AUNTY

By bunnycarrotz

88.7K 10.4K 2.4K

[M] Rochely Park memiliki keponakan tiri yang bernama Jeon Jungkook. Wanita itu selalu ada di sisi Jungkook s... More

1: welcome home, aunty
2: the choices
3: full of suprises
4: teasing
5: there's no boundaries
6: do you need some help, aunty?
7: aunty, i'm really sorry
8: the wildest side of him
9: i have one request for you
10: love scenario
11: meet, the park family
12: she said, "this is just a dream."
13: love maze
14: keeping promises
15: the story of anne
16: someone to lean on
17: walk along the beach
18: be mine, aunty
19: about last night
20: full of jealousy
21: escape from the reality
22: anti-sleepy
23: the best gift ever
24: confessing
25: unacceptable reality
26: the embarrassing fact
28: talking about the future
29: he's so fucking jealous
30: the night of drama
31: too sweet
32: status
33: unexpected things
34: the storm of destruction
35: like a hurricane
36: after the storm [END]

27: move in

995 186 49
By bunnycarrotz

❀° ┄───────╮
Vote | Comment
╰───────┄ °❀

Terhitung genap satu minggu setelah kejadian dimana Rochely yang mau tak mau harus menguak seluruh rahasianya. Membuat dirinya mesti pergi dari mansion keluarga Park, walaupun sebenarnya Rochely memang sudah berniat untuk pindah dari sana. Wanita itu bahkan sudah membeli satu unit apartemen mewah di kawasan Yongsan sejak lama.

Tidak terasa tujuh hari berlalu, selama itu pula Rochely memilih tidak datang ke kantornya—alias work from home—lantaran sibuk mengisi dan menata seluruh ruangan apartemen dengan perabotan baru, yang pastinya sesuai dengan seleranya; classy dan elegant.

Dengan kata lain, wanita Park itu melimpahkan segala tanggung jawab pada Joohyun; yang setiap malam akan mendatanginya untuk memberikan berkas dokumen yang harus ia tandatangani. Pun terkadang PA dan sekretaris cantiknya itu turut membawakannya makan malam.

Saat ini bibir ranum Rochely yang dipoles lipstick berwarna merah menyala nampak memberengut muram ketika Jungkook tidak dapat segera datang kepadanya, sebab harus bertemu dengan Namjoon untuk yang kesekian kalinya. Padahal Rochely telah rela menghilangkan rasa gengsinya; meminta Jungkook untuk merayakan hari ciuman sedunia bersama.

Kendati demikian, Jungkook nantinya tetap akan datang menemuinya. Bukan hanya melakukan perayaan konyol itu, melainkan juga untuk melepas rindu sebab keduanya sudah tidak berjumpa selama tujuh hari. Hal tersebut berhasil membuat Rochely uring-uringan dan Joohyun lah yang seringkali menjadi korbannya.

Tidak dapat dielakkan bahwa detik ini Rochely tengah dilanda rasa gundah gulana selagi ia menunggu kehadiran Jungkook maupun Joohyun. Sehingga ia memilih untuk melakukan aktivitas yang membuatnya sibuk.

Kini wanita Park itu melangkah menuju ke ruang makan. Lalu mulai menyiapkan sebuah meja marmer putih yang nantinya akan digunaan untuk menikmati sajian wine serta berbagai cemilan bersama Jungkook. Juga tak lupa untuk menyalakan tiga buah lilin aromaterapi serta sunset projector lamp guna menambah suasana hangat nan nyaman.

Seusai menata, Rochely duduk di sana dengan beberapa buah strawberry yang terus ia cemili. Bahkan terkadang Rochely mengetuk ponsel yang ia letakkan di atas meja beberapa kali. Sayangnya pada detik ini masih belum ada notifikasi pesan baru yang memberitahukan bahwa sang adam telah selesai dengan urusannya dan hendak menuju ke tempatnya sekarang juga.

"Joohyun kapan tibanya sih?" Gumam Rochely. Lalu menghela napas panjang sembari mengamati pergerakan waktu yang tertera pada layar, menunjukkan pukul delapan malam. "Semoga saja dia datang lebih dulu dari Jungkook."

***

Panjang umur. Joohyun baru saja keluar dari elevator gedung apartemen sang atasan, diekori oleh kedua sahabat Rochely yang berniat untuk memberikan kejutan; dengan mendadak datang ke tempat tinggal baru sahabatnya itu.

Ashley senantiasa memiringkan kepalanya. Merasa tidak sabar ketika Joohyun tengah memasukkan sandi pada kotak kecil di atas kenop pintu, membiarkan bunyi beep sekali berdenting dan mendorong pintu tersebut agar terbuka lebar.

Hingga muncullah kedua sahabatnya; Ashley dan Hyeri di hadapan Rochely yang tengah sibuk mengunyah anggur shine muscat. Kedua tangan sahabatnya itu dipenuhi oleh dua kotak besar berisi pizza serta beer yang nantinya akan menemani malam mereka.

"Surprise!" Suara wanita Choi itu terdengar begitu bersemangat.

Saking terkejutnya, Rochely langsung berbangun dari duduknya dan bahkan ia sampai hampir tersedak buah anggur. "K-Kalian...Kenapa tidak bilang-bilang kalau mau berkunjung kemari?"

"Kalau kami bilang, nanti bukan kejutan lagi namanya." Hyeri kemudian merengkuh Rochely yang masih membatu. Sementara Joohyun melangkah ke ruang kerja Rochely guna menyiapkan setumpuk berkas dokumen.

"Astaga!" Begitu telah meletakkan barang bawaannya di atas island dapur, Ashley lantas kembali melanjutkan, "Nampaknya Rochely akan makan malam bersama seseorang."

Rochely menggelengkan kepalanya cukup lama, berusaha mencari alasan logis untuk ia lontarkan pada sahabatnya. "Semenjak pindah kemari, aku memang selalu menyiapkan meja makan yang aesthetic seperti ini."

"Kau tinggal sendiri 'kan?" Tanya Ashley. Dihantui rasa penasaran, ia kini melangkah masuk ke dalam ruangan kaca yang berisikan alat-alat olahraga. Rochely dan Hyeri pun ikut menyusulnya.

"Tentu saja," tegas Rochely.

"Benarkah?" Hyeri menaikkan satu alisnya seolah tidak percaya dengan jawaban yang dilontarkan Rochely barusan. "Lalu semua peralatan olahraga ini milik siapa? Sejak kapan kau tertarik dengan kegiatan yang dilakukan oleh para binaragawan?"

"Milikku! Semua barang yang ada disini adalah milkku!" Rochely menjawab lebih cepat dari seharusnya seraya tersenyum getir.

Keresahan di dalam kepala Rochely mulai menghentak, mengirim sinyal ke perutnya untuk bergolak. Hingga membuat wanita Park itu seketika bercucuran keringat dingin dan mulas bukan main.

"Jangan bohong." Ashley mendengus kesal. "Kau pasti tinggal bersama teman kencan butamu beberapa waktu lalu 'kan?"

Dituduh seperti itu lantas Rochely buru-buru menggeleng. Rochely bahkan sampai nyaris menggigit lidahnya sendiri lantaran ingin cepat menyanggah dugaan gila itu. "Ah...tentu saja tidak, aku hanya—"

Ashley terkekeh melihat Rochely yang diserang kepanikan."Kalau tidak, bagaimana mungkin kau membeli satu set peralatan gym?"

"Benar. Melakukan push up dengan posisi yang benar saja kau tidak bisa," sahut Hyeri dengan sepasang netranya yang seakan sibuk menelanjangi kebohongan sang lawan bicara.

Merasa sangat terpojok. Rochely pun pada akhirnya memilih untuk mengakui fakta yang ada sembari berusaha keras agar suaranya tidak terdengar bergetar. "Aku memang sengaja menyiapkan ruangan gym itu untuk Jungkook. Dan aku pun nanti akan merayakan hari ciuman sedunia dengannya. Puas kalian?"

Joohyun yang ternyata ikut mendengar percakapan ketiga sahabat itu sempat terbebelak sejenak, sebelum akhirnya menjadi penengah di antara ketiga sahabat itu.

"Yeorobun! Bagaimana kalau kalian tunda dulu acara malam ini?" Sergah Joohyun seraya membuntuti Rochely yang telah melangkah keluar dari ruangan gym.

Hyeri yang menyadari bahwa Rochely tidak ingin membicarakan mengenai hubungannya dengan Jungkook lebih lanjut, kini langsung mengangguk, "Okey!"

Ashely juga agaknya tidak terlihat keberatan.
"Ya. Kami hanya akan melihat-lihat apartemenmu sebentar. Setelahnya aku dan Hyeri akan pergi."

Seusai pergolakan sengit, ketiga tamunya itu lantas memutuskan untuk tidak ingin mengganggu acara romantis sahabatnya yang nampak dengan jelas sedang dilanda api asmara.

Rochely hanya menghela napas panjang sebagai jawaban. Wanita itu tersadar bahwa ia tidak bisa menutupi rahasia—yang rencananya tidak ingin ada siapapun yang tahu—mengenai hubungan asmaranya dengan Jungkook, kecuali daddy dan kakek Park.

Tidak membuang waktu, Rochely yang dibuntuti oleh tamunya itu langsung melakukan apartment tour; dengan mengeksplor seluruh ruangan yang perabotannya telah tertata apik.

Langsung saja ketiga sahabat tersebut menuju ke tempat eksplorasi akhir; Balkon. Sejujurnya, bagian apartemen yang paling Rochely sukai adalah balkon yang memberikan pemandangan sungai Han.

Dalam keheningan, mereka nampak menikmati desiran angin malam nan menyegarkan dari lantai 20. Bahkan Ashley dan Joohyun yang berdiri di samping Rochely sampai memejamkan kedua maniknya.

Sesaat kemudian Rochely yang tertunduk mulai menegakkan kepalanya seraya menyunggingkan senyumannya ke arah sahabatnya satu persatu. "Minggu besok datanglah kemari. Aku akan mengadakan pesta kecil-kecilan."

Joohyun segera menanggapinya, "Setuju. Aku akan membantumu, sajangnim."

Sementara Hyeri yang sedari tadi duduk santai di kursi lantas melemparkan seutas senyum manis. "Tenang saja. Pokoknya kami pasti akan datang lagi kemari."

Ashley yang sependapat dengan Hyeri hanya mengangguk dan memilih untuk melontarkan topik lain. "Aku yakin kau tidak pernah mencoba sensasi bercinta di balkon. Rasanya sungguh luar biasa." Kemudian wanita Choi itu menyenggol lengan Rochely manakala keduanya bersisian sembari menyandarkan kedua lengannya pada railing balkon. "Cobalah kapan-kapan!"

Rochely memutar manik hazelnya yang semula menatap ke arah langit. "Kalau aku dikomplain tetangga sebelah bagaimana?"

"Ya...kalau bisa jangan sampai ketahuan," jawab Ashley dengan diiringi gelak tawa sebelum melanjutkan, "Justru di situlah letak keseruannya."

Rochely lantas berdecak. "Kau sungguh gila!" Dan sayangnya aku juga gila karena telah memiliki fantasi seperti itu sejak hari pertama pindah kemari.

Dahi Hyeri mengkerut disertai dengan decakan keheranan. "Lagipula, kenapa harus di balkon kalau ada ranjang?" Si polos Hyeri menambahkan, membuat semuanya tertawa cekikikan.

Guk guk guk guk guk guk

Seekor anjing jenis pomeranian menyebrangi dinding pembatas balkon Rochely dengan balkon milik tetangganya. Anjing berusia 4 tahun itu menghampiri Joohyun dan terus menjilati kakinya.

"Anjing siapa ini?" Pekik Joohyun begitu heboh saat dirinya dilanda kebingungan.

Rochely sontak melongok ke balkon apartemen sampingnya. Selepas itu menemukan jendela kaca sang tetangga yang terbuka lebar seraya memanggil-manggil tetangga sebelah. "Permisi! Anjingmu lompat ke balkon apartemenku!"

"Aigoo!" Pekikan suara bariton dari tetangga sebelah terdengar dari dalam apartemennya. "Sebentar! Aku akan kesana!"

***

Pada mulanya, Joohyun menggendong anjing itu dengan penuh kasih sayang sembari mengekori Rochely yang melangkah di depannya. Namun begitu Joohyun melihat presensi seorang pria pada layar interkom, buru-buru ia mengoper anjing tersebut kepada sang atasan sesaat sebelum memberitahukan satu fakta menarik.

"Dia adalah mantanku!" Joohyun bergidik, lalu memutar badannya untuk kembali ke balkon. "Sajangnim saja ya yang menemuinya."

Sedangkan Rochely hanya menganga serta terbelalak tak percaya, sebelum akhirnya membuka pintu utama apartemennya.

"Ohh...hai nona!" Seorang pria yang mengenakan kaos berwarna putih dengan bertuliskan 'celine' tampak sangat familiar baginya. "Nampaknya Yeontanku telah menemukan mommynya," lanjutnya setelah menerima piaraannya yang disodorkan oleh Rochely.

Dunia itu begitu sempit. Padahal sebelumnya Rochely tak pernah menduga bahwa ia akan dipertemukan kembali dengan pria saxophonist yang sempat berhasil mendistraksi pikirannya dari Jungkook.

"Kau—" Rochely seketika melebarkan irisnya. Ia memandang dengan kening yang sukses berkerut dalam tiga lapisan. "—tinggal disini?"

Taehyung menggosok hidungnya sebentar sebelum mengangguk penuh senyuman.

Rochely sontak menyernyitkan dahinya. Mengingat pria tersebut mengatakan bahwa ia tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya agak jauh dari sini. "Seingatku kau tinggal di apartemen Moon yang berada di seberang Paradise Hotel."

Taehyung menggaruk tengkuknya selagi berusaha keras menghindari kontak mata keduanya. "I-itu adalah apartemen yang aku sewa untuk a-adik perempuanku. Jadi terkadang aku menginap disana."

"Ooh begitu," jawab Rochely.

Taehyung mendesis lirih, buru-buru mengoperkan ponselnya. "Bolehkan aku meminta nomor teleponmu?"

"Untuk apa?" Kemudian Rochely terkekeh pelan. "Aku jarang membalas pesan dari orang lain."

Taehyung membenarkan posisi gendongan Yeontan. Kemudian kedua mata sehitam jelaganya terlihat bersemangat ketika menatap ke arah Rochely. "Sejujurnya aku juga agak malas untuk texting. Aku lebih menyukai videocall."

"Kalau aku tidak menyukai texting,calling, ataupun videocall. Aku lebih suka berbincang secara tatap muka," jelas Rochely dengan lugas, yang membuat bahu Taehyung nampak layu.

"Kalau begitu aku akan mengajakmu berbincang sambil makan malam di tempatku." Taehyung menaikkan satu sudut bibirnya. Ia memandangi ekspresi serta wajah Rochely lekat. "Itupun jika nona mau sih," katanya.

Rochely menghela napas, menggeleng sesekali. "Bagaimana kalau kau saja yang datang ke tempatku? Kebetulan minggu besok aku akan mengadakan pesta kecil bersama sepupu dan teman-temanku."

"Omong-omong." Taehyung mendesis. Melangkah mendekat, menggigit bibir bawahnya sekilas. "Siapa temanmu yang menjadi tetangga baruku? Aku ingin memberikannya tumpangan untuk pergi bersama ke mansion keluarga Park."

Rochely terkekeh berat. "For your information." Lalu menyodorkan tangan kanannya untuk berjabat tangan. "Aku adalah tetanggamu barumu."


Galery of the day:

Maaf Jung, kamu disimpen dulu ya, chapter selanjutnya baru aku keluarin lagi😂

150 vote langsung up~

Continue Reading

You'll Also Like

72.2K 5.6K 23
[M] Jeon Jungkook adalah lelaki yang sangat ambisius, dia berusaha merebut kekasih teman bisnisnya sendiri Oh Sehun. Berawal dari kisahnya terdahul...
4.3K 539 32
"kuasai diri untuk menguasai dunia" ialah prinsip dari seorang Kim Taehyung. mahasiswa yang telah lulus dengan predikat terbaik, memilih meneruskan u...
88.1K 9.8K 63
Hal yang paling disesali Qi Chen dalam hidupnya adalah pergi ke pesta ulang tahun pengusaha Han Wenxi. Sayangnya, dia dibius, main mata dengan pria t...
58.7K 5.8K 16
Jeon Jungkook adalah seorang pengusaha kaya raya sekaligus pemimpin perusahaan super power di Korea Selatan yaitu Seagull Corporation yang merupakan...