[🐨|🍀]
.
.
.
Mashiho menyembulkan kepalanya di pintu kelas XII IPA 2.
"Kak Yoshi, Kak Junkyu nya ada?", tanya Mashiho.
"Eh Mashi. Junkyu nya gak ada dek di kelas. Anaknya masih ada di taman belakang sekolah", jawab Yoshinori.
"Di hukum ya kak?"
"Ya tepat sekali. Mau Kakak anterin?", tanya Yoshinori.
Mashiho gelengin kepala.
"Makasih kak Yoshi, tapi gapapa, Mashi bisa sendiri aja. Sekali lagi makasih ya kak", ujar Mashiho kemudian jalan ke arah Taman Belakang.
Akhirnya Mashiho nyampe. Disana Junkyu lagi neduh dibawah pohon maple. Kancing seragam sekolah Junkyu udah lepas semua, nampaklah kaos hitam yang Junkyu pake sebagai dalaman yang udah basah karena keringat.
Mashiho jalan nyamperin Junkyu yang lagi kipas-kipasin muka pake tangannya.
"Kakak", panggil Mashiho.
Junkyu yang dengerin suara si imut kesayangannya langsung noleh dengan tatapan berbinar. Padahal sebelumnya ekspresi Koala satu itu bener-bener kusut, bete dan sepet.
"Mashi~", Junkyu lambai tangan ke Mashiho.
"Ayo duduk sini", Junkyu nepuk-nepuk tempat disamping dia.
Mashiho nurut.
"Nih buat Kakak", Mashiho ngasih air mineral dingin buat Junkyu.
"Woah, makasih sayangku"
Mashiho natap Junkyu yang lagi minum. Setelah Junkyu kelarin urusan minum-meminumnya, Mashiho buka suara.
"Kenapa bisa dihukum?", tanya Mashiho.
"Kakak gak sengaja bikin Pak Hanbin kecengklak", jawab Junkyu.
"Lah kok?"
"Ya gitu deh dek, he..he.."
Sementara itu...
"Selamat Pagi, Pak Hanbin", sapa Doyoung.
"Kok megang leher, Pak? Bapak baik-baik aja kan?", tanya Doyoung lagi.
"Gak ada yang baik-baik. Ulah Kakak kamu nih", jawab Pak Hanbin.
"Kakak aku? Kim Junkyu?"
"Iyalah. Kakakmu emang siapa lagi?", balas Pak Hanbin sewot.
"Kim Junkyu dan Bapak sendiri", jawab Doyoung dengan watadosnya.
"Loh iya ya, suka lupa bapak kalau ternyata Bapak itu abang kalian"
"Yeu dasar tua"
"Heh cangkemu dek"
"Bapak sih. Mau dipijitin gak? Mumpung adek sekaligus murid bapak yang ganteng kek Pangeran ini lagi berbaik hati", tawar Doyoung.
Hanbin memandang Doyoung curiga.
'Ada apa-apanya nih pasti. Hmm mencurigakan', batin Hanbin.
Doyoung rolling eyes.
"Jangan suka suudzon deh, Pak. Gak baik buat orang tua"
"Dasar adek gak ada akhlak kamu"
"Tawaran terakhir nih dari Pangeran. Mau dipijitin gak?"
"Mau lah, ntar di rumah pijitin abang"
"Di UKS aja lah, Pak"
"Gak! Menurunkan derajat kegantengan bapak aja kamu. Mana ada orang ganteng dipijitin di UKS, karena kecengklak pula"
"Abang siapa sih ini?", bisik Doyoung.
"Yaudahlah, Pangeran mau ke kelas Kak Yedam dulu. Bye Bapak", Doyoung jalan ninggalin Hanbin yang misuh-misuh.
"CIH PUNYA ADEK SEMUANYA PADA BUCIN. GA LEPEL!", teriak Hanbin ke Doyoung.
"Siapa yang bucin, Pak?", Bu Jinan, Guru Matematika kesayangan Pak Hanbin nyaut.
"Eh ada Ibu Cantik"
Yoshinori, sahabat Junkyu
Kim Hanbin, Anak Sulung keluarga Kim sekaligus Guru Musik Treasure High School
Ibu Jinan, Guru Matematika Kesayangan Pak Hanbin
(Ekspresi Junkyu setelah buat Pak Hanbin kecengklak mwehehehe)
TEU-HI💌
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Readers yang merayakan.
Mohon maaf lahir dan batin, Dear🙏🏻🌸
TEU-BYE👋🏻