan perdana menteri, bayi yang kelak akan di lahirkan kaisar justru akan menyerang kita, aku memiliki firasat buruk pada calon bayi kaisar." Komisaris polisi istana tidak setuju dengan rencana perdana menteri.

"Apa kau memiliki cara untuk mencegah hal itu?"

"Satu-satunya cara ialah membuat kaisar keguguran, dengan begitu posisi kita akan tetap aman!"

"Idemu sangat bagus!" Perdana menteri setuju.

"Kita lihat saja, sebentar lagi menteri baili akan merasakan malapetakanya sendiri!" Desis komisaris polisi istana.

"Skandal besar kaisar dan baili akan membuat sebagian rakyat Hanxing marah, bukankah rakyat Hanxing sangat mencintai ratu Yurong dengan kaisar, bukan menteri muda itu!"

"Ya anda benar!"

"Hahahaha!" Keduanya lalu tertawa mengerikan.


.

.

.

.

Dayang yang bertugas menjadi mata-mata di dapur istana itu gemetaran saat membubuhkan bubuk racun peluruh kandungan ke dalam sup yang di sajikan koki istana untuk makan siang kaisar.

Ia terpaksa melakukannya karena keluarganya di rumah menjadi jaminannya, jika ia tidak mau melakukan hal kotor itu maka keluarganya akan di bunuh.

"Maafkan aku yang mulia, aku terpaksa, aku sangat menyayangi keluargaku, aku tidak ingin kehilangan keluargaku!" Cicit dayang itu dalam hati kecilnya menahan sedih.

"Mana supnya?" Dayang bertubuh gendut datang mencari nampan berisi semangkuk sup untuk kaisar.

"I-ini..."

"Kenapa kau pucat begitu, kau sakit?" Dayang bertubuh gendut yang mengambil alih nampan sup itu memperhatikan raut wajah dayang itu.

"Tidak, aku baik-baik saja." Elak dayang yang memang bertugas menjadi mata-mata di dapur istana, ia adalah orang-orang suruhan perdana menteri.

"Ya sudah, bantu yang lain menyelesaikan masakannya." Dayang bertubuh gendut itu lalu melenggang pergi.

Kaisar duduk di kursi bundar di taman di samping paviliunnya, cuacanya begitu hangat karena Hanxing akan memasuki musim dingin.

Berbagai macam aneka makanan sudah tersaji apik diatas meja, seandainya ia bisa makan siang bersama baili, ratu dan ibu suri rasanya pasti akan jauh lebih membahagiakan hatinya.

Sayangnya mereka bertiga sedang sibuk dengan tugas masing-masing, hingga siang ini kaisar harus menikmati makan siangnya sendiri, hanya di temani Kasim Xue dan yang lain.

Kaisar mengambil mangkuk supnya, ia menghirup aroma gurih dari uap supnya yang masih panas.

"Sepertinya sangat enak." Gumam kaisar.

Bibir kaisar menyentuh pinggiran mangkuk sup yang telah di bubuhi bubuk peluruh kandungan.

Baik kaisar dan Kasim Xue sama sekali tak menaruh rasa curiga.

Air sup berwarna bening itu hampir menyentuh bibir merah alami kaisar sebelum sebuah suara desingan pedang menyambar mangkuk sup di tangan kaisar.

Prangg!!

Seketika kaisar dan yang lain terkejut.

"Kau? Ada apa?" Kaisar terkejut melihat kehadiran baili di hadapannya, kenapa baili memecahkan mangkuk supnya.

"Jangan sentuh semua makanan itu!" Larang baili, untung saja ia datang tepat waktu jika tidak ia tak akan mampu membayangkan apa yang akan terjadi pada kaisar karena meminum sup beracun itu.

Kasim Xue dan prajurit menghampiri menteri baili.

"Kenapa anda melarang yang mulia, tuan menteri?" Tanya Kasim xueyang.

"Makanan itu beracun, seseorang sudah membubuhi sup tadi dengan racun!" Ucap baili dengan mimim dinginnya.

Semuanya terkesiap.

"Racun?" Gumam kaisar terkejut, siapa yang berusaha meracuninya.

"Tarik semua makanan itu, jangan biarkan dayang dari dapur istana keluar, periksa mereka, salah satu dari mereka menyimpulkan sisa bubuk racun itu!" Titah menteri baili pada prajurit kaisar.

"Baik, laksanakan!" Para prajurit kaisar bergegas menarik semua makanan di atas meja, sebagian berlari menuju dapur istana untuk menutup akses para dayang di dapur istana.

"Perintahkan para dayang dari biro penyelidikan untuk menyelidiki kasus ini, tangkap semua dayang di dapur istana, cepat!" Instruksi menteri baili amat tegas.

"Baik tuan menteri, Kasim xueyang segera undur diri untuk melaksanakan perintah dari menteri baili.

"Darimana kau tahu makananku diracuni?" Kaisar segera menghampiri bailk yang masih berdiri dengan raut wajah marahnya.

"Aku menempatkan semua mata-mataku di setiap sudut istana, mereka melaporkan apa yang di lakukan dayang itu, kau tunggu saja, pelaku yang memerintahkan dayang itu akan segera muncul!" Desis baili, tindakan para menteri dari fraksi timur semakin mengerikan, ia tidak bisa mentolerir hal itu lagi.


Kaisar lalu terdiam, ia lengah dan hampir membahayakan dirinya dan juga calon bayinya.












Tebece




Ngantuk, cape, lesu 😪😓






Weiterlesen

Das wird dir gefallen

47.8K 5.3K 20
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
761K 72.4K 42
𝑫𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏 J. Alexander Jaehyun Aleron, seorang Jenderal muda usia 24 tahun, kelahiran 1914. Jenderal angkatan darat yang jatuh cinta ke...
33.7K 5K 32
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
1M 82.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...